Siapa sangka Riana kembali bertemu dengan Brian, mantan suaminya, pria yang benyak menoreh kan luka pada pernikahan mereka terdahulu.
Rupanya semalam itu membuahkan hasil, dan kini demi status sang anak, mereka terpaksa kembali menikah, tentunya dengan banyak perjanjian dan kesepakatan.
Tanpa sepengetahuan Riana, Brian punya niat terselubung, setelah anak yang dia inginkan lahir.
Bagaimana reaksi kedua orang tua Riana, manakala mengetahui pernikahan Riana yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Bagaimana kelanjutan pernikahan mereka setelah Riana mengetahui niat jahat Brian menikahinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
BAB 17.
Mobil bergerak setelah Brian kembali duduk dengan nyaman di kursi belakang, netra nya kembali melirik mantan istrinya yang lagi lagi mengikat rambutnya, tapi kali ini terlihat rapi dan tetap menjuntai indah, dan Brian menyukainya, rambut berwarna hitam coklat madu itu kini telah memikat kedua mata Brian.
“Aku tidak lapar, jadi bisakah langsung antarkan aku pulang?” pinta Riana tanpa menoleh.
“Baiklah, aku akan makan apapun yang ada di apartemenmu, Fabian, tak usah menungguku, karena malam ini aku akan menginap di rumah mantan istriku.”
Sring !!!
Riana menatap Brian dengan pandangan sengit, sungguh tak habis pikir dengan apa yang kini dipikirkan mantan suaminya.
“Kenapa? tidak terima? bukankah itu hal yang wajar? toh sebentar lagi kita menikah.” ucap brian penuh pembenaran.
“Jangan macam macam,”
Brian tersenyum menang, ia tahu Riana tak akan menyetujui permintaannya untuk menginap.
“Kalau begitu, kita sepakat untuk makan malam bersama, Fabian … kita makan dulu sebelum mengantar mantan istriku pulang.”
“Baik tuan.” jawab Fabian patuh.
Lagi …
Brian mendatangi rumah makan padang yang ada di Singapura, Riana sampai di buat keheranan karenanya.
“Masakan padang lagi?” tanya Riana terkejut.
“Entah, mungkin bayi ini ingin mengatakan padaku bahwa mommy nya benar benar orang Indonesia, setiap kali merasa lapar aku selalu membayangkan nasi padang, dengan rendang, sambal hijau, gulai ayam, serta daun singkong rebus.” jawab Brian dengan senyum menghiasi bibirnya, begitulah adanya, sejak menderita couvade syndrome, Brian hanya menginginkan masakan padang sebagai menu makannya, tanpa dia tahu bahwa Riana sesungguh nya adalah penggemar salah satu masakan khas sumatera barat tersebut.
Riana terkejut, ingin rasanya ia tertawa keras mendengar pengakuan Brian, ‘bagus nak, kamu sudah melakukan hal hebat,’ bisik riana dalam hati, seraya mengusap perut datarnya, untuk seseorang yang tidak pernah makan nasi, kebiasaan baru Brian ini membuat Riana tertawa bahagia, ‘buatlah daddy mu menginginkan hal hal aneh lainnya’.
“Ada yang aneh?” tanya Brian, kala menatap senyum di bibir Riana.
“Tidak,” jawab Riana menahan senyumannya.
“Kamu sedang mentertawakan aku?” tanya Brian masih dengan senyuman juga.
“Sepertinya begitu,”
Tanpa sadar, ini pertama kalinya mereka tertawa bersama, dan entah kenapa Brian merasakan suasana hangat yang sejak lama tak ia rasakan, setelah kepergian Alicia.
Restoran padang yang mereka datangi kali ini tampak ramai, karena sudah memasuki jam makan malam.
Brian meminta Private room karena tak ingin terganggu oleh pengunjung yang lain.
Sambil menanti kedatangan makanan yang mereka pesan, Keduanya duduk menatap ponsel masing masing, suasana kembali canggung, seperti ketika mereka kembali bertemu di acara kencan buta.
“Kapan syarat mu akan siap?” tanya Brian yang kini sudah meletakkan ponselnya.
“Entah.” jawab Riana acuh, sengaja ia tak mempercepat proses pembuatan surat perjanjian tersebut, karena ia memang enggan kembali menikah dengan Brian.
“Segera selesaikan, atau aku akan langsung menyeretmu ke altar pernikahan tanpa surat perjanjian.”
Riana menatap tajam ke arah Brian, “Apa kamu tahu, aku jadi penasaran dengan motifmu yang sesungguhnya,” Tuduh Riana, pasalnya sungguh aneh sikap Brian yang ingin mempercepat rencana pernikahan mereka yang kedua, jika hanya karena anak, mereka tak perlu menikah, Riana akan menambahkan nama Gustav Agusto, jika Brian menginginkannya, sekali lag mereka tak perlu menikah, tapi aneh nya, Brian bersikeras ingin kembali menikah dengannya, padahal diantara mereka bahkan tidak pernah terucap kata cinta.
“Motifku adalah mematahkan kutukanmu,”
Riana memicingkan kedua matanya.
“Apa kamu sudah lupa?”
“Aaaah sumpah itu?”
Riana tersenyum sinis, “kupikir kamu adalah pria tanpa rasa takut.”
“Pada awalnya demikian, aku hanya menganggapmu sedang emosi sesaat, tapi aku menjadi takut, karena kemudian Alicia meninggal bersama anak kami,”
Riana merasa tak nyaman ketika Brian membicarakan Alicia, wanita yang selalu disebut sebut oleh Brian ketika mereka bercinta.
Walau merasa aneh, tapi Riana patut mengacungkan jempol untuk Brian yang mau mencurahkan isi hatinya.
“Apa ketika itu kamu tidak rela berpisah denganku? hingga bersumpah demikian?”
uhuk
uhuk
uhuk
Riana tersedak manakala mendengar pernyataan Brian.
“Yaaa!!! .. aku bersumpah demikian, karena aku begitu membencimu, bahkan lebih membenci Alicia, karena itulah aku berdoa kamu tak pernah memiliki anak dengan wanita manapun, termasuk Alicia.” balas Riana.
“Dan tuhan mengabulkan doamu, tapi kamu lupa tidak menyebutkan dirimu sendiri dalam sumpahmu, karena nyatanya kini aku bisa memiliki anak denganmu, walau tidak dengan wanita yang lain.” jawab Brian tenang, dengan posisi wajah mendekat kearah Riana. “mungkin kita memang berjodoh, hingga sudah berpisah pun kita kembali dipertemukan oleh takdir aneh.”
“Hentikan pemikiran bodohmu, karena aku hanya menganggap kejadian ini hanyalah sebuah kebetulan, tidak lebih.” balas Riana dingin, sudah cukup ia terjebak di neraka pernikahan terdahulu, jika sekarang mereka terpaksa kembali menikah, Riana akan membangun benteng kokoh untuk melindungi dirinya sendiri.
Brian menyandarkan punggungnya di kursi, netra nya begitu menikmati wajah mantan istrinya yang tengah menatapnya penuh permusuhan.
Tak lama waiters datang membawakan pesanan mereka, ada lebih dari sepuluh piring yang dibawa oleh waiters tersebut untuk disajikan, mulai dari menu utama, yakni, rendang, hingga menu pendamping, yakni kerupuk kulit sapi dan keripik paru.
Wajah Riana berbinar menatap berbagai macam menu favoritnya yang kini berjajar manis diatas meja, rendang, gulai ayam, sambal hijau, daun singkong, gulai kepala kakap, gulai nangka, ayam goreng, ayam pop, telur dadar, dan entah apa lagi, kalian bayangkan sendiri yah, othor bukan penggemar nasi padang, wkwkwkwk.
#ada yang lapar? ahahaha … maapkeun 😂✌️
Brian pun tak kalah bahagia, ini pertama kalinya ia begitu bersemangat menatap hidangan khas indonesia, sungguh Brian tak pernah makan dengan nasi, tapi semenjak mengalami gejala ngidam, ia hanya bisa membayangkan nikmatnya menyantap masakan padang.
“Huh … I like it,” seru Riana, saking bahagianya menatap semua makanan favoritnya yang kini terhidang di meja, Riana bahkan makan menggunakan tangan, agar terasa lebih nikmat.
Brian bisa melihat, Riana makan dengan lahap, dan entah kenapa lagi lagi ia bahagia, bahkan lupa dengan tujuan awalnya mendekati Riana adalah demi melancarkan rencananya menguasai harta peninggalan papa Roger.
“Kamu suka?”
Riana menjawabnya dengan anggukan, karena mulutnya tengah penuh makanan.
Brian mengambil selembar tissue, untuk mengusap noda kari yang tertinggal di sudut bibir Riana.
Riana sedikit terkejut, ia hendak menghindar, tapi Brian menahan nya, hingga Riana hanya bisa diam, tanpa bisa mengajukan protes.
Kemudian keduanya kembali melanjutkan makan dengan tenang, sejenak melupakan segala rasa yang mulai datang kmbali, benci, kesal, sesal, namun juga ada rasa aneh, karena baru mengetahui sisi aneh masing masing, yang bahkan tak pernah mereka ketahui ketika dulu menjadi suami istri.
Sesungguhnya keduanya adalah pasangan serasi versi othor, jika Brian bersedia menerima dengan ikhlas, perjodohan mereka, sayangnya, sikap Brian yang enggan membuka hatinya, membuat Riana yang kala itu tak bisa menolak keinginan papa Richard, serba salah, bahkan akhirnya menjadi tempat Brian melampiaskan amarahnya, karena ia tak bisa marah pada papa nya yang memiliki riwayat penyakit jantung, bahkan tanpa sepengetahuan papa Roger, Brian tetap menjalin hubungan dengan Alicia kekasihnya, Riana pun tak bisa mengungkap perselingkuhan Brian karena mengkhawatirkan kondisi kesehatan jantung papa mertuanya.