NovelToon NovelToon
AKU DAN CEO

AKU DAN CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Tamat
Popularitas:248.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Fitrianingsih

Kisah cinta dua orang insan yaitu seorang pria irit bicara dan tampan/ sang pemilik perusahaan terbesar nomor satu dengan seorang sekertaris cantik yang memiliki sifat manja.
"Asisten Han, apakah kamu menemukan wanita yang ku cari selama ini?" Tanya Bian.
"Belum, Tuan Bian," Sahut Han.
"Yasudah, keluar lah. Satu lagi, selalu cari informasi tetang wanita itu sampai dapat," Kata Bian.
"Baik, Tuan," Sahut Bian.

Dukung ceritanya ya!
HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Fitrianingsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dikerjain

Setelah membeli es krim, Bian dan Zena pun langsung pulang ke Villa. Sesampainya, Bian langsung masuk kedalam kamar nya. Sedangkan Zena pun masuk kedalam dapur, lalu ia meletakkan es krim nya di dalam kulkas.

"Selesai," Gumamnya.

"Sekarang, mandi dulu. Habis itu baru makan es krim," Sambungnya. Ia berbicara pada diri sendiri.

Zena pun masuk kedalam kamar nya. Lalu, ia membersihkan tubuh nya yang terasa lengket. Selesai ia membersihkan badan, ia pun keluar kamar dan mengambil es krim yang telah ia taruh didalam kulkas. Lalu, ia duduk di kursi yang ada di dapur.

"Hmmm, manis nya," Ucap zena setelah mencicipi es krim itu.

Zena terus menikmati es krim nya sampai habis dua tusuk es krim. Tanpa sadar, ada yang sedang memperhatikannya saat menikmati es krim itu.

"Ambil lagi, ah," Gumam nya. Zena memegang kenop pintu kulkas.

"Mau ngapain?" Tanya Bian dengan suara besar nya.

"Eh," Ucap Zena. Ia menoleh ke belakang.

"Pak Bian ngapain kesini?" Zena balik bertanya.

"Terserah saya lah," Sahut Bian dengan enteng nya.

"Kamu mau ngapain?" Sambungnya.

"Ngambil es krim," Ucap Zena.

"Tidak boleh!!" Sahut Bian dengan ketus nya.

"Kenapa?" Ucap Zena yang tidak paham.

"Kamu sudah habis dua tusuk es krim, kalau kebanyakan nanti kamu bisa masuk angin. Jadi, besok siang baru boleh makan es krim lagi," Tutur Bian pada Zena.

"Tapi kan," Ucap Zena.

"Tidak ada tapi-tapian!!," Sahut Bian dengan dingin nya.Ia memotong ucapan Zena.

"Baiklah, Bos galak," Celoteh Zena.

"Apa kamu bilang!!" Ucap Bian dengan suara keras.

"Tidak ada, Pak," Sahut Zena.

"Saya mau masuk kamar dulu," Sambung nya. Ia melangkahkan kaki nya ingin menuju kamar nya.

"Mau kemana?" Tanya Bian seraya memegang lengan Zena.

"Tadi saya sudah katakan pada Bapak, bahwa saya mau ke kamar. Apakah telinga bapak tuli?" Tutur Zena. Ia refleks mengatakan itu.

"Aduuuh, mulut ku ini licin sekali," Batin Zena. Ia sedikit takut jika bos nya akan marah.

"Kamu bilang saya ini tuli?" Tanya Bian. Ia menarik lengan Zena agar mereka saling berhadapan.

"Ti-tidak, Pak," Sahut Zena dengan terbata-bata.

"Kamu tidak bohong?" Bian bertanya pada Zena. Ia menarik pinggang Zena, sehingga Zena berada di pelukan Bian.

"Apa-apaan ini, Pak," Ucap Zena.

"Lepaskan saya, Pak!" Perintah nya.

"Saya tidak mau," Sahut Bian.

Tiba-tiba, Zena menginjak kaki Bian dengan kuat.

"Auh," Bian meringis kesakitan. Ia, melepas pelukannya.

"Maaf, Pak. Saya terpaksa," Sahut Zena tanpa dosa. Zena melenggang meninggalkan Bian.

"Aduh, kaki ku. Kenapa jadi kaki ku jadi tegang begini," Ucap Bian dengan suara lantang. Bian, menjatuhkan tubuhnya ke lantai.

Sontak, Zena memberhentikan langkah nya. Ia membalikkan tubuh nya dan melihat ke arah Bian.

"Pak Bian," Ucap Zena. Ia lari ke arah Bian.

"Bapak kenapa?" Tanya nya.

"Kaki ku jadi rasa nya tegang. Ini semua gara-gara kamu," Bian berkata bohong.

"Maaf, Pak," Sahut Zena.

"Yasudah, Ayo saya bantu berdiri!" Tutur nya.

Zena pun membantu Bian berdiri, dan membantu memapah nya ke ruang keluarga. Lalu, Zena mendudukkan Bian di sofa.

"Sebentar ya, Pak. Saya mengambil P3K dulu," Tutur Zena. Ia ingin melangkahkan kaki nya.

"Tidak usah," Sahut Bian.

"Kenapa?" Tanya Zena. Ia sedikit bingung.

Tiba-tiba Bian menarik tangan Zena. Zena pun menimpa tubuh kekar milik Bian. Bian pun melingkarkan tangannya ke pinggang milik Zena.

'Cup'

Bian menc**m Zena sekilas.

"Ini hukuman buat kamu karena sudah menginjak kakiku," Ucap Bian seraya menatap mata bulat milik Zena.

"Isss, lepaskan saya Pak," Ucap Zena. Ia mencoba melepaskan tangan Bian yang melingkar di pinggang nya.

"Saya tidak mau," Sahut Bian.

Lalu, Bian membalikkan posisi nya, sehingga Zena yang berbaring berada di atas sofa.

"Pak, lepaskan saya!" Zena meronta-ronta.

'Plak' Tangan Zena melayang ke pipi kanan milik Bian. Bian pun tersadar yang ingin ia lakukan.

"Maafkan saya, saya tidak bisa menahannya," Tutur Bian.

"Hmm," Sahut Zena. Ia malas berpanjang lebar.

"Aku kekamar dulu," Ucap Bian. Ia meninggalkan Zena yang masih berbaring di kasur. Sesampai kamar, ia masuk ke dalam kamar mandi.

"Argh. Zena, kamu bisa membuat ku gila!!" Teriak Bian dari dalam kamar mandi.

Setelah itu, Bian mencuci mukanya lalu dilanjutkan dengan ritual mandi. Selesai mandi dan berpakaian, ia pun keluar kamar. Lalu, ia turun ke lantai bawah.

"Astaga, kenapa Zena malah tidur di sini," Gumam Bian. Ia menggelengkan kepalanya.

Lalu, Bian pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang.

*****

Beberapa menit kemudian, Bian pun selesai memasak makan siang mereka dan telah ia letakkan di atas meja makan. Setelah itu, Bian menghampiri Zena.

"Masih tidur juga," Gumam nya.

"Dasar kebo!!" Iya mengejek Zena yang sedang tidur.

"Zena, bangun...!" Tutur Bian. Ia membangunkan Zena.

"Hmm," Sahut Zena setengah sadar.

"Zena, kamu bisa bangun tidak?" Tanya Bian lagi.

"Hmm, aku masih mengantuk, Kak. Sebentar lagi ya...," Celoteh Zena dengan mata yang masih terpejam. Ia pikir yang membangunkannya adalah kakak nya yaitu Raka.

Tiba-tiba, Bian mempunyai ide cemerlang.

"Aduuuh, sakit...," Zena membuka matanya. Ia meringis kesakitan karena telinga nya di tarik oleh Bian.

"Maka nya, kalau di suruh bangun ya bangun. Jangan molor terus," Tutur Bian.

"Iiiih, kesal!!" Teriak Zena seraya mengacak rambut nya. Rambut panjangnya pun menjadi berantakan. Ia mengerucutkan bibir nya.

"Bhahahah," Bian tertawa kekeh melihat Zena yang acak-acakan dan bibir nya yang manyun. Baru kali ini Bian tertawa lepas.

"Jangan tertawa!!" Ucap Zena berteriak. Ia marah pada Bian.

"Maaf-maaf," Sahut Bian.

"Entah lah!!" Ucap Zena. Ia mengerucutkan bibir nya. Ia merasa sangat kesal karena tidur nya di ganggu.

"Jangan marah-marah, agar tidak cepat tua," Sahut Bian.

"Bodoh amat!!" Sahut Zena dengan ketus.

Bian terdiam sejenak. Lalu ia mendapatkan ide untuk membujuk Zena agar tidak marah.

"Jangan marah lagi ya! Nanti sore kita jalan-jalan, gimana?" Tanya Bian. Ia berusaha merayu.

"Aku tidak mau," Sahut Zena.

"Yasudah terserah mu saja. Marah lah sepuas mu," Ucap Bian. Ia sudah menyerah.

"Cuci muka mu!. Lalu ayo kita makan siang!. Aku sudah memasak makanan nya," Tutur Bian.

"Iya," Sahut Zena.

Dengan suasana Badmood, Zena pergi menuju kamar nya untuk mencuci muka nya.

*****

Setelah itu, Bian dan Zena pun makan siang bersama. Selama itu, Zena tidak ada bicara sedikit pun.

"Kenapa kamu diam saja?" Bian memecahkan keheningan.

"Tidak apa-apa," Sahut Zena.

"Tidak biasanya kamu diam seperti ini," Ucap Bian.

"Terserah lah," Sahut Zena dengan ketus. Ia berbicara tanpa melihat Bian.

Beberapa menit, mereka selesai makan siang. Tanpa basa-basi, Zena langsung menuju kamar nya.

*

*

*

*

*

Ikuti terus ceritanya :)

Jangan lupa, like, coment, vote.

Bersambung...

1
pink magenta
awal cerita menarik penulisan lumayan rapih mungkin sedikit saran thor, untuk percakapan langsung jangan di Italic hurufnya, kecuali kalo berbicara dalam hati bisa di Italic untuk membedakan kalimat langsung sama yang gak langsungnya gitu thor hehe
maap ya thor bukan mau menggurui cuma sebagai pembaca jujur agak terganggu sedikit dengan cara penulisannya. tapi buat ceritanya mah menarik kok thor👍 semangat!!
Yupit Upik
smangat
sylvia rachman
buat season 2 thor
AF_Cemong: Akan di usahaakan.
makasih kak, udah dukung dan baca karya ini 🙂
total 1 replies
Ramadani Sapitri
kenapa belum update kak
Adhelie
visualnya dunk thor
Wahyuni Yuni
suka dg critanya,apa sampai dsini j critanya?
AF_Cemong: ditunggu aja thor. ceritanya pasti berlanjut kok 🙂
total 1 replies
Chococips
10 like tertinggal untukmu Thor semangat 😍 maaf baru mampir Thor semangatt terusss yaa:3 jangan lupa feedback "IPA IPS Jadi Penghalang" dan "REVLA":3
Chococips
2 like episode terbaru author semangat 😻 jangan lupa feedback nya "IPA IPS Jadi Penghalang":3 atau kecerita aku yang lain terimakasih:)
Devi Ardiansyah
next
Echa Adreena Zulfa
lanjut
sofyan chanel
lanjut dong
Echa Adreena Zulfa
lnjut dong
Nayyira
lanjut
uchiha madara
lanjut thor
Vania Anindya
lanjut thor...
Evi Hopipah
lanjut
Widyasari official
ceritanya hampir sma dengan drama china yg pernah aku nonton kak
Nora Yunetra
lanjut,, penasaran nih,,,
Lusialyana Klementina
lanjut
Yeyen Dhevan
hmmmmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!