NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona CEO Dingin

Terjerat Pesona CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Ayunda Anindita, seorang gadis yatim piatu yang hidup menderita di kota Bandung. ia memiliki bibi dan sepupu yang jahat kepadanya. suatu saat ia bertemy dengan pria tampan yang kaya raya. mampu kah Ayunda hidup bahagia dengan seorang pria kaya atau justru ia hanya di jadikan asisten?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

"Kenapa kamu membuat keributan di cafe saya melisa?" suara Taufik menggelar di telinga Melisa. Ia belum pernah melihat Taufik semarah ini..

"Kalau sampai mama atau papa saya tahu masalah ini, mereka akan datang kesini dan mengamuk. Bukan hanya saya yang akan kena marah, tapi kamu dan karyawan yang lain akan kena imbasnya juga."

"Kamu sadar atau tidak, terlalu sering kamu membuat masalah di sini hanya karena kamu merasa memiliki saya."

Mendengar kemarahan sangat bos kemudian Melisa menatap ke arah Taufik.

"Aku memang sengaja melakukan itu agar Ayunda dipecat dari sini. Aku tidak suka kamu dekat dengan wanita lain mas, harusnya kamu mengerti dari dulu aku sudah mencintai kamu. Tapi kamu selalu cuek dan menghindari aku. Aku sampai rela kerja di cafe ini agar bisa dekat sama kamu, tapi nyatanya apa? Kamu tetap saja gak pernah melihat ketulusanku."

"Dan kalau bukan karena mamaku dan mama kamu, aku sudah akan pecat kamu dari dulu. Sayangnya kamu pintar sekali memutar balikan fakta. Tapi liat saja aku akan membongkar semua kebusukan kamu kepadaku orang tuaku."

Setelah mengatakan itu, Taufik melirik ke arah Ayunda.

"Kamu gak papa Yun?"Tanya nya penuh kelembutan.

"Aku gak papa mas, Terima kasih tidak memecat saya. Saya akan bekerja lebih baik lagi."

"Tidak masalah, ini semua bukan salah kamu. Sebaiknya kamu istirahat dulu dari tadi kamu belum istirahat. Biar pekerjaan kamu diganti sama Tika atau Putri."

"Terima kasih mas."

Melihat interaksi mereka, Melisa pun pergi dari sana dengan penuh rasa amarah.

"Kamu lihat saja Ayunda, ini belum berakhir. Bahkan ini baru awal kehancuran hidupmu." senyum culas itu muncul dibibir sangat wanita.

***

Di dalam mobil, Nathan terlihat sangat marah dengan kelakuan Elisa. Ia benar - benar dibuat malu sama perempuan tidak tahu diri ini. Nathan mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi dengan wajah yang dingin.

"Kamu kenapa sih Nath, kok diem aja dari tadi. Terus kenapa harus ngebut - ngebut kaya gini."

"Aku sudah muak dengan semua kelakuan kamu itu Elisa. Kamu orang berpendidikan tapi kelakuan kamu tidak menunjukkan kalau kamu itu orang yang berpendidikan justru kamu terlihat kampungan."

Elisa mendengus kesal kemudain memilih diam hingga tak terasa mobil berhenti di depan perusahaan Januari Corp.

Mereka turun kemudian Nathan meminta Elisa langsung pulang saja karena dia akan ada meeting.

Tanpa mengatakan apapun Elisa pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan bergegas pergi dari sana.

Beberapa menit dalam perjalanan, Elisa mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi seseorang. Baru seringan kedua telepon langsung tersambung.

"Hallo sayang.."

"Sayang.. Aku kangen. Kita bisa ketemu di tempat biasa gak sekarang.."

"Tentu.. Apapun untukmu sayang.."

"Oke aku otw sekarang ya."

Panggilan pun terputus dengan senyum tipis Elisa segera melajukan mobilnya ke sebuah apartemen di pusat kota.

Setengah jam kemudian, Elisa telah sampai di bassment apartemen. Ia segera masuk dan menuju lift yang akan mengantar ia menuju ke lantai 8 dimana unitnya berada. Setelah membuka pintu apartemen ternyata seseorang yang dihubungi tadi telah sampai.

"Sayang..." Elisa tersenyum sambil menatap ke ranjang dimana sangat kekasih telah menunggunya.

"Hai sayang.. Bagaimana acara makan siang mu dengan pria itu."

"Hmm.. Aku sangat membencinya sayang. Dia sok jual mahal dan sombongnya sekali. Dia sama sekali tidak menghargaiku sayang. Kalau bukan karena daddy yang memaksa aku malas sekali mendekati lelaki angkuh itu."

"Kamu yang sabar sayang, ini semua juga demi kebaikan kita, kebaikan keluarga kamu. Kamu tahu sendiri bisnis keluarga kamu sedang anjlok dan butuh suntikan dana."

"Hmm. Iya sayang aku butuh hiburan."ucapnya sambil tersenyum menggoda.

"Aku selalu siap untuk mu baby.."

Setelah mengatakan itu, Arya sang kekasih langsung mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Elisa. Ciuman yang awalnya lembut lama kelamaan menjadi ciuman yang panas dan menuntut. Elisa duduk dipangkuan Arya dan tanganya memegang tengkuk Arya agar ciuman mereka lebih dalam. Cukup lama mereka bertukar saliva kemudian Arya melepaskan tautan bibir mereka. Arya menatap sendu ke arah Elisa. "Aku mencintaimu Elisa."

"Aku jauh lebih mencintaimu Arya." Mereka tersenyum dengan mata saling memandang. Tanpa sadar keduanya kembali menyatukan bibirnya dan hanyut dalam gairah yang membara. Bosan bermain dengan bibir sangat kekasih. Arya turun menyusuri leher jenjang Elisa dan meninggal jejak kemerahan di leher mulus dan seputih susu. Elisa melenguh saat merasakan hisapan Arya pada lehernya.

"Uhhh.. Ssst..." Desah Elisa saat hisapan Arya semakin kuat. Tangan Arya pun tak tinggal diam. Diremasnya dia gundukan yang sangat kekasih yang pas ditangannya sambil memilin ujung berwarna pink tersebut.

"Aahhh... Arya.." Elisa semakin mendongak saat merasakan dua bagian sensitif nya di manjakan oleh sang kekasih.

"Hmm.. Panggil namaku sayang.. Hanya namaku..." Ucap Arya dengan gairah yang semakin membara. Ia melepaskan dress yang dipakai oleh Elisa dan melepaskan penutup squishy itu agar tidak menghalanginya untuk menikmati benda kenyal kesukaannya.

Setelah berhasil melepaskan penghalang itu, dengan cepat Arya mendekat kan wajah nya dan menghisap ujung pink tersebut dengan kuat. Tangan satunya lun tak tinggal diam. Ia remas squishy satunya dengan gemas.

"Uuuhhh.. Sssttt Arya yang lebih kuat lagi."pinta Elisa.

"All wish you baby.." Balasnya dengan senang hati.

Arya semakin semangat mendengar desahan yang keluar dari bibir sangat pujaan hati.

Ia menghisap semakin kuat seperti bayi yang sedang kehausan dan tanganya yang satunya meluncur kebawah untuk mencari lubang kenikmatannya..

"Aaahhhh.. Aahhh.. Sssttt..."

Arya kemudian membaringkan Elisa ke ranjang dan ia menindih tubuh rampung tersebut. Bibir Arya kembali menciumi seluruh wajah Elisa mulai dari kening, mata, hidung, dan terakhir bibir manis tersenyum. Kemudian turun lagi ke leher jenjang dan terus turun ke dada sang kekasih. Cukup lama ia bermain main disana hingga ia merasa cukup puas..

"Aku akan masuk ya yank, aku udah tidak tahan lagi."

Elisa menatap sang kekasih yang berada di atas tubuhnya kemudian mengangguk dengan tatapan sayu.

Setelah mendapat persetujuan akhirnya Arya melakukan sesi terakhir dalam permainan mereka hingga 30 menit kemudian ia telah mencapai puncak bersama. Arya ambruk di atas tubuh Elisa dengan wajah penuh dengan keringat.

Setelah mengatur nafas ia menggulirkan tubuhnya ke samping Elisa lalu mencium kening sang kekasih.

"Terima kasih sayang.. Aku mencintaimu."

Sedangkan ditempat lain, Nathan mendapat kabar dari anak buahnya bahwa Elisa berada di sebuah apartemen dengan seorang pria yang diduga kekasihnya.

"Hmm.. Ikuti dia terus dan cari bukti sebanyak mungkin agar aku bisa lepas dari wanita itu."

"Siap bos.."

Nathan meletakkan ponselnya di atas meja setelah memutuskan telepon dengan anak buahnya tersebut.

"Kita lihat saja Elisa. Aku tidak akan diam saja. Sampai kapanpun aku tidak akan mau dijodohkan dengan wanita jalang sepertimu.

Aku akan bongkar rencana busukmu itu. Kamu pikir aku bodoh sampai tidak tahu kalau kamu dan keluargamu itu ingin memanfaatkan aku. Mungkin daddy bisa kalian bodohi. Tapi tidak dengan saya, kita lihat siapa yang akan tertawa di akhir." Senyum licik terukir di wajah tampan Nathan Januar..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!