" Aku percaya suatu saat nanti kita akan saling mencintai dan menyayangi, walaupun sekarang kita disatukan dalam ikatan pernikahan karena perjodohan, Tetapi hati seseorang siapa yang akan bisa menebaknya " Fadly ".
" Aku tidak tau apakah aku pantas bersanding dengan dirimu yang hampir sempurna di mata diriku, berbeda dengan aku yang jauh dari kata sempurna untuk menjadi wanita idaman " Azura".
Namun aku percaya kalau kita memang sudah di takdirkan bersama, maka semua kesulitan dan cobaan akan bisa kita hadapi bersama hingga pada saatnya yang kita rasakan adalah kebahagian setiap harinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novi yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Part Enam Belas
Setelah beberapa menit yang lalu keduanya selesai berkemas kini keduanya sedang dalam perjalanan pulang kerumah orang tuanya Azura karena Azura meminta untuk menginap di rumah orangtuanya saja malam ini dan nanti setelah pulang bulan madu baru mereka akan menepati rumah baru mereka.
Saat dalam perjalanan tidak banyak pembicaraan di antara mereka hanya beberapa pertanyaan yang di lontarkan Fadly yang bertanya apakah Azura ingin membeli sesuatu atau tidak dan di jawab tidak oleh Azura hingga tanpa terasa kini keduanya sampai di depan rumah perempuan itu.
Keduanya pun segera turun dari mobil dan berniat masuk kedalam namun ketika hendak membuka pintu rumahnya pintu itu malah duluan terbuka dari dalam hingga suara setan kecil yang pertama menyapa indra pendegarnya membuat Azura sedikit kaget.
" Tante " panggil setan kecil itu yang berlari dari arah belakang sang Bunda sambil merentangkan tangan minta di peluk dan orang yang membuka itu tadi adalah Bundanya Azura.
" Loh sayang baru sampe ya " sapa sang Bunda.
" Iya Bun " jawab azura sambil memeluk dan mengendong setan kecil.
" Ini mantu Bunda kok di anggurin sih, masuk nak jangan di luar nanti di goda sama tetangga " canda Bunda.
Fadly pun yang mendegar candaan itu hanya tertawa saja dan masuk kedalam rumah dengan mengeret dua koper di tangan menuju ke kamar Azura.
" Kamu sama nenek dulu ya, tante mau ke kamar dulu " ucap Azura sambil menyerahkan setan kecil ke arah Bundanya.
Azura kini mengikuti Fadly dengan masuk ke kamarnya, ketika sudah sampai di kamar Azura pun mulai membongkar kopernya dengan mengeluarkan baju-baju kotor dirinya dan suaminya dan memasukan ke dalam keranjang baju kotor.
" Istirahat aja Mas ya, aku mau bantu Bunda masak dulu ya " ucap Azura.
" Kamu temenin mas aja di sini, Mas enggak tau mau ngapain, masak tidur lagi bosan tau " jawab Fadly dengan muka cemberut.
" Mas main Hp kek, buka Sosial Media, main Game atau Mas baca Novel aja itu tinggal ambil di rak buku sebelah disebelah Mas " ucap Azura.
" Yaudah jangan lama-lama ya, nanti Mas rindu dan rindu itu berat Mas enggak sanggup sayang " jawab Fadly dengan lebaynya.
" Yeee, alay banget sih, untung suami " ucap Azura dengan kesal yang hanya di balas cengegesan oleh Fadly.
Fadly yang masih merasa asing dengan kamar istrinya mulai berputar-putar melihat isi kamar istrinya, kamar itu terlihat rapi dan luas dengan banyaknya novel yang tersusun di lemarinya, sepertinya perempuan itu hoby membaca novel.
Fadly pun mulai mengambil salah satu novel romantis dan membaca itu sambil tiduran di atas ranjang hingga tanpa sadar malah membuat lelaki itu ketiduran.
Jam 2 siang Azura kembali naik ke kamarnya dan melihat suaminya yang sudah tertidur di ranjangnya membuat senyum yang tanpa sadar terukir di bibirnya.
" Mas bangun dulu kita shalat dulu yok " ajak Azura sambil membangunkan Fadly.
" Iya dek " jawab Fadly sambil membuka matanya.
Keduanya segera berwudhu dan setelah itu mengerjakan shalat berjamaah hingga penutupan dengan doa dan Azura mencium tangan suami dan Fadly mencium tangan sang istri, entah kenapa Azura sangat menyukai adegan setelah mereka shalat berjamaah itu, hatinya begitu tenang dan sejuk melihat itu dan itu menjadi salah satu hal favorit yang akan sangat ia sukai mulai sekarang.
Setelah keduanya selesai shalat berjamaah Azura mengajak Fadly makan bersama namun hanya berdua dengan Azura karena anggota keluarga yang lain sudah selesai makan dari sejam yang lalu, bagaimana tidak karena seharusnya makan siang di lakukan dari beberapa jam yang lalu namun karena Azura yang terlambat sarapan pagi tadi hingga membuat perut mereka masih kekenyangan hingga makan siang pun mereka bagian terakhir.
Namun saat mereka berdua turun ke bawah dan duduk di kursi meja makan, Azura mulai mengambil Nasi untuk Fadly sebagai salah satu bentuk pelayanan istri pada suami, sang kakak pertama Balqis yang kebetulan juga kedapur dan melihat itu semua kini tengah tersenyum jail dan terus menggoda Azura.
" Pengantin baru yang maunya berduaan terus, makannya pun cuma berdua, Azura adik kakak udah besar ya sekarang, padahal kemarin waktu makan masih minta di ambilin Bunda tapi sekarang udah bisa ambil untuk suami " ucap sang kakak sambil tertawa-tawa dengan maksud bercanda dan mengejek sang Adik hingga membuat Azura mendegus kesal.
" Udah deh kak, kalau udah selesai nyinyirnya pergi sana, nganggu orang makan aja " jawab Azura kesal.
" Kamu ngak boleh gitu dek sama orang yang lebih tua dari kamu, kakak kamu cuma bercanda " ucap Fadly.
Akhirnya Azura pun hanya diam saja dan makan dengan muka bete sedangkan sang kakak merasa senang karena sudah berhasil mengerjai adiknya hingga membuat dia kesal.
~ Guys sory banget ni karena Authornya lagi sibuk banget 2 mingguan ini jadi bakalan up 2 hari sekali, jadi di harapkan tetap sabar menunggu ya.
