kisah cinta Binar Rarasita dan Dipta Narareya.
kisah ringan, dan berujung kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andaru Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Kecanduan
Sesampainya Di club, Dipta dan Binar bergabung bersama teman - teman Dipta. Kalo biasanya mereka memilih meja didepan bartender, kali ini mereka memilih duduk disofa.
Binar biasanya dipesankan jus jeruk oleh Dipta, tapi kali ini Binar ingin mencoba hal baru.
"Boleh gak aku pesen yang lain? " Tanya Binar pada Dipta yang akan memesan minuman dan makanan untuknya dan Binar.
"Memang aku pengen pesen apa sayang? " Tanya Dipta.
"Boleh gak aku nyoba alkohol sedikit? " Tanya Binar lagi.
"Boleh, sebentar yaa aku coba pilihin yang kadar alkoholnya sedikit untuk kamu" Ucap Dipta menjawab pertanyaan Binar.
"Yeee makasih sayang" Ucap Binar girang sambil memeluk lengan Dipta.
"Aku pesenin Rose wine aja ya sayang, kayaknya cocok buat kamu" Ucap Dipta.
"Oke sayang, aku ngikut kamu aja" Jawab Binar.
Tak berapa lama pesanan mereka pun datang, Dipta yang terbiasa meminum alkohol dia memesan botol berbagi bersama teman - temannya.
Binar mencoba rose wine yang dipilihkan Dipta lagi. Ia mencoba meminum nya sedikit, dan ternyata rasanya tidak seburuk itu, sepertinya ia mulai menyukainya.
"Gimana Rasanya? " Tanya Dipta.
"Not bad, lidahku bisa menerima kok" Jawab Binar.
"Semoga kamu bisa mulai menikmati Dunia aku ya sayang" Ucap Dipta lagi sambil memeluk Binar pelan.
Selama diclub Dipta sama sekali tidak melepaskan dirinya dari Binar, Ia tidak membiarkan Binar lepas dari pelukan nya barang sedetik.
Dipta yang minum tipis - tipis bersama teman nya mulai sedikit tipsy, Dia semakin mendekatkan diri pada Binar, tanganya mulai naik meraba punggung polos Binar.
Binar yang merasakan sentuhan Dipta pun mulai salah tingkah, Dipta mengelus punggung polos Binar, membuat Binar sedikit terbawa dan mulai bersandar pada Dipta.
Melihat orang - orang disekitar nya. Banyak orang yang saling bercumbu bahkan berciuman, menambah kegugupan Binar sekaligus penasaran.
Dipta yang mulai merasakan kegugupan Binar pun berinisiatif mengajak Binar ke lantai atas club yang lumayan sepi.
"Mau Lihat - Lihat kelantai atas gak sayang, disana lumayan sepi " Ucap Dipta pelan, sambil terus mengelus punggung Binar.
"Boleh" Jawab Binar.
Dipta pun menggandeng Binar menuju kelantai atas, yang memang terlihat sepi, ketika sampai Dilantai atas,Dipta mengajak Binar kebalkon yang berada disudut Ruangan tersebut, Dipta langsung memeluk Binar dari belakang.
"Sumpah kamu cantik banget sayang" Ucap Dipta pelan berbisik ditelinga Binar sambil sedikit menjilat daun telinga Binar. Binar sedikit mendesah karena merasakan geli.
Ciuman Dipta turun ke leher dan punggung polos Binar.
"Kenapa sama kamu rasanya Candu banget " Ucap Dipta lagi.
Dipta pun membalikan badan Binar agar berhadapan dengannya.
Binar menatap lekat mata Dipta, Binar pun merasakan gejolak yang sama. Kenapa bersama Dipta ia tidak bisa mengontrol dirinya.
Binar mengalungkan tangannya ke leher Dipta, entah setan apa yang merasuki Binar. Binar mencium tetap Dibibir Dipta, Dengan cara canggungnya Ia berusaha mencium Dipta. Dipta yang sudah tidak sabarpun menekan kepala Binar agar ciuman mereka lebih dalam.
Dipta membalas ciuman Binar dengan bringas dan tergesa - gesa.
Bibir Binar adalah Candu yang baru bagi dia.
Mereka terus bercumbu, bahkan saat ini tangan Dipta sudah berada tepat didepan bukit kembar Binar yang masih tertutup cup Bra dan Gaunnya.
Ciuman nya turun keleher hingga depan Dada Binar.
Binar yang awalnya awam akan hal ini mulai mengikuti nalurinya dengan membalas segala sentuhan Dipta, bahkan dia tak bisa mengontrol bibirnya yang mulai mendesah.
Tangan Dipta turun ke paha Binar, Tangan nya mulai meraba dipaha Binar. Dipta kembali mencium Bibir Binar lebih brutal lagi, Sementara tangan Dipta mulai naik kepangkal paha Binar.
Binar semakin tak tahan untuk mendesah . Dipta mulai memainkan Tanganya diarea bawah Binar yang sudah basah karena cumbuan mereka dari tadi.
Binar semakin hilang akal merasakan ketika jari Dipta mulai masuk.
Ia mendesah sambil menjambak rambut Dipta yang masih menciumi area lehernya.
"Punya kamu masih sempit banget sayang" Ucap Dipta sambil terus memainkan jarinya diarea bawah Binar.
Binar semakin mendesah, ia merasakan ada yang akan meledak dalam dirinya.
"Aku.. Aku gak tahann" Ucap Binar sambil mendesah.
"Keluarin ya sayang, keluarin buat aku" Ucap Dipta sambil mempercepat tempo tangannya.
Melihat Binar yang semakin hilang akal, Dipta mencium Bibir Binar lagi lebih brutal, hingga Binar merasakan Cairan keluar dari dalam dirinya.
Seketika Dipta mengehentikan tangannya. Dia tersenyum puas.
"Kamu cantik banget Binar" Ucap Dipta sambil mencium Binar dalam, dan memeluk erat Binar yang masih bergetar karena pelepasan nya barusan.
"Kamu luar Biasa Binar, sama kamu aku selalu hilang kontrol" Ucap Dipta lagi sambil menyatukan dahi mereka berdua.
"Kamu terlalu candu buat aku" Tambah Dipta lagi.
"Ayo aku antar pulang, aku takut semakin gak bisa kontrol kalo masih sama kamu begini" Ucap Dipta lagi, sambil merapikan penampilan Binar, lalu menggandeng Binar, keluar ke club untuk pulang.
Mobil Dipta berhenti didepan rumah Binar.
"Makasih ya udah nemenin aku hari ini" Ucap Dipta sambil memeluk Binar lagi.
"Sama - sama, nyetirnya hati - hati yaa" Balas Binar
"Besok hari libur, acaramu kemana? " Tanya Dipta.
"Belum ada acara sih sayang, paling istirahat aja" Jawab Binar lagi.
"Yaudah kamu masuk yaa, selamat istirahat sayang " Ucap Dipta sambil mencium kening Binar