Pendekar Abadi - 2

Kembali ke menara hukum, Jia Lin menatap Sun Meng yang tenang. Dia tahu itu tidak akan mudah untuk membuat Sun Meng meninggalkan Sekte Leveling Earth, tapi dia tetap harus mencobanya.

"Tawaranmu bagus, hmm tapi aku tidak bisa meninggalkan Sekteku hanya untuk kata-katamu. Bukan hanya itu, tapi kamu bahkan lebih muda dariku, kekuatan apa yang mungkin bisa kamu tawarkan kepadaku, yang tidak bisa dimiliki oleh raksasa seperti Sekte Leveling Earth"

Bukan karena Sun Meng bersikap arogan; hanya saja Jia Lin memang lebih muda darinya dan juga benar bahwa sekte Leveling Earth dapat menyediakan semua sumber daya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Meskipun sumber daya yang dia dapatkan sekarang hanya begitu, tidak ada yang bisa dia lakukan sekarang.

Sekte itu memiliki lima ribu murid yang harus diurusnya dan meskipun bakat Sun Meng hebat, mereka juga memiliki lebih banyak jenius yang luar biasa di generasi selanjutnya untuk dipertimbangkan juga. Dengan demikian sumber daya yang dialokasikan kepadanya tidak akan banyak tetapi bisa menakuti rakyat jelata.

Jika dia menginginkan lebih banyak sumber daya, pertama-tama dia harus membuktikan bahwa dia layak mendapatkan sumber daya dan waktu sekte. Ya, dia adalah Kelas Surga yang dipilih tetapi begitu juga yang lain sebelum dia, yang juga memerintah sebuah Era. Tetapi banyak pahlawan Kelas Surga juga meninggal karena kurangnya takdir dan nasib buruk.

Jadi seseorang harus menunjukkan kepada Sekte bahwa mereka layak untuk dilatih. Sun Meng ini tahu betul, itu sebabnya dengan hati yang teguh, dia memutuskan bahwa dia akan menjadi lebih kuat, lebih kuat daripada murid lain di dalam Sekte.

"Kamu tidak akan mengerti sekarang, tetapi di masa depan, kamu akan mengerti. Tawaran saya masih berlaku kapan pun Anda siap, undangan saya juga ditujukan kepada Anda, nona muda klan Lou Zen" tanpa menoleh ke belakang, Jia Lin berjalan menjauh dari Sun. Meng dan dia bahkan memanggil Lou Zen Tin juga, bahkan tanpa memandangnya.

Jia Lin melangkah melewati Exio Ge dan Bing Peng. Dia bisa merasakan niat membunuh mereka, tetapi baginya, tingkat niat membunuh ini hanyalah permainan anak-anak dan tidak lebih. Niat membunuh ini bahkan tidak bisa membuatnya berkeringat apalagi kentut ke arah asalnya.

"Kalian berdua, kalian anak-anak tidak belajar atau mengambil petunjuk bukan" Jia Lin berbalik dan menatap Exio Ge dan Bing Peng.

Ketika mereka melihat matanya, mereka seperti tersesat di dunia tanpa kehidupan. Darah mereka mengalir terbalik, tubuh mereka gemetar dan keringat dingin mengalir di punggung mereka. Itu hanya satu pandangan tetapi mereka kehilangan semua kekuatan untuk melawan mata itu.

Yang lain juga memperhatikan mata Jia Lin. Mereka tidak bisa membuat kepala atau ekor dari asal mereka, dan itu sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa ini adalah pertama kalinya mereka melihat mata seperti ini.

"Aneh" gumam Sun Meng.

Ketika dia menatap mata Jia Lin, sepertinya jiwanya ingin melarikan diri dari tubuhnya. Jika bukan karena hatinya yang kuat dan pikirannya yang teguh, maka pasti, dia akan berada dalam situasi yang buruk saat ini. Mungkin dia akan pingsan dan kehilangan banyak muka, meskipun dia tidak takut kehilangan muka karena itu bukan apa-apa baginya sekarang, tetapi dia masih memiliki Sekte yang harus dia pikirkan.

"Lantai ini terlalu lemah untuk menghasilkan manfaat yang benar-benar kamu inginkan. Langsung ke anak lantai 7"

Sementara Jia Lin berdiri di antara tatapan panas yang lain, sebuah suara terdengar di dalam pikirannya. Suara ini tidak datang dari Mich Son, Apollo, atau Demon, tapi orang lain. Yang paling mengejutkan Jia Lin adalah, setelah memasuki Menara jika Hukum, dia kehilangan semua koneksi dan komunikasi dengan Iblis dan yang lainnya.

Mungkin ini adalah kemampuan khusus yang dimiliki Tower of Laws. Namun demikian, Jia Lin tampaknya tidak terlalu peduli dengan situasinya, hanya karena Apollo dan Iblis berada dalam teka-teki yang tidak dapat dihancurkan oleh orang-orang seperti menara ini dan melihat bahwa Mich Son adalah ahli Realm Raja tingkat menengah. , meskipun, dalam bentuk jiwa, dia seharusnya tidak semudah itu untuk disingkirkan.

"Hmm, siapa di sana" gumam Jia Lin saat dia mengirim kembali pesan dengan pikirannya.

"Tidak perlu khawatir. Saya adalah roh artefak Menara hukum. Saya telah memperhatikan Anda, potensi Anda lebih baik daripada yang lain tetapi hanya jika dibandingkan dengan para jenius sejati dari domain Immortal. Ya, saya tahu bahwa Anda pernah menjadi bagian dari domain, kekuatan bintang-bintang, saya dapat merasakan di dalam diri Anda" suara itu terdengar di benak Jia Lin lagi. Menara hukum dengan roh artefaknya adalah harta karun bahkan bagi para Dewa; itu sudah ada sejak tahun-tahun orang bijak di masa lalu.

Dengan demikian kemampuan dan pengetahuannya mengenai hampir semua hal yang ada di dunia yang lebih rendah sangat menakutkan. Level tertinggi yang bisa dicapai seseorang saat berada di benua Sara adalah Alam Penciptaan Jiwa. Setelah melewati tahap itu, seseorang kemudian akan masuk ke dalam Keabadian dan mencari Dao yang agung dengan menyerap kekuatan bintang-bintang dan menciptakan Qi Abadi.

"Oh, begitu. Saya berterima kasih kepada senior atas sarannya" Jia Lin membungkuk di tempat terbuka, yang menyebabkan yang lain memandangnya dengan aneh.

"Yah, itu bagus dan semua, mengenal satu sama lain. Tapi aku harus pergi dulu" Jia Lin mengamati matanya ke yang lain dan berkata dengan ekspresi bosan di wajahnya.

Memasuki lantai tujuh menara hukum secara langsung bukanlah masalah untuk bercanda. Bahkan untuk Jia Lin, dibutuhkan setidaknya 85% dari kekuatannya untuk melakukannya, dan mulai saat itu, kekuatan hukum di dalam menara akan sangat mengejutkan. Bukan hanya kekuatan hukum, tetapi juga tekanan itu sendiri akan sulit dipercaya sulit untuk telanjang.

Udara di sekitar Jia Lin mulai berputar, tangannya mengepal dengan Kabut hitam mengalir keluar dengan cara yang mengejutkan. Suhu di dalam menara juga mencapai titik terendah saat tangan kanan Jia Lin membengkak di samping seluruh tubuhnya.

Seiring dengan kabut hitam yang bergemuruh tanpa henti, Yin Qi yang kuat juga bisa dirasakan. Yin Qi ini sepuluh kali lipat dari output Yin Qi Lou Zen Tin, ini, pada gilirannya, menyebabkan dia terkejut dan terguncang tanpa henti.

"Seni jika Memberkati" teriak Jia Lin.

Energinya meningkat tanpa henti, ototnya menonjol keluar saat tulangnya mengeluarkan suara retak. Yin Qi bergegas melalui meridiannya seperti kuda liar di dataran, gila dan kuat. Jia Lin maju selangkah, hukum yang ada di lantai tiga mundur, dan tekanannya hancur total.

Wajah Jia Lin menjadi serius; udara di sekitar tubuhnya didorong menjauh, meninggalkan lapisan es di belakang. Dia meninju ke atas di udara, Kabut, bercampur dengan Yin Qi yang kental bergetar, menara bergetar saat suara pecah bergema dan Jia Lin langsung menghilang.

Orang harus ingat bahwa seni Bless adalah bagian dari warisan Samudra Iblis yang ada di dalam tubuh Jia Lin. Itu juga merupakan warisan paling kuat kedua yang dimiliki Jia Lin dari tiga warisan Kekaisaran Nilfin. Karena fakta bahwa Kabut biru telah melepaskan paksa dan menggabungkan tiga warisan menjadi satu, yang memungkinkan Jia Lin untuk menggunakannya.

Jia Lin pertama kali menggunakan seni berkah di dalam Hutan Mistis, di mana dia pertama kali memperoleh jalur bela dirinya. Seni memberkati adalah keterampilan tambahan yang menggunakan Yin Qi sebagai dasar untuk meningkatkan kekuatan pertempuran seseorang, berapa banyak kekuatan yang diterima tergantung pada seberapa banyak Yin Qi yang ada di dalamnya. Kabut hitam Jia Lin adalah kemampuan dasar Yin karena, pada setiap penggunaan, es hitam akan dihasilkan.

Warisan Lautan Iblis dulunya adalah lautan besar yang sepenuhnya menutupi tanah Kekaisaran Nilfin, kekuatannya adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa dibayangkan oleh manusia. Itu bisa menyimpan yin Qi dan jika perlu, bisa mereproduksi hukum air. Ini dalam arti tertentu akan mereproduksi adegan Kekaisaran Nilfin.

"Sialan, sial. Aku benci orang ini, suatu hari aku akan membunuhnya" Bing Peng gemetar seluruh, pertumbuhan Jia Lin terlalu banyak untuk dia tangani. Dia membuat terobosan masih tidak memperhitungkan apa pun.

Bahkan aura yang dia lepaskan beberapa saat yang lalu adalah sesuatu yang dia sendiri tidak bisa bandingkan. Memikirkan hal ini saja membuat Bing Peng dan Exio Ge mengeluarkan darah karena marah.

"Ayo kita bergerombol dan bunuh orang itu. Kurasa Sekte Pedang Terbang tidak akan bergerak untuk seorang jenius yang sudah mati" Exio Ge berjalan ke arah Bing Peng dengan ekspresi jahat di wajahnya.

Lightning Heng tetap fokus; dia tidak ingin terlibat dalam urusan negara-negara besar. Karena jika dia melakukan langkah yang salah, seluruh Sektenya mungkin akan terseret ke dalam penggorengan besar.

...****************...

...Bersambung...