Dera Sandya seorang gadis biasa yang tak sengaja di pertemuan dengan seorang lelaki Sadis bergelar Mafia. Kejadian yang tak seharusnya ia lihat, membuat Dera masuk ke dalam lubang hitam. Dunia gelap penuh tantangan di mulai, kala Hiro Yamato. Bos besar Mafia Yakuza; Jepang. Dunia yang harusnya terasa sederhana tidak lagi sama. Bian Dokter tampan yang merupakan Cinta pertama Dera pupus begitu saja. Kehadiran Hiro mempersulit hidup Dera.
Tak sampai di sana, dua lelaki berwajah pangeran namun berhati iblis ikut masuk ke dalam hidup Dera.
Kevin Zhao dan Leo Zhang duo pangeran yang ikut merecoki kehidupan Dera.
Bahaya Sili berganti menghampiri. Membuat Dera merasa ingin mati saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fara Dela Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
.
.
.
.
.
Hiro menoleh menatap Dera.
"I——tu, soal tidur. Bisakah kita tidak tidur satu ranjang lagi?" tanya Dera ragu dan mencicit di akhir kata.
Tidak ada jawaban, lelaki berdarah Jepang itu menutup rapat bibirnya. Dengan manik mata menatap tajam, saliva gadis itu tersangkut di kerongkongan. Beberapa kali matanya menggerjab lucu saking takutnya,
tangan kanan lelaki itu terangkat dan melayang. Kelopak mata sakura itu tertutup rapat dengan tubuh menegang, dahinya berkerut kala tidak merasakan tepukan kasar di wajahnya. Perlahan kelopak matanya terbuka, melihat wajah lelaki bermata coklat dingin yang menatapnya intens. Jika Dera berpikir Hiro akan menamparnya atas permintaannya itu. Maka, gadis ini salah besar. Hiro memang kejam, bengis,tidak memiliki hati. Namun, bukan berarti semuanya di pukul rata pada semua orang.
Telapak tangan yang melayang mendarat pada puncak kepala Dera dengan elusan lembut, manik mata coklat dingin mampu membekukan lawan itu menatap hangat. Senyum geli bahkan terlihat, mengejek gadis yang sempat menegang karena berprasangka buruk. Bukankah boneka Jail bisa berubah menjadi semanis hello Kitty, kala cinta bekerja. Begitu pula dengan lelaki ini.
"Kenapa? Kau takut aku akan bertindak lebih, selain memelukmu?" tanya Hiro dengan nada berat khasnya.
Kepala yang dielus mengangguk pelan, tangan besar Hiro yang sempat membelai puncak kepala Dera menarik bahu gadis itu masuk ke dalam pelukannya. Embusan napasnya membelai puncak kepala Dera, debaran keras menelusup masuk ke dalam gendang telinga Dera. Sebelah tangan yang bebas mengusap punggung belakang Dera dengan pelan. Bukan pelukan seduktif tapi, pelukan hangat penuh perlindungan.
"Aku tidak akan melakukan apa yang kau takuti," ujar Hiro meyakinkan.
"I——itu, anggap saja Tuan tidak melakukan hal itu. Tetap saja lelaki dan perempuan tidur di atas tempat tidur yang sama tidak lah baik," lirih Dera.
Hiro mendorong pelan bahu Dera, melepaskan pelukannya pada tubuh kecil Dera. Gadis ini menengadah guna melihat wajah tampan Hiro dengan jelas.
"Baiklah. Kau boleh tidur di kamar sebelah," ujar Hiro pada akhirnya.
Garis senyum terlihat tercetak bibir gadis ini, untuk pertama kalinya Hiro dapat melihat senyum lega dan senang dari Dera. Biasanya, gadis ini hanya akan tersenyum paksa. Tidak kali ini! Ia memperlihatkan senyum tulus.
"Terima kasih, Tuan," tutur Dera masih diikuti oleh senyum.
"Tapi, ada syarat yang harus kau lakukan untuk membayarnya," ujar Hiro membuat wajah bodoh Dera terlihat.
"Syarat?" ulang Dera membeo.
"Oh!"
"Apa?" tanya Dera takut-takut.
Senyum misterius melebar. Membuat bulu kuduk Dera berdiri.
...***...
Untuk kesekian kalinya gadis Manado-Padang itu menjerit keras, kala bulu kakinya berpindah tempat dari kulit. Di cabut kasar kedua tangannya dikepal kuat. Kurang ajar lelaki itu! Sungguh. Ingin rasanya Dera membotaki seluruh rambut yang ada di kepala Hiro sampai licin. Syarat yang diberikan oleh Hiro begitu menyiksa, menukar tidur sendirian dengan perawatan kecantikan. Sial sekali, itulah yang ada di otak gadis ini. Dera benci kenyataan jika rasa sakit adalah bagian dari kecantikan. Semua bulunya rontok mulai dari bulu tubuh sampai ke bulu alis mata.
Alis matanya dicukur dan dibentuk, jangan lupakan beberapa jerawat kecil yang bertengger di wajahnya dipencet dengan alat yang entah apa. Tidak berhenti di sana, wajahnya diolesi ini dan itu. Dera bersumpah! Jika saja dia memiliki kekekuatan lebih dari Hiro. Maka ia akan membuat lelaki itu merasakan bagaimana sakitnya hanya untuk cantik.
"Selesai!"
Kata-kata yang baru saja diterima oleh indra pendengarannya merupakan kata yang ditunggu-tunggu, melebihi ketiban durian runtuh. Clara terkekeh pelan, ini adalah kali keduanya ia mendapat perawatan kecantikan.
"Kau tertawa," kesal Dera dengan delikkan tajam ke arah Clara.
"Kau begitu lucu, De!" sahutnya di sela tawa.
"Kau pikir aku topeng monyet," protes Dera.
Ngomong-ngomong kata topeng monyet gadis ini jadi ingat Leo, lelaki itu juga tertawa. Mengatakan bahwa dirinya lucu. Dera tak tahu dia lucunya dari mana coba? Kedua tangan Clara melayang. Menolak jika ia tidak mengejek Dera, dua orang gadis cantik membantu Dera duduk dari posisi terlentangnya.
"Nona silahkan membersihkan diri. Sebelum kembali memakai pakaian," ujar salah satu dari gadis cantik itu.
Dera hanya mengangguk lemah, ia turun dari ranjang perawatan. Mengikuti kedua pegawai. Jika di tempat perawatan Dera tengah merasa kesal dan marah. Maka di waktu yang sama dengan keadaan berbeda. Hiro Yamato terlihat serius menatap layar dan seorang wanita berpakaian formal tengah menjelaskan hal yang lucu.
Yeko berdiri di belakang tubuh sang bos. Yeko menang tak mengerti masalah hati. Yang lelaki itu tahu hanyalah pertarungan dan kebengisan. Bukan masalah hati.
"Jika wanita berkata 'tidak apa-apa' berarti ada masalah yang mereka sembunyikan. Sebagai seorang pria harus memancingnya untuk bisa jujur. Namun, lelaki itu harus membuat wanita nyaman untuk bisa berkata jujur," jelasnya dengan wajah serius.
Hiro mungut-munggut pelan, ia sengaja mengundang tenaga ahli hati wanita. Untuk memenangkan hati Dera padanya benar-benar lelaki yang bukan setengah-setengah, ia bahkan belajar bahas tubuh wanita untuk bisa mengerti Dera.
"Jika wanita berkata tidak ingin tidur seranjang dengan lelaki yang belum menikah itu apa maksudnya?" tanya Hiro dengan wajah yang begitu serius.
Serli terdiam sesaat. Sebelum mengulas senyum ke arah lelaki kaya yang memanggilnya ke kantor mewah itu. Mereka berada di ruangan meeting yang begitu mewah dengan fasilitas di luar yang orang-orang awam pikirkan.
"Itu berarti, wanita itu ingin sang lelaki memperjelas status mereka. Bisa dibilang ia ingin kepastian dalam hubungan," jawabnya.
"Begitukah?" tanya Hiro dengan dahi berlipat tipis.
"Ya, Tuan. Secara tidak langsung wanita itu ingin lelaki itu segera menikahinya."
"Namun, masalahnya wanita itu menolak lamaran sang pria."
"Ah!" Anggunnya pelan. "Mungkin perempuan itu merasa menyesal menolak lamaran sang pria. Jadi, dia ingin lelaki itu meminta untuk kedua kalinya," jawab Serli dengan bangga, dengan penjelasannya.
Raut wajah serius Hiro langsung berubah, manik mata dinginnya terlihat bercahaya penuh Semangat. Garis senyum memperjelas suasana hati yang berbuah. Ia merasa puas dengan penjelasan Serli.
"Bagaimana caranya membuat lamaran yang akan dan pasti diterima oleh wanita?"
"Itu sangat mudah Tuan. Pertama-tama, kita harus mencari apa yang wanita itu sukai. Contohnya jika wanita itu menyukai hal yang romantis. Maka Tuan bisa membuat sesuatu yang wow hanya untuk memukaunya. Jika bisa Tuan harus membuat ia terharu sampai tidak bisa berkata-kata. Namun, sebagian besar wanita suka dengan lamaran yang romantis dan mewah. Semakin mewah sebuah lamaran. Maka akan semakin besar lamaran itu diterima," papar Serli dengan lugas.
Hiro semakin tersenyum lebar, membuat lamaran yang mewah bukanlah hal yang sulit bagi Hiro. Mengingat apa yang tidak dimilikinya. Sedangkan Yeko di belakang tubuh Hiro merasa ini tidak benar. Karena Dera bukanlah wanita yang tertarik pada kemewahan. Gadis itu nyaris sederhana, tidak suka dengan yang berbau mewah. Jika ingin melamar Dera, mungkin yang di perlukan adalah orang tua gadis itu. Dera sangat mencintai kedua orang tuanya melebihi apapun di dunia ini.
perasaan awal baca, panjang bget alurnya...dr dera diracun pas dibawa ke rumah ibunya Hiro smpai mirable menculik Vian..tp pas aku bc ulang LG gk cpt bgt hbsnya. kurang seru
tp ceritanya plg top deh Krn sambung menyambung
"sama2 Dera,,Kita berjumpa Lagi"/Smile/
(menyahut dialog awal episode😘)
DERAAAA,,ak membacamu lagiii lagiii dan lagiii,,g terasa 5 tahun masih trlove Dera-Hiro
AQ tuh GK bosen tahu GK
udah berapa kali AQ mampir baca ini
aq rindu dera dan hiro..kpn up novel terbaru lagi thor???
malah novel terakhirmu hilang ditelan bumi🥺