MISI KEPENULISAN NOVELTOON
Enam tahun hidup sebagai istri yang disia-siakan, cukup sudah. Saatnya bercerai!
Zetta menghabiskan waktu yang tak sebentar untuk mengabdikan dirinya pada Keenan Pieters, lelaki yang menikahinya, tapi tak sekalipun menganggapnya sebagai seorang istri.
Tak peduli Zetta sampai menjadi seperti seorang pelayan di keluarga Keenan, semua itu tak juga membuat hati Keenan luluh terhadap Zetta. Sampai pada akhirnya, Zetta pun memutuskan untuk menyudahi perjuangan cinta sepihaknya tersebut.
Namun, saat keduanya resmi bercerai, Keenan malah merasakan jika ada sesuatu yang hilang dari dalam hidupnya. Lelaki itu tanpa sadar tak bisa lepas dari setiap kenangan yang Zetta tinggalkan, di saat sang mantan istri justru bertekad membuang semua rasa yang tersisa untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Helia benar-benar merasa tersinggung mendapatkan penolakan dari Nenek Amy. Dia sangat tidak senang, tapi tentu tak bisa marah begitu saja. Bagaimana pun, Nenek Amy adalah orang yang sangat Keenan sayangi, jadi sangat tak akan baik baginya jika berseteru dengan perempuan renta di hadapannya ini.
Selama ini Keenan telah mengenalnya sebagai sosok lembut dan juga pemaaf, jadi kali ini pun Helia tak boleh memperlihatkan jika dirinya tak terima dengan penolakan yang Nenek Amy tunjukkan padanya. Satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah memasang raut wajah sedih, menunjukkan jika hatinya terluka.
"Keenan, sepertinya Nenek belum mau bertemu denganku. Kita kembali lain kali saja," ujar Helia kemudian sambil menyeka sudut matanya yang berair.
"Helia ...," ujar Keenan dengan perasaan bersalah. Dia ikut menyeka airmata perempuan itu dan berusaha menghibur Helia sebisa mungkin.
Nenek Amy yang melihat adegan itu tampak kembali tersenyum miring. Dia memang belum terlalu mengenal sosok Helia, tapi mata tuanya bisa melihat jika perempuan itu penuh dengan kepalsuan. Sepertinya, baik putranya maupun cucunya, semuanya tidak ada yang becus dalam manjatuhkan hati mereka terhadap perempuan, sama-sama suka pada perempuan yang pandai bersandiwara.
"Kenapa kekasihmu itu menangis, Keenan? Rasanya aku tidak melakukan apa-apa padanya. Bahkan Zetta yang sering kalian tindas saja tidak pernah menangis sedih seperti itu di hadapanku," sindir Nenek Amy.
"Nek, aku benar-benar tak habis pikir kenapa Nenek mesti bersikap seperti ini pada Helia," sahut Keenan kemudian dengan tatapan marah.
"Helia ini calon istriku, Nek. Dia orang yang aku sukai dan akan menjadi teman hidupku. Seharusnya, jika Nenek merasa tidak puas padaku, marahi aku saja, kenapa Nenek juga mesti melampiaskannya pada Helia? Memangnya apa salah Helia?" tambah Keenan lagi.
Nenek Amy mengembuskan nafasnya kasar dan agak menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tak habis pikir cucunya ini.
"Helia ini orang yang baik, Nek. Jika Nenek telah mengenalnya, Nenek pasti akan...."
"Baik katamu?" Nenek Amy memotong ucapan Keenan sebelum lelaki itu sempat menyelesaikannya.
"Tentu saja."
"Katakan padaku, perempuan baik mana yang mau berhubungan dengan lelaki yang memiliki istri?"
"Nenek!" Keenan menyergah Nenek Amy tanpa sadar.
"Kamu pikir Nenekmu ini tidak tahu bagaimana hubungan kalian. Kamu selalu sibuk dengan perempuan ini padahal memiliki istri yang seharusnya kamu perhatikan. Lalu dia, sudah tahu lelaki yang terus menempel padanya adalah suami orang, tapi dia tidak pernah mendorongnya untuk menjauh, malah berusaha masuk untuk mengambil posisi istri sahnya. Apa perempuan seperti itu yang kamu sebut baik? Perempuan sok polos yang sanggup menghancurkan pernikahan orang lain demi mendapatkan keinginannya?" cecar Nenek Amy dengan tajam dan menohok.
"Cukup, Nek! Nenek tidak tahu apa-apa!" sergah Keenan lagi. Kali ini dia terlihat benar-benar marah.
Nenek Amy juga balas menatap Keenan dengan tatapan yang tak kalah murka. Dia sungguh masih berharap Keenan membawa kembali Zetta sebagai cucu menantunya, tapi lelaki itu malah memperkenalkan Helia sebagai calon istri.
"Ayo, Helia, kita pulang." Keenan menarik lengan Helia. "Kami permisi, Nek. Maaf karena telah mengganggu waktu Nenek," ujarnya lagi sebelum benar-benar berlalu dari hadapan Nenek Amy.
Nenek Amy tak mencegah Keenan dan memandang kepergian Keenan dengan tatapan yang tak bisa ditebak. Setelah mobil Keenan terdengar telah menjauh, seorang pelayan yang merupakan perawat Nenek Amy pun datang menghampirinya.
"Kenapa Nyonya bersikap seperti itu pada calon istri Tuan Muda? Saya tahu kalau Nyonya merasa kecewa karena Tuan Muda, tapi tidak seharusnya Nyonya berseteru dengan Tuan Muda demi seseorang yang bahkan sekarang tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dengan Nyonya," ujar perawat itu tak mengerti.
"Tuan Muda adalah orang yang paling perhatian dan paling sayang pada Nyonya dibandingkan dengan cucu-cucu Nyonya yang lain. Kalau dia kecewa, saya takut dia tidak akan memperhatikan Nyonya lagi ke depannya," tambah perawat itu lagi dengan nada khawatir.
Nenek Amy tak menganggapi kata-kata perawatnya itu. Dia hanya terdiam, kemudian tersenyum tanpa suara. Hanya Tuhan saja yang tahu apa yang saat ini ada dalam pikirannya.
***
Saat ini, Zetta telah menyelesaikan urusannya di perusahaan dan telah resmi menjadi pemegang saham terbesar, yang artinya kini Zetta adalah pemegang kekuasaan dari perusahaan tersebut.
Namun, posisinya ini masih belum diumumkan secara terbuka, hanya diketahui beberapa tokoh senior di dewan direksi perusahaan. Dan keputusan pertama yang Zetta ambil sebagai pemegang kekuasaan yang baru adalah membangun sebuah aliansi yang memperkokoh posisinya.
Zetta menandatangani sebuah perjanjian saling menguntungkan dengan Daniel, sosok yang akan membawanya menjadi kuda hitam dalam pertarungan ini. Di samping itu, dia juga menjalin kerjasama yang erat dengan Theo dan ada Alex pula yang siap membantunya kapan saja.
Posisi Zetta berada di pihak yang menguntungkan, tapi kemudian situasi menjadi agak tak mengenakkan karena tiba-tiba saja video yang berisi rekaman kecelakaan yang dialami Helia tersebar di dunia maya. Saking viralnya, video tersebut sudah dibagikan sampai jutaan kali oleh penduduk internet, sampai menjadi pembahasan hangat yang dibicarakan oleh banyak orang. Dan tentu saja, dalam berita yang beredar, Zettalah sosok pengemudi yang menabrak Helia.
Zetta tampak sedikit menghela nafasnya setelah mendapat telepon dari dewan direksi yang memintanya untuk segera menangani situasi ini. Jika terus dibiarkan, maka itu akan berpengaruh buruk pada perusahaan.
Theo mendekat ke arah Zetta yang terlihat sedang tertegun. Dia telah menyaksikan video yang tersebar itu dan mendapati jika video tersebut telah diedit hingga kecelakaan tersebut terlihat seolah sang pengemudi memang sengaja menabrak Helia.
"Niat sekali dia ingin menjatuhkanmu, sampai menyebar video yang telah direkayasa seperti itu," ujar Theo sambil duduk di samping Zetta.
Zetta hanya menoleh sekilas ke arah sahabatnya itu. Dia tahu, orang yang dibicarakan Theo adalah Keenan, mantan suaminya.
"Aku rasa dulu kamu buta atau minimal katarak, sampai-sampai tak bisa melihat dan menilai seseorang dengan benar. Bisa-bisanya kamu malah jatuh cinta pada lelaki menjijikkan seperti Keenan," tambah Theo lagi. Sahabat Zetta itu benar-benar merasa geram karena mengira Keenanlah yang bertanggung jawab atas video yang viral itu.
Sekali lagi Zetta hanya menghela nafasnya saja. Dia kehabisan kata-kata sampai tak tahu harus berkata apa. Padahal, sebenarnya mereka sudah lebih dulu mendapatkan video rekaman kecelakaan tersebut, makanya Theo tahu jika video yang tersebar adalah rekaman yang palsu.
"Sudahlah, tidak perlu terlalu marah seperti itu," ujar Zetta akhirnya pada Theo.
"Besok aku akan datang ke pesta jamuan yang digelar oleh keluarga Fernandez untuk merayakan kesembuhan Helia. Sebagai tamu yang baik, tentu aku tidak akan datang dengan tangan kosong. Aku akan membawa hadiah yang besar untuk Helia, lihat saja." Zetta bergumam lagi dengan bibir yang menipis membentuk sebuah senyuman.