《PROSES REVISI》
Meidina Andini adalah gadis belia berusia 16 tahun, namun ia harus menerima takdirnya untuk menikahi pria lumpuh dari keluarga kaya raya untuk melunasi hutang kakeknya pada renternir.
Arsakha Virendra Alfarizqi, pria berusia 21 tahun ini sudah mendapatkan julukan sebagai raja bisnis. Karena berkat kerja keras, dan juga ketegasannya ketika mengelola bisnis mendapat julukan tersebut dari pegawai dan rekan bisnisnya.
Seorang penulis dan pengusaha dijodohkan secara tiba-tiba, mau tidak mau mereka berdua harus mau. Akan tetapi, hati Arsakha yang masih menyimpan nama mantan tunangannya tersebut membuat Meidina pergi meninggalkannya.
Sampai akhirnya, Arsakha telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ia teramat-amat menyesal atas perbuatannya, andai saja Sakha tidak menyia-nyiakan Meidina. Mungkin ia tidak akan sampai semenderita seperti ini, dan terluka begitu dalam.
SEASON 1 - 2
follow instagram author : @pinkymey55
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pinky Mey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CEMBURU
"Adam, kau tuli?" tegas Sakha.
"Tidak tuan"
"Cepat pergi sekarang, suruh dia pulang!"
"Baik tuan"
Adam membuka pintu mobil, dan menyebrang jalan dengan hati-hati.
"Kamu sedang apa disini?" tanya Husein.
"Aku menjual buku ku kak" jawab Meidina, sambil melihatkan buku novel yang sudah terbit cetaknya.
"Kenapa kamu tidak jual online saja?"
"Aku tidak megerti kak"
"Berapa harga satu buku nya?" tanya husein
"Tujuh puluh lima ribu kak" jawab meidina
"Murah banget, kenapa ga jual seratus sampe dua ratu ribu aja sih, Mei?"
"Aku pikir itu kemahalan kak"
"Haist, ya sudah. Aku ingin membeli novelmu" pasrah Husein.
"Kak Husein mau yang mana ?" ucap Meidina, sambil melihatkan buku-bukunya.
"Aku beli yang ini aja, kebetulan aku juga suka sama yang berbau horor"
Husein mengambil salah satu buku novel Meidina, sampai tiba-tiba seseorang datang mengagetkan mereka berdua.
"Nona muda, apa yang sedang anda lakukan di sini?" ucap Adam.
"Nona, tuan muda sudah menunggu. Sebaiknya anda pulang" sambung nya lagi.
"Hmm, baiklah" ucap Meidina.
"Kamu mau pulang Mei?" tanya Husein.
"Iya kak, kakak bayar aja ya dikasir. Aku pergi dulu, Assalamualaikum" ucap Meidina pergi meninggalkan Husein, dan dibuntuti oleh Adam dari belakang.
"Waalaikumusalam" jawab Husein.
Sampai dimeja kasir depan, Meidina izin untuk pulang terlebih dahulu.
"Kak Feby, aku pulang dulu ya. Itu ada temen aku yang mau bayar, nanti ke kakak aja ya" ucap Meidina.
"Eh, kok bentar banget di sini nya" ucap Feby (pemilik toko buku)
"Iya kak, aku harus pulang dulu. Assalamualaikum kak"
"Waalaikumsalam" jawab Kak Feby.
Meidina dan Adam keluar dari toko buku, Adam masih bertanya-tanya kenapa Meidina sangat akrab dengan semua orang.
"Nona, apa yang sedang anda lakukan disini?"tanya Adam.
"Oh, aku sedang mengecek dan menjual buku novel ku" ucap Meidina.
"Nona suka menulis?"
"Iya"
Nico menghampiri mereka berdua yang sedang mengobrol ditepi jalan, Sakha menatap tajam Adam.
"Masuk kalian berdua!" ucap Sakha.
Tanpa basa-basi, Adam langsung membukakan pintu untuk meidina.
Meidina duduk disamping Sakha, dan Adam duduk disamping Nico.
Nico melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tidak ada pembicaraan mereka semua diam membisu.
"Kita mau kemana? "ucap Nico.
"Kantor"
Sesampai dikantor, Meidina tampak bingung apa yang harus ia lakukan.
"Tuan?" tanya Meidina pelan.
Arsakha yang sudah keluar dari mobil, ia menatap Meidina yang tengah kebingungan.
"Kau, ikut aku kedalam!"
"Tapi aku ingin pulang" rengek Meidina.
"Jangan membantahku, kau ingin menemui selingkuhmu kan"
"Haaah" Adam dan Nico, membuka mulutnya.
Ia tidak percaya, pria arogan seperti Sakha bisa cemburu.
"Dia bukan selingkuhku tuan"
"Oh, jadi kau sudah berani membelanya ya. Bagus!"
Bosan akan sifat kekanak-kanakan Sakha, Nico melerainya segera.
"Sudah-sudah, ayo kita masuk" ajak Nico.
Arsakha masih menatap sinis Meidina, Meidina yang masih memakai seragam sekolah menengah atas nya dilihati banyak orang.
Para karyawan berpikir dia hanyalah seorang gadis SMA biasa, dan mungkin bisa jadi salah satu adik dari asisten Adam atau Tuan Nico.
Mereka menaiki lift khusus CEO.
Ting
Lift terbuka, Meidina dengan setia mendorong kursi roda Arsakha dari luar gedung perusahaan, sampai masuk kedalam kantor ruangan Sakha.
Sakha kembali ke pekerjaannya, Adam membantu tuannya. Dan sedangkan nico, ia juga kembali ke pekerjaan nya.
Meskipun ia berada di indonesia, tetapi ia tetap harus mengkontrol perusahaan nya yang di Italia, dan Prancis.
Meidina bingung harus berbuat apa, ia lebih baik menulis novel di platform online. Sakha yang sedang sibuk dengan sekumpulan berkas-berkas didepannya, mendadak berhenti ketika tak henti-hentinya jari meidina mengetik di layar ponselnya.
"Tidak bisa kah kau mengatakan pada pacarmu, kau sedang bersama suamimu!" saut Sakha.
Adam dan Nico memberhentikan kegiatannya, dan mereka menatap heran Arsakha.
"Tapi saya tidak punya pacar tuan, saya hanya menulis novel online saja" jawab Meidina.
Ia sambil memperlihatkan layar ponselnya, ke arah ketiga pria di depannya tersebut.
"Cih, terserah kau!" Sakha kembali melanjutkan pekerjaannya.
Adm dan Nico terkekeh geli melihatnya.
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu membuat ketiganya menoleh, Sakha tidak menghiraukan nya. Ia langsung menyuruhnya masuk.
CEKLEK.
Pintu terbuka, ke empat mata itu melotot ketika menatap seorang wanita di depannya.
Nico menatap Sakha, seakan menyadarkan Sakha.
Namun Sakha tidak peduli, ia masih tidak percaya pada wanita yang berada di depan nya.
"Apa ini mimpi?" gumam Sakha.
.......
.......
.......
.......
Hayo tebak siapa?
anaknya Nico juga pas lahir harus kembar khan
tetap semangat author ya. 👍👍👍