NovelToon NovelToon
Love In London

Love In London

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syifafkryh

Amanda Zwetta harus terjebak ke dalam rencana jahat sahabatnya sendiri-Luna. Amanda dituduh sudah membunuh mantan kekasihnya sendiri hingga tewas. Amanda yang saat itu merasa panik dan takut terpaksa harus melarikan diri karena bagaimana pun semua itu bukanlah kesalahannya, ia tidak ingin semua orang menganggapnya sebagai seorang pembunuh. Apalagi seseorang yang dibunuh itu adalah pria yang pernah mengisi hari-hari nya selama lima tahun. Alvaro Dewayne Wilson seorang CEO yang terkenal sangat angkuh di negaranya harus mengalami nasib yang kurang baik saat melakukan perjalanan bisnisnya karena ia harus berhadapan dengan seorang gadis yang baru ia temui yaitu Amanda. Amanda meminta Alvaro untuk membantunya bersembunyi dari orang-orang yang sudah berbuat jahat kepadanya. Akankah Alvaro membantu Amanda? Atau justru Alvaro akan membiarkan Amanda begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifafkryh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MERASA TIDAK DIHARGAI

Dennis merasa kebingungan saat mendengar pertanyaan Alvaro barusan. Akhirnya ia segera bertanya maksud dari ucapan Alvaro itu apa.

"Maksud Tuan apa?" Tanya Dennis.

"Kau pasti senang bukan karena Amanda sudah membuatkan makanan untukmu?" Tanya Alvaro sinis.

Dennis langsung paham dengan perasaan Tuannya saat ini. Sepertinya Alvaro sedang cemburu.

Aku yakin Tuan Alvaro sudah memiliki perasaan kepada Nona Amanda. Apalagi mereka sudah tinggal bersama selama dua minggu. Batin Dennis.

"Tentu saja saya senang, Tuan. Masakan Nona Amanda sangat enak. Pria manapun pasti akan merasakan hal yang sama seperti saya." Jawab Dennis sengaja ingin menggoda Alvaro.

Mendengar jawaban yang di berikan oleh Dennis semakin membuat Alvaro geram. Berani sekali dia memuji Amanda di hadapannya.

Sebenarnya ada apa dengan diriku? Kenapa aku semarah ini saat ada pria lain yang memuji Amanda? Tidak mungkin aku memiliki perasaan terhadap wanita itu. Batin Alvaro.

"Sudah sana simpan map itu di ruang kerjaku. Setelah itu kau boleh pergi." Ucap Alvaro.

Dennis pun segera pergi menuju ruang kerja Alvaro. Perlahan senyuman di wajah Dennis mengembang karena ia berhasil membuat Alvaro cemburu karena ucapannya barusan.

Setelah menyimpan map di ruang kerja Alvaro, Dennis pun segera pergi menuju kantor Alvaro karena masih ada pekerjaan yang harus ia tangani.

Saat ini, Amanda masih berbaring di atas tempat tidur nya. Rasanya untuk bergerak sedikit saja tubuhnya terasa sakit. Sebenarnya Amanda merasa sangat lapar, tetapi ia malas untuk bangun. Amanda mencoba menahan rasa laparnya dengan cara tidur. Tetapi sayangnya matanya sangat sulit terpejam.

"Seharusnya semalam aku tidak perlu tidur di sofa." Ucap Amanda.

Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamarnya. Amanda pun sedikit berteriak untuk mengizinkan orang itu masuk ke dalam kamarnya.

"Masuk saja." Ucap Amanda.

Tak lama pintu kamar Amanda pun terbuka menampilkan kehadiran Lidya disana. "Ada apa?" Tanya Amanda berusaha bersikap baik-baik saja.

"Aku disuruh oleh Mery untuk mengantar makanan untukmu. Kau ini bisanya hanya menyusahkan saja. Lebih baik kau cepat pergi dari sini." Jawab Nora ketus.

Amanda berusaha beranjak untuk duduk. Ia langsung menatap Lidya dengan tajam. "Sebenarnya aku ini salah apa padamu, Nora? Sepertinya kau tidak menyukai keberadaanku disini." Tanya Amanda.

"Ya, memang aku tidak suka kau berada disini! Kau ini hanya bisa menyusahkan Tuan Alvaro saja. Apakah kau tidak malu terus hidup menumpang disini?! Jika aku jadi dirimu, aku akan memilih untuk pergi dari pada harus menumpang disini." Jawab Nora.

"Aku pun ingin segera pergi dari sini. Tapi sayangnya aku tidak punya uang untuk menyewa penginapan disini. Kau pikir aku tidak malu menumpang terus disini? Aku malu, sangat malu. Dari awal aku tinggal disini, aku tidak pernah mencari masalah denganmu, tetapi kenapa kau malah bersikap seperti ini padaku?" Ucap Amanda.

"Kau ingin tahu apa alasanku? Itu semua karena aku takut kesempatanku untuk mendekati Tuan Alvaro semakin sulit dengan keberadaan dirimu." Balas Nora.

"Jadi kau menyukai Alvaro?" Tanya Amanda memastikan.

"Ya, aku menyukainya. Dan aku menganggapmu sebagai penghalang untukku." Jawab Nora.

Sekarang Amanda mengerti kenapa Nora sangat tidak menyukai kehadirannya di rumah ini. Itu semua karena dia takut Amanda merebut Alvaro. Tetapi entah kenapa hati kecil Amanda sangat tidak suka saat mengetahui bahwa Nora menyukai Alvaro. Apakah dirinya juga sama? Pikir Amanda.

"Kau jangan khawatir, aku tidak akan merebut Alvaro darimu." Ucap Amanda.

Nora langsung tertawa meremehkan ucapan Amanda barusan. "Kau pikir dengan kau mengatakan hal itu kepadaku, aku akan berubah menjadi baik kepadamu? Tidak, Nona. Sampai kapan pun aku akan menganggapmu sebagai sainganku." Ucap Nora.

Sungguh Amanda dibuat kesal dengan ucapan Nora barusan. Ia kira setelah dirinya mengatakan hal itu, Nora mau berbaikan dengannya. Tetapi ternyata tidak.

"Ini ... Ambil makananmu." Ucap Nora sambil memberikan nampan yang berisi makanan untuk Amanda.

"Terima kasih karena sudah membawakan makanan untuk-ku. Tetapi maaf, aku tidak lapar. Jadi bawa saja lagi makanan itu." Ucap Amanda.

"Menyusahkan saja. Baiklah, lagi pula aku tidak peduli kau mau makan atau tidak." Ucap Nora sambil berlalu pergi meninggalkan kamar Amanda sambil membawa kembali makanannya.

"Sabar, Amanda." Gumam Amanda saat Nora sudah pergi meninggalkan kamarnya.

Ia pun kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Baru saja Amanda akan memejamkan matanya, tiba-tiba ada seseorang yang masuk kembali ke dalam kamarnya. Tanpa melihat siapa yang datang, Amanda langsung mengeluarkan suaranya.

"Sudah aku katakan, aku tidak lapar, Nora." Ucap Amanda yang masih memejamkan matanya.

Dan tanpa Amanda duga, tubuhnya terasa melayang seperti ada yang menggendongnya. Amanda langsung membuka matanya dan betapa terkejutnya dia saat melihat siapa yang sudah menggendongnya.

"Kau ... " Gumam Amanda.

"Turunkan aku, Alvaro. Aku bisa berjalan sendiri." Ucap Amanda.

"Jika kau bisa berjalan sendiri, Nora tidak akan mungkin mengantarkan makanan untukmu ke kamar." Ucap Alvaro tanpa menatap Amanda.

Sebenarnya saat ini jantung Alvaro berdegup kencang karena dia harus berada sedekat ini dengan Amanda. Tetapi untuk menyembunyikan rasa gugupnya, Alvaro mencoba bersikap datar seperti biasanya.

"Tubuhku terasa sakit, jadi aku malas untuk bangun. Lagi pula tidak ada yang menyuruhnya untuk mengantarkan makanan untukku. Aku tidak lapar." Balas Amanda sambil mengalungkan tangannya di leher Alvaro karena ia takut terjatuh.

Merasakan lembutnya kulit Amanda yang mengenai lehernya, membuat tubuh Alvaro seketika meremang.

Alvaro tidak membalas ucapan Amanda barusan. Pria itu terus berjalan sambil menggendong Amanda menuju meja makan. Para pelayan yang melihat adegan itu pun langsung tersenyum bahagia. Tetapi tidak dengan Nora, wanita itu terlihat sangat kesal saat melihat Amanda berada di gendongan Alvaro.

"Katanya tidak tertarik, tetapi dia terlihat sangat senang di gendong oleh Tuan Alvaro." Gumam Nora.

"Aku tidak mau makan, Al." Ucap Amanda.

"Jangan bersikap bodoh seperti ini. Bagaimana jika kau mati kelaparan di rumahku? Pasti aku yang akan disalahkan. Jika kau mati di luaran sana aku tidak peduli." Ucap Alvaro acuh.

Sebenarnya ada rasa khawatir saat mengetahui Amanda belum makan sama sekali. Tetapi ia tidak memperlihatkan rasa khawatir itu kepada siapa pun. Tadi saat akan pergi ke ruang kerjanya, Alvaro melihat Nora membawa nampan yang berisi makanan. Ia pun langsung menanyakan untuk siapa makanan itu. Setelah mendapat jawaban dari Nora, entah kenapa Alvaro berniat untuk menghampiri Amanda dan memaksa wanita itu agar mau makan.

"Bukankah bagus jika aku mati? Itu artinya kau tidak akan lagi kesulitan karena aku." Ucap Amanda dengan raut wajah kesal nya.

Entah kenapa akhir-akhir ini Amanda berani melawan Alvaro. Saat pertama kali dirinya tinggal disini, Amanda tidak berani membantah ataupun melawan. Tetapi sekarang ia berani, mungkin karena sifat Alvaro yang suka berubah-ubah membuat Amanda menjadi lebih berani.

Setibanya di meja makan, Alvaro langsung menurunkan Amanda dan menyuruh wanita itu untuk duduk. "Cepat duduk dan makan. Mery sudah susah payah menyiapkan makanan untukmu tetapi kau tidak mau memakannya." Suruh Alvaro.

"Aku bukannya tidak mau makan, tetapi—"

Amanda langsung menghentikan ucapannya. Hampir saja ia mengatakan tentang nORa. Alvaro merasa penasaran dengan ucapan Amanda yang belum selesai. Ia langsung menatap Amanda serius.

"Tapi apa?" Tanya Alvaro serius.

"Tidak ada." Jawab Amanda.

Amanda segera memakan makanan yang berada di hadapannya. Sementara Alvaro, dia terus memperhatikan Amanda yang tengah menyantap makanannya. Melihat Amanda sedang makan membuat Alvaro merasa tenang. Perlahan senyumnya terukir, Amanda yang melihat Alvaro tersenyum sambil memperhatikannya merasa kebingungan. Tetapi dalam lubuk hatinya, Amanda senang Alvaro memperhatikannya terus dan senyumannya itu mampu membuat Amanda merona.

Astaga ... Kenapa Alvaro terus memperhatikanku? Dan senyuman itu, senyuman yang tidak pernah ia tunjukkan sama sekali. Astaga ... Ada apa dengan diriku? Batin Amanda.

"Cepat habiskan makananmu, setelah itu segera bersiap-siap." Ucap Alvaro membuat Amanda tersadar dari lamunannya.

"Memangnya kita akan pergi kemana?" Tanya Amanda.

"Aku akan mengantarmu mencari gaun untuk malam nanti." Jawab Alvaro sambil memeriksa ponselnya.

"Gaun? Untuk apa? Aku tidak akan pergi kemana-mana nanti malam." Ucap Amanda.

"Ayahku sudah mengetahui keberadaanmu di sini. Dan dia mengira bahwa kau adalah kekasihku. Dia memintaku untuk membawamu ke rumahnya malam ini untuk makan malam bersama. Dan aku minta kepadamu, untuk malam ini berpura-pura lah menjadi kekasihku." Jelas Alvaro tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel miliknya karena ia sedang memeriksa email yang masuk dari Dennis.

"Pantas saja kau tiba-tiba bersikap baik kepadaku. Ternyata ada maunya. Aku tidak mau berbohong kepada ayahmu." Ucap Amanda menatap Alvaro.

Alvaro langsung menyimpan ponselnya di atas meja dan langsung menatap Amanda.

"Kau pikir aku melakukan semua ini karena aku peduli kepadamu? Tidak. Aku bersikap seperti ini kepadamu supaya kau mau menuruti perintahku. Dan kau harus ingat, kau harus selalu menuruti apapun yang aku inginkan. Lagi pula hanya malam ini saja." Ucap Alvaro.

"Tapi tetap saja aku tidak mau berbohong kepada ayahmu. Aku tidak ingin ayahmu berharap lebih kepadaku, Alvaro. Sudahlah, kau hanya harus mengatakan bahwa aku ini hanyalah temanmu." Balas Amanda.

"Tidak. Kau harus menuruti apa yang aku perintahkan. Cepatlah bersiap, aku tunggu di depan." Ucap Alvaro sambil berlalu pergi meninggalkan Amanda.

"Isshh ... Dasar pemaksa." Gumam Amanda sambil menatap punggung Alvaro yang perlahan menghilang.

Amanda segera membereskan piring yang ada di meja makan dan segera mencucinya di dapur.

Saat akan membuang sampah, tiba-tiba saja pandangan Amanda tertuju pada sebuah Sandwich yang berada di tempat sampah. Amanda tahu itu adalah Sandwich yang ia buat. Tetapi siapa yang membuangnya? Pikir Amanda.

Ia pun mencoba mencari piring yang ia gunakan untuk Sandwich yang khusus ia buat untuk Alvaro.

Saat melihat ke arah meja pantry, ia melihat sebuah piring yang sudah ia tulis dengan kata 'maaf' menggunakan saus ada disana.

"Jadi dia tidak memakannya? Seharusnya jika dia tidak menyukainya, lebih baik dia berikan saja kepada Mery atau Dennis. Tidak perlu membuangnya seperti ini." Gumam Amanda.

Hati Amanda terasa sakit saat mengetahui Alvaro tidak memakan Sandwich buatannya. Pria itu malah membuangnya.

"Tak bisakah dia menghargai usahaku? Padahal aku sengaja membuat Sandwich itu untuknya. Bahkan aku meminta maaf lebih dulu, tetapi kenapa dia melakukan semua ini?" Ucap Amanda.

*****

To be continue ...

1
kalea rizuky
Jagan ampe balik Thor males liat alvaro
Syifafkryh: Sabarr yaa kaka🤣
total 1 replies
Ripah Ajha
the best 👍🏻👍🏻
Syifafkryh: Makasihh kaka😍😍
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
Syifafkryh: Hari ini ya aku lanjutt kakak😍😍
total 1 replies
kalea rizuky
bagus pergi aja manda Alvaro bakal nyesel km
Syifafkryh: Makasih banyak udh baca ceritaku ya kak😍
total 1 replies
kalea rizuky
pergi jauh aja lah amanda percuma qm di situ
kalea rizuky
amanda ttep aja goblokk
kalea rizuky
luna bner jalang
kalea rizuky
cari krja di tempat lain aja donk
kalea rizuky
sahabat kurang ajar luna
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
Anisa Febriana272
Mangat kak🔥🔥🔥
Syifafkryh: Thank you kak😍
total 1 replies
lovebunny
Luna oh Luna 🤣🤣
Syifafkryh: Kenapa luna kenapa?🤣
total 1 replies
Lửa
Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️
Hagia Alverg🪻: hii kakak salin support yuk dinovelku 🤗.minta saran dan ulasannya

Emergency Wedding by: Noni Gia
total 2 replies
ella ellie
Lucu dan menghibur.
Syifafkryh: Makasihh banyak kakk😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!