Seorang gadis bernama Lee Anna berusia 18 tahun seorang mafia kejam yang tidak segan membunuh korbannya dengan keji, mati karena menjatuhkan diri dari jurang saat di kejar oleh polisi.
Lalu bereinkarnasi ke tubuh seorang puteri kecil bernama Annaelise Scherzinger yang mati berusia 15 tahun karena di bunuh oleh ayah kandungnya sendiri yang seorang kaisar bernama Antonio Scherzinger karena di tuduh meracuni saudara tirinya bernama Erika Scherzinger.
Apa Lee Anna bisa mengubah takdir Puteri tersebut?
Dengan cara apa Lee Anna mengubahnya?
Apakah Lee Anna bisa membuat sang ayah menyayangi nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Diamond Red
"Inikan Diamond Red." gumam Eli.
Dengan pandangan tidak percaya saat melihat sebuah berlian yang mengeluarkan cahaya merah.
" Bukannya Diamond Red seharusnya ada di laut bersama dengan jasad ku saat itu, tapi bagaimana diamond itu berada disini." batin Eli.
Annaelise berpikir keras bagaimana bisa Diamond itu berada di istana.
" Eli apa kau baik baik saja?" tanya Sofia.
Khawatir saat melihat tatapan kosong Annaelise.
Annaelise langsung sadar dari pikirannya saat mendengar suara Sofia.
" Hah aku baik baik saja mungkin." jawab Eli dengan ragu ragu.
Sofia tidak percaya jawaban dari Annaelise dan menatap tajam Annaelise seakan akan menyelidiki, Annaelise yang di tatap seperti itu oleh Sofia sedikit tidak nyaman.
" Sofia mengapa mengajak ku kesini?" tanya Eli sambil mengalihkan pembicaraan dengan Sofia.
" Oh aku ingin memperlihatkan berlian warisan dari kaisar Anderson." jawab Sofia yang melupakan kecurigaan nya terhadap Annaelise.
" Warisan!" seru Annaelise sambil memiringkan kepalanya bingung.
" Iya, ini warisan dari kaisar Anderson kepada keturunan nya tetapi hanya bisa di turunkan kepada seseorang yang memiliki hati yang murni tapi sampai sekarang belum ada yang berhasil mendapatkan karena seakan akan diamond tersebut tidak ingin lepas dari tempatnya." kata Sofia menjelaskan kepada Annaelise.
Annaelise menaruh jarinya di dagu mulai berpikir lagi.
" Hem....saat itu aku melihat Diamond Red pertama kali Diamond itu bersinar terang seakan akan diamond itu memanggil ku, tapi untuk urusan apa?" batin Eli.
Berbagai pertanyaan hinggap di kepalanya sampai membuat kepala Annaelise pusing memikirkan nya.
" ....Eli."
" ....Eli."
" ANNAELISE."
teriak Sofia dengan raut wajah kesal.
" HN." jawab Eli hanya dengan bergumam.
Twich...
Muncul perempatan di dahi Sofia sambil mengambil nafas yang putus putus menahan amarahnya sudah di puncak.
Akhirnya Sofia hanya menghela nafasnya menurut nya tidak ada gunanya marah pada Annaelise.
" Jadi bagaimana ka...." kata Sofia
Terpotong saat mendengar suara dari luar.
" Tuan Puteri."
" Tuan Puteri."
" Ada di mana?"
" Sepertinya itu suara Serena." gumam Eli.
Annaelise langsung panik saat dirinya yakin kalo suara yang memanggil nya adalah Serena.
" Sofia sepertinya aku harus kembali bye." kata Eli.
" Tapi..." kata Sofia terpotong.
Saat Annaelise yang sudah jauh darinya.
" Sepertinya dia orang yang ada di ramalan." gumam Sofia pelan sambil tersenyum tipis.
****
Annaelise cepat cepat keluar dari taman itu setelah sampai perpustakaan pintu rahasia itu tertutup dengan sendirinya.
Annaelise tidak menghiraukan kejadian itu yang terpenting dirinya harus bertemu dengan Serena jika tidak ingin kehilangan kue stroberi nya untuk selamanya.
" Tuan Puteri." kata Serena sambil berkeliling istana mencari Annaelise.
Saat melihat Serena dengan cepat Annaelise berlari menghampirinya
" Serena mengapa mencari Eli." kata Eli dengan santai
" Tuan Puteri darimana saja saya sudah mencari anda kemana mana." kata Serena.
" Oh Eli habis dari perpustakaan karena keasikan membaca buku Eli tidak mendengar suara Serena, maaf kan Eli." kata Eli.
Annaelise menatap Serena dengan mata biru besarnya yang kelihatan seperti anak anjing begitu menggemaskan menurut Serena.
Akhirnya Serena menyamakan tingginya dengan Annaelise dan memegang kedua bahunya dengan tangannya.
" Tidak apa apa Tuan Puteri saya hanya khawatir, lain kali jangan mengulangi hal itu Tuan Puteri." kata Serena.
Menasehati Annaelise seperti seorang ibu menasehati anaknya.
" Baik Serena." kata Eli dengan suara pelan seperti menyesal.
Tetapi diam diam Annaelise tertawa dalam hatinya.
" Serena mudah banget di tipu tetapi aku sedikit menyesal padanya tetapi tidak mungkin kan aku mengatakan sebenarnya, terpenting aku tidak jadi kehilangan kue Stroberi kesayangan ku khikhikhi...." batin Eli.
sambil tertawa nista.
" Ayo kita harus ke istana Gold karena, Yang Mulia kaisar mengundang Tuan Puteri untuk makan malam bersama nya." kata Serena.
Ucapan Serena membuat Annaelise menghentikan tawa nya dan langsung memandang Serena dengan tatapan tidak percaya.
" TIDAK...."
Continue....