'Menikah dengan kakak ipar bukanlah keinginan ku, tapi kenapa?? kenapa pandangan semua orang menjadi kian buruk hanya karena diriku menerima permintaan dari para orang tua demi bisa menyelamatkan mental keponakan ku?? aku-, diriku memang memiliki perasaan terhadap pria itu, tapi aku sama sekali tak memiliki niatan untuk merebut hati pria itu dari siapapun!! diriku bahkan telah lama mengubur perasaan ku dalam-dalam, karena-, ia adalah suami dari seorang wanita yang telah menyelamatkan kehidupan ku ...,'
'Saat langkah serta takdir kehidupan semakin terasa mencekik, kemana lagi aku harus pulang?? bayi yang ku besarkan-, apa aku mampu menyatakan semua kebenaran ini?? tapi jika diriku terus bungkam, bagaimana dengan nasib kak Wimie? wanita lemah lembut yang memungut serta menjadikan ku sebagai seorang adik perempuan yang ia banggakan!! tapi Tuan Louis?? aku-, getaran hatiku masih saja sama saat ia tiba-tiba menggenggam tanganku untuk pertama kalinya!! apa aku egois??' ~Hannah~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia-, Tidak Memerlukan Nafkah Apapun!!!
Hari itu ...,
Hawa dingin nampak menusuk!! namun karena tekadnya yang bulat!! Louis Ferdinand tampak tak gentar!! ia yang semula terduduk didalam kendaraan nyaman akhirnya keluar, dan terus melangkah menerobos jalanan demi bisa mengikuti langkah kaki Hannah dengan jarak yang telah diperkirakan.
"Kemana dirimu akan pergi sebenarnya, Hannah?? kenapa kau memilih untuk berjalan kaki?!!" lisan Louis bergumam lirih, tatapan nya tertuju fokus pada sang istri kedua.
Miriam Peunch??? untuk apa dia mengunjungi resto ini?? Hannah-, apa dia benar-benar mengambil pekerjaan paruh waktu??
"Astaga Tuhan!!! apa dia sungguh tak ingin membelanjakan apapun dari kartu kredit yang ku berikan?? dia berkata bahwa ia telah menghamburkannya!! tapi-, tak ada transaksi apapun dalam ketiga kartu kredit itu setelah diriku memeriksa nya!! Hannah ..., dia benar-benar gadis yang keras kepala!!"
Dia tidak keras kepala, Louis!! Hannah hanya sedang menjaga harga dirinya!!! kau-, dirimu yang sempat merendahkan gadis itu diawal pernikahan kalian!! mungkin hal itulah yang membuat sikap Hannah menjadi kaki seperti sekarang!! ia -, Hannah hanya ingin menunjukkan bahwa ia mampu membiayai apapun kebutuhan nya dengan hasil jerih payahnya sendiri!!! kau!! kau sendiri yang berkata bahwa dirimu tak akan pernah memberikan nafkah apapun untuk seorang gadis sepertinya!!!
Louis Ferdinand membuang nafas kasar!! wajahnya nampak frustasi seiring dengan menghilang nya sosok Hannah yang semakin melangkah masuk ke area Miriam Peunch resto.
Tiga puluh menit berlalu,
Louis Ferdinand masih saja melangkah mondar-mandir di depan kendaraan Audi A6 E-Tron GT miliknya, hatinya kalut!! ia ingin acuh, tapi hatinya??
Wajah sendu serta senyum manis Hannah yang terus berputar dalam pikiran membuat pria itu berakhir duduk sembari menyandarkan kepala di dalam kendaraan,
Hannah ..., seburuk itukah kelakuan ku??! dan sesakit itukah hatimu?? kau tersenyum dihadapan anak-anak, ayah ibuku dan bahkan orang-orang!! tapi saat bersamaku ....
Netra biru laut itu kembali terbuka!! rasa nyeri yang menjalar entah darimana asalnya membuat Louis Ferdinand bibir pria itu menyunggingkan senyum getir.
"Kau tak pernah tersenyum dengan tulus saat kita hanya berbicara empat mata, Hannah!! mata indah mu-, seolah amat enggan untuk menatap wajah ini, aku ..., apa aku mulai serakah?? aku tidak ingin kau mengacuhkan diriku!! tapi sikap ku padamu ..., bodoh!!!! kau ini pria yang bodoh Louis Ferdinand!!! bagaimana jika Hannah benar-benar membenci mu????" telapak tangan berurat itu seketika memukul kasar stir kendaraan.
Hannah ..., tolong jangan membenciku!! aku mohon ....,
*****
"Hannah!! kau bisa beristirahat untuk sejenak!! ku dengar, tubuh mu sedang tidak fit hari ini!!"
"A-apa?? tapi-,"
"Manager yang memberikan mandat!! apa kau ingin terkena omelan darinya?? lagipula-, jika kau sampai pingsan di tempat ini, kami semua yang akan repot!! ambil saja waktu istirahat mu!!" Brisia yang mendahului langkah serta menyambar baki dalam genggaman tangan Hannah seketika membuat langkah Hannah terhenti tepat di area meja kasir.
Manager?? bagaimana ia tahu perihal kondisi tubuhku??
"Apa yang kau pikirkan?? kenapa tidak segera beristirahat??"
"H-Hanz??!!" netra indah Hannah pun membola tatkala suara bisikan seorang pria menjalar tepat di telinga.
"Ada apa?? kenapa kau terkejut seperti ini Hanni??"
"Berhentilah bersikap semau mu, Hanz!!! kau-, sungguh membuat ku jantungan!!!" Hannah tertunduk dengan telapak tangan yang reflek mengusap area dadanya sendiri.
"Aaaah!! benarkah??"
"A-apa??"
"Bisakah aku memeriksa nya??"
"Memeriksa??"
"Area dada mu,"
"Hentikan Hanz!!!!"
"I love you!!"
"Diriku sudah bersuami!! kau bahkan mengetahui hal itu bukan??"
"Aku akan menunggu mu sampai kau berpisah darinya!! tak apa Hanni, aku ini-, pria yang cukup sabar!! percayalah!!"
"Mmmm?? sepertinya aku sedikit ragu!!"
"Ragu??"
"Kesabaran mu, kau bahkan dengan mudah terpancing emosi dan akhirnya bersedia melakukan gulat!!! apa kau lupa??"
"Bisakah aku mencium mu, sekarang??!"
Apa yang ku lakukan?? jika diriku meladeni omong kosongnya, ia pasti akan semakin berbicara dengan asal!!
"Hanni!!!"
"Tolong jangan terus mengganggu ku, Hanz!!"
"Aku sungguh tak bisa tenang jika dirimu menjauh dariku, Hanni!!"
"Hannah!!! nama ku, Hannah!!! kenapa kau tidak mengerti juga?!!" suara yang cukup melengking akhirnya terlontar dari bibir mungil Hannah.
"Apa demam mu belum turun??"
"A-apa??"
"Aku sempat melihat mu meminum obat tadi pagi!! biar ku periksa,"
"Tidak Hanz!!! aku-, baik-baik saja!! tolong jangan mengikuti ku!!"
Hannah melangkah dengan wajah masam, namun Hanz-, pria itu sama sekali tak menghiraukan perkataan Hannah dan terus mengekor pada langkah kaki sang wanita.
Kau-, memang selalu terlihat baik-baik saja!! tapi aku bukan pria yang bodoh seperti suami mu, Hanni!!
"Ikut lah dengan ku!!"
"A-apa??!! Hanz!!! lepas!!!"
"Diam lah!! kau akan bisa beristirahat atau mungkin menjernihkan pikiran dengan jauh lebih nyaman jika bersedia mendengar perkataan ku!!"
Cengkeraman yang cukup kuat pada pergelangan tangannya mau tak mau membuat Hannah melangkah dengan paksa mengikuti pergerakan sang pria.
Beristirahat lebih nyaman?? apa maksudnya???
*****
Meski matahari nampak meninggi!! semilir angin di area taman kota Bracthislava justru terasa menusuk tulang!!
Hannah tertegun, gadis itu masih tak habis pikir dengan sikap dari sang rekan kerja, Hanz!!
Pria yang aneh, tapi-, berkat dirinya diriku bisa menikmati waktu senggang seperti sekarang, tunggu-, bukankah ini sangat ganjil?? bagaimana bisa Hanz keluar masuk ke area resto Miriam dengan sesuka hatinya?? apa dia memiliki hubungan spesial dengan Nyonya Manager??
"Astaga, bagaimana jika itu benar??!!" Hannah membekap mulutnya sendiri tatkala pikiran buruk mulai menguasai.
"Apanya yang benar??!"
"Hanz!!!!!" teriakan Hannah justru kembali membuat sang pria tersenyum lebar sembari menyodorkan sebuah minuman.
"Sepertinya kau sangat tertarik dengan ku ya, Hanni??"
"Apa maksud mu?"
"Buktinya-, kau selalu meneriakkan nama ku!! aaahh!! aku sungguh bahagia!!"
Apa dia ingin mengalihkan isu?? dia mendekati ku karena ingin menutupi hubungan gelap yang ia jalani dengan Nyonya Manager!! apa benar demikian??
"What's wrong?? apa minuman herbal itu terlalu menebar rasa pedas di lidah??" Hanz memalingkan wajah, ia memperhatikan ekspresi Hannah yang tak bergeming setelah menyesap minuman jahe sebagai penghangat.
"Tidak-, terima kasih!! tapi, Hanz!! bagaimana kau tahu perihal minuman kesehatan semacam ini?? ku pikir-, dirimu adalah pria yang trendy!!"
"Aku?? pria trendy?? waah!! kau semakin berani menilai diriku, ya Hanni??!"
"Entah!! aku hanya mengucapkan apa yang ingin ku ucapkan!! itu saja,"
Kenapa sikapnya justru seperti anak kecil?? Hanni, apa benar ini dirimu??
"Hanz!!"
"Hhm???"
"Bolehkah aku mengajukan pertanyaan??!"
"Tidak!!"
"Kenapa?? kau bahkan belum-,"
"Aku tidak suka jika seseorang terlalu ingin tahu perihal kehidupan pribadi ku!!"
Kehidupan pribadi?? astaga, Hannah!! apa dia telah menyadari atas pertanyaan yang hendak kau ajukan??!! hubungan gelap yang ia jalani bersama Nyonya Manager, apa itu benar????
Hannah menggigit bibir, ia memiringkan kepala sebelum akhirnya melayangkan tatapan yang cukup intens pada pria yang kini duduk acuh di samping tubuhnya.
"Jangan terlalu memperhatikan ku!! kau bisa jatuh hati!!"
"Kau ini sungguh percaya diri sekali ya??!"
"Eeheemmm!!! dengan wajah setampan ini, tentu saja!!! sedikit luka memar bahkan tak mampu mengurangi pesona ku!! benar kan, Hanni??"
Kenapa aku jadi ilfeel karena perkataan nya?? sungguh pria yang aneh!!!