NovelToon NovelToon
Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:520.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Karena Fitnah Ibu Mertua ku, rumah tangga ku berantakan. Dia tega memfitnah dan menghadirkan orang ketiga di dalam rumah tangga ku.

Aku tak tahu, kenapa ibu mertua jadi kejam seperti ini, bahkan bukannya dia yang meminta agar aku dan Mas Doni segera menikah.

Ada apa ini?

Bagaimana nasib rumah tangga ku?

Siapa yang akan bertahan, aku atau ibu mertua ku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sidang Pertama

Doni turun dari lantai 2 rumahnya.

"Doni Bagaimana dengan kelanjutan gugatan cerai kamu?" 

"Nih Doni sebentar lagi mau pergi ke pengadilan hari ini sidang pertama."

"Kalau gitu Mama sama Viola boleh ikut dong Don."

Doni menghela nafas panjang.

"Ya sudah, ikut saja."

"Gitu dong Don. Mama sengaja ingin ikut, agar kamu itu gak gampang di rayu Sindy lagi, nanti kalau Sindy keluarin rayuan mautnya, kamu sudah nurut saja sama dia. Padahal sudah dua kali kamu di selingkuhi bahkan bisa-bisa dia tidur dengan pria lain saat kamu tidak ada di rumah.Mungkin saat ini dia tengah berbahagia  dengan pria itu. Jadi jangan pernah kamu dekati dia. Karena mama pernah dengar cerita dari para tetangga jika Cindy itu suka main guna-guna. Makanya kamu cinta mati sama dia. "

Doni yang terlanjur sakit hati itu, kembali termakan dengan ucapan Bu Misye. Karena selama kepergian Sindy bu Misye saya selalu mendoktrin Doni dengan ujaran kebencian terhadap Sindy, agar Doni semakin membenci Sindy.

"Iya Ma. aku nggak akan dekat-dekat lagi dengan Sindy."

"Iya Mama yakin kok, Jika kamu bukan orang bodoh, yang mau saja  dirayu oleh wanita murahan seperti dia."

"Iya Ma, kalau begitu ayo kita berangkat sekarang. Karena butuh waktu lama untuk tiba di kantor urusan Agama setempat."

Mereka pun berangkat bertiga. Sepanjang perjalanan bu Misye menceritakan keburukan Sindy kepada Viola seolah-olah Viola tidak tahu apa yang terjadi.

"Iya Vil, tetangga sendiri yang bilang sama Mama, katanya si Sindy itu suka main guna-guna. Mereka pernah bertemu dengan Sindy di rumah seorang dukun. Mama jadi khawatir kalau Doni dipengaruhi lagi oleh Sindy."

"Tapi masa seperti itu sih tante setahu aku,  Sindy orangnya kalem banget."

"Itu kan kata kamu, kamu tanya saja sama Doni itu. Doni membongkar isi lemari Sindy isinya peralatan pesugihan semua."

"Iya kan Don?"

Yang membuat Doni membenci Sindy salah satunya adalah ditemukannya beberapa alat pesugihan dibawah pakaian Sindy. Nampan yang berisi alat-alat pemujaan di bawah tempat tidur Doni. Dan siapa lagi yang meletakkannya jika bukan bu Misye. Hal itu menambah keyakinan Doni untuk kukuh menceraikan Sindy.

Sudut pandang Doni terhadap Sindy pun berubah. Ia langsung menganggap jika Sindy itu wanita munafik dengan akhlak yang sangat buruk sehingga bisa melakukan pemujaan, sementara di hadapan suaminya Sindy seperti wanita yang taat menjalankan ibadah sholatnya.

"Karena itulah Viola, Mama berharap kamu bisa segera menggantikan kedudukan Sindy," pancing Bu Misye.

"Maksud Mama apa?" tanya Doni yang sedikit kaget mendengar ucapan dari Bu Misye.

"Sudahlah Doni, sebaiknya kamu nikahi saja Viola. Karena pengaruh sihir itu akan tetap berada di tubuh kamu, Jika kamu tidak menikah. Setelah kamu menikah dengan sendirinya perasaan cinta kamu terhadap Sindy itu akan hilang."

Dan Doni yang bodoh itu pun mulai terpengaruh dengan hasutan ibunya yang semakin tidak masuk akal.

Sebenarnya bukan Sindy yang bermain dukun tapi Bu Misye. Wanita itu tega menggadaikan aqidahnya demi tujuan untuk membalas dendam.

Segala macam cara bu Misye lakukan, agar Doni selalu tunduk pada kata-kata dan perintahnya.

Dan benar saja selama ini Doni selalu menuruti kata-kata dari bu Misye akibat di guna-guna oleh ibunya sendiri.

"Bagaimana Doni, kamu nikahi saja Viola? Agar kamu bisa melupakan bayang-bayang Sindy.

Doni terdiam karena ada pergulatan batin dalam dirinya. Satu sisi Ia memang masih  sangat mencintai Sindy, sisi lainnya seakan ada bisikan yang menyuruh Doni untuk tetap setuju apapun keputusan yang diperintahkan oleh Bu Misye.

"Iya Ma." Secara tak sadar Doni pun mengucapkan itu, yang berarti dia kembali tunduk terhadap perintah ibundanya.

Bu Misye dan Viola tersenyum. Kenapa Doni bisa setuju dengan permintaan Bu Misye itu. Bukankah antara dirinya dan Viola tidak ada hubungan apa-apa? 

1 jam perjalanan mereka tiba di pengadilan Agama. Karena pernikahan Doni dan Sindy terjadi di kampung. Doni terpaksa menggugat Sindy di pengadilan agama setempat.

Tiba di kantor urusan Agama ternyata Sindy dan Bu Anita sudah menunggu. Begitupun dengan pengacaranya.

Turun dari mobil Viola langsung memasang aksinya. Dia langsung menggandeng tangan Doni. Sementara Doni dia diam saja dan tak sedikitpun menepis tangan yang melingkar di lengannya itu.

"Ya Allah,tak sedikitpun mas Doni menjaga perasaan ku, teganya dia membawa wanita lain, padahal kami belum resmi bercerai."

Hati Sindy terasa semakin hancur, dengan bulir bening yang menetes, ketika melihat sang suami menggandeng wanita lain di sidang pertama perceraiannya.

Padahal Sindy bermaksud untuk memberitahu Doni tentang kehamilannya. Namun kekecewaan sudah meresap di hati Sindy. Prasangka jahat pun menguasai Cindy.

Ia mengira jika ini hanya akal-akalan Doni yang ingin menikahi Viola, karena itu Doni menceraikannya tanpa memberi alasan yang kuat

Sekuat tenaga Sindy mencoba menahan air matanya yang hendak tumpah, diusapnya bagian perutnya yang kini tumbuh benih buah dari cintanya dan Doni.

Bu Anita melihat hal itu juga merasa geram.

"Tabahkan hatimu nak, jangan menangis. Buktikan kalau kau bisa tanpa Doni. Lihatlah bagaimana dia memperlakukanmu, belum resmi kalian bercerai dia sudah menggandeng wanita lain bahkan berani membawa wanita itu di sidang pertama gugatan cerai kalian.

"Iya Bu insya Allah Sindy kuat."

Sindy menggenggam erat tangannya dia pun bergegas masuk ke ruang sidang begitupun dengan Doni.

***

Persidangan di mulai, hakim dan jaksa masuk ke ruang sidang.

"Sidang perceraian antara saudara Doni dan Sindy segera di mulai," ucap hakim ketua sambil mengetuk palu.

Tok tok tok.

"Karena hari ini adalah sidang mediasi. Jadi hari ini saya meminta kuasa hukum untuk menjadi mediator."

"Saya tidak punya kuasa hukum pak hakim," ucap Sindy.

"Baiklah kalau begitu saya akan menunjuk seorang hakim yang akan menjadi mediator bagi anda."

Hakim ketua menunjuk seorang hakim yang tidak terlibat secara langsung di perkara tersebut.

Setelah semua siap, sidang mediasi pun di mulai.

"Baiklah untuk tergugat, silahkan menyampaikan gugatannya terlebih dahulu," kata hakim.

Pak Firman sebagai pengacara membacakan gugatan cerai dari Doni.

"Saya Firman SH, selaku penasehat hukum dari pihak penggugat yakni Eka Doni Anggara. Dengan ini melayangkan gugatan cerai kepada saudara Sindy Silvia yang kini masih berstatus istri penggugat. Berikut alasannya penggugat menggugat cerai adalah, satu penggugat merasa tidak lagi memiliki perasaan cinta terhadap sang istri.Alasan yang kedua adalah hadirnya orang ketiga di dalam rumah tangga mereka. Dengan ini, klien say tak memberikan kesempatan untuk rujuk kembali dengan sang istri dan melanjutkan perkara tersebut hingga proses peradilan selesai. Demikian lah pernyataan dari penggugat. Terima Kasih."

Kembali hati Sindy teriris-iris oleh pernyataan dari pengacara Doni.

"Saudara Doni, apakah anda yakin untuk menggugat cerai istri anda?" tanya hakim.

"Yakin seyakin-yakinnya," sahut Doni dengan lugas.

"Apa anda punya bukti perselingkuhan istri anda?"

"Punya Pak hakim."

"Di dalam berkas perkara gugatan, sudah saya lampirkan pak hakim,"sambung pengacara Doni.

Hakim ketua memeriksa foto-foto lampiran dugaan perselingkuhan Sindy.

Sindy menggenggam tangannya, ia berusaha untuk tegar agar tetap kuat menjalani persidangan."

"Apa anda tidak memberikan kesempatan kepada istri anda? Mungkin saja ini hanya salah paham saja?" tanya hakim lagi.

"Tidak yang mulia. Saya sudah memberikan kesempatan kepada dia, tapi apa yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri tak pernah terbayangkan sebelumnya."

Sindy menghela nafas panjang.

"Baiklah. Bagaimana dengan saudara tergugat. Apa anda masih ingin mempertahankan rumah tangga anda?" tanya hakim pada Sindy.

"Tidak pak Hakim," jawab Sindy.

"Apakah anda ingin mengajukan pembelaan terhadap apa yang di tuduhkan oleh pihak tergugat."

"Iya, Pak Hakim."

"Kalau begitu, silahkan."

Sindi bicara di depan mikrofonnya. Keadaan hening sejenak.

"Saya menyatakan, bahwa apa yang di nyatakan oleh Saudara penasehat hukum dari penggugat  itu tidak benar. Demi Allah saya tak pernah berselingku dengan siapa pun. Ini semua hanya fitnah hiks! Memang saya belum bisa membuktikan jika saya tak pernah selingkuh, karena saya tak pernah di berikan kesempatan untuk membuktikan tuduhan itu. Tapi saya yakin, kebenaran akan terungkap suatu saat nanti. Terima kasih," ucap Sindy.

Sindy kembali duduk dan menangis.

Suasana ruang sidang mendadak sepi.

"Saudara Doni. Ini adalah sidang mediasi, anda masih berkesempatan untuk menyelidiki terlebih dahulu tentang tuduhan terhadap istri anda. Kami memberi waktu untuk kedua belah pihak untuk berunding selama satu  minggu ke depan. Semoga masalah ini bisa terselesaikan dengan jalan damai.Baiklah, dengan demikian sidang saya tutup dan akan kembali lagi dengan sidang mediasi ke dua minggu depan."

Tok …tok.. tok hakim mengetuk palu, pertanda sidang mediasi pertama selesai.

Selesai persidangan, Sindy dan Bu Anita buru-buru keluar dari ruangan sidang. Sindy merasa sesak dan ingin muntah, ia pun berlari menuju toilet.

Uek uek, Sindy memuntahkan isi perutnya di dalam toilet hingga tubuhnya lemas dan hampir saja tak sanggup untuk berdiri.

Bu Anita memijit tengkuk leher Sindy. 

Uek uek Sindy muntah sambil menangis karena tak tahan menahan rasa sakit di hatinya.

Puas muntah, Sindy membersihkan wajahnya dengan air bersih.

Di depan cermin Sindy melihat wajahnya yang sembab.Dia pun merasa iba pada dirinya sendiri.

"Hiks hiks, teganya mas Doni melakukan itu pada ku," lirih Sindy masih dengan tangisannya.

"Sabar ya Nak," ucap Bu Anita sambil mengusap kepala Sindy yang menangis pilu di pelukannya.

1
gaby
Dah tau kere, malah nikah lg, mana pny anak lagi. Gimana biaya operasi Ainun bisa terkumpul, duitnya buat nafkahin istri & 2 anak
ryuuu
Buruk
Deli Sary Nadeak
dokter kandung??? emang ada dokter tiri thor??? 😆
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Ok kak thor ✌️
👑Meylani Putri Putti: sama 2 😘
total 2 replies
Yunerty Blessa
akhirnya mereka semua hidup bahagia....
Yunerty Blessa
syukur lah Alesha juga hamil
Yunerty Blessa
semoga Dave cepat sembuh...
tahniah buat kehamilan mu Ainun
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Dave dan Alesha,, semoga berbahagia
Yunerty Blessa
akhirnya Aiman sembuh sepenuhnya
Yunerty Blessa
berharap Dave baik² saja sebelum pernikahan nya....
Yunerty Blessa
astaga Aiman 🤦‍♀️... terlalu asyik bercucuk tanam sampai lupa makan.....
Yunerty Blessa
pengantin baru buka puasa 🤭
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Aiman dan Ainun...
Yunerty Blessa
syukur lah Ainun bisa melihat..
tahniah Ainun
Yunerty Blessa
semoga operasi mata Ainun berjalan lancar
Yunerty Blessa
semoga lamaran nya lancar
Yunerty Blessa
semangat Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
semoga berjodoh,,Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
kalau kalian berdua memang berjodoh pasti akan bersatu jua
Yunerty Blessa
lebih baik lagi Doni tak payah nikah dengan Siska jahat 😠😠 sabar Ainun....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!