Karena bosan dengan kehidupan yang dijalani selama ini, Rania gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan s2 di luar negeri ingin mencoba hal baru dengan menjadi seorang OB di sebuah perusahaan besar.
Tapi siapa sangka anak dari pemilik perusahaan tersebut justru menginginkan Rania untuk menjadi pengasuhnya.
Sedangkan Raka duda berusia 40 tahun ,CEO sekaligus ayah dari 3 orang anak yang belum move on dari sang mantan istri yang meninggal pasca melahirkan anak ke 3 nya.
Bagaimana perjalanan Rania dalam menghadapi tantangan yang dibuatnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Rahasia Leon
Semenjak kejadian penculikan itu Zian sama sekali belum melihat keadaan Rania karena Raka tidak mengizinkannya. Alasan Raka tidak mengizinkan Zian karena takut putranya ke trigger jika melihat Rania, bahkan Raka menyewa jasa psikologi anak untuk memastikan apakah ada trauma tersendiri yang dialami Zian. Waktu itu Leon yang mendapat kabar bahwa adiknya di culik langsung meninggalkan tempat latihan basketnya.
flashback
Leon saat ini sedang latihan basket bersama teman-temannya,dia sebagai kapten basket berupaya agar selalu memenangkan pertandingan, sebentar lagi sekolahnya akan bertanding dengan salah satu sekolah elit di daerahnya di dalam tim basket itu terdapat musuh bebuyutannya sehingga dia berupaya agar mengalahkan musuhnya.
Leon yang terkenal play boy cap kadal mendapatkan sorakan dari para wanitanya.
"LEON SAYANG KAMU KEREN BANGET"
"WOY SIAPA YANG MANGGIL PACAR AKU SAYANG."
"HELLOW LEON ITU MILIK KITA BERSAMA YA."
Dan masih banyak sorakan yang membuat telinga panas tapi tidak dengan Leon yang sudah terbiasa akan hal itu.
"Le lihat tu cewek-cewek loh lagi berantem." ucap Denis teman Leon,dan seperti biasa sang primadona tidak menanggapi malah fokus pada latihannya.
"Resiko jadi cowok cakep tuh gini ya, kemana-mana ada aja yang minta foto,kadang agak capek sih jadi makhluk ganteng kaya aku." Leon adalah definisi manusia yang sangat percaya diri.
"Apalah dia apalah." saut temannya yang lain.
Tiba-tiba tiba ponselnya berdering dan tertera nama sang papi Leon langsung mengangkat telepon, karena pernah saat papinya telpon malah dia bisukan akhirnya dia dihukum fasilitas kemewahan dicabut selama satu mingguan yang mengakibatkan dia mendadak menjadi gelandangan tampan.
Dengan gaya selengekannya Leon mengangkat telepon,"Assalamualaikum papi yang ganteng banget ada apa kah -" belum sempat Leon mengeluarkan rayuan maut untuk sang papi malahan dia yang diberikan kejutan.
"APA ZIAN DI CULIK."
"Leon langsung kesana Pi,eh iya Leon langsung pulang." Leon yang mendapat kabar adiknya diculik langsung berlari meninggalkan lapangan basket.
Teman-temannya bertanya-tanya kenapa Leon terlihat sangat khawatir.
"LE MAU KEMANA LO" Denis bertanya sambil berteriak karena Leon sudah berlari menuju keluar.
"GUE CABUT DULU ADIK GUE DI CULIK." Jawab Leon yang ikut berteriak.
Teman-temannya ikut panik mendengar ucapan Leon.
"PERLU BANTUAN GA LE?" Tanya teman Leon.
"AMAN ZIAN UDAH DIRUMAH." Dan akhirnya Leon menghilang dari pandangan teman-temannya.
Leon mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, meskipun dia sering membuat adiknya menangis tapi dia tidak rela jika adiknya terluka Leon sangat menyayangi adiknya karena dia berpikir bahwa Zian adalah kenangan terakhir dari maminya.
Setelah sampai di rumah Leon langsung berlari masuk untuk memastikan keadaan adiknya.
"ZIAN ZIAN ZIAN." Sangking panik nya tidak sadar dia meneteskan air mata.
"KAKAK SINGA." Zian berlari menuju Leon dan langsung memeluk Leon.
"Zian kamu gapapa kan,mana yang sakit,mana yang luka." Rentetan pertanyaan dilontarkan oleh Leon.
"Kak Leon Zian gapapa,tapi Tante Rania tadi berdarah darah karena menyelamatkan Zian,huaaa." Zian mengadukan keadaan Rania kepada Leon.
"Nanti kita tanya papi ya." akhirnya Leon lega karena adiknya tidak kenapa-kenapa.
"Zian lain kali kamu ga boleh pergi tanpa didampingi papi atau kak Leon ya, janji." Leon menyodorkan jari kelingkingnya.
Zian menatap mata Leon yang menyiratkan kekhawatiran,"janji kak."
Leon mengusap kepala Zian,"adik kakak memang pintar."
Di atas tangga ada sepasang mata yang menatap momen kakak beradik yang tampak saling menyayangi itu,ya dia adalah Revan, meskipun dia tidak menunjukkan kekhawatiran seperti Leon tapi jauh di dalam lubuk hatinya Revan mengawatirkan Zian tapi dia menepis perasaan itu karena amarah dan dendam yang terpatri dihatinya.
flashoff
Seperti hari-hari sebelumnya,hari ini Zian menanyakan keadaan Rania kepada Raka dan Zian ingin bertemu dengan Rania.
"Papi Zian mau ketemu tante Rania,pipi sekarang suka bohong katanya besok,eh besok lagi,kan papi bilang kita tidak boleh bohong agar hidung kita tidak panjang tapi papi bohong terus, makanya hidung papi panjang." celotehan Zian dipagi hari membuat kepala Raka pusing.
"Iya nanti kita jenguk Tante Rania, sekarang Zian makan terus kita berangkat sekolah, ingat Zian ga boleh pergi kalau papi belum jemput Zian." Raka memberikan peringatan kepada putranya karena takut hal yang lalu terjadi lagi.
"Okey papi." Zian mengangkat jempolnya kearah Raka sambil mengunyah makanan.
"Leon jadi penasaran sama Tante Rania, apakah se spesies kaya Tante Lisa tetangga kita yang janda itu,yang suka genit sama papi itu loh." Leon terkikik membayangkan janda hot depan rumahnya yang mengincar Raka.
"Ngawur aja kamu,Rania masih muda mungkin usianya tidak terlalu jauh sama Revan." Revan yang disebut namanya hanya menyimak pembicaraan.
"Wuihh papi sekarang sukanya yang muda-muda ya." Leon menaik turunkan alisnya, sedangkan Raka hanya melirik sinis mendengar ucapan putra keduanya yang ajaib ini.
"Papi berniat menjadikan Rania sebagai pengasuh Zian, bagaimana menurut kalian?." Raka menanyakan pendapat putra-putranya.
Ting
Revan meletakkan sendok dengan keras mendengar ucapan papinya.
"Aku terserah papi aja,asal jangan ada yang menggantikan posisi mami di rumah ini,aku berangkat Pi." Revan langsung pergi setelah memberikan pendapat.
"Leon mah terserah,apa lagi masih muda, pasti cantik kan Yul." tanya Leon kepada Zian.
Zian menjawab" Cantik banget banget banget kak."
"Kalau gitu aku yes Pi."Leon mengatakan dengan semangat yang berapi-api.
"Kok jadi kamu yang semangat."Raka merasa aneh dengan putra keduanya.
"Gapapa Pi itu demi kebaikan Zian." Leon berkata sambil tersenyum misterius.
Di otaknya sudah tergambar rencana rahasia jika Rania menjadi pengasuh Zian.