Damned ... I Love You !!!

Beberapa jam yang lalu ...

Lukas membuka matanya , ternyata ia ketiduran di ruang gym . Semalam memang dia berniat keluar hang out dengan teman temannya tapi kemudian ia urung karena tak ingin tiba tiba melihat istrinya ' menghilang ' dari rumah . Hari terlihat masih gelap dan dengan segera ia kembali ke kamar .

Tapi sepertinya pria itu harus menelan kekecewaan karena sudah tak melihat siapapun di kamarnya . Dua koper yang ia lihat semalam tergeletak di sisi pintu pun sudah ada lagi .

" Ckk hari masih gelap kenapa dia harus buru buru seperti ini !! Kenapa tidak mengurusku terlebih dahulu , seharusnya dia buat sarapanku dan menyiapkan baju kerjaku sebelum pergi . Tidak bertanggung jawab !! " kesal Lucas , ada sebuah rasa kehilangan ketika tak lagi bisa mendengar wanita bermulut sampah yang selalu saja melawan kata katanya .

Tak mungkin tidur lagi pria itu kemudian pergi ke ruang kerjanya , mungkin dia bisa memeriksa email yang masuk untuk meringankan pekerjaannya nanti . Sampai di dalam ruang kerja Lucas mengerutkan dahinya ketika melihat laptopnya masih ada di atas meja , padahal biasanya setelah digunakan pasti ia letakkan di laci dan di kunci .

Dan kunci laci pun ia sendiri yang memegangnya . Laptopnya berisi semua hal tentang perusahaan jadi ia benar benar menyimpannya dengan baik . Dengan bergegas ia berjalan ke arah meja kerja , laci tempat ia biasa menyimpan laptop juga masih terlihat terkunci rapat .

" Atau memang aku lupa menyimpannya ? Kenapa aku bisa seceroboh ini ! " batin Lucas menyalakan laptopnya untuk memastikan semua baik baik saja . Kode password benda kotak itu hanya di ketahui oleh dia dan ayahnya , kombinasi angka dan huruf yang ia buat untuk mengenang sebuah peristiwa yang tak akan pernah ia lupakan di hidupnya .

Pria muda itu kemudian teringat dengan satu cctv yang terpasang di ruang kerja . Tapi ia melihat kamera cctv di salah satu sudut ruangannya tidak menyala .

" Datang ke ruang kerja sekarang , ada yang ingin aku tanyakan !! " akhirnya Lucas memanggil salah satu penjaga yang menangani semua cctv yang terpasang di mansion .

Tak lama kemudian seorang pria bertubuh besar dengan seragam serba hitam datang ke ruangan kerjanya .

" Kamera cctv diruang kerjaku mati , kenapa tidak segera diperbaiki ? Apa kerjamu hahh !! Bagaimana jika terjadi pencurian , kau sangat tahu jika ruangan kerja ini menyimpan banyak sekali data penting perusahaan !! " seru Lucas pada penjaga yang terlihat berdiri dengan menundukkan kepalanya .

" Maaf Tuan , sekitar jam setengah tiga pagi tadi cctv tiba tiba mati . Saya sudah cek semuanya dan rencananya pagi ini saya akan memperbaikinya " kata sang penjaga .

" Kenapa harus menunggu pagi !!!!? "

" Saya takut mengganggu istirahat Tuan dan Nyonya Muda , tadi saya pikir masih aman karena cctv koridor di luar ruang kerja masih menyala . Maafkan kecerobohan saya Tuan Lucas ... "

Lucas mendesah kasar , sebenarnya rasa kesalnya lebih tertuju pada kepergian istrinya tanpa sepengetahuannya . Padahal ia sengaja tidak ikut keluar bersama teman temannya hanya untuk mengantar Amy ke apartemen . Atau bisa saja ia pura pura masih sakit hingga wanita itu menunda keberangkatannya .

Lucas berpikir ternyata sedikit menyenangkan ketika seseorang mau menyuapi dirinya , dia senang mempunyai teman debat hingga hatinya terasa tidak membosankan . Menenangkan ketika tahu jika ketika bangun tidur ada seseorang yang menemaninya karena selama ini dia terlalu tenggelam dalam kesendiriannya .

" Aku ingin sekarang juga kau memperbaiki semuanya , dan jangan pernah mengulangi hal ini lagi ! Jangan pernah menunda pekerjaan apapun alasannya ! "

" Saya mengerti Tuan ... "

Karena hari sudah semakin siang Lucas segera bersiap untuk datang ke perusahaan . Pria itu sama sekali tak menyentuh sarapan yang di buat pelayan untuknya , entah tapi sepertinya ia sudah terbiasa dengan makanan dan suapan tangan istrinya .

" Tender kita di Nusa Corp kalah ... "

Baru saja masuk ke ruangannya dia sudah disambut perkataan tak mengenakkan dari sakit CEOnya .

" Kalah ?? Tidak mungkin bukankah kita sudah menyiapkannya dengan sangat baik ?! Kemarin persentasi kita yang terbaik diantara perusahaan lainnya . Ada hal yang tidak aku tahu ?! " sahut Lucas duduk dan meneliti semua berkas yang berhubungan dengan rencana kerjasama dengan Nusa Corp , sebuah perusahaan besar yang basicnya berada di lndonesia .

" Baru aku selidiki , hal ini sangat sensitif jadi aku tidak bisa berbicara ataupun menuduh dengan sembarangan . Semoga apa yang aku pikirkan tidak benar "

" Memang apa yang sedang kau pikirkan ? lni ada hubungannya dengan Gregory !? " tanya Lucas penuh selidik .

" Aku tidak ingin bicara sebelum ada bukti , satu kata yang salah keluar dari mulutku maka akan bisa sangat fatal akibatnya "

" Aku mengerti " sahut Lucas meletakkan ponselnya diatas meja , berharap mendengar sebuah notif pesan yang akan menanyakan keadaannya .