▪︎SEQUEL OF MY LITTLE WIFE▪︎
Cinta datang tanpa di duga dan tanpa aba aba.
Itulah yang dirasakan oleh seorang gadis bernama Brixcya Ailee Fox. Ailee tidak pernah menyangka jika perasaan lebih dari seorang teman tumbuh begitu saja pada perasaannya. Anehnya, perasaannya malah memilih seorang pria yang selalu menyakitinya. Seolah merasa tertantang, Ailee terus mencoba mendekatinya setiap hari. Dan setiap hari itu juga dia sering mendapatkan makian dari pria itu. Dia adalah Kalingga Alister Natapraja.
Entah peran takdir akan seperti apa, menyatukannya keduanya atau malah sebaliknya. Dan jika mereka ditakdirkan untuk bersama, apa mungkin kehidupan selanjutnya akan dijalani dengan bahagia dan damai? Mengingat tidak ada seorang pun yang tahu kehidupan Ailee yang sebenarnya. Termasuk Kalingga.
Akankah Kalingga membalas perasaan Ailee? Dan apakah Ailee akan terbuka tentang dirinya yang sebenarnya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
***
MCML@March, 2023. Ovie'Sibis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ovie NurAisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Mall
***
Ailee, Briella dan Kairav sudah sampai di mall. Mereka mampir dulu beli minuman kesukaan Ailee dan Briella. Mereka membeli chatime sedangkan Kairav membeli kopi capuccino. Mereka menaiki eskalator untuk sampai ke lantai dua. Lantai dimana adanya time zone.
Briella bermain capit boneka bersama dengan Kairav sedangkan Ailee masih melihat lihat ia ingin bermain apa. Entahlah, rasanya ia hanya ingin diam saja. Jika ini bukan ajakan kedua sahabatnya, mungkin Ailee memilih tidur di rumah saja. Tubuhnya terasa lemas ditambah ia juga belum makan apapun sejak pagi tadi. Hanya minuman boba saja yang baru masuk ke dalam perutnya.
Disini tidak banyak pengunjung seperti biasanya. Padahal ini weekend, atau mungkin belum. Ailee memilih duduk dulu di bangku panjang yang tersedia disana. Ia masih sibuk menikmati chatime miliknya.
"Lee, kok duduk aja. Tumbenan banget biasanya paling aktif," ucap Briella.
"Ngabisin ini dulu. Nanti gue main kok," ucap Ailee.
"Oke, gue main disana ya Lee. Bang-Kai disana noh," ucap Briella.
"Okey."
Kairav bermain game mobil mobilan di layar monitor sedangkan Briella bermain tembak tembakan. Ailee sendiri ingin bermain lempar bola basket saja. Ia pun membuang sampah bekas minumannya dan berjalan ke untuk membeli beberapa koin. Setelah mendapatkan koin, Ailee berjalan menuju ke dekat lempar bola basket.
Ailee memasukan koin dan mulai bermain sampai ia keringetan. Bahkan Kai juga ikut bermain disana. Disusul oleh Briella. Mereka bermain di area time zone cukup lama hingga tak ingat waktu. Mereka mencoba hampir semua jenis mainan disini. Hingga waktu menunjukan pukul empat sore. Mereka memutuskan untuk istirahat dan makan.
"Seruu banget asli, thank you abang, thank you Ailee. Seneng banget gue hari ini. Ternyata Ailee juga jago main capit boneka. Bang-Kai aja kalah," ucap Briella semangat. Ia terkikik diakhir ucapannya.
"Ya itu mah tergantung nasib aja kalo main capit boneka. Mungkin hari ini gue lagi kurang beruntung aja," ucap Kairav.
"Kalo ada Ling pasti seru ya," ucap Ailee.
"Maklum aja dia mageran Lee. Jadi gak usah aneh lagi sama dia," ucap Briella.
Ailee hanya mengangguk sekilas. Sejak selesai bermain tadi, pandangannya berkunang kunang. Ia bahkan berjalan sempoyongan namun belum disadari oleh Briella dan Kairav. Sampai mereka sudah dekat di depan pintu masuk restoran, Ailee tidak bisa menahan tubuhnya lagi dan pandangannya tiba tiba gelap.
Brukk...
Terdengar pekikan dari beberapa orang yang berjalan di dekat ketiga remaja itu membuat Kairav dan Briella menolah. Mata mereka berdua membulat melihatnya, dimana Ailee sudah tertidur diatas ubin lantai mall.
"Lee, bangun Lee," ucap Briella. Ia menggoyang goyangkan tubuh Ailee namun tidak ada pergerakan sama sekali. Briella memegang pipi Ailee, panas sekali.
"Abang angkat aja, kita ke rumah sakit sekarang. Kamu hubungin mami," ucap Kairav. Briella mengangguk dan langsung membantu Kairav memangku Ailee ala bridal. Ia pun langsung berjalan mengikuti Kairav menuju ke bassement parkiran. Beruntungnya lift yang ada di dalam mall bisa langsung sampai ke basseement.
Briella membuka kunci mobil dan membuka pintu bagian belakang. Ia masuk lebih dulu kemudian Ailee. Kepala Ailee disandarkan pada paha Briella, setelah Ailee masuk kini Kairav yang masuk dan melajukan mobilnya. Briella juga sudah menghubungi maminya untuk menyusul ke rumah sakit milik tante Lupita.
***
Ailee sudah ditangani oleh dokter, namun dokter tersebut belum keluar dari dalam ruangan Ailee. Ashel dan Kavin juga sudah disana. Mereka menunggu dokter yang menangani Ailee keluar. Kedua orang tua Ailee sudah dihubungi namun mereka belum bisa kesini karena ada pekerjaan penting.
Tak berselang lama, dokter yang menangani Ailee keluar dari dalam ruangan.
"Bagaimana dok?" Tanya Ashel.
"Pasien demam tinggi, sepertinya sejak pagi pasien juga belum makan sama sekali yang masuk ke dalam perut pasien sepertinya bukan makanan sehat. Apa kalian tahu sebelum pingsan pasien makan apa?" Tanya dokter itu.
Tatapan Ashel tertuju ke arah kedua anaknya. Dengan mantap Kairav menjawab.
"Ailee minum boba dok. Dia minta extra ice juga tadi, kami tidak melarangnya karena kami kira Ailee sudah makan berat," ucap Kairav.
"Pantas saja pasien langsung drop seperti itu. Sebelumnya sepertinya pasien juga sudah demam. Ditambah tidak makan berat dan malah minum minuman dingin. Kondisinya masih belum sadarkan diri, mungkin dalam waktu beberapa jam ke depan ia baru bisa siuman. Nanti saya akan mengeceknya lagi. Permisi," ucap dokter.
"Baik dok, terimakasih," ucap Ashel. Sebelum masuk ke ruang rawat Ailee, Kavin sempat bertanya boleh tidaknya mereka masuk. Setelah diijinkan baru mereka masuk.
Briella langsung mendekat ke arah Ailee yang masih menutup matanya dengan bibir yang pucat pasi. Nafasnya teratur namun wajahnya memerah. Sepertinya demam Ailee memang cukup tinggi juga.
"Ailee bohongin tante, katannya pulang mau makan masakan Magi. Tahunya enggak kan? Kalo Ailee udah bangun tante bakalan marahin kamu loh," ucap Ashel.
"Kenapa orang tua Ailee lebih prioritasin kerja ya? Padahal jelas jelas anak mereka masuk ke rumah sakit," celetuk Kairav.
"Ailee pernah bilang sama Bri kalo Ailee bukan anak mereka, anak mereka cuma pekerjaan di kantor, saham dan uang saja," jawab Briella.
Ashel dan Kavin saling pandang. Mereka berdua memilih diam saja saat kedua anak mereka berceloteh seperti itu.
"Kalian belum makan kan? Makan dulu sana di kantin rumah sakit. Biar Ailee kami jaga," ucap Kavin.
"Oke pih," ucap Briella. Anak itu menarik tangan abangnya menuju ke kantin rumah sakit.
Sesampainya disana, mereka memesan makanan yang sama. Namun sebelum makan ada hal mengganjal yang ingin dibicarakan Briella pada Kairav. Mengenai Ailee.
"Bang, janji gak kasih tahu siapa pun ya? Termasuk mami sama papi," ucap Briella membuat Kairav mengernyit.
"Maksud kamu apa?" Tanya Kairav.
"Semalam, sebenarnya Ailee ketiduran di balkon gak tahu dari jam berapa tapi yang jelas tubuhnya udah dingin banget. Abang inget kan waktu Briella buka kamar abang? Itu Bri lagi cari Ailee. Tahunya Ailee tidur di balkon kamar bang," ucap Briella membuat Kairav terkejut.
"Apa?! Kok bisa?" Tanya Kai.
"Gue juga gak tahu bang. Semalem juga tubuhnya dingin banget, kalo dibiarin sampe pagi pasti Ailee kena hipotermia. Semalam juga gue pakein dua selimut sampe sampe mami curiga pas ke kamar pagi tadi. Tapi Ailee minta gue bungkam, jadi gak gue ceritain sama mami," ucap Briella.
"Terus ngapa lo cerita ke gue?" Tanya Kai.
"Gak enak aja simpen rahasia gituan sendirian. Kan kalo dimarahin gue cari elo sebagai perlindungan," ucap Briella cengengesan.
Tbc.
