NovelToon NovelToon
Dewi Yang Terlahir Kembali

Dewi Yang Terlahir Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Kultivasi Modern / Penyelamat
Popularitas:817
Nilai: 5
Nama Author: Chu-Chan

Berada di dunia yang mana dipenuhi banyak aura yang menjadi bakat umat manusia, selain itu kekuatan fisik yang didapatkan dari kultivasi melambangkan betapa kuatnya seseorang. Namun, lain hal dengan Aegle, gadis belia yang terasingkan karena tidak dapat melakukan kultivasi seperti kebanyakan orang bahkan aura di dalam dirinya tidak dapat terdeteksi. Walaupun tidak memiliki jiwa kultivasi dan aura, Aegle sangat pandai dalam ilmu alkemi, ia mampu meracik segala macam ramuan yang dapat digunakan untuk pengobatan dan lainnya. Ilmu meraciknya didapatkan dari seorang Kakek tua Misterius yang mengajarkan cara meramu ramuan. Karena suatu kejadian, Sang Kakek hilang secara misterius. Aegle pun melakukan petualang untuk mencari Sang Kakek. Dalam petualang itu, Aegle bertemu makhluk mitologi yang pernah Kakek ceritakan kepadanya. Ia juga bertemu hantu kecil misterius, mereka membantu Aegle dalam mengasah kemampuannya. Bersama mereka berjuang menaklukan tantangan dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chu-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16

Saat babak kedua dimulai, para Tetua Valeria membuka portal menuju hutan tersembunyi di kota itu. Para peserta akan menghadapi tantangan mencari bahan-bahan alkemis langka di tengah belantara yang penuh misteri dan bahaya. Di dalam hutan, mereka dihadapkan pada tugas yang jauh lebih sulit, yakni menemukan bahan-bahan khusus seperti daun bulan, lumut hitam akar gaia, akar malva, buah merah, esensi fajar, serbuk aether, dan bunga ilahi. Bahan-bahan ini tersembunyi dan memiliki energi kuat yang dijaga oleh makhluk penjaga atau dikelilingi oleh formasi pelindung yang dapat mengelabui pencari.

Setelah portal terbuka, Aegle dan Nyth bersiap, melangkah masuk bersama para peserta lain yang langsung terpecah ke berbagai penjuru hutan. Portal kemudian ditutup oleh para tetua, meninggalkan mereka di dalam hutan selama sebulan untuk bertahan hidup dan menemukan bahan-bahan yang dibutuhkan.

Begitu tiba di hutan, Aegle melihat sekeliling dan bertanya, “Apakah kita sudah benar-benar di Hutan Valeria?”

Nyth mengangguk pelan. “Bahan-bahan yang kita perlukan tersembunyi jauh di dalam hutan ini. Siapapun yang ingin mengumpulkannya harus berani masuk hingga ke inti hutan.”

Tanpa membuang waktu, mereka mulai bergerak ke arah jantung hutan. Di tengah perjalanan, mereka melihat dua kelompok peserta sedang terlibat perkelahian sengit.

“Enyahlah dari sini!” teriak salah seorang dari kelompok pertama. “Tuan ketiga keluarga Emberlane tidak akan membiarkan siapapun memenangkan kompetisi ini. Kolam energi itu hanya untuknya!”

Kelompok kedua tak mau kalah. “Hah! Keluarga Noctis tak takut pada Emberlane. Kami justru akan menjadi juara!”

Menyadari risiko terjebak dalam konflik dua kelompok itu, Aegle dan Nyth memutuskan untuk menjauh dengan hati-hati, menyelinap pergi tanpa menimbulkan suara.

Mereka terus bergerak menjelajahi hutan hingga senja tiba, tetapi hasilnya nihil.

Aegle berhenti, merasa lelah dan bingung. “Kita seperti terus berputar-putar di tempat yang sama,” katanya, berusaha mengingat jejak yang telah mereka lalui.

Nyth menatap sekeliling dengan seksama, lalu mengangguk pelan. “Kurasa benar. Sepertinya ada formasi yang membingungkan di sekitar sini, membuat kita tersesat.”

Setelah merenung sejenak, Nyth tersenyum tipis. “Kita sebenarnya sudah menemukan salah satu bahan, Kak.”

“Benarkah?” tanya Aegle, menatap Nyth dengan penuh harap.

Nyth mengangguk, menjelaskan bahwa energi yang membuat mereka tersesat itu adalah tanda keberadaan lumut hitam akar gaia di sekitar mereka. Aegle memfokuskan indranya dan mulai mengamati lingkungan dengan teliti.

“Aku pernah membaca,” ucapnya pelan, “bahwa lumut hitam akar gaia tumbuh pada akar pohon tua di tempat yang gelap dan jarang dijangkau cahaya. Biasanya, lumut ini dikelilingi energi spiritual yang tinggi dan dijaga oleh roh penjaga. Kemungkinan besar, formasi yang membuat kita tersesat ini adalah buatan roh penjaga lumut itu.”

“Baiklah, mari kita mencari pusat dari formasi ini. Mungkin itu akan menuntun kita ke lumut tersebut.” Ucap Nyth.

Aegle dan Nyth mencari titik formasi sehingga dapat dengan mudah untuk mereka pecahkan. Nyth pun menggunakan ilmu meringankan tubuh untuk terbang ke atas pohon. Untuk mengamati keadaan sekitar. Ia berdiri di atas puncak pohon. Mulai memahami titik kekuatan spiritual terbesarnya. Setelah mendapatkan titik formasi, nyth pun bergegas turun.

“Apakah kau sudah menemukan titik formasinya.” Tanya Aegle penasaran.

“Sudah, Kak. Ayok kita kesana.” Sahut Nyth, mengarahkan Aegle ke arah titik formasi.

Mereka pun tiba, tepat terdapat batu dengan tulisan di tubuh batu tesebut. Tulisan itu yang akan membantu mereka untuk memecahkan formasi disekitar.

“Apakah ini titik formasinya?” Tanya Aegle.

Nyth mengangguk, dan berkata untuk Aegle “Teteskan darahmu di lingkaran pada atas batu itu, fokuskan energi spiritualmu pada lingkaran itu.”

Aegle mengikuti perintah Nyth, dia melukai sedikit tangannya, sehingga darah keluar dari luka tersebut. Darah ia teteskan pada lingkaran yang terdapat di atas batu. Setela itu ia memfokuskan energi spiritualnya pada lingkaran itu.

Perlahan lingkaran itu bersinar, angin bertiup kencang, pembatas transaparan pun mulai menghilang. Aegle menarik tangannya, “Apakah sudah berhasil?” tanya pelan.

Nyth mengangguk mengiyakan pertanyaan Aegle. Lalu, Aegle mengajak Nyth untuk mendejati pohon besar tempat lumut berada. Namun, Nyth menahan Aegle.

Berapa saat kemudian, beberapa orang keluar dari persembunyiannya. Aegle begitu terkejut, namun beda halnya dengan Nyth yang datar seolah sudah mengetahui hal tersebut.

“Bukankah Kau yang waktu itu bermasalah dengan Nona kedua dari keluarga Vossler?” Tanya salah seorang pemuda kepada Aegle.

“Terima kasih, kau sudah membantu kami membuka formasi ini. Kami sedikit kesulitan tadinya karena tidak memiliki seorang ahli formasi. Lumut hitam itu sekarang miliki kami.” Ucap mereka sombong. Kemudian bergegas masuk meninggalkan Aegle.

“Hei, lumut itu punyaku.” Teriak Aegle kesal. Namun, Nyth menarik Aegle untuk membiarkan mereka pergi.

“Biarkan saja mereka pergi, lumut itu tetap akan menjadi milik kita.” Ucap Nyth percaya diri.

“Lalu, bagaimana kita merebutnya?” Tanya Aegle.

“Mereka tidak akan mudah mendapatkan lumut itu, ada ular raksasa yang menjaga disekitarnya.” Sahut Nyth tersenyum licik.

Nyth pun menarik Aegle untuk ikut masuk setelah orang-orang itu lebih dulu masuk.Namun, Nyth dan Aegle bersembunyi memerhatikan orang-orang itu merebut lumut hitam dari penjagaan ular raksasa.

Baru saja masuk, Nyth dan Aegle sudah disguhkan perkelahian antara kelompok manusia dan ular raksasa.

Ular Raksasa adalah entitas legendaris yang dikenal sebagai pelindung alami hutan Valeria dan hanya muncul di hadapan mereka yang mencoba mengambil bahan alkemis dari daerahnya. Ular ini memiliki tubuh bersisik dengan panjang puluhan meter, sisik-sisiknya berkilauan dalam warna hijau zamrud bercampur kilau emas, memancarkan energi mistis yang membuat siapapun yang mendekatinya merasakan tekanan kuat.

Ular ini memiliki racun kuat yang bisa ia keluarkan lewat napas atau taringnya. Racun ini bukan hanya berbahaya secara fisik, tetapi juga memiliki efek spiritual yang bisa menyebabkan penglihatan halusinasi pada korban dan melemahkan daya tahan energi spiritual mereka.

Kelompok manusia itu, terus bertarung dengan ular raksasa. Banyak dari mereka yang terluka parah.

“Ular itu sangat kuat.”Seru Aegle.”Mereka tidak bisa mengalahkan ular itu, apakah kita bisa mendapatkan lumut hitam itu.” Tanya Aegle cemas.

“Kita tidak harus mengalahkan ular itu.” Ucap Nyth dengan senyum liciknya.

“Lalu, bagaimana kita mendapatkan lumut itu.” Tanya Aegle kebingungan.

“Lumut itu ada disekitar pohon tua yang besar itu, tepat di belakang ular itu. Kita tinggal menyelinap ke belakang, selagi ular itu fokus pada orang-orang itu. Tapi, berhati-hatilah ular itu merasakan hawa tubuh manusia untuk mengetahui keberadaannya.” Jelas Nyth.

Aegle pun menyelinap ke belakang pohon tua, sementara Nyth menutup tubuh Aegle dengan aura dingin sehingga keberadaannya tidak mudah dirasakan oleh ular itu.

1
Murni Dewita
👣
Chu-Chan
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!