NovelToon NovelToon
Hasrat Liar Sang Pembantu

Hasrat Liar Sang Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:39.2k
Nilai: 5
Nama Author: tiarasari

Berjuang dengan penyakit yang dia derita selama ini malah mendapatkan pengkhianatan dari suami.

Arkan. Suami yang dia percaya selama enam tahun untuk menjaga anaknya, malah mengkhianatinya.

Yang membuat dirinya sakit hati, ternyata Arkan sedang bercinta dengan perawat yang bekerja di rumahnya untuk membantunya sembuh.

Nyatanya mereka berdua mengkhianatinya, saat itu juga dia bertekad untuk membohongi keduanya supaya kebusukan yang mereka lakukan terbongkar.

Bisakah Amel membongkar semua kebusukan yang mereka lakukan selama ini? Atau memilih setia dalam rumah tangga untuk kebahagiaan kedua anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiarasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 17 : ciuman manis

Pesta dan perayaan yang diadakan malam ini begitu meriah sekali, sesekali Ahmed menikmati setiap sentuhan dan goyang yang dilakukan oleh para wanita seksi. Rev menggelengkan kepala saat melihat kelakuan Ahmed, temannya memang penggila wanita seksi.

Sedangkan Lion sama halnya dengan Ahmed, walau dia tidak separah Ahmed tapi ia masih menjaga kehormatan wanita. Tinggal mereka berempat saja yang ada di sana.

"Ikut gua yuk." ucap Rev menarik tangan Lea, Lea tidak tahu dirinya mau dibawa kemana.

Lea terus menatap Rev, sampai pria ini berhenti di dapur.

"Ada apa? Kamu mau aku buatkan makanan." kata Lea yang melihat dirinya dibawa ke dapur, ia pikir kalau Rev memang meminta dirinya masak.

Tapi dia tidak menyangka kalau Rev malah menatapnya dengan tatapan cinta, lelaki itu terus menatapnya sampai jarak diantara keduanya begitu dekat. Lea yang melihat posisinya terlalu dekat meminta Rev untuk tidak berdekatan, dia takut nanti ada orang yang melihat posisinya.

"Kenapa? Kamu takut ada orang yang melihat kita?" tutur Rev masih melihat wajah Lea, Lea yang ditatap seperti itu rasanya ingin pergi dari sini.

Bagaimana bisa dia fokus dengan acara, sedangkan Rev terus membuatnya gugup.

"A-aku takut aja nanti teman-teman kamu datang dan memergoki kita di sini." balas Lea tanpa melihat wajah Rev.

Rev tersenyum saat melihat ekspresi wajah wanita ini, tangan Rev menyentuh dagu Lea untuk menatapnya. Akhirnya mata cantik ini bisa ia pandang, apalagi bibirnya yang menggoda.

Rev menyentuh wajah Lea dengan lembut, kini tangan nakal itu berada di bibir Lea. Lea yang diperlakukan seperti itu hanya diam tidak berani berontak. Mungkin dia tidak tahu harus melakukan apa, kabur tidak mungkin. Rev sudah mengunci pergerakannya, kabur pun dia akan mudah tertangkap.

"Malam ini kamu cantik banget. Saya sampai pangling dengan kecantikan kamu Lea." ucap Rev dengan gombal, Lea yang dipuji cantik langsung tersipu malu.

Karena Lea sudah terhipnotis dengan pesona yang dimiliki Rev, wanita itu tidak sadar kalau Rev sudah mencari sesuatu di tubuhnya. Tangan nakal Rev masuk ke dalam rok pendek berbahan levis, dengan baju hitam yang sangat pas di tubuh Lea.

Rev terus meraba dan mengelus paha Lea, sampai tangan nakal itu masuk ke dalam. Lea kaget saat tangan nakal Rev sudah masuk ke dalam gua, walau gua yang dia miliki masih tertutup tapi tetap saja tangan hangat itu terasa.

"Kenapa sayang kamu menyukainya?" bisik Rev dengan seksi, Lea hampir saja mendes@h kalau dia tidak ingat kalau ada teman-teman Rev di luar.

"Kenapa di tahan keluarin aja. Apa kamu takut nanti teman-temanku tahu kelakuan kamu? Lagian ada sebagian yang sudah tahu kelakuan kamu dan tubuh indah mu ini kan?" kata Rev masih memainkan gua yang ada dibawah tubuh Lea.

Lea sangat menikmati sentuhan hangat itu, sentuhan hangat yang terus diberikan oleh Rev. Tanpa Lea sadari Rev memperhatikan wajahnya, wajahnya memang menikmati apa yang ia lakukan.

Dasar wanita murahan, baru juga di sentuh udah becek.

Rev senang melihat Lea seperti ini, sesekali dia mengocok bagian bawah Lea dengan cepat secepat kilat, membuat wanita itu bergetar hebat merasakan sentuhan Rev yang sangat nikmat.

Rev terus tersenyum dan mempermainkan Lea, dia terus melakukan sesuatu yang membuat wanita ini kenikmatan. Dia mau lihat sampai mana dia bertahan, sedangkan Lilian yang masuk ke dalam vila tidak sengaja mendengar suara aneh dari arah dapur.

***

Lilian mengecek saat sampai di dapur hampir tempat Rev dan Lea berada, tiba-tiba saja Noer sudah ada di sana dan menarik tangan Lilian. Membuat Lilian memeluk tubuh Noer untuk menahan tubuh Lilian yang hampir terjatuh.

"Kamu gak apa-apa Lian?" tanya Noer dalam posisi yang masih memeluk erat pinggang Lilian.

Lilian dengan cepat mendorong tubuh Noer, jarak mereka sangatlah dekat mampu membuat Lian bisa mendengar detak jantung pria ini dan nafasnya sangat hangat. Lian hampir saja tergoda dengannya, kalau Lian tidak menyadari apa yang mereka lakukan.

"Lu ngapain peluk peluk gua. Oh gua tahu pasti lu mau modus kan. Ya kan, jawab." pekik Lian dengan kesal.

Noer sempat melirik Rev dan juga Lea, mereka masih menikmati permainan panas di dapur. Noer kembali menatap Lian dan membawa wanita itu pergi.

"Lu ngapain narik tangan gua."

"Sorry Lian gua gak sengaja lagian gua gak mau lu sampai jatuh."

Lian pergi menjauh dari Noer, "Lagian lu ngapain narik tangan gua, gua kan mau ke dapur buat ambil minum."

"Itu ya... tadi ada kucing garong makanya gua narik tangan lu, gua takut lu dicakar sama kucing garong." jawab Noer yang sengaja mengarang cerita.

"Lagian mana ada kucing garong yang ada lu kucing garong-nya." cetus Lilian yang menjawab ucapan Noer.

Ternyata wanita ini kalau lagi kesal cantik juga. pikir Noer terus memperhatikan wajah Lilian tanpa wanita itu sadari.

"Udah ah gua mau ke dapur mau ambil minum." saat Lilian mau pergi Noer langsung menahan Lian pergi.

"Mau apalagi Noer." ucap Lilian kesal, tiba-tiba saja Noer mencium bibir Lilian membuat wanita itu terkejut.

Walaupun hanya menempel rasanya ada yang aneh, begitupun dengan Lian. Dia merasa kalau ciuman ini seperti permen, kenyal dan manis. Noer merasakan hal yang sama, lama kelamaan Noer menyukai bibir Lilian. Entah keberanian mana yang Noer lakukan sampai ia bisa menikmati bibir manis Lilian.

Lian mengikuti apa yang dilakukan Noer sampai akhirnya ciuman itu dilakukan oleh mereka berdua, setelah beberapa menit Lilian tersadar dengan tindakannya ia dengan cepat melepaskan ciuman tersebut dan pergi meninggalkan Noer.

Noer tersenyum mengingat dirinya berhasil mengambil ciuman pertama Lian, ciuman pertama bersama dengan orang yang dia cinta. Noer masih tersenyum sampai dia sekarang berada di luar bergabung dengan teman-temannya.

Begitupun dengan Rev dan juga Lea, keduanya sudah bergabung dengan yang lain. Malam ini mereka semua akan menikmati malam yang indah, malam penuh keberhasilan yang mereka lakukan.

"Dimana Lilian? Kalian gak lihat adik gua." lontar Rev yang tiba-tiba saja mencari keberadaan Lilian.

"Aku di sini kak." jawab Lilian yang baru saja bergabung, dari jauh Noer melirik Lilian yang membawa cemilan.

Dari semalam Rev terus menggempur tubuh Lea, awalnya Rev mengatakan hanya tidur saja tapi malah terjadi sesuatu di antara mereka berdua. Mau tidak mau keduanya menikmati malam panas yang mereka lakukan di kamar.

Tiga hari waktu yang sebentar menurut mereka yang sedang berlibur, walau villa ini milik Lion tapi rasanya dia tidak enak kalau berlibur terlalu lama.

Mau tidak mau Rev memutuskan untuk pulang, Rev pulang bersama dengan Lea dan juga adiknya. Sedangkan yang lain pada bawa kendaraan masing-masing. Di dalam mobil Rev terus memperhatikan Lea sesekali ia melirik adiknya, dia takut nantinya dipergoki oleh adiknya.

Orang yang ditatap malah menatapnya juga, keduanya sama-sama saling menatap sampai suara Lilian membuat keduanya salah tingkah.

"Kalian kenapa?" tanya Lilian menatap Rev dan juga Lea.

"Nggak. Kamu kenapa Lian? Ada masalah?" tanya Rev melirik Lilian dari arah spion mobil.

"Ini kak. Kakak bisa bantu aku buat mahakarya? Guruku minta aku buat mahakarya lukis dari patung, kakak tahu aku gak terlalu jago buat patung dari tanah liat."

Mendengar perkataan Lian membuat Lea berinisiatif membantu Lian, "Gimana kalau aku bantu kamu buat patung dari tanah liat."

"Memangnya kamu bisa? Yang saya tahu kamu hanya menggoda pria dan mengincar harta dari banyak laki-laki." jawab Lian dengan menyindir Lea sampai matanya ikut melirik kearah Lea.

Rev menyenggol lengan Lian saat melihat wajah Lea berubah menjadi sedih, "Ya sudah kalau kamu bisa, kamu boleh bantu aku buat patung dari tanah liat."

Lian menjawab dengan malas, mendengar ucapan dari Lian wajah Lea berubah menjadi senang. Rev yang melihatnya ikut senang bahagia, rasanya ini pertama kalinya melihat Lea tersenyum.

1
Putu Sriasih
Luar biasa
CuanZ 73
agak gk masuk akal sih, masa masih perawan setelah jd psk.. trs si lea jg kan pernah digilir tmen2 rev sampe jalannya pincang ..
CuanZ 73
kan udh ada rekaman cctv ya
Bandar Jayalampung
knpa GK jujur sih lea
Bandar Jayalampung
jangan2vutu memang anak nya rev
Jeni Safitri
Rev jangan terlalu percaya siapa tau arkan sedang menyusun rencana menekan ibu mu utk menandatangai surat wasian yg sdh dikaranganya sendiri setelah itu nyawa ibu ku di habisi segera olehnya
Hanisah Nisa
patutnya....kau di humban....di klub malam....
Hanisah Nisa
singkirkan Arkan.....sampai jadi gembel.....padan muka kau...
Jeni Safitri
Ngk ngerti koq bisa lea diperawani oleh rev sementara dia sdh main sama arkan
Jeni Safitri
Wah lea mantap bisa dapatkan 2 kakap sekaligus, bpk dan anak bisa dia kuasai sekaligus
Jeni Safitri
Benar ya buah jatuh ngak jauh dari pohon seperti rev persis seperti ayahnya ngak jauh" dari yg kotor"
Jeni Safitri
Ya rev ternyata menuruni watak ayahnya arkan
Jeni Safitri
Jangan" perusahaan yg di kelola arkan milik mertua
Jeni Safitri
Wah ancaman rev luar biasa
Itha
lanjut author semangat
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!