Qiansa Afika Avrilia terpaksa harus menikahi pemuda yang telah menolongnya. pemuda itu bernama Nanda Aditama Balendra yang tidak dia ketahui bahwa pria itu adalah pria dimasa lalunya. Mereka terpisah selama 7 tahun karena peristiwa mengerikan yang menimpa Fika 5 tahun yang lalu sehingga mereka kehilangan jejak satu dengan yang lainnya. Mereka berusaha untuk saling menemukan satu sama lainnya. Namun ternyata Tuhan mempertemukan mereka dengan cara yang tak terduga bahkan mempersatukan mereka dalam satu ikatan cinta .
Bagaiman perjalanan cinta mereka dan bagaimana Fika menuntaskan masalah mengenai peristiwa mengerikan yang menimpa dirinya?
Ini adalah novel buatan aku sendiri semoga kalian suka saat membacanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Akhirnya hari minggu pun tiba , hari ini Fika dan Yuki sepakat untuk pergi kerumah Adzriel untuk membuat kue disana. Kenapa Yuki tidak membuatnya dirumahnya saja dan membawa yang sudah jadi kerumah Adzriel jawabannya karena itu keinginan tanteu Wina mamanya Adzriel. Sejak mereka masih kuliah dan mulai bersahabat Yuki dan Fika sering diajak bermain dirumah Adzriel selain karena rumah Adzriel yang paling besar diantara rumah mereka bertiga itu juga karena tante Wina yang sangat senang akan kehadiran Yuki dan Fika, berasa punya anak perempuan katanya. Maklum saja tante Wina dan om Herman, mama papanya Adzriel hanya memiliki anak satu saja yaitu Adzriel
Besar keinginan mamanya untuk mempunyai anak lagi apalagi perempuan tapi apa mau dikata. Tuhan berkehendak lain
Tapi Wina tidak merasa sedih dan terpuruk, baginya memiliki Adzriel sudah lebih dari cukup mengingat perjuangan saat dulu awal - awal pernikahan mereka. Ya mereka baru dikaruniai anak setelah usia pernikahan mereka 6 tahun. Tapi setelah Adzriel sering mengajak Fika dan Yuki untuk bermain kerumahnya Wina merasa sangat senang dengan kehadiran mereka.
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Fika kini memarkirkan sepeda motornya didepan rumah Yuki dan memencet klaksonnya
Tin tin tin tin
"Iya iya gue keluar" Yuki pun dengan tergesa - gesa keluar dari rumahnya " kebiasaan lo ya tan tin tan tin"
Fika hanya nyengir kuda " sory, gue lagi males turun"
" Ish ... kebiasaan" Yuki pun langsung menyambar helm yang ada ditangan Fika dan langsung duduk dijok penumpang
Tak menunggu lama Fika pun langsung menancap gasnya melaju membelah jalanan yang lumayan ramai karena hari libur
Pukul 13 Fika dan Yuki tiba didepan gerbang rumah berwarna putih itu
Tin tin
Fika menyalakan klaksonnya dan terlihat pa Ujang berjalan tergopoh - gopoh membukakan gerbang
" Silahkan masuk Neng Fika dan Neng Yuki" pak Ujang mempersilahkan mereka. " Makasih pak" Fika pun kembali melajukan motornya kedalam gerbang menuju rumah Adzriel yang jaraknya lumayan agak jauh dari gerbang depan
Fika pun memarkirkan motornya ditempat biasa ia memarkirkan motornya. Saat mereka baru akan turun dari motor ternyata tante Wina yang memang sedang menunggu kedatangan mereka langsung membuka pintu dan menghampiri mereka
" Aduh anak - anak gadis tante udah pada datang" tante Wina pun memeluk dan mencium pipi kanan kiri Fika dan Yuki secara bergantian
" Iya tante"Fika dan Yuki menjawab bersamaan
" Kalian udah lama gak main kesini, tante kangen banget sama kalian"
" Kami juga tante"
" Ya udah yu masuk"
Mereka pun melangkahkan kaki mereka kedalam rumah yang besar itu menuju keruang keluarga. Ternyata disana sudah ada Adzriel dan pak Herman yamg sedang berbincang
" Kalian sudah datang" Adzriel berdiri dari duduknya
Yuki dan Fika pun menganggukan kepalanya
" Siang om" sapa Fika dan Yuki
" Siang juga, kalian udah lama gak main kesini. kenapa?" Herman tersenyum ramah
" Maat om kami sibuk" Fika menjawab seraya tersenyum dan Yuki menganggukan kepalanya
" Kalian duduklah dulu , mama akan membuat minum buat kalian!" Wina pun beranjak meninggalkan mereka untuk pergi kedapur menyiapkan minum untuk para tamu istimewanya. Bukan tidak ada pembantu dirumah itu, hanya saja Wina lebih suka memasak atau membuat minum untuk keluarganya sendiri sedangkan art melakukan pekerjaan yang lainnya
Yuki dan Fika pun mendudukan diri mereka diatas sofa yang berada disana tepat berhadapan dengan Adzriel dan papanya
" Bagaimana apa kamu siap?" Adzriel bertanya pada Yuki
" Siap dong, tapi bisa kamu antar aku belanja dulu bahan - bahannya? Karena tadi aku belum sempat beli"
"Kalau masalah bahan kamu tenang aja, mamah udah siapin semua"
" Benarkah? Aku jadi merasa tidak enak"
" Dienakin aja kali" celetuk Fika seraya menepuk bahu Yuki
" Emangnya kamu , apa - apa dienakin aja apalagi yang gratisan" Yuki bicara dengan nada mengejek
" Ya iya lah kata orang jangan nolak rezeki , itu gak baik tau" Fika nyengir kuda
" Nah betul kata Fika" timpal Adzriel
" Iya in aja Ki kasian Fikanya" Papa Herman pun menimpali seraya terkekeh pelan
" Ish om mah gitu" Fika mengerucutkan bibirnya membuat yang lainnya tertawa
Saat mereka sedang tertawa mama Wina ternyata datang dengan membawa minuman untuk mereka
" Wah wah wah....Kalian ketawa gak ajak - ajak, apa sih yang lucu?" Wina meletakan gelas dihadapan semua orang masing - masing
" Ih tanteu tau aja kalau aku haus" Fika langsung mengambil minuman yang ada dihadapannya
" Haus banget kayanya" Adzriel berbicara dengan nada mengejek melihat Fika yang minum sekali tandas
" Hmmm... seger! Makasih tante?" Fika tersenyum semanis mungkin pada tanteu Wina sedangkan Yuki mengggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu
Jangan lupa Like , Vote dan Komen. Terima kasih🙏🙏