Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,
Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?
Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.
Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
Sejak pulang dari rumah Abdi , Khasanah merasa senang . Ia baru tahu kalau sikap keluarga Abdi sangatlah baik dan tidak memandangnya sebelah mata dan mau menerima kehadirannya .
Khasanah tersenyum mengingat perlakuan Abdi padanya saat turun dari mobil waktu tiba di rumah Abdi . Tapi itu hanya sebatas simpati .
"Cie yang sedang jatuh cinta senyum-senyum sendiri , sampai bungkusannya salah ," goda Amel melihat Khasanah senyum sambil membungkus kue yang salah .
Khasanah langsung melihat bungkusan di tangannya merasa bersalah dan mengganti dengan yang baru dan merubah menjadi bungkusan yang bagus lalu meletakkan ke dalam tempat .
Lidya memperhatikan Khasanah tertawa diikuti Amel . Khasanah cemberut ditertawakan kedua temannya melempar sesuatu didepannya kepada kedua temannya .
”Tuan putri marah kabur ah , takut aku , ” tawa Amel melangkah pergi melihat ke depan siapa tahu ada pembeli .
"Kamu tidak ikut ke depan , ” sindir Khasanah pada Lidya yang masih menertawakan dirinya .
"Ini saja belum selesai ," sahut Lidya menghentikan tawanya sambil membungkus kue .
"Oh iya , besok kita buat roti ulang tahun pesanan Kak Yesha yang waktu itu pernah beli kue ," sambung Lidya memberikan kertas catatan kepada Khasanah .
Khasanah melihat kertas merasa mengenali inisial nama untuk roti ulang tahun tiba-tiba perasannya tidak enak . Ia mencoba menepis prasangkanya dan melanjutkan menyelesaikan kue dan memasak pada panci yang sudah dipanaskan .
" Besok kita tutup toko agak siangan soalnya kita harus membuat roti ulang tahun karena acaranya malam jadi harus cepat selesai ," Khasanah memberi ide .
”Oke siap bos ," jawab Lidya .
Keduanya menyelesaikan membuat kue setelah matang kue didinginkan lebih dulu sebelum diletakkan di etalase .
Seorang pria datang dengan langkah tegap sambil melihat situasi toko lalu melangkah mencari pemilik toko .
"Maaf anda siapa dan ada keperluan apa ? ' tanya Amel melihat pria asing berjalan hendak masuk ke ruangan Khasanah .
Pria tersebut menatap Amel dari atas sampai bawah lalu tersenyum sinis .
"Dimana pemilik toko ini aku mau menagih hutang , hari ini adalah tanggal jatuh tempo ," katanya .
Amel merasa aneh dengan pria tersebut setahu dia Khasanah tidak pernah punya hutang pada siapa pun . Akhirnya ia punya ide .
"Pemilik toko sedang pergi ke luar kota anda bisa datang kembali lain waktu ," kata Amel merasa curiga melihat gerak gerik pria dihadapannya .
"Kamu jangan bohong , aku tahu Khasanah tidak pernah pergi ke luar kota , aku sudah memberi tahu akan datang hari ini menagih hutang ," kata pria itu dengan sorot tajam .
" Aku tidak percaya dengan perkataan mu , Bos aku tuh orangnya jujur dan tidak pernah berhutang pada siapa pun , " sahut Amel sambil bersedekap dada .
Pria itu tidak suka dengan sikap Amel yang sok jadi pahlawan kesiangan seolah dia melindungi Khasanah agar tidak menemuinya .
Sedangkan Khasanah berdiri di balik dinding pemisah antara ruangan utama dan belakang merasa kagum dengan keberanian Amel . Padahal ia tahu kalau pria itu hanya bercanda pada Amel .
Khasanah geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka sambil menahan tawa . Lidya melihat Khasanah sedang mengintip merasa curiga , ia pun penasaran apa yang di lihat Khasanah ikut mengintip di sampingnya .
Lidya melihat Amel sedang berbicara dengan seorang pria asing ingin melabrak tapi Khasanah melarang dan menyuruhnya diam di tempat .
Lidya merasa aneh dengan Khasanah yang melarangnya pun ingin tahu siapa pria yang bersama Amel menarik tangan Khasanah menjauh dari tempat persembunyiannya .
"Jelaskan siapa pria itu !" kata Lidya sambil bersedekap dada menatap Khasanah curiga .
Khasanah menghembuskan napas kasar melihat sikap Lidya .
"Kamu ingin tahu siapa pria itu ... Dia adalah tetanggaku namanya Fatah . Masa kamu lupa dulu pernah kasih bingkisan buat deketin Amel tapi Amel menolak karena tidak suka dengan pemberiannya ," jawab Khasanah .
Lidya mengingat kejadian tahun lalu dan akhirnya ia tertawa sampai mengeluarkan airmata .
"Oh iya aku ingat bingkisan yang isinya boneka panda itu ya dan pria itu tidak sedih justru senang karena Amel menolaknya kan aneh , atau jangan-jangan dia ke sini mau deketin Amel lagi , " kata Lidya menebak .
Khasanah terdiam memikirkan perkataan Lidya .
"Bisa iya bisa juga tidak , aku tidak yakin kalau dia mau deketin Amel lagi ," Khasanah merasa ada sesuatu pada pria bernama Fatah , ia berjalan ke ruang depan tapi pria itu sudah tidak ada begitu juga dengan Amel .
Khasanah mencari Amel ke seluruh ruangan saat ia keluar toko tidak sengaja berpapasan dengan Yusuf yang akan masuk ke dalam toko akhirnya keduanya bertabrakan dan khasanah hampir jatuh . Dengan sigap Yusuf menarik tubuh Khasanah dalam pelukannya membuat suasana canggung .
Khasanah langsung melepaskan diri dan menjauh dengan perasaan takut .
"Maaf Khasanah aku tidak sengaja menabrak mu , aku benar-benar tidak melihat kalau kamu akan keluar ," kata Yusuf merasa bersalah .
" Iya , tidak apa-apa. Aku juga tidak melihat kamu . Harusnya aku yang meminta maaf ," ucap Khasanah dengan senyum canggungnya .
"Ehem ," suara dari luar menyadarkan keduanya .
Khasanah melihat Amel dari luar membawa kantong kresek berjalan masuk melirik pria yang bersama Khasanah dengan tidak suka .
"Amel , kamu darimana ? Aku cari kok tidak ada ,itu apa yang kamu bawa ?" tanya Khasanah mendekati Amel merasa khawatir .
"Oh ,ini aku beli makanan di depan sana untuk makan siang . Aku taruh dulu di belakang ," jawab Amel sambil melirik Yusuf dengan sinis berjalan masuk ke ruang dalam .
"Sepertinya aku datang di waktu kurang tepat , kalau begitu aku pulang saja ," kata Yusuf melangkah pergi .
" Eh , tunggu dulu apa ada hal penting ? " tanya Khasanah memberanikan diri bertanya .
"Tidak juga , aku hanya ingin meminta waktumu sebentar karena ada yang ingin aku bicarakan ," jawab Yusuf dengan ragu .
" Baiklah kalau begitu nanti sepulang kerja saja kita bicara tapi tidak jauh dari sini ," ucap Khasanah .
" Benarkah , kalau begitu kita ketemu di warung tenda saja di ujung jalan itu aku tunggu di sana gimana ?" Yusuf memberi saran .
" Iya boleh ,"jawab Khasanah dengan senang hati .
”Kalau begitu aku pamit dulu , kamu yang semangat ya kerjanya semoga rezeki lancar ," kata Yusuf dengan senyum cerah .
Khasanah mengangguk sambil berkata ." Aamiin terimakasih atas doamu ," jawab Khasanah .
Yusuf keluar dari toko masuk ke dalam mobil miliknya dan meninggalkan toko Khasanah dengan perasaan senang . Ia tidak menyangka dengan jawaban Khasanah yang menerima untuk bertemu .
Yusuf akan pergi ke sebuah toko perhiasan untuk membeli sesuatu untuk pertemuan dengan Khasanah nanti sore . Ia sudah memikirkan jauh hari untuk mencari waktu yang tepat untuk mengungkapkan isi hatinya .
Waktu akan menutup toko Khasanah sengaja pulang paling akhir untuk bertemu dengan Yusuf .