NovelToon NovelToon
AIR MATA SEORANG ISTRI DI BALIK KOSTUM BADUT

AIR MATA SEORANG ISTRI DI BALIK KOSTUM BADUT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cintamanis / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:499.8k
Nilai: 5
Nama Author: 01Khaira Lubna

Karena sang putra yang tengah sakit, suami yang sudah tiga hari tak pulang serta rupiah yang tak sepeserpun ditangan, mengharuskan Hanifa bekerja menjadi seorang Badut. Dia memakai kostum Badut lucu bewarna merah muda untuk menghibur anak-anak di taman kota.

Tapi, apa yang terjadi?

Disaat Hanifa tengah fokus mengais pundi-pundi rupiah, tak sengaja dia melihat pria yang begitu mirip dengan suaminya.

Pria yang memotret dirinya dengan seorang anak kecil dan wanita seksi.

''Papa, ayo cepat foto aku dan Mama.'' Anak kecil itu bersuara. Membuat Hanifa tersentak kaget. Tak bisa di bendung, air mata luruh begitu saja di balik kostum Badut yang menutupi wajah ayu nya.

Sebutan 'Papa' yang anak kecil itu sematkan untuk sang suami membuat dada Hanifa sesak, berbagai praduga dan tanda tanya memenuhi pikirannya.

Yang penasaran, yuk mampir dan baca tulisan receh Author. Jangan lupa like, subscribe dan follow akun Author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

POV Arumi

Pov Arumi. Pov Arumi akan kita kasih dua Bab, ya. Selamat membaca.

***

Apa kalian pernah merasa hidup di dunia ini tak adil?

Kalau aku sih pernah, bahkan sering sekali. Sekarang aku tengah berlutut di makam lelaki yang beberapa tahun lalu meminang ku, ia lekaki yang berstatus suami ku dan Ayah dari anak ku. Ia sudah beristirahat dengan tenang setelah berusaha melawan penyakit yang menyerang anggota tubuhnya. Iya, suami menderita kanker otak stadium akhir, yang membuat ia tak bisa bertahan hidup lebih lama lagi di dunia. Segala upaya telah kami lakukan agar suami ku bisa sembuh, tapi hasilnya tetap sama, penyakit yang di derita suamiku terlalu cepat menggerogoti sel otak nya, melumpuh anggota tubuhnya, hingga ia tak dapat bertahan karena rasa sakit yang amat sangat.

Dulu, aku dan Mas Affan, menikah karena di jodohkan. Usianya lebih tua sepuluh tahun dari diri ku. Waktu itu aku menolak keras pinangannya. Tapi, karena kedua orang tuaku yang terus memaksa, akhirnya akupun setuju. Kata orang tua ku, Mas Affan adalah pria yang baik, sudah dewasa dan begitu mapan, mereka begitu percaya menitipkan aku kepada Mas Affan.

Selama empat tahun kami berumah tangga, Mas Affan memperlakukan aku dengan sangat baik dan istimewa, aku yang awalnya tak mencintainya, tak tertarik sedikit pun kepada dirinya yang aku anggap tua. Akhirnya aku luluh juga karena kebaikan dan kesabarannya menghadapi sikap aku yang manja dan kekanak-kanakan.

Saat aku sudah menjatuhkan hati ku sepenuhnya kepada Mas Affan, tiba-tiba saja kabar buruk itu harus aku terima. Mas Affan jatuh pingsan saat ia sedang berada rumah makan miliknya. Dia sudah di bawa kerumah sakit, aku yang dapat kabar dari karyawan nya dengan cepat melajukan mobil ku kerumah sakit. Saat sudah sampai di rumah sakit, aku melangkahkan kaki ku lebar menuju ruang di mana Mas Affan berada. Saat sudah sampai di dalam ruangan, aku duduk dengan air mata berlinang di kursi yang menghadap ke arah Mas Affan. Aku menatap suami ku yang tak sadarkan diri itu dengan perasaan hancur, wajahnya terlihat begitu pucat. Setelah itu Dokter yang menangani Mas Affan menjelaskan penyakit apa yang sedang Mas Affan derita. Awalnya aku tak percaya, aku ingin menolak kenyataan, tapi, ya, begitulah, kadang aku rasa aku telah di permainan oleh takdir. Ternyata Mas Affan telah menyembunyikan tentang penyakit yang di deritanya dari aku. Katanya, ia tidak ingin membuat aku khawatir.

Di usia pernikahan kami yang ke empat tahun, kami sudah di karuniai seorang putri yang amat cantik dan pintar, Priska nama nya, tapi biasanya kami memanggilnya dengan sebutan, Caca. Waktu itu usia Caca baru tiga tahun. Dan di usia Caca yang ketiga tahun pula, Mas Affan meninggal dunia dengan meninggalkan sejuta duka di hidupku.

Setelah kepergian Mas Affan, lama aku terpuruk. Aku selalu menyibukkan diriku dengan bekerja, aku rutin mengecek seluruh cabang rumah makan yang Mas Affan tinggalkan untukku. Iya, hanya untukku dan Putriku semua harta Mas Affan di wariskan, karena kedua orang tua Mas Affan sudah tiada, saudara kandung pun ia tak punya, karena Mas Affan di sebesarkan di Panti asuhan. Begitulah yang aku tahu. Berkat kegigihan nya dalam bekerja, hingga ia bisa membangun rumah makan miliknya di mana-mana, dengan pengunjung yang selalu ramai.

Tiga tahun sudah aku menjanda, usia Caca pun sudah enam tahun. Tapi aku masih belum bisa menemukan pengganti Mas Affan yang bisa membuat hatiku bergetar. Hingga sesosok pria itu aku temui, pria yang berhasil membuat hari-hari ku lebih cerah hanya dengan membayangkan wajahnya.

**

Pagi itu, aku ingin mengunjungi rumah makan milikku yang ada di pusat kota. Caca aku titipkan di rumah orang tuaku, itu sudah menjadi kewajiban ku. Aku melajukan kendaraan roda empat milikku dengan kecepatan sedang, tapi, saat aku sudah berada di dekat taman kota, tiba-tiba saja ban mobil yang aku kemudi kempes. Aku menginjak pedal rem dengan cepat di bawah pohon rindang di pinggir jalan. Pagi itu aku merasa amat kesal. Aku memukul setir mobil berulang kali. Setelah itu aku keluar dari dalam mobil dengan menghempas pintu mobil sedikit kasar. Begitu sudah sampai di luar, aku berjalan ke arah ban yang kempes, aku menendang nya beberapa kali untuk meluapkan kekesalanku. Setelah merasa puas, akhirnya aku menyerah. Tatapan ku tertuju ke arah depan, aku melihat tidak jauh di depanku ada segerombolan tukang ojek yang seperti sedang mangkal. Aku memutuskan berjalan ke sana seraya mencoba menutupi wajahku dari teriknya matahari. Aku melihat jam di pergelangan tangan ku, wajar saja matahari sudah terasa panas, karena jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas lewat. Saat aku sudah berada di dekat tukang ojek. Aku menyapa mereka, ''ojek, ya?'' tanyaku dengan tarikan nafas sedikit ngos-ngosan. Aku merasa capek setelah berjalan kaki dengan jarak lumayan jauh.

''Iya, Neng.'' balas seorang Bapak-bapak dengan senyum genit nya. Aku merasa risih karenanya. Lalu aku berucap lagi.

''Baiklah, bisa antar saya pulang? Mobil saya di sana, ban nya kempes.'' jariku menunjuk kearah mobilku yang ada di bawah pohon.

''Baiklah, biar saya antar cantik.'' sahut Bapak yang tadi dengan cepat dan tatapan terarah lekat ke arah ku. Aku merasa risih karenanya. Pakaian ku memang terbuka, tapi aku tidak suka seseorang memandangku dengan tatapan genit. Aku diam sejenak, sambil memilih tukang ojek yang aku rasa pas untuk membawa tubuhku yang indah. Akhirnya aku memilih seorang pria yang memiliki wajah sungguh tampan, wajah nya seperti seorang aktor saja. Dari tadi aku perhatikan pria itu hanya diam saja. Dan dari tadi juga aku diam-diam telah memperhatikan gerak-gerik nya.

''Ah, maaf. Aku tidak mau di antar sama kamu, aku maunya sama Mas yang ini saja,'' ujarku seraya menunjuk pria yang aku maksudkan. Lalu pria itu tersenyum ke arah ku. Senyumannya sungguh manis. Aku merasa jantung ku berdesir halus saat memandang wajahnya yang tersenyum. Aku seperti telah jatuh cinta pada pandangan pertama. Pesona pria ini sungguh luar biasa.

Setelah itu pria yang belum aku tahu namanya menjulurkan helm nya ke arah aku. Aku menyambut cepat, lalu aku naik ke motor, aku duduk di belakang pria itu, tanganku berpegangan pada pinggang nya yang di tutupi jaket kulit bewarna hitam.

Setelah itu ia menyalakan motor, lalu motornya melaju membelah jalanan. Sebelum motor yang membawa tubuhku melaju, aku mendengar temannya melempar canda, ''Tau aja, Neng, sama yang tampan. Awas Setya, jangan sampai lupa sama anak bini di rumah karena paha mulus itu.'' begitu lah yang aku dengar. Jadi nama pria yang ada di depanku adalah Setya, dan dia sudah punya istri dan anak. Aku merasa patah hati mendengar kenyataannya.

Motor masih melaju dengan kecepatan sedang. Aku duduk dengan sedikit gelisah di belakang. Tangan ku tak pernah diam. Aku ingin mencuri perhatian pria yang ada di depanku. Tapi aku tidak tahu caranya. Aku memang sering berpakaian terbuka, tapi kalau untuk menggoda lelaki dan masalah asmara lainnya, aku masih sedikit menjaga diri.

Karena tak kunjung mendapat perhatian pria yang ada di depanku, akhirnya aku memulai membuka percakapan duluan.

''Duh, panas banget, ya, Mas.'' seru ku dengan suara di lembut-lembutkan.

''Iya.'' jawab pria itu singkat. Aku merasa aku sedikit di abaikan olehnya. Akhirnya aku melempar tanya lagi, pria yang ada di depanku pun menjawab dengan begitu singkat juga. Aku tidak menyerah, akhirnya aku bertanya lagi, aku merasa semakin tertantang dengan pria seperti Setya. Biasanya aku yang selalu di goda oleh seorang pria. Tapi, saat ini aku ingin, aku yang menggoda pria yang ada di depanku. Aku tak peduli ia sudah mempunyai anak dan istri, yang terpenting aku bisa merasa bahagia dengan cara ku sendiri. Setelah beberapa saat akhirnya obrolan kami mulai nyambung, apalagi saat ia bilang ia bisa menyetir, aku merasa ada kesempatan untuk mendekati nya. Aku menawarkan dirinya untuk menjadi supir pribadi ku. Entahlah, aku tidak tahu kenapa aku bisa berpikir yang aneh-aneh. Dari pertama aku melihat pria yang ada di depan ku ini, aku merasa semakin bersemangat untuk menjalani hidup. Sepertinya bunga-bunga cinta telah tumbuh tanpa aku pinta. Aku memutuskan agar Setya mengantarkan aku ke rumah aku saja. Urusan pekerjaan aku pikir lain kali saja, biarlah hari ini aku libur dulu. Setelah aku memberi tahu alamat rumahku, tidak lama setelah itu motor yang membawa aku berhenti tepat di depan pagar rumahku. Aku turun dari motor Setya, aku melepaskan helm lalu menyerahkan kembali kepadanya. Sebelum aku membayar jasa ojek nya, aku menyempatkan meminta nomer ponselnya terlebih dahulu. Karena tawaran aku untuk menjadikannya supir pribadi ku sungguh serius. Ia pun akhirnya memberikan nomer ponselnya. Setelah itu aku memberikan uang kertas seratus ribu. Setya mengambilnya cepat, lalu ia ingin memberi kembalian. Aku tolak dengan cara halus, ''Tidak usah, Mas. Kembaliannya untuk Mas saja.'' ucap ku dengan senyum simpul. Setelah mengatakan itu, aku berlalu ke dalam seiring dengan suara motor yang terdengar menjauh. Aku masuk ke dalam rumah dengan bibir tertarik ke dalam. Entahlah, aku merasa aku sedang kasmaran. Cinta memang aneh, datang begitu cepat, namun untuk mendapatkan orang yang kita cinta butuh perjuangan yang tidak mudah. Apalagi Pria itu adalah suami orang. Tapi aku tidak akan menyerah, Setya harus menjadi milikku. Aku tidak akan membiarkan takdir mempermainkan aku lagi dengan membuat aku jatuh cinta pada suami orang, lalu aku tidak bisa mendapatkan orang yang aku cinta karena status nya itu. Dan pada akhirnya aku terluka lagi. Tidak! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku harus mengejar sesuatu yang membuat ku bahagia dan kembali bersemangat menjalani hidup. Walaupun aku harus merebut sumber kebahagiaan ku itu dari wanita lain. Aku mempunyai banyak harta, aku rasa dengan harta yang aku miliki, aku akan mendapatkan Setya dengan mudah.

Bersambung.

Like, komen dan kasih hadiahnya, ya.

1
Haerul Anwar
halah bacot anying lu Arumi dasar govlok
Tijanud Darori Tiara
lah thorr,,
DNA ga mungkin langsung keluar gitu aja,,,😁
Herma Wati
begitu cepatnya hasil DNA keluar?/Sob//Sob/
Sutiani Sutiani
kecewa
Muhyati Umi
jodohkan Hanifah dengan Malik
Ameera sama Abdillah ya thor
Muhyati Umi
semoga aja Malik suka ke Hanifa
Dian Rahmi
Thor ..buatlah Malik berjodoh dengan Hanifa
Dian Rahmi
Thor.....Hanifa sama Malik ya
guntur 1609
llha ternyata oh ternyata
guntur 1609
dasar ayah biadab
guntur 1609
tega setya sm anaknya
guntur 1609
kok sampai diulang lagi thor bab ni
guntur 1609
,apa yg istrimu lakukan dulu akhirnya kau jalani juga akhrnya setya. ni nmnya hukum tabur tuai
guntur 1609
ameera sm abdilah saja
guntur 1609
cie..cie hakimmm gercep juga
Samsia Chia Bahir
woaaalllaaahhhh, ma2x rian bebaik2 rupax da udang dibalik U 😂😂😂😂😂😂😂 laaahhh harta pa2x rian i2 milik istri k duax loohhh ma2 😫😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Laaaaaahhhh gimana critax kong rian udh nikah ma intan 😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Penyesalan slalu dibelakang, klo didepan namax pendaftaran 😄😄😄😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Haaaaahhhhh, penjara t4mu shanum N setya 😄😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Cari gara2 kw setya, g ada tobat2x 😫😫😫😫😫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!