2 tahun sudah pernikahan Erika dan rian di jalani, tapi sayangnya selama 2 tahun ini Erika bukannya di perlakukan layaknya seorang istri, melainkan dia dijadikan seperti pembantu oleh suami dan keluarga suaminya, hanya karena 2 tahun ini tidak ada tanda-tanda Erika akan memberikan keturunan untuk rian.
Sampai pada akhirnya pelakor pun hadir dan merusak rumah tangga erika dan suami, dan ujung-ujungnya erika berniat membalaskan dendamnya pada rian, wanita sih pelakor dan juga keluarganya rian setelah erika kembali menekuni pekerjaannya yang telah dia tinggalkan hanya untuk memperjuangkan cintanya pada rian.
Erika naomi Hansen, wanita yang memiliki banyak rahasia di balik wajah cantiknya, APAKAH ERIKA AKAN BERHASIL MEMBALASKAN DENDAMNYA ? RAHASIA APA YANG SELAMA INI ERIKA SIMPAN ?
Ikuti cerita ini, jangan lupa like, komen dan juga klik favoritnya di icon love biar kalian gk ketinggalan cerita ini.
Selamat membaca💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NANINUT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 16
" Erika, jangan pernah putus asa nak, ayah dan bunda tau kamu wanita yang kuat, kamu juga tidak perlu mencari tahu kebenaran atas kematian ayah dan bunda, semua telah berlaku, nikmati saja kehidupanmu, jangan terlalu banyak memikul beban yang tidak seharusnya kamu pikul ".
Erika yang sedang tertidur tiba-tiba air matanya menetes dan perlahan matanya mulai terbuka.
Ternyata dia baru saja bermimpi bertemu dengan kedua orang tuanya, tak bisa di tahan lagi, dia pun menangis dalam diam sambil menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong, Mimpi itu terasa sangat nyata.
" Ayah bunda ". Ucap erika dengan pelan di iringi air mata penuh kerinduan terhadap kedua orang yang paling dia rindukan.
Telah di tinggalkan oleh ayah dan bundanya, tidak memiliki sanak saudara, hidup sendirian di dunia penuh kepahitan ini, malah kehidupan pernikahannya juga ikut ambruk di tengah jalan, dia merasa kehidupannya benar-benar telah hancur, walaupun ada nayla yang memang selalu berada di sisinya, menguatkannya bahkan selalu melindungi dan mengsuport erika apapun yang terjadi.
****
Erika menangis semalaman tapi sekarang dia terlihat biasa-biasa saja seperti tidak terjadi sesuatu padanya.
" Halo nyonya, ini sudah jam 12 siang dan sekarang anda baru saja bangun ? ".
Erika langsung memutar bola matanya dengan malas dan terus berjalan ke arah dapur, dia sama sekali tidak mempedulikan nayla yang sedang duduk di ruang santai.
Sedangkan nayla tidak menanggapi berlebihan sikap erika, karna sudah biasa erika memperlakukannya seperti itu dan tak berselang lama erika ikutan duduk di samping nayla dan ikut menonton siaran berita di tv.
" Gimana soal pingkan kekasih tuan gio ? ". Tanya erika dengan wajah datarnya.
" Gk usah pura-pura gk tau na, gue tau Lo udah taukan kalo pingkan adiknya tuan samael ". Ujar nayla dengan malas.
Seketika erika menautkan kedua alisnya.
" Darimana Lo tau soal itu ? ". Tanya erika penuh selidik.
Yang mengetahui pingkan adalah adik kandung aron atau samael hanyalah aron dan keluarganya, gio, dom dan juga dirinya, bahkan aron sendiri yang mengatakan kalau hanya mereka yang mengetahui hal itu, lalu kenapa nayla bisa tau ?.
" Ya elah na, kan kemarin gue jemput gadis itu sama tuan dom dan gk sengaja dia keceplosan bilang gadis itu adiknya tuan samael ". Jawab nayla bersikap seolah-olah apa yang dia mengatakannya dengan jujur.
Tanpa ada rasa curiga, erika hanya menganggukkan kepalanya paham, karna apa yang nayla katakan cukup bisa masuk di akal.
" Untung dia percaya, kalo gk, pasti hubungan gue sama dom akan ketahuan ". Batin nayla bisa bernapas lega, karna dia tau pingkan adik samael dari dom semalam.
" Gue juga cukup terkejut saat tau kekasih tuan gio ternyata adiknya tuan samael, mereka cukup ahli menyembunyikan hal sebesar itu ". Ucap nayla.
" Mungkin dia hanya tidak ingin adiknya terekspos karna takut musuhnya akan memanfaatkan hal itu untuk menjatuhkannya ". Ujar erika.
" Hmm, tapi ada yang mencurigakan dari gadis itu ". Ucap nayla mengingat kembali hal yang sangat mencurigakan semalam.
Erika menatap nayla dengan menautkan kedua alisnya. " Apa maksudmu ? ".
" Entah lah, hanya saja semalam gue gk bisa nemuin orang yang telah melumpuhkan ratusan pria yang berada di dalam gudang yang sama dimana gue nemuin gadis itu, dan anehnya dia pura-pura pingsan saat gue dan tuan dom tiba disana ". Jelas nayla sangat penasaran.
" Jadi maksud Lo, gadis itu yang melakukan semua itu ? ". Tanya erika mulai ikut penasaran.
" Mungkin saja seperti itu, tapi gue jelas akan menyelidiki hal ini ". Jawab nayla.
" Ya, lanjutkan saja apa yang menurut Lo harus di lakukan ".
****
Di tempat lain.
" Jadi heski gagal membunuh gadis itu ? ". Ucap seorang pria dengan tatapan dinginnya.
" Ya tuan, bahkan heski dan para mafioso lainnya tidak bisa kami temukan dimana pun, sepertinya tuan samael mengurung mereka di suatu tempat ". Jawab seorang wanita, yakni tangan kanan pria itu.
Pria itu berdiri dari duduknya kemudian berjalan mendekati jendela kaca besar di ruangan itu, kedua tangannya di masukan ke dalam saku celananya dan tatapannya lurus kedepan.
" Cari mereka semua sampai ketemu lalu bunuh mereka di saat itu juga agar samael tidak tau kalau mereka orang suruhanku ". Ucap pria itu.
" Baik tuan ". Wanita itu pun keluar dari ruangan itu.
" Ini akan sangat menarik ". Gumam pria itu menyeringai tipis.
****
Di mansion kediaman aron.
" Kenapa kamu tidak menekan alat peringatan yang kaka kasi ke kamu ? Apa kamu sengaja ingin membuat kaka khawatir, pingkan ? ". Tanya aron dengan tatapan datarnya.
Aron dan pingkan sedang makan siang bersama, karna hari ini pingkan sedang libur dan aron yang memutuskan untuk tidak ke kantor berniat menjaga adik kesayangannya.
" Bagaimana aku bisa menekan alat itu ka ? Lah tangan dan kaki ku saja di ikat, tidak mungkin aku menekannya dengan mulut ku kan ". Jawab pingkan dengan santainya.
" Lalu siapa yang melakukan hal ini padamu ? apa kau melihat orangnya ? ". Tanya aron lagi.
" Ya, aku tau siapa orangnya ". Jawab pingkan.
" Siapa ? ". Tanya aron penuh selidik.
" Hah ". Pingkan menghembuskan nafasnya dengan berat sebelum menjawab pertanyaan kakanya.
" Dia heski, mantan kekasih ku ". Jawab pingkan.
" Lalu apa yang dia lakukan padamu ? Katakan, kaka sendiri yang akan membunuhnya jika dia telah melakukan hal buruk padamu ".
Pingkan malah memutar bola matanya dengan malas mendengarkan ucapan kakanya.
" Untuk apa kaka membunuhnya ? aku sudah membunuhnya terlebih dahulu sebelum ka dom dan wanita itu datang menjemputku ". Jawab pingkan sedikit kesal ketika dia mengingat kejadian semalam dimana nayla sepertinya mencurigainya.
Aron tau siapa wanita yang di maksud adiknya. " Kenapa kamu terlihat kesal saat menyebutkan wanita yang kamu maksudkan ? ". Tanya aron penasaran.
" Yaakk !! Kenapa kaka malah jadi cerewet seperti ini sih ? dari tadi tanya mulu ". Kesal pingkan.
Aron tidak mempedulikan ocehan adiknya, dia malah melanjutkan lagi makannya.
" Tapi aku cukup terkejut, bagaimana bisa wanita itu tau kalau aku yang melakukan semua itu, analisanya sangat bagus dan tepat, bahkan semalam aku pikir aku akan ketahuan ". Sambung pingkan.
Bibir aron menyunggingkan senyum tipis, tentu saja dia tau alasannya.
" Dia bukan wanita sembarangan pingkan, Kamu sebaiknya berhati-hati jika bertemu dengannya, dan jangan pernah mencari masalah dengannya karna sekuat-kuatnya dirimu, dia bisa membunuh mu dalam hitungan detik saja ". Aron memberikan peringatan pada adiknya agar tidak mencari masalah dengan nayla, apalagi dengan erika.
" Memangnya siapa wanita itu ? bahkan kaka sendiri menyuruh ku menjauhi mereka ? ". Tanya pingkan penuh selidik, dia sangat penasaran.
" Dia adalah tangan kanan mafia black flower ". Jawab aron dengan santainya.
Deg.
Seketika itu juga mata pingkan melotot terkejut saat mengetahui kebenaran itu.
" Ja-jadi ". Ucap pingkan terbata-bata.
" Ya, maka dari itu jangan pernah mencari masalah dengannya jika kamu tidak ingin mati sia-sia di tangannya ". Ujar aron.
Walaupun aron tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi pada adiknya dan juga sebenarnya dia sama sekali tidak takut pada nayla maupun erika, tapi dia juga tidak ingin adiknya mencari masalah dengan kedua wanita bringas itu, makanya dia menasehati sekaligus memberikan peringatan pada adiknya.
" Pantas saja auranya sangat berbeda dengan orang-orang yang pernah aku temui, hal ini sangat mengejutkan bagiku ". Ucap pingkan pun mengerti.