NovelToon NovelToon
My Savage Primadona

My Savage Primadona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Senja Dilangit

"Devan, ini aku bawain makanan lo buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."

Pyarr!!!

Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.

"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"

"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo!"

"Tapi aku suka sama kamu Devan..."

"Gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"

Kalaluna, gadis cantik yang bahkan menjadi primadona sekolah SMA Kesatria ini seharusnya gampang saat akan mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna dan ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan. Kalaluna kesal sampai akhirnya masalah pun dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Kenzo menatap malas saat melihat Kalaluna sedang sibuk berkutat didapur pagi ini. Seperti pagi-pagi sebelumnya, Kalaluna akan sibuk dengan kegiatannya memasak. Kedua orang tuanya yang sudah tau itu pun tak heran lagi, apapun itu terserah yang penting putrinya bahagia.

"Udah tau sering ditolak, masih aja usaha buat deketin," celetuk Kenzo.

Kalaluna menoleh dan melirik sinis kearah kembarannya yang sudah duduk dimeja makan dan bersiap untuk makan.

"Dih, sok tau banget sih jadi orang," balas Kalaluna.

Kenzo tak memperdulikannya lagi, cowok itu memilih untuk segera makan karena perutnya sudah lapar. Kalaluna sendiri sekarang sudah sibuk menyiapkan bekal di kotak bekal yang cantik. Menghias makanan secantik mungkin supaya orang yang menerimanya suka.

"Masih ngga diterima sama Devan Lun?" tanya sang Papa.

Kalaluna menggelengkan kepalanya, "Devan mah jual mahal sama aku Pa,"jawabnya.

"Perlu Papa bantu hm? Bisa loh nanti Papa bilang sama orang tuannya Devan," Papanya itu sepertinya masih berusaha ingin membantu putrinya.

Kalaluna menggelengkan kepalanya, "Ngga usah ah Pa, aku juga bikin bekal bukan buat Devan. Aku sadar kalau cinta ngga bisa dipaksakan, makannya aku ngga mau ngejar dia lagi sekarang."

Kedua orang tuanya, bahkan Kenzo sekalipun merasa heran mendengar ucapan Kalaluna yang menurutnya sedikit aneh. Mereka tau secinta apa Kalaluna kepada Devan, bukan dari kemarin Kalaluna mulai mengejar Devan, tapi sudah sejak satu tahun yang lalu dan itu bukan waktu yang cepat.

"Terus, itu bekal buat siapa?" tanya Mamanya yang juga ikut penasaran.

Kalaluna senyum-senyum sendiri "Buat seseorang yang udah sadar in aku tentang semua ini."

Setelah selesai menyiapkan bekal untuk seseorang itu, Kalaluna duduk dimeja makan dan ikut sarapan bersama kedua orang tuannya. Kenzo sendiri tak terlalu peduli dengan urusan Kalaluna, terserah saja mau melakukan apa, nanti kan kalau kecewa pasti bingung sendiri.

***

Kalaluna berjalan santai di sepanjang koridor, seperti biasa tatapannya selalu terlihat angkuh dan galak dengan senyum tipis dibibirnya. Beberapa orang yang melihat kedatangan Kalaluna langsung minggir untuk mempersilahkan gadis itu lewat. Beberapa cowok-cowok pun sibuk melihatnya dengan tatapan penuh kekaguman.

Saat berada di depan kelas IPA 1 yang setiap pagi selalu Kalaluna masuki itu, Kalaluna berhenti sebentar. Melihat kedalam kelas itu dan kotak bekalnya secara bergantian. Ada perasaan yang masih ingin mengejar cowok yang disukainya, tapi disisi lain Kalaluna ingat dengan ucapan cowok yang mengatakan akan sia-sia mengejar seseorang yang tak menginginkan kita lagi.

"Huft, paling nanti masuk ke tong sampah lagi, mending gue kasih ke dia aja ...."

Kalaluna kembali menjalankan kedua kaki jenjangnya disepanjang koridor, bahkan saat melewati kelasnya sendiripun Kalaluna tak segera masuk tapi berjalan terus. Sampai akhirnya Kalaluna terus berjalan dan melewati jembatan pembatas antara kelas IPA dan IPS.

"Wahhh ... Siapa nih yang datang??"

"Bidadari dari surgaaa."

"Cantik banget ya ampun."

"Mana seksoy banget lagi."

Kalaluna tak memperdulikan ucapan beberapa cowok diddalam kelas ini, kelas 11 IPS 1. Langkah kaki jenjangnya berjalan santai memasuki kelas dan mencari bangku yang di tujunya. Karena bingung, Kalaluna berhenti didepan kursi seorang cewek yang sedang memainkan ponselnya.

"Kursinya Kaivan dimana?" tanya Kalaluna.

"Eh, "Cewek pun bahkan terkejut saat di hampiri oleh cewek tercantik disekolah ini. Visual yang dimiliki oleh Kalaluna memang tidak main-main, persis seperti seorang bidadari dengan fisiknya yang sempurna tanpa cacat.

"Itu disana, paling belakang pojok," ucap cewek itu menunjukkan tempat duduk Kaivan.

"Makasih." Kalaluna mengangguk dan berterimakasih, tak lupa menampilkan senyum tipisnya yang bahkan mampu membuat cewek itu meleleh dibuatnya.

Kalaluna berjalan menuju bangku yang di tunjuk oleh cewek itu tadi, saat hendak meletakan kotak bekal disana ternyata sudah keduluan orangnya masuk kedalam kelas. Kaivan berangkat bersama teman-temannya termasuk Kenzo, kembaran Kalaluna sendiri. Kelima cowok tampan yang baru datang itu heran melihat ada Kalaluna disini.

"Ngapain?" tanya Kaivan saat sudah berdiri dibelakang Kalaluna.

Kalaluna berbalik lalu sedikit terkejut saat melihat orang yang dicarinya sudah datang. Entah mengapa sekarang setiap kali berhadapan dengan Kaivan pasti Kalaluna akan merasa salting.

"Eh, ini em gue ada bekel buat lo," ucap Kalaluna sambil memberikan kotak bekal berwarna pink itu kepada Kaivan.

Kaivan mengangkat alisnya, lalu tangannya menerima kotak bekal dari Kalaluna.

"Em itu bukan apa-apa sih sebenernya, cuma ucapan makasih dari gue karena lo udah ajak gue jalan-jalan semalam dan lo juga udah sadar in gue," Kalaluna mengatakan apa yang sebenarnya.

Kaivan menganggukkan kepalanya, rasanya sangat bahagia karena mendapatkan bekal dari Kalaluna, gadis yang selama ini sudah mencuri hatinya.

"Makasih," ucap Kaivan.

Kalaluna menganggukkan kepalanya, "Yaudah kau gitu gue ke kelas dulu."

Setelah itu Kalaluna langsung berjalan meninggalkan kelas, tapi sebelumnya saat berpapasan dengan Kenzo, Kalaluna melihat kembarannya itu sedang menatap heran kearahnya. Kalaluna tersenyum miring lalu menjulurkan lidahnya kearah Kenzo, cowok itupun memutar bola matanya malas dan memilih duduk dibangkunya.

Kaivan terus tersenyum sambil melihat kota bekal yang ada ditangannya, cowok itu sudah duduk disamping Galen, tepat didepan Kenzo dan Cakra, sedangkan Rasya yang duduk dipinggir pun tak mau ketinggalan moment untuk melihat.

"Harus se pink itu bos?" tanya Cakra.

"Gapapa, yang penting dia bikinin bekel buat gue," balas Kaivan masih dengan senyumnya disana.

Lalu Kaivan membuka kotak bekal itu dan ternyata isinya sangat mengugah selera. Ada nasi beserta lauk pauknya, dan dibagian atasnya juga ada buah-buahan yang sudah dipotong-potong. Kaivan seketika merasa heran, makanan seenak ini dan dibuat oleh cewek secantik Kalaluna, bisa-bisanya dibuang dan di tolak mentah-mentah oleh Devan.

"Wahh bagi dong bos." Rasya hendak mencomot satu udang goreng tepung disana, tapi sudah lebih dulu di geplak oleh Kaivan tangannya.

Plak

"Gausah sentuh makanan gue."

Rasya berdecak pelan lalu menarik kembali tangannya, padahal ingin mencicipi masakkan dari Kalaluna, eh Kaivan tak mengijinkannya. Yasudah biarkan saja Kaivan makan dengan tenang tanpa gangguan, teman-temannya termasuk Kenzo juga sudah tau kalau Kaivan sedang mendekati Kalaluna.

Masih dengan senyum tipisnya, Kaivan mulai menyendokkan makanan itu kedalam mulutnya dan memakannya. Meskipun tadi sudah makan dirumah, tapi Kaivan masih sanggup menghabiskan makanan ini apalagi yang membuat adalah cewek secantik Kalaluna.

Kedua mata Kaivan terpejam sebentar sambil terus mengunyah makanan didalam mulutnya. Teman-temannya bahkan Kenzo ikut menunggu komentar Kaivan tentang masakkan Kalaluna.

"Ngga perlu diragu in lagi, calon istri gue emang pinter masak dan masakkannya seenak ini," celetuk Kaivan yang membuat teman-temannya bersorak.

"Wahhhhhh ...."

"Langsung di klaim istri ngga tuh."

"Btw mau pake adat apa bos nikahan sama Lunanya?"

"Adat Bali aja bos oke tuh ...."

"Adat Jawa aja ngga sih biar lebih sakral?"

"Adat sunda aja yang lagi viral tuh."

"Jangan, mending adat bugis aja gimana?"

Kaivan tak memperdulikan celetukan teman-temannya, dirinya masih menikmati makanan yang menurutnya sangat nikmat ini.

1
Queen Kya
gitu dong lunnn cari laki yg bs menghargai jgn laji yg sok jual mahalll
MID only
Lanjut sampai hamil muda trus punya anak kembar
MID only
Lanjut thor
MID only
Ku tunggu lanjutannya
MID only
Bagus bgt kak, semangat bikin lanjutannya!
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...
MID only
Ceritanya bagus bgt, sampai senyuman² sendiri pas bacanya
Senja Dilangit: makasih sayang udah mampir
total 1 replies
Syaoran
Ngga nyangka sebagus ini!
Senja Dilangit: makasih sayang udah mampir
total 1 replies
not
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
Senja Dilangit: makasih sayang sudah mampir
total 1 replies
Ning Dhiroh
Waduh, aku ikutan deg-degan baca nya. 😱😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!