NovelToon NovelToon
PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Reina, seorang siswi yang meninggal karena menjadi korban buly dari teman temannya.
Di ujung nafasnya dia berdoa, memohon kepada Tuhan untuk memberikan dia kesempatan kedua, agar dia bisa membalas dendam pada orang orang yang telah berbuat jahat padanya.

Siapa sangka ternyata keinginan itu terkabul,
dan pembalasan pun di mulai.
Tetapi ternyata, membalas dendam tidak membuatnya merasa puas.
Tidak membuat hatinya merasa damai.
Lalu apa yang sebenarnya diinginkan oleh hatinya?

Ikuti kisahnya dalam

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Reina tersenyum menyeringai, dicari nya nomor kontak Starla, ini waktunya melaksanakan rencananya.

“[Hallo…!]” Suara orang dari seberang telepon. “[Siapa kau? Jangan bermain-main denganku!]” Seru suara itu lagi.

Reina menyeringai licik. Sorot matanya menyiratkan dendam yang membara. Andai itu api nyata, lawan bicaranya mungkin saja bisa terbakar jika berhadapan dengannya secara langsung.

“Tak perlu berteriak! Jangan berpura-pura tidak tahu siapa aku. Aku hanya ingin mengingatkanmu; sekarang ini sudah jam 21.30. Jadi waktumu tinggal 30 menit lagi…!” Reina berucap dengan nada dinginnya.

"[Dari mana kamu mendapatkan nomorku?]" suara Starla terdengar geram.

"[Dari mana pun tidak penting. Yang terpenting adalah segera berikan apa yang Aku minta. Atau,,,???"

“[Jangan berkhayal terlalu tinggi, kau rubah jalang! Jangan pernah berpikir jika kau bisa memerasku!]” Teriak Starla di seberang sana.

“Oh ya…?” Reina terkekeh; suara yang sangat menyeramkan dalam pendengaran Starla. Hanya saja Starla mencoba untuk tidak terintimidasi.

“Tidak masalah…!” Lanjut Reina. “Tapi jangan syok jika foto-fotomu nantinya benar-benar menjadi viral. Kita lihat apa yang akan bisa kau lakukan setelahnya! Ha ha ha…!”

Reina terbahak setelah mengeluarkan ultimatumnya.

“Kita lihat saja, jalang! Apa kau benar-benar bernyali!” Gumam Reina setelahnya. Auranya menjadi gelap, penuh dengan kesakitan dan dendam.

Di tempat Starla…

“Bangsat… brengsek… setan jalang itu berani mengancamku!” Starla benar-benar geram; kedua tangannya terkepal, dia terus saja berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya.

“Apa yang sebaiknya kulakukan…? Aku tidak mau kehilangan uang sebanyak itu untuk jalang murahan itu. Dia sama sekali tak layak untuk mendapatkannya…!”

“Tapi bagaimana jika dia benar-benar menyebarkan foto-foto itu? Nama baikku pasti akan hancur. Bukan hanya itu, Papa pasti akan menghukumku lebih berat lagi karena akan dianggap mencoreng nama baik keluarga…!”

“Ah, tidak! Rubah itu tak akan berani bertindak lebih. Dia hanya menggertakku saja. Ya… dia pasti hanya ingin menakutiku saja. Awas kau, rubah…!!”

Starla terus saja bergumam; kakinya seolah tak lelah mengitari ruang luas kamarnya. Giginya yang terus gemeletuk benar-benar menunjukkan kemarahan yang tertahan.

Tak dipungkiri, sebenarnya dia benar-benar takut. Terbukti dari keringat dingin yang terus mengucur membasahi tubuhnya. Starla terus menerus mengusap wajahnya dengan bagian bahu dari baju yang dikenakannya, padahal suhu AC dalam ruang kamarnya cukup dingin.

“Tring… tring… tring…”

Suara notifikasi dari ponsel yang berada dalam genggamannya mengejutkannya, dan membuat ponsel itu nyaris terjatuh walau berhasil ditangkap dengan geragapan.

Jantung Starla berdetak lebih kencang dan lebih cepat dari biasanya, demi melihat pesan gambar yang masuk dalam kolom chat-nya bersama Reina. Itu adalah foto-foto dirinya saat ditindas oleh Reina di rooftop sekolah siang tadi.

“Brengsek…!” Maki Starla. “Rupanya dia tak main-main. Aku harus bagaimana sekarang…?” Keringat dingin kembali mengucur deras.

Tring…

Satu pesan kembali masuk dalam ponselnya.

“[Waktumu tinggal lima menit!]”

“Apa maumu…!!” Balasnya.

Tring…

“[Kau sudah tahu apa yang kumau. Dan aku sedang tak ingin bernegosiasi…!]”

“Ha ha ha… kau pikir aku takut…? Coba saja kalau kau berani!” Balas Starla lagi.

“[Ha ha ha… jadi kau pikir aku sedang main-main? Baiklah, mari kita buktikan!]”

“Tring…”

“[Lima…!]”

“Tring…”

“[Empat…!]”

“Tring…”

“[Tiga…!]”

“Brengsek…!” Maki Starla membaca rentetan pesan itu. Cepat-cepat dia mengetik balasan.

“Tunggu…!” Balasnya.

“[Sayangnya aku sudah tidak bisa lagi menunggu…!]”

“Oke… fine… aku kalah kali ini. Berikan nomor rekeningmu!”

“[Harusnya kau bersikap manis sejak tadi. Akan kukirim, dan jika uang itu tidak masuk dalam lima menit, maka di menit keenam kau akan tahu akibatnya…!]”

“Aarrhhhtt…!” Starla berteriak tertahan; bagaimana pun dia tak ingin Papanya mendengar suaranya.

“Awas saja kau, jalang! Aku pasti akan menuntut balas untuk apa yang kau lakukan hari ini!” Geramnya.

“Tring…”

Suara notifikasi kembali masuk, dan ada deretan angka sebanyak enam belas digit di sana.

Dengan geram Starla mengirim uang sejumlah 50 juta ke nomor itu, lalu mengirim bukti transfernya.

“Sudah kukirim, anggap saja aku sedang bersedekah untuk rakyat miskin!” Pesannya. Sesungguhnya uang sejumlah itu memang bukanlah apa-apa bagi Starla. Akan tetapi dia merasa sayang jika mengeluarkannya untuk Reina, yang nota bene-nya adalah musuh bebuyutannya.

“Dan pastikan tidak akan ada gambar yang tersebar, atau jika tidak, kau akan benar-benar melihat kemarahan seorang Starla!” Lanjutnya.

“[Senang berbisnis dengan Anda, Nona Starla Adiguna. Semoga aku punya kesempatan untuk berbisnis dengan Anda lagi di kemudian hari.]” Balas Reina disertai emoticon tertawa terbahak-bahak.

“Awas saja kau! Aku pasti akan membalasmu!” Balas Starla dengan kemarahan yang benar-benar tertahan di ubun-ubun.

“Dan aku akan dengan senang hati menunggu datangnya hari itu, ha ha…!”

Di dalam kamar Reina…

“Aku tidak pernah menduga semudah ini mendapatkan uang!” Gumam Reina, disertai suara tawa terkekeh.

Tetapi sebentar kemudian tampak wajah Reina yang berubah menjadi dingin. Tanpa rona, selain kesakitan dan dendam yang tersirat dalam sorot matanya.

***

Sementara itu di sebuah rumah mewah di pusat kota.

Tampak seorang pemuda tampan sedang duduk diam di depan sebuah komputer canggih. Matanya menyorot ke arah layar, tapi tidak dengan otaknya.

Ingatan pemuda itu sedang berkelana, menembus batas ruang dan waktu, hingga berhenti di sebuah masa. Masa yang sangat menyakitkan baginya.

Flashback on.

Di sebuah medan peperangan, seorang panglima perang yang gagah perkasa sedang berjuang, berjibaku melawan musuh negara. Pedang panjang di tangannya sudah berlumuran darah dari para pemberontak.

Ibrahim Herlambang, putra dari asisten Muhklis, memilih tetap tinggal di kerajaan XX untuk mendampingi Raja Arthur. Alasannya? karena di sanalah bumi kelahiran asisten Ayana Maulana, ibunya. Maka dengan berat hati, Ridwan Raharja pulang ke Indonesia seorang diri.

Ibrahim adalah sosok pemuda yang kuat, mungkin karena dalam dirinya mengalir darah Herlambang dan Maulana. Karena kehebatannya, tanpa segan raja Arthur menobatkannya menjadi panglima perang kerajaan

Di tahun ketujuh pemerintahan Arthur, koalisi raja-raja iri hati melancarkan serangan besar-besaran. Lebih ganas, lebih brutal dari sebelumnya. Ibrahim, didampingi Hera, asistennya yang gagah berani, melawan gelombang musuh yang tak henti-hentinya. Hera, prajurit wanita setia yang selalu berada di sisinya.

Terlalu fokus membantai musuh di depan, Ibrahim tak menyadari bahaya mengintai dari belakang. Hingga sebuah kilatan, dan teriakan Hera memenuhi pendengarannya.

"Panglima,,,,!! Awaaasss,,,,!!!"

Jleb

"Aaaaa...!"

"Heraaaaa...!!!"

Semua begitu cepat. Ibrahim melihat Hera terjatuh, dengan pedang tertancap di punggungnya. Darah segar membasahi baju zirahnya. Dengan tangan gemetar, Ibrahim mencabut pedang itu, menutup luka menganga dengan kain yang disobeknya. Dia memeluk Hera, kepala gadis itu terkulai di pangkuannya.

Prajurit yang melihat kejadian, langsung mendekat, membentuk perisai manusia, menghalau musuh yang semakin mendekat. Ibrahim meraung, "Hera… kenapa kau lakukan ini?! Hera, buka matamu…!"

Hera terbatuk, wajahnya membiru. Tampaknya pedang lawan berracun.

"Panglima… jangan hiraukan saya… lanjutkan perjuangan… pulanglah dengan kemenangan." suara Hera tersengal nyaris tak terdengar.

"Hera, bertahanlah! Aku akan mencari tabib!" Ibrahim memohon.

"Tidak… saya tahu… waktu saya… tidak banyak… tapi… saya bangga… berjuang bersama Anda…"

Air mata membasahi pipi Ibrahim. "Hera, Aku, Panglima Ibrahim, Aku juga bangga memiliki prajurit sepertimu."

Hera memejamkan matanya sejenak sebelum kemudian membuka lagi dengan tatapan yang makin redup. "Panglima,,, Maafkan,,, Saya… telah lancang mencintai Anda…" suara Hera nyaris tak terdengar.

Mata Hera kembali terpejam, napasnya semakin pendek, Lalu hilang. Seorang pahlawan wanita telah mengorbankan segalanya untuk kerajaan dan panglimanya.

"HERAAAAAA..."

Ibrahim menggenggam erat tangan Hera yang dingin. "Hera,,,,! Aku ibrahim Herlambang. Jika ada kehidupan selanjutnya, Aku pasti akan mencarimu!!!"

1
🌞MentariSenja🌞
emang
🌞MentariSenja🌞
nah itu ngerti,
🌞MentariSenja🌞
karena dirimu terlalu fokus sm starla sm reina, makanya gak merhatiin yg lain
🌞MentariSenja🌞
bingung amat sih mak, katanya orang kaya, gitu aja masih terkagum-kagum
🌞MentariSenja🌞
eeelah, sepemikiran, kirain si baim, tumben pake jass./Facepalm/
FT. Zira
apa yg akan dilakukan Baim?🤔🤔
FT. Zira
tangganya.../CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
🌞MentariSenja🌞: dah keduluan ternyate.../Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tangannnnnnnn/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
gambarnya ganti apa mmng dr awal ini y🤭
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: aku gak ganti cover tuh kak?
apa diganti sama editor ya?
tp kok gak ada pemberitahuan
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lanjut...sgra terungkap biar starla d usir
FT. Zira
langsung tau di retas si nyonya.. hebat juga😳
Cass
kisah Baim ternyata balas dendamnya lebih kuat. keren sih menurutku.

baru komen setelah di bab ini✌️✌️. maaf ya kak Author
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: hallo Kak. terima kasih sudah mampir. semoga ttp suka sampai akhir.

iya, gpp. tidak masalah kok itu
total 1 replies
Aafry
kalo beneran kolaborasi, keren sih ini
Aafry
jadi Baim di sini ya..
ini setting murid SMA kan? kalau di sebelah kuliah, apakah kaka author berkolaborasi dalam membuat cerita?
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya cm gk pd aja sih.
mungkin karena yg ini nyungsep
gak kaya buku sebelumnya
Aafry: kok gitu? tulisannya dah bagus kok. punya ciri khas sendiri
total 3 replies
FT. Zira
giaman reaksinya kalo tau Reina anak kandung ya🤔🤔🤔
FT. Zira
Baim . siapa lagi
FT. Zira
amplop.. antara foto atau tes dna/Tongue//Tongue/
🌞MentariSenja🌞
tabir mulai terkuak...
bagaimana ya kira² klo tahu reina ternyata justru anak kandungnya 🤔🫣
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
semoga g kelamaan nya y bkn ny adiguna tau kl starla bkn anak kandungnya🙏
🌞MentariSenja🌞
baik, aku tunggu aksimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!