NovelToon NovelToon
Maid Of Vampire

Maid Of Vampire

Status: tamat
Genre:Romansa Fantasi / Vampir / Romansa / Tamat
Popularitas:999k
Nilai: 5
Nama Author: ntaamelia

SQUEL "MY HUSBAND IS A VAMPIRE"

Aiden Allend Hadev adalah vampir yang terlahir dari ibu berdarah suci, dan dia sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya. Sebagai makhluk penghisap darah, wajahnya tidak akan pernah bisa menua. Untuk itu dia berpindah negara setiap 20 tahun sekali.

Ketika dia berpindah ke suatu negara, dia langsung menguasai dunia bisnis. Siapa yang tidak bisa bekerja sama dengannya, maka akan hancur.

Begitulah yang ia lakukan pada perusahaan milik keluarga Lyodra Dawson. Membuat gadis itu nekat menyamar menjadi pembantu di keluarga vampir, hanya untuk mencari tahu kenapa Aiden bisa menghancurkan bisnis keluarganya, hanya dalam satu malam.

Dan pada saat itu, perjalanan mereka pun dimulai.

Follow Ig @nitamelia05

Salam Anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Dia Seperti Candu

Prima dan Lyodra terus berjalan menyusuri gedung pusat perbelanjaan untuk membeli bahan-bahan pokok. Kini mereka sedang berada di depan freezer untuk berbelanja daging segar, Prima mengambilnya cukup banyak untuk persediaan makanan Lucy dan juga beberapa ekor serigala di rumah tuannya.

"Banyak sekali, Bu, untuk berapa lama?" tanya Lyodra sambil menghitung irisan daging mentah yang masuk ke dalam troli belanja.

"Aku membelinya cukup banyak, karena peliharaan Tuan juga butuh makan," jawab Prima apa adanya. Dan Lucy adalah salah satunya.

Lyodra tampak melongo, ternyata selain hewan peliharaan pria itu tidak wajar, ternyata Aiden juga menghabiskan uang banyak untuk sekedar memberi mereka makan. Ya, tentu Lyodra tahu kalau daging itu termasuk yang paling mahal.

Melihat reaksi Lyodra, diam-diam Prima mengulum senyum tipis. Dia yakin gadis itu sedang menghitung berapa banyak uang yang Aiden keluarkan untuk memelihara serigala di rumahnya.

"Sepertinya lebih dari gajiku sebulan," gumam Lyodra dengan helaan nafas kasar, menyayangkan uang yang habis dengan sia-sia.

Dia kembali mengekor pada Prima sambil mendorong troli belanja. Dan di saat itu Lyodra mulai merasa dirinya sedang diawasi. Lyodra menghentikan langkah. Namun, ketika dia melirik ke sana ke mari, dia tidak melihat sesuatu apapun yang mencurigakan.

Lyodra mencoba menghilangkan pikiran negatifnya, mungkin karena suasana yang cukup ramai, maka dari itu dia merasa sedang ditatap oleh seseorang.

"Ada apa, Lyo?" tanya Prima, karena menyadari langkah Lyodra yang mulai menjauh darinya.

Tak ingin membuat Prima ikut berpikir yang tidak-tidak, Lyodra menggelengkan kepalanya. "Tidak ada, Bu. Lebih baik kita langsung pergi beli sayuran dan buah, supaya cepat pulang."

Prima tak ambil pusing, dia langsung setuju dan mengikuti saran Lyodra. Mereka kembali melanjutkan langkah, hingga akhirnya waktu berbelanja telah selesai.

Namun, sebelum pulang Prima mengajak Lyodra untuk makan siang terlebih dahulu, di salah satu tempat makan yang ada di gedung tersebut.

"Bu, aku ke toilet dulu yah," pamit Lyodra pada Prima dan wanita itu pun langsung mengangguk.

Awalnya gadis cantik itu tak merasa curiga. Karena dia berpikir bahwa tidak akan ada seseorang yang mencelakainya di keramaian seperti ini, apalagi yang mengganggunya adalah sosok yang tak kasat mata.

Hingga dia tiba di toilet, beberapa pintu mengantri dan Lyodra berdiri untuk menunggu giliran. Tak ingin merasa bosan, Lyodra memilih untuk membuka ponselnya, tetapi lagi-lagi dia merasa ada seseorang yang sedang menatap ke arahnya.

Lyodra menoleh dengan cepat, dan yang dia lihat adalah orang-orang yang sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang sedang bercermin, ada yang sedang membenahi make up. Hingga tak terasa kalau sekarang adalah gilirannya untuk masuk ke dalam toilet.

"Aku berharap sosok yang menghantuiku segera menunjukkan wujud aslinya!" gumam Lyodra karena merasa kesal, dia seperti sedang dipermainkan.

Gadis cantik itu menunaikan hajatnya hingga dia benar-benar merasa lega. Namun, ketika dia membuka pintu, dia tidak melihat siapapun di sana.

Toilet yang dia singgahi tampak lenggang, hingga kini hanya ada dia seorang. Perasaan Lyodra kembali tak enak, dia mengepalkan tangannya yang reflek mengeluarkan keringat dingin.

"Aku tidak boleh takut pada apapun, aku yakin kalung pemberian Kakek bisa melindungiku," gumam Lyodra sambil menggerakkan kakinya untuk melangkah. Namun, dia dibuat terkejut ketika lampu berkedip-kedip, karena terus hidup dan mati secara berkala.

Lyodra tak ingin merasa gentar, tetapi reaksi tubuhnya tak bisa bohong, bulu kuduk Lyodra meremang kala merasakan sesuatu yang dingin di belakang tengkuknya. Gadis itu mulai meraaba leher.

Dan ... Deg!

Gadis cantik itu langsung menahan nafas ketika melihat bayangan seorang pria di depan cermin, sementara lampu tak berhenti untuk berkedip-kedip. Hingga akhirnya padam dengan sempurna.

Namun, tak berapa lama dari itu, lampu kembali menyala dan mengejutkan Lyodra. Karena dia melihat sosok bertaring di belakang tubuhnya melalui cermin di depan sana.

"Arghh!" Gadis cantik itu berteriak kencang, dia langsung berlari terbirit-birit untuk keluar dari toilet, hingga menjadi pusat perhatian semua orang.

Bahkan tanpa sengaja Lyodra menubruk bahu seorang pria asing. Dia terhuyung karena tak dapat menyeimbangkan tubuh, tetapi sebelum jatuh ke lantai, pria itu lebih dulu menangkapnya.

"Maaf, Tuan," ucap Lyodra kembali menegakkan tubuhnya. Dia terlihat masih shock, karena baru saja melihat sosok yang baru pernah dia lihat untuk seumur hidupnya.

"Kau tidak apa-apa, Nona? Wajahmu pucat," tanya pria itu sambil memperhatikan wajah Lyodra.

Gadis itu menggeleng cepat, ingin segera pergi dari sana. "Saya baik-baik saja, Tuan. Kalau begitu permisi."

Karena saking buru-burunya Lyodra tidak sadar, jika pria yang baru saja menolongnya adalah makhluk penghisap darah, dia adalah Edge—pimpinan dari golongan vampir lain. Pria itu merasa tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Aiden tentang Lyodra yang tidak berbahaya. Karena dia merasa, Aiden tengah mengambil keuntungan.

"Aku akan menyingkirkan kalung itu, dan merasakan darahnya yang manis," gumam Edge dengan seringai penuh. Baik dia dan vampir lain tidak bisa asal menggigit Lyodra, karena ada kalung permata yang melingkar di leher gadis cantik itu.

Sementara di sisi lain, Aiden tak berhenti untuk memikirkan Lyodra dan aroma tubuh gadis itu. Seperti sesuatu yang terikat, Aiden ingin terus menempelkan bibirnya di leher Lyodra.

"Dia seperti candu," gumamnya, teringat kejadian tadi pagi.

1
aleena
wah Akan masuk perangkap sendiri/Determined//Drowsy//Drowsy/
semangaat Lyo
Dede Exis
Luar biasa
Dede Exis
Lumayan
mini
/Grin//Facepalm/
mini
diluar dugaan/Grin/
mini
asikkkklindungi cakon mantumu kai
mini
/Facepalm//Drool/
Catur Wijaya
mangap thor aq br mmpir
Sri Lie
Luar biasa
Sri Lie
Buruk
Woro Wardani
Luar biasa
Ita rahmawati
jd manusia
Ita rahmawati
nah knp tuh aidennya
Ita rahmawati
oh ya jelas matre dong,,lah calon binimu itu matre emang nya keturunan siapa klo bkn keturunan calon mertuamu 🤣🤣
Ita rahmawati
matiin aja tuh srigala gk tau diri
Ita rahmawati
udah bosen hidup nih si lucy
Ita rahmawati
astaga lyo,,tp bner juga tuh yg kmu bilang jdsekali tepuk dpt 2 ya 🤣🤣🤣
Ita rahmawati
si aiden bisa aja 🤣🤣🤣
Ita rahmawati
lucy juga tuh harus dibinasakan
Ita rahmawati
kan bner si lucy kyk emaknya,,licik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!