Samudra ErRainly Rahardian Wijaya.
Pria berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi calon istri dari pria yang ia tabrak tanpa sengaja sampai harus meregang nyawa di rumah sakit.
Untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya dan menuruti permintaan terakhir Si korban Sam akhirnya mengadakan ijab kabul secara mendadak di hadapan korban sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Akankah si wanita mau menerima Sam sebagai suaminya untuk menggantikan kekasihnya yang telah tiada?
Dan apakah Sam juga mau mengorbankan hubungannya yang sudah terjalin selama 7 tahun demi pernikahan dadakan ini?
Bagaimana kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bidadari Rumah utama
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Praaaaang...
Alyssa membanting vas bunga yang berada di tengah meja ruang tamu apartemen Sam yang di tinggali Biru. Ia yang baru saja dari kantor Rahardian Group begitu marah saat tahu dua hari ini kekasihnya tak masuk kerja.
Berkali-kali ia menghubungi lewat telepon atau pesan tapi selalu di abaikan bahkan Alyssa yang datang kerumah utama pun tak mendapat jawaban pasti karna Reza dan Melisa malah menggelengkan kepala, begitu juga dengan Air dan Hujan. Dua tahun belakangan sang putra mahkota memang memilih tinggal di apartemen mewahnya jadi pikiran keluarga jika Sam tak pulang berarti ada disana.
"Kamu dimana sih!" Sentaknya kesal.
"Ini juga si pembantu kemana? masa iya udah berenti!"
Alyssa terus saja mengoceh frustasi, tak adanya kabar dari Sam tentu membuat ia pusing tujuh keliling karna esok ia akan berkumpul dengan teman-teman sosialita nya, tentu kini Alyssa butuh tas dan sepatu baru.
Entah harus mencari kemana lagi karna Alyssa tak punya kunci apartemen baru kekasihnya itu.
.
.
.
Lain di apartemen, tentu lain juga di hotel karna pasangan suami istri yang baru saja selesai membersihkan diri itu sedang menikmati sarapan pagi sebelum melanjutkan perjalanan pulang.
"Aku akan bawa kamu ke rumah utama, Bee" ucap Sam penuh keyakinan.
"Rumah utama apa?"
"Rumah utama itu, rumah keluarga yang di tempati turun temurun. Aku akan kenalkan kamu ke keluargaku, siap ya"
Biru menelan salivanya kuat-kuat, ia melirik sekilas pada dirinya sendiri yang begitu sederhana berpakaian biasa dengan dan make-up seadanya, kini rasa percaya dirinya langsung hilang entah kemana.
"Kenapa?" tanya Sam saat di rasa istri kecilnya itu bersikap sangat aneh.
"Nanti saja bisa? aku belum siap"
"Nanti kapan? aku gak bisa sembunyiin kamu terus menerus kaya gini. Orang orang harus tau kalau aku milik kamu, Bee" tegas Sam.
Biru menundukkan Kepalanya, bahkan sarapan paginya itu tak lagi menggugah selera. Ia sibuk merasakan detak jantungnya sendiri karena begitu banyaknya pikiran pikiran nakal yang terlintas di otaknya termasuk restu.
"Appa udah tahu hubungan kita, tanpa aku kasih tau juga pasti tau sih" jelas samudera bahkan ia terkekeh kecil saat sekilas ia mengedarkan pandangan karna entah ada berapa pasukan gajah di dekatnya saat ini.
"Selagi Appa diem, berarti semua aman, Bee"
"Apa mereka akan menerimaku? menerima pernikahan kita juga, aku benar-benar takut" lirih Biru.
Sam hanya tersenyum simpul, ia raih tangan istrinya untuk di genggam berharap wanita cantik itu bisa sedikit tenang.
"Kita hadapi bersama, jangan pernah merasa takut karna ada aku yang gak akan biarin kamu sendirian, Ok"
Usai sarapan, keduanya kembali melanjutkan perjalanan ke Ibu kota karna masih ada beberapa jam lagi untuk sampai disana.
Sam yang sesekali melirik kearah istrinya sangat paham apa yang di rasakan Biru saat ini, tapi jika ia mengingat saat pertama kali membawa Alyssa kerumah utama kenapa sikap keduanya sungguh berbeda jauh. Alyssa begitu senang dan antusias sedangkan Biru malah ketakutan juga cemas.
Tapi Sam selalu membuang pikiran buruk tentang kekasihnya itu karna baginya Alyssa tetap gadis baik yang setia di sisinya selama tujuh tahun.
.
.
.
Mobil mewah Sam akhirnya sampai juga di garasi rumah Utama, Biru menatapnya penuh tanda tanya tapi Sam paham dengan apa yang kini ada dalam otak istri kecilnya itu.
"Ini yang kamu maksud rumah utama, Bee?" tanya Biru karna bangunan itu terlalu mewah jika harus di sebut rumah.
"Iya, aku tinggal disini selain di apartemen"
"Aku, aku gak bisa! aku gak siap ketemu keluargamu" tolak Biru, tangannya mendadak dingin dengan hati mencelos.
"Sini aku peluk, kamu cuma butuh itu saat ini"
Samudera meraih tubuh mungil istrinya untuk di dekap, ia sangat menikmati debaran jantung Biru yang terasa di dada bidangnya.
"Dirumahku gak ada yang galak, semuanya baik baik jadi gak ada yang harus kamu takutin" rayu Sam yang kini mulai berani mencium pucuk kepala sang istri.
"Minum dulu ya, biar kamu sedikit lebih tenang"
Biru menggangguk, kemudian mengurai pelukannya saat menerima botol air mineral yang di berikan Samudera.
.
.
.
.
Keluarga ku gak mungkin nolak bidadari dateng, Bee....
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
papAy klo pingsan aku siap kasih napas buatan oey 🤭🤭
Kalo gajah gak mungkin yeee😞😞
Like komennya yuk ramaikan.
hmm, coba lanjutin dulu deh bacanya
mau sampai kapan tak jujur?
Air musuh bebuyutan Onty Ammera
Sam musuh bebuyutan Onty Cahaya
Gala musuh bebuyutan Sam
tp tetep sayang yg pasti