Andara Soetomo, gadis cantik yang masih menjomblo di usianya yang sudah 27 bukannya tidak laku, tapi karena Andara tidak memikirkan pasangan.
Sampai suatu hari, dia di lamar oleh CEO-nya sendiri dan akan di nikahi secepatnya hanya untuk menutupi kasus skandal atasannya itu bersama sang kakak ipar.
"Kenapa harus saya, Pak?"
"Karena hanya kamu yang mengetahui hubungan saya dengan Laura, saya tidak mau Laura di bunuh suaminya jika kamu bocorkan perselingkuhan kami!" ujar Axel Airlangga dengan suara yang datar.
Andara melongo, "jadi maksud Bapak saya hanya di jadikan tameng buat menutupi perselingkuhan Bapak dengan Bu Laura?"
"Ya, saya akan membayar kamu selama menjadi istri saya selama 3 Tahun, kamu mau berapa sebulannya? 10 juta, lima puluh juta?"
"Seratus Lima puluh juta sebulan, gimana? kalau Bapak sanggup, kita deal!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggemaskan
Happy Reading.
"Tanggal 10 Februari, ini foto dua bulan lalu dan foto ini diambil di sebuah Villa, tapi dimana Villa itu?" Gumam Arsya.
Di dalam foto itu Laura terlihat begitu bahagia, senyum cantiknya sangat lebar dan mempesona. Pemandangan nya adalah Villa yang ada di puncak.
Tunggu dulu, kenapa Arsya tidak asing dengan bentuk Villa itu. Tempatnya memang asing, tapi bentuk Villa itu dia pernah lihat, tapi dimana? Arsya terburu-buru membuka kolom pencarian di ponselnya.
Dia mengetikkan sebuah tempat yang dulu pernah sangat ingin dikunjungi oleh istrinya.
'Villa Cendrawasih'
Muncullah beberapa foto dari pencarian Arsya, dan salah satunya di sudut tempat yang sama persis ada di foto Laura. Sebuah view pegunungan dan sepertinya foto itu di ambil di balkon.
Lalu pertanyaannya, Laura pergi kesana dengan siapa? Kenapa Arsya tidak tahu. Biasanya istrinya itu selalu memberitahu jika mau pergi kemanapun, tapi kenapa waktu pergi ke Villa itu Laura tidak meminta izin?
Arsya bertanya-tanya, sebenarnya ada apa dengan istrinya? Sikapnya yang berubah dan tidak memperdulikan nya lagi tentu membuat Arsya semakin curiga.
Apakah Laura memiliki pria idaman lain, alias selingkuhan?
****
Andara meminta Axelo tidak terlalu sering memperlihatkan kemesraan nya dihadapan banyak orang. Selain risih, wanita itu juga merasa akting Axelo terlalu berlebihan.
"Bapak jangan modus ya! Pokoknya gak ada skinship-skinship lagi di depan umum!"
"Jadi kalau gak di tempat umum kamu mau?" Andara tersedak mendengar ucapan Axelo.
"Nggak boleh! Bukankah di perjanjian sudah tertulis dengan jelas, kalau tidak akan ada hubungan intim diantara kita, hubungan intim itu juga meliputi pegang tangan, pelukan, rangkulan, dan ciuman!"
Axelo masih melahap makan malamnya tanpa terganggu dengan ocehan Andara.
"Bapak juga nggak perlu memanasi Bu Laura ya!! Kalau niat Bapak seperti itu, rangkul-rangkul saya di depan Bu Laura, berarti Bapak masih cinta sama Bu Laura, Pak Axel belum move on dari sang kakak ipar!"
Kali ini Axelo memandang Andara yang sejak tadi ngoceh sepanjang jalur rel kereta api. Hanya gara-gara tangan Axelo yang nakal pegang-pegang pinggang Andara di depan umum, membuat wanita itu mencak-mencak tidak terima.
"Siapa bilang aku belum move on, aku sudah tidak cinta lagi sama dia," jawab Axelo membuat Andara mencebik.
'Huh, mana mungkin bisa semudah itu hilang cintanya! Tapi mudah-mudahan saja memang apa yang Pak Axel katakan benar, aku kasian sama Pak Arsya kalau sampai calon suami kontrak ku ini merusak rumah tangganya.
"Bagus kalau gitu!" Ujar Andara menyendok makan malam terakhirnya.
Siang ini memang Axelo memaksa Andara untuk makan siang bersama. Selain untuk menghindari Laura, dia juga ingin makan bareng Andara. Entah kenapa hidup Axelo sekarang lebih berwarna ketika dengan dengan wanita bar-bar seperti Andara ini.
Wanita yang tidak pernah jaim didepannya, wanita yang berani mengatainya dan wanita yang tidak tertarik dengannya.
"Kamu nggak suka sama aku?" Tanya Axelo menatap Andara.
Wanita itu meletakkan gelasnya yang sudah tandas tidak bersisa. "Memangnya kenapa saya harus suka sama Bapak?"
"Ya, karena aku tampan, mapan dan kaya," Andara hampir tersedak mendengar ucapan Axelo.
"Ya, ya, ya, memang benar Bapak tampan, mapan, kaya dan pewaris Airlangga Grup. Tapi saya tidak pantas menyukai Bapak, biar bagaimanapun kita bukan setara, maksudnya saya ini bumi dan Bapak langit, jadi saya tahu diri!" Jawab Andara.
Axelo tersenyum kecil mendengar jawaban dari Andara. "Kalau gitu berarti kita jodoh donk, di mana ada Bumi disitu ada langit," ujar Axelo cuek.
"Bapak terlalu percaya diri ya, kita tuh bukan jodoh karena pernikahan kita hanya kontrak!"
"Berarti kalau bukan kontrak, kita ini jodoh?"
"Terserah deh, serah Bapak aja, saya mah nurut!" Jawab Andara mencak-mencak.
Axelo tertawa kecil melihat reaksi Andara, dari pengalamannya dekat dengan mahluk yang namanya cewek, baru Andara yang bisa membuatnya suka jahil seperti ini.
Entah kenapa Axelo suka melihat Andara yang marah sambil ngomel-ngomel, bukannya terlihat garang ataupun menakutkan, tapi bagi Axelo Andara malah terlihat menggemaskan.
Bersambung.
Hai semuanya, aku ada rekomendasi karya keren banget 🥰😘
🙃