NovelToon NovelToon
Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Azida21

"Sejak kamu datang... aku tidak bisa tidur tanpa mencium bau tubuhmu."

Yuna, dokter 26 tahun yang belum pernah merasakan cinta, mendadak terlempar ke dunia asing bernama Beastia—tempat makhluk setengah binatang hidup.

Di sana, ia dianggap sebagai jiwa suci karena tak bisa berubah wujud, dan dijodohkan dengan Ravahn, kepala suku harimau yang dingin dan kejam.

Misinya sederhana: temukan cinta sejati, atau terjebak selamanya.
Tapi siapa sangka... pria buas itu justru kecanduan aroma tubuhnya.

Temukan semua jawabannya hanya disini 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azida21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 :Topeng Baru di Tengah Suku

Kereta kuda berhenti tepat di depan gerbang utama suku harimau. Suasana desa tampak tenang, hanya beberapa penjaga berjaga di kejauhan. Dari dalam kereta, seorang betina melangkah turun dengan anggun. Pakaiannya rapi dan mewah, mencolok di tengah kesederhanaan desa.

Gundra segera melangkah maju dan menyambutnya dengan senyum lebar.

"Flora," panggilnya lembut, nyaris terharu. "Kamu akhirnya kembali."

Flora menoleh perlahan, senyumnya tipis namun sarat makna.

"Ayah," sahutnya pelan. Ia menatap sekeliling, memperhatikan tanah berdebu, rumah-rumah kayu yang sederhana, serta langit yang mulai meremang.

"Tempat ini... apakah selalu se sunyi ini?" tanyanya meremehkan.

Ia mendengus kecil, mencibir dalam diam.

Flora tersenyum mengejek."Bahkan di malam hari, kota tidak pernah setenang ini," lanjutnya dengan nada membandingkan yang halus namun menusuk.

Gundra tersenyum canggung, tangannya menyentuh janggutnya yang mulai memutih.

"Desa suku harimau memang tidak banyak berubah. Sederhana, tapi tenang," ujarnya mencoba menenangkan.

Flora hanya mengangguk pelan."Sudah kuduga. Tidak ada yang berubah. Selalu begini."tambahnya lagi.

Nada suaranya terdengar angkuh, meski dibungkus dalam tutur kata yang tenang dan berkelas. Seolah ia hanya menyampaikan fakta, bukan merendahkan.

Gundra cepat-cepat mengalihkan topik."Ayo, kita melapor dulu pada ketua suku. Sudah menjadi tradisi menyampaikan kabar jika ada anggota yang kembali ke desa."Ajak gundra tidak sabar menunjukkan puteri yang selama ini selalu ia banggakan di hadapan ketua suku.

Mata Flora berbinar. Namun bukan karena adat istiadat atau sopan santun.

"Melapor pada ketua suku?" ulangnya dengan senyum licik. "Dia bukan hanya ketua suku, tapi juga calon pasanganku."tambahnya percaya diri.

Gundra tertawa kecil."Kamu benar. Ketua suku memang calon pasanganmu. Sejak dulu kamu bersiap untuk itu."ujar gundra senang.

Flora melangkah perlahan, mengangkat sedikit roknya agar tidak terkena debu jalanan.

"Sejak kecil aku hidup dengan identitas itu, Ayah. Putri penasihat suku dan calon pasangan pemimpin. Aku belajar etika, cara bicara, cara duduk, cara berjalan..semuanya untuk menjadi pasangan ketua suku yang sempurna dan... demi posisi yang pantas kudapatkan."jawab flora tenang.

Gundra mengangguk penuh keyakinan."Kamu sudah tumbuh menjadi betina yang elegan dan terdidik. Ketua suku pasti akan mempertimbangkan mu."kata gundra penuh semangat.

Flora menoleh, angin lembut meniup ujung rambutnya yang disanggul rapi."Aku tidak ingin sekadar dipertimbangkan. Aku ingin dipilih." Ia menatap ke depan dengan pandangan tajam. "Dan kalau itu tidak cukup, aku akan membuatnya tidak punya pilihan lain."jawabnya penuh ambisi.

Gundra tertawa pelan."Ambisimu tidak berubah."

"Tentu saja tidak," jawab Flora dengan senyum santai. "Dan aku berharap calon pasanganku juga tidak berubah. Kuharap dia lebih tampan dari terakhir kali aku melihatnya. Atau setidaknya... lebih mudah ditaklukkan."

"Dia memang tampan," sahut Gundra sambil tertawa. "Tapi tidak mudah ditaklukkan, Nak. Kamu harus sabar."

Flora tersenyum percaya diri."Aku tidak butuh banyak waktu. Yang ku butuhkan hanya satu kesempatan untuk menunjukkan siapa aku. Setelah itu, dia sendiri yang akan datang mencari ku."jawab nya angkuh,merasa Ravahn sangat membutuhkan nya.

Ia melirik ke arah rumah ketua suku yang mulai terlihat di kejauhan.

"Setelah melihatku, dia tidak mungkin menolak pesona, kecerdasan, dan kecantikanku."

Flora memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Ia satu-satunya betina yang dikirim ke kota untuk belajar etika bangsawan. Dalam pikirannya, ia adalah yang terbaik dari segi penampilan, kecerdasan, dan kharisma.

*****

"Kita sudah sampai," kata Gundra sambil menunjuk rumah yang berdiri tenang di tengah desa.

"Rumah ini bahkan tidak banyak berubah," komentar Flora, mengamati dari kejauhan.

Gundra menghela napas pelan."Ketua suku memang tidak suka hal berlebihan. Ia lebih menyukai kesederhanaan," sahut Gundra begitu adanya.

Flora kembali tersenyum tipis."Tapi dia tidak bisa menjadi pasanganku dengan rumah jelek seperti ini."tolak flora angkuh.

Gundra sedikit panik, khawatir putrinya kehilangan minat.

"Tapi tenang saja, dia pasti akan segera mengubah rumah ini menjadi layak untukku setelah kami menjadi pasangan," lanjut Flora sambil melirik ayahnya sekilas.

Gundra tampak lega."Kamu benar."

"Ketuk pintunya, Ayah," perintah Flora, dingin tapi tetap sopan.

Dengan senang hati, Gundra mengetuk pintu.

"Siapa?" tanya suara dari dalam.

"Gundra, Ketua."

"Masuklah," balas suara berat milik Ravahn dari dalam rumah.

Gundra hendak melangkah lebih dulu, namun Flora menahannya.

"Biarkan aku masuk lebih dulu."ucap nya selalu ingin berada di depan dan tidak suka di dahului oleh orang lain.

Gundra tidak keberatan dan membiarkan Flora melangkah masuk lebih dahulu. Di dalam, ia melihat Ravahn duduk dengan tenang, membaca buku bersampul kulit. Wajahnya tampan, tidak banyak berubah sejak lima tahun terakhir.

"Salam untuk Ketua Suku," ucap Flora sopan, khas gaya seorang bangsawan.

Ravahn melirik sekilas dan hanya mengangguk.

"Kami datang untuk melapor bahwa putriku telah kembali dari pendidikannya di kota," ujar Gundra sopan

"Hmm," gumam Ravahn singkat.

Flora tersenyum dalam hati."Seperti yang kuharapkan.calon pasanganku memang harus berwibawa dan dingin seperti ini,sangat menarik"guman flora merasa puas pada sikap Ravahn yang sesuai dengan harapan nya.

Flora tersenyum lagi "Aku juga membawa hadiah untuk Ketua Suku," ucap Flora sambil mengeluarkan sapu tangan kecil dari balik saku nya "Ini hasil rajutan ku sendiri."ujar flora merasa bangga pada hadiah yang ia berikan.

"Letakkan saja di situ," balas Ravahn datar, enggan menerima langsung.

"Oh, baiklah." Flora meletakkan sapu tangan itu dengan gerakan anggun.

"Kalian pulanglah dulu," kata Ravahn santai, hampir seperti mengusir.

Gundra tersenyum lalu berkata."Baik. Tapi kalau Ketua Suku butuh seseorang untuk berdiskusi, putriku bisa membantu. Ia cerdas dan berpendidikan," tawar Gundra dengan semangat.

Flora pura-pura tersipu."Ayah, tidak perlu berlebihan. Flora jadi malu di hadapan Ketua," ucapnya manis, meski matanya mengamati Ravahn dengan penuh minat.

"Tidak perlu. Masalah suku harimau bisa ku atasi sendiri," jawab Ravahn, tegas.

Gundra kecewa,tapi tidak berani mengatakan apa pun."Kalau begitu, kami pamit," ucap Gundra akhirnya.

"Flora juga pamit undur diri. Selamat malam, Ketua Suku," ujar Flora, membungkuk ringan dengan cara elegan.

Setelah keluar dari rumah, langkah Flora tetap ringan namun matanya menyala penuh ambisi. Ravahn yang cuek dan dingin justru membuat gairah dalam dirinya membara. Ia tidak akan membiarkan siapa pun merebut status yang sudah ia anggap miliknya.

"Apa pun caranya...alan ku buat kamu takluk di bawah kakiku," bisiknya dalam hati.

Flora tidak menoleh ke belakang. Ia melangkah dengan kepala tegak, seolah sudah melihat masa depan di genggamannya.

*

💌Anak ketua suku sudah kembali, nih. Kayaknya cerita bakal makin seru ke depannya! Author juga berencana menambahkan bumbu-bumbu konflik, tapi tenang saja, konflik yang ringan aja ya... soalnya author juga kurang suka konflik yang terlalu berat. Hehe.🤭😁

Kalau kalian lebih suka konflik ringan atau yang agak berat, coba tulis pendapat kalian di kolom komentar ya!👇👇

Sebelumnya, terima kasih banyak untuk semua yang sudah komen dan kasih like di karya ini. Author jadi makin semangat nulis karena dukungan kalian. Senang banget lihat komentar dan like yang makin banyak...makasih ya!🙏🙏

Jangan lupa untuk terus dukung karya ini dengan cara komen, like, dan kasih ulasan. Dukungan kalian benar-benar berarti dan bikin author makin semangat buat lanjut ke bab selanjutnya.🤗❤️

Sampai jumpa di bab berikutnya! 😍🥰

1
❤️‍🔥
kakak gak lupakan kalau kakak yang bikin karekternya🙃
Azida21: kadang suka lupa kalau aku yang ciptain karakter nya 😁😁
total 1 replies
Ceisyaa
Cerita nya bagus🔥, btw semangat nulisnya thor 😆
Azida21: Terima kasih kak🙏🥰
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Azida21: Terimakasih kak🥰🙏
total 1 replies
❤️‍🔥
part 26 kok gk bisa di buka?
Azida21: Bisa kok kak
total 1 replies
Musdalifa Ifa
semoga nanti pasangan Yuna dan ravahn akur, tapi begini juga kesanya lucu
Azida21: Semoga aja ya🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
jadi gk sabar liat mereka mode bucin🤭
Azida21: sabar ya kak?,author sengaja alur nya nggak di cepetin biar cerita nya lebih berkembang dan nggak terkesan terlalu buru buru🥰
total 1 replies
Muhammad Sulchan
hadirr
Azida21: waduh makasih nih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
maklumlah,baru pertama kali punya pasangan 🤭
Azida21: iya nih,nggak peka banget🤭
total 1 replies
Musdalifa Ifa
suka banget
Azida21: Terimakasih ya kak🥰🙏
total 3 replies
❤️‍🔥
gemes bgt🤭
Azida21: Terimakasih udah coment 🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
oke sih
Musdalifa Ifa: jelas ceritanya Thor yg oke
total 2 replies
❤️‍🔥
next
Musdalifa Ifa
ah syukur lah akhirnya up juga saya kira Hiatus🤭
Azida21: iya hiatus bentar🤭,soalnya lagi banyak kerjaan nih,tapi insyaallah author akan mulai aktif nulis lagi☺️☺️
total 1 replies
❤️‍🔥
Semangat 🔥🔥🔥
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
suka banget sama ceritanya
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
Aamiin... semoga kakak cepat sembuh
❤️‍🔥
aku suka banget sama cerita kakak, semangat up-nya ya kak
Azida21: terima kasih kak🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
halo author nya kemana TDK ada kabar?
Musdalifa Ifa
semoga saya dan author cepat sembuh seperti sedia kala, baru baca Krn baru bisa pegang hp kemarin itu kepala sakit penglihatan berputar jadi oleng
Musdalifa Ifa
author apakah anda baik" saja?
Musdalifa Ifa: TDK apa" Thor istirahat yg banyak dan minum obat supaya cepat sembuh🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!