Mengejar Cinta Tuan Leon.

...🔥🔥🔥...

...(30 menit kemudian)...

...(🔞🔞🔞🔞)...

"Ugh... dimana ini?" Leticia membuka mata menatap sekitar kamar yang nampak gelap hanya disinari oleh rembulan malam, dengan tatapan bingung."Perasaan, tadi aku berada di pesta?" gumam Leticia mencoba meraba ke sana kemari, dan...

Deg!

...Jantung Leticia serasa mau copot saat tangannya tak sengaja menyentuh sesuatu yang cukup besar, dan itu adalah dada bidang Leon....

"Apa ini?" bisik Leticia menoleh.

...Betapa ia sangat terkejut saat melihat sesosok pria bertubuh kekar terbaring di sampingnya dalam keadaan tak sadarkan diri....

...Akibat kamar hotel itu gelap, Leticia pun tak bisa mengenali pria yang terbaring di sampingnya yang tak lain adalah Leon. Untuk memastikan, Leticia pun memberanikan diri mendekati pria itu, dan aroma parfum maskulin pun langsung menyambutnya....

"Parfum ini kan, parfum milik Leon?" ucap Leticia dengan suara pelan, otak lemot nya masih memproses kenapa Leon bisa berada dengan dirinya di kamar yang sama.

"Ugh..." desis Leon mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang.

Leticia tersentak segera menjauh."Gawat, ini sangat berbahaya," batin Leticia bergegas turun dari atas ranjang berjalan cepat menuju pintu kamar.

...Beberapa detik kemudian ia sangat terkejut saat merasa angin dingin hembusan AC menyentuh kulitnya, ia pun mematung di tempat, lalu perlahan ia menatap dirinya sendiri dan melihat dress pestanya sudah berubah menjadi lingerie seksi berwarna hitam tipis, komplit dengan dalamannya....

"Apa ini?" bisik Leticia lagi menatap lingerie tersebut dengan bingung.

"Akkkhh! Panas," ringis Leon duduk di atas ranjang menatap tajam lurus ke arah punggung Leticia yang tengah berdiri mematung dekat pintu kamar hotel."Si-siapa kamu?" tanya Leon terbata-bata.

Glup.

...Leticia menelan ludah dengan susah payah mengabaikan pertanyaan Leon. Ia segera melangkah mendekati pintu kamar hotel dan memutar gagang pintu kamar. Akan tetapi pintu kamar itu terkunci rapat, membuatnya langsung panik sambil terus memutar gagang pintu tersebut....

"Hey."Leon turun dari atas ranjang melepaskan kemejanya yang membuatnya merasa gerah, lalu melangkah ke arah Leticia."Aku bertanya kepadamu. Siapa kamu, untuk apa kamu membawaku kemari?"

Deg!

"Oh Tuhan... siapa pun yang ada diluar sana, tolong bukakan pintu ini, aku mohon," Leticia semakin panik terus memutar gagang pintu tersebut dengan tergesa-gesa.

...Leticia memang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Leon, akan tetapi dengan tampilan Leon yang sekarang, membuatnya ketakutan setengah mati, rasanya ia akan dikuliti hidup-hidup oleh Leon....

Brak.

...Tangan kekar Leon menghentak daun pintu kamar membuat Leticia terkejut menghentikan aksinya mematung di tempat sambil menelan ludah dengan susah payah....

"Ku tanya sekali lagi, siapa kamu?" Suara Leon semakin berat, nafasnya memburu kasar menghembus rambut Leticia.

"Mati aku, sebaiknya aku berbalik saja, dari pada dia marah," batin Leticia, perlahan memutar tubuhnya yang terlihat begitu kecil di bawa tubuh Leon, memberanikan diri menghadap ke arah Leon kemudian mendongak."H-hy Tuan Leon," sapa Leticia terbata-bata takut.

"Kau!" Kedua mata Leon membulat sempurna, meraih leher Leticia.

Grap.

"Uhh... Tuan, maafkan aku, tolong lepaskan aku, aku tidak bisa bernafas," ringis Leticia mencoba melepaskan tangan kekar Leon dari lehernya.

Perlahan Leon menarik Leticia ke arahnya sambil menatapnya dengan tatapan berkilap marah."Kau wanita murahan, sampai segitunya kamu mengejar pria? Dasar tidak tau malu."

Mendengar hinaan itu, Leticia sontak tak terima membalas tatapan Leon."Iya kamu benar, aku memang tidak tau malu karena ingin memilikimu."

Brak!

...Leon marah mendorong tubuh Leticia ke arah pintu dan menabraknya dengan keras....

"Uhh." ringis Leticia tak gentar terus menatap kedua mata Leon.

...Ia tak mau terlihat seperti gadis lemah di mata pria yang membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya....

"Sudah berapa pria yang kau jebak, wanita murahan?" tanya Leon mendekat ke arah Leticia tanpa melepaskan tatapannya dari wajah cantik Leticia.

"Hanya kamu, Leon," jawab Leticia.

"Hahahaha." Leon terkekeh pelan penuh ejek menatap Leticia."Kamu menyewa orang untuk menghadang di jalan raya, lalu membiusku dan membawaku kesini. Dan kamu menyambutku dengan pakaian seperti ini? Itu artinya kamu sudah berpengalaman Leticia," ucap Leon, salah satu tangannya merayap masuk ke dalam lingerie yang di pakai oleh Leticia, lalu meremas pelan perut rata Leticia.

"Maaf Tuan Leon, aku tidak paham apa maksudmu, tolong lepaskan aku," pinta Leticia mencoba membebaskan diri dari Leon.

Brak!

"Ugh...."

"Jangan bertingkah sok polos di hadapanku Leticia, aku tau bagaimana kamu sangat menginginkan milikku, sampai-sampai kamu rela melakukan hal kotor untuk menjebakku," kata Leon mengangkat sudut bibirnya menatap Leticia.

...Sedangkan di bawa sana, tangan Leon perlahan turun ke bawa merayap masuk ke dalam dalaman milik Leticia dan menyentuh miliknya. Leticia tersentak, tubuhnya pun seketika menegang....

"Ku mohon, hentikan Leon, mari kita bicarakan ini baik-baik," pinta Leticia meronta.

...Bukannya berhenti, Leon segera melahap bibir Leticia dengan rakus sambil mencekik dan menghimpit tubuh Leticia di daun pintu kamar, hingga Leticia hampir saja kehabisan nafas. Tak mau mati konyol, Leticia pun meronta dan terus memukul dada bidang Leon, memaksa Leon melepaskan tangan dan tautan bibirnya, kemudian meraih lengan Leticia....

"Kamu sangat ingin tau bagaimana rasanya saat berada di bawahku bukan? Mari, akan aku tunjukan kepadamu," ucap Leon menarik Leticia pergi menuju kasur.

Bruk!

...Leon menghempaskan tubuh Leticia dengan kasar keatas kasur, lalu ia melepaskan celana yang ia kenakan di hadapan Leticia, menunjukan bagaimana jantannya benda miliknya kepada Leticia yang terus-terusan menggodanya....

"I-itu apa...? Besar sekali?" batin Leticia membulatkan mata seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat.

...Leon segera naik keatas kasur meraih pergelangan kaki Leticia, menariknya ke arahnya....

"Aaarrgg!" teriak Leticia terkejut.

Srek!

...Lingerie yang dikenakan oleh Leticia di robek oleh Leon menjadi dua bagian. Kedua mata Leticia membulat sempurna menatap Leon yang saat ini terlihat seperti binatang buas yang sedang kelaparan menatapnya....

...Satu persatu dalaman milik Leticia melayang di udara hingga Leticia benar-benar polos sempurna terbaring ketakutan di hadapan Leon....

"Sial, kamu terlihat sangat menggoda Leticia," ucap Leon menindih tubuh Leticia, dan membenamkan kepalanya di leher Leticia.

...Leon menyesap dan menghisap setiap jengkal leher Leticia penuh hasrat. Tak lupa ia meninggalkan bekas merah, sambil tangannya terus bergerak liar menyentuh dan meremas dua gundukan milik Leticia yang masih keras....

"Jika malam ini akan menjadi malam terakhirku sebagai wanita perawan, aku rela, jika orang yang mengambilnya adalah kamu, Leon. Aku mencintaimu Leon," batin Leticia memejamkan mata menikmati setiap sentuhan yang Leon lakukan.

...Ciuman Leon pun perlahan turun ke bawa dan berhenti di kedua gundukan Leticia, dan melahap pucuk milik Leticia bak bayi kelaparan....

"Ahhh..." desah Leticia untuk pertama kalinya, ia membusungkan dadanya meraih rambut Leon dan meremasnya.

...Aroma tubuh Leticia yang lembut membuat Leon semakin tenggelam. Leon melepaskan pucuk Leticia perlahan kembali turun kebawa sembari membuka kedua kaki Leticia dengan lebar....

"Ka-kamu mau apa?" tanya Leticia terkejut menatap Leon, saat Leon terdiam menatap miliknya yang bersih tanpa rumput.

...Leon tak menjawab, ia segera membenamkan wajahnya di sela kedua paha Leticia tanpa permisi, dan menyesap milik Leticia layaknya menyesap es cream. Sensasi nikmat menghantam tubuh Leticia bagaikan sengatan listrik membuat Leticia meliuk ke sana kemari bak cacing kepanasan sambil terus mengeluarkan suara desahan memenuhi setiap sudut kamar hotel....

...Serasa sudah cukup, Leon pun duduk dan mengarahkan miliknya yang berukurang jumbo sambil menatap wajah cantik Leticia yang kini memerah merona dengan tatapan sayu, dan......

Jleb.

"Aaarrgg!"

"Aahhh... sh*t Leticia... milikmu sangat nikmat," desah Leon mendorong miliknya dengan susah payah menerobos masuk lebih dalam.

"Astaga... tubuhku serasa mau terbelah menjadi dua bagian," batin Leticia mengigit bibirnya diam-diam menitikkan air mata menahan rasa sakit dan perih.

...Leon yang baru pertama kali mencicipi gadis perawan, membuatnya hilang akal sehat dan terus bergerak sambil mengeluarkan suara desahan yang tak pernah ia keluarkan saat meniduri beberapa wanita yang ia sewa....

(Bersambung)