Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.
Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16 Mengancam Balik
"Valery kamu datang ternyata," sahut Thalia.
"Iya. Maaf saya mengganggu obrolan Tante," sahut Valery.
"Tidak apa-apa santai saja," sahut Thalia.
"Maura, jika kamu merasa manajemen kamu tidak memberikan nama yang baik untuk kamu dan kamu mentok di situ situ saja. Kamu bisa bergabung dengan manajemen saya dan kamu tinggal bicara saja pada Valery. Kamu tahu sendiri jika artis-artis dari perusahaan kami namanya selalu di atas dan bertahan sampai detik ini," sahut Thalia memberi saran kepada Maura yang membuat Maura tersenyum melihat ke arah Valery.
"Wau, sepertinya aku memang harus mempertimbangkan saran dari Tante. Bukankah jika 1 manajemen dengan Dirga dan aku bisa menciptakan skandal dengan Dirga yang akhirnya membuat namaku naik," sahut Maura.
"Nona Maura untuk bertahan menjadi selebritis tidak perlu membuat skandal. Lagi pula artis-artis saya tidak pernah membuat skandal untuk membuat namanya naik," sahut Valery menegaskan yang sedikit membuat Maura tersinggung.
Berbeda dengan Thalia yang justru mendukung dirinya untuk membuat skandal agar menaikkan namanya.
"Memang kamu siapa? Tante Thalia saja tidak keberatan jika saya menciptakan standar bersama putranya," sahut Maura.
"Silahkan lakukan untuk membuat skandal, tetapi saya hanya mengingatkan kepada Nona. Jika orang-orang yang berurusan dengan Dirga, scandal yang mereka lakukan dengan sengaja atau tidak disengaja untuk mencari keuntungan masing-masing, maka namanya bukan naik tetapi justru hancur sehancur-hancurnya. Anda harus tahu siapa yang menyelesaikan semua itu jika bukan saya!" tegas Valery membuat Maura terdiam.
"Sudahlah tidak ada gunanya membicarakan tentang naik nama atau tidak. Maura izinkan kami untuk berbicara sebentar. Valery orang yang sangat sibuk dan pasti memiliki tujuan jika ingin bertemu dengan saya," ucap Thalia.
"Baik Tante," sahut Maura dengan tersenyum berdiri dari tempat duduknya.
Valery terlihat begitu cuek dan langsung duduk.
"Hanya manager saja dan sudah begitu sangat sombong," batin Maura terlihat kesal dengan Maura.
"Ada apa Valery?" tanya Thalia.
"Saya hanya ingin mengantarkan ini!" Valery meletakkan dokumen berwarna putih di atas meja.
Thalia menghela nafas yang kemudian membuka dokumen tersebut.
"Valery untuk kedepannya kamu jangan melangkahi saya berbicara hal yang tidak penting yang seharusnya saya membicarakan hal seperti itu dan bukan kamu," ucap Thalia menegur Valery tanpa melihat ke arah Valery.
"Apa Tante akan membiarkan orang lain membuat skandal dengan Dirga. Mungkin bisa menaikkan orang lain tetapi nama Dirga akan tercoreng," ucap Valery.
Thalia menarik nafas dan membuang perlahan ke depan.
"Valery Dirga itu putra saya, dari ujung kuku sampai ujung rambutnya adalah milik saya. Saya juga tahu apa yang terbaik untuk Dirga bukan hanya kamu saja. Kamu jangan menganggap dia milik kamu dan kamu harus berkomentar kepada saya di saat saya ingin melakukan apapun kepada putra saya. Ingat kamu hanya sebagai manajer dan kapanpun saya juga bisa memecat kamu!" tegas Thalia tampak kesal.
"Tante, saya tahu dia putra Anda. Tetapi jika Anda mengatakan mengetahui apa yang terbaik untuk dia dan itu maka salah. Tante tidak akan memaksanya untuk menerima kontrak film itu jika tante tahu itu terbaik atau tidak untuknya,"
"Saya memang hanya seorang Manajer yang selama ini menaungi perusahaan Tante dan juga mengurus artis-artis Tante. Tetapi saya yang selama ini bersama mereka dan lebih tahu apa yang terbaik untuk mereka dan tidak!" tegas Valery benar-benar sangat berani kepada Thalia.
Thalia sampai tidak bisa berbicara dengan semua perkataan Valery.
"Saya hanya mengantarkan Dokumen itu saja. Saya masih banyak urusan!" ucap Valery berdiri dari tempat duduknya tetapi dia tidak jadi pergi dan melihat kembali ke arah Thalia.
"Tante berhenti mengancam saya dengan mengeluarkan Saya dari Perusahaan. Saya berusaha membujuk Dirga untuk menerima kontrak film itu bukan karena saya takut dipecat. Saya memiliki kontrak kerja yang tidak bisa dikeluarkan begitu saja? Jadi kata memecat untuk saya tidak berlaku untuk saya!" tegas Valery yang langsung berlalu dari hadapan Thalia.
"Hah"!
Thalia sampai menyergah nafas mendengar semua perkataan Valery yang bener-bener sangat berani kepadanya.
"Wanita ini semakin lama semakin ngelunjak padaku. Dia seperti ular yang dipelihara dari ulat dan ketika sudah besar akan ngelunjak dan bahkan ingin menerkam ku. Valery jangan kau anggap selama ini aku diam saja dan membiarkan kau mengelola semuanya dan kau semakin berani dan tidak menghargaiku!"
"Bahkan dengan putraku saja kau ingin ikut campur apa yang ingin aku lakukan dan tidak aku lakukan kepadanya. Coba saja untuk menantangku dan aku bisa-bisa murka kepadamu," umpat Thalia dengan kesal.
*******
Flashback.
Olivia yang diantarkan seorang wanita ke lapangan golf.
"Tuan!" wanita tersebut memanggil majikannya yang membuat pria sekitar berusia 40 tahunan itu menghentikan permainannya dan melihat ke arah wanita tersebut.
"Nona Olivia!" siapa pria tersebut.
"Saya permisi!" ucap wanita itu.
"Nona Olivia ada keperluan apa sampai datang menemui saya?" tanya pria itu.
"Maaf pak sudah menggangu. Saya ingin bertanya tentang kontrak saya menjadi brand ambassador dari perusahaan Bapak? Sampai saat ini manager saya belum membicarakannya kepada saya yang membuat saya langsung datang menemui bapak," jawab Olivia.
"Nona, perusahaan kosmetik yang saya miliki sangat banyak pertimbangan untuk menjadikan salah satu artis menjadi brand ambassadornya. Saya tidak bisa begitu saja setuju bahwa anda yang akan menjadi brand ambassadornya," ucap pria itu.
"Memang ada yang kurang dari penampilan saya atau wajah saya tidak cocok untuk menjadi brand ambassadornya?" tanya Olivia yang sepertinya menginginkan pekerjaan itu.
Pria tersebut mendekati Olivia.
"Tidak yang kurang dari penampilan dan wajah kamu. Tetapi alangkah baiknya kita berdiskusi secara baik-baik di sana?" ucap pria tersebut dengan matanya melihat ke arah mobil golf.
"Baik tuan," sahut Olivia.
Olivia dan pria tersebut sudah berada di dalam mobil golf dengan keduanya duduk bersebelahan. Tiba-tiba tangan pria tersebut memegang paha Olivia yang membuat Olivia menurunkan tangan pria tersebut.
"Kamu cantik dan juga harum. Saya jelas-jelas tertarik dengan kamu, tetapi saya harus teliti untuk memilih model untuk menjadi brand ambassador dari produk saya," ucap pria tersebut berbisik dengan tangannya yang terlihat kurang ajar dan Olivia bahkan sudah membiarkan.
"Dan saya sangat suka dengan wanita penurut," ucap pria tersebut.
"Saya akan menjadi penurut jika tuan menjadikan saya untuk brand ambassador dari produk itu," jawab Olivia benar-benar rela melakukan apapun yang membuat pria yang sudah dipenuhi hasrat itu tersenyum miring.
Pria itu memanfaatkan Olivia dengan langsung mencium lehernya, Olivia diam saja yang menyerahkan dirinya kepada laki-laki tersebut.
Bahkan laki-laki itu sudah berada di atas tubuhnya dengan tangannya yang bermain di area sensitif Olivia. Wajah Olivia terlihat sedikit takut-taku dan bahkan sangat panik.
Tetapi demi tawaran yang fantastis dia rela melakukan apa saja yang pakaiannya dilucuti oleh pria tersebut dan langsung menggagahi tubuhnya tanpa ampunan.
Mobil golf yang berada di tengah lapangan itu sampai goyang-goyang dengan aktivitas seksual antara gadis muda berusia 23 tahun itu bersama pria 40 tahunan yang sudah dapat dipastikan memiliki istri.
Gairah keringat yang panas menyelimuti pria tersebut membuatnya terus saja membuatnya menggagahi wanita muda itu.
Bersambung.....