NovelToon NovelToon
Siapakah Engkau?

Siapakah Engkau?

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Pelakor jahat
Popularitas:531
Nilai: 5
Nama Author: Chiaro

Cassia adalah seorang gadis periang & cantik, ia disayang oleh semua orang sampai-sampai tak ada rasa sedih & sepi yang pernah hinggap dihatinya..

Sampai suatu ketika matanya tidak dapat melihat, dosa apa yang Ia lakukan sampai mendapatkan cobaan terberat dihidupnya..

Akankah Ia dapat melihat lagi & dapatkah Ia menerima cobaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiaro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Sesampainya di kamar aku langsung menghempaskan tubuhku ke ranjang.

Aarrgghhh... Aku cemburu banget lihat Claudia bareng ama Dion, tapi memang Dion tipikal cowok yang supel, yah aku harus positif thinking, masa baru pacaran aku uda cemburuan.

Ting.. satu pesan masuk

"Cassia, mama dan papa baik-baik saja dan kami masih lama urusan bisnisnya dan setelah itu kami akan pergi liburan berdua ke sebuah pulau, disana koneksi internet tidak bagus sama sekali, jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkan kami"

"What???" teriakku

"Mama papa please pulanglah... Aku rindu banget sama kalian". Ucapku dalam hari.

Lalu aku melihat pesan berikutnya

"Cas, tadi kamu makan siang dimana? Aku gak lihat kamu di kantin, tadinya aku mau makan siang bareng kamu." pesan dari Casen

"Sorry Casen tadi aku makan siang bareng temanku, jadi gak ke kantin kampus, next time yah kita makan siang bareng." Balasku.

Kringg...

Casen meneleponku..

"Halo Casen.. " Sapaku

"Halo Cas, kamu sekarang sudah dirumah?" Tanya Casen

"Yup, kenapa Casen?". Tanyaku heran

"Gak apa-apa, aku cuma tanya aja, kamu lagi apa, kamu mau gak makan roti bakar, adikku minta roti bakar dan kupikir alangkah senangnya kalau ada yang menemaniku?" Tanya Casen

"Hmm... Jadi kau mengajakku karena kamu ga mau pergi sendirian, ck ck ck.. Tapi boleh jugalah aku juga lagi suntuk tapi aku ga mau pulang terlalu malam yah, kita mau ketemuan di cafe mana?". Ucapku panjang lebar

"Nona... Aku akan menjemputmu, jadi saat aku sampai aku akan mengabari mu". Jawab Casen.

"Nona! Apaan sih kamu Casen, oke tapi kalau kamu kelamaan aku gak jadi ikut yah!" Ucapku

"Hahaha... Baik nona Cassia" Ucap Casen sambil meledekku dan menutup teleponnya.

Dasar Casen ada-ada saja, untung aku belum ganti dengan pakaian tidur jadi aku tidak perlu ganti baju lagi, setelah itu akupun menyisir rambutku dan merapikan riasanku, tak lupa aku memakai tetes mataku agar mataku tidak iritasi seperti kemaren.

Tak lama masuk satu pesan di hpku.

Ting..

"Cas ayo keluar, aku uda sampai depan rumahmu". Pesan dari Casen

Akupun segera turun dan keluar dari kamarku.

"Nona". Ucap Nora tiba-tiba dan membuatku kaget.

"Astaga Nora, ada apa?" Tanyaku sambil aku memegangi dadaku karena kaget

"Anda mau kemana malam-malam begini?" Tanya Nora heran, karena tidak biasanya aku keluar malam-malam.

"Aku hanya keluar sebentar Nora, aku ingin membeli roti bakar". Jawabku jujur.

"Kalau anda mau roti bakar, biarkan saya yang membuatnya untuk anda, jadi anda tidak perlu repot-repot keluar". Ucap Nora khawatir

"Tidak usah Nora, aku memang ingin membelinya dan aku tidak akan lama, terima kasih Nora". Ucapku sambil aku berlalu memakai sepatuku.

"Kalau begitu saya akan memanggil Pak Idin untuk mengantarmu Nona" Ucap Nora sambil memencet tombol di hpnya.

"Tidak perlu Nora, aku akan pergi sendiri, bye Nora". Ucapku sambil cepat-cepat keluar dari rumah.

"Nona.. " Ucap Nora setengah berteriak memanggilku, tapi aku sudah keluar dari rumah.

Nora pun melihat seseorang menjemput ku dengan mengendarai motor.

"Hai malam Nona, hahaha... " Ucap Casen sambil memberiku helm.

"Ga usah jail yah kamu Casen, iiiiisshhh... " Ucapku sambil memukul pelan bahu Casen

"Yuk kita jalan, nanti kamu kemalaman lagi, kan aku ga enak sama orang rumahmu" Ucap Casen sambil siap-siap untuk mengendarai motornya.

"Oke aku uda siap" Ucapku

Laju motor kamipun membelah ibukota yang masih sangat ramai dengan aktivitas orang-orang.

"Wah masih sangat ramai yah... " Ucapku teriak pada Casen karena tak mau kalah dengan kencangnya angin yang menerpa wajah kami.

"Pegangan nanti kamu jatuh!" Teriak Casen tak kalah kencang dariku.

Akupun memegang jaket Casen, sambil melihat-lihat jalanan di ibukota.

Akhirnya kami sampai juga di salah satu warung tenda tempat roti bakar dijual.

Aku bingung ternyata Casen bukan mengajakku ke cafe tapi warung tenda dipinggir jalan dan aku belum pernah makan di tempat seperti ini, apa gak kotor pikirku. tiba-tiba lamunanku di buyarkan dengan panggilan dari Casen.

"Cas.. Sini dong, kamu malah ngelamun! Kamu mau pesan apa?" Tanya Casen sambil menyodorkan menu makanan yang uda lusuh.

"Aku... ". Jawabku bingung antara mau pesan atau tidak yah...

"Uda kalau engga aku yang pesan, kamu suka keju or coklat or keduanya?" Tanya Casen sambil melihat ke arahku.

"Aku suka coklat keju". Jawabku

"Ok, dua coklat keju, satu keju aja, satu kopi susu dan satu bansus yah mang, semuanya dibungkus". Ucap Casen pada penjual roti bakar.

"Cas koq diem aja?" Tanya Casen padaku

"Hmm.. Gpp aku lagi liatin yang jual buat roti bakarnya, kamu sering makan disini?". Tanyaku sambil terus setia melihat ke arah penjual roti bakar.

"Disini roti bakar favoritku, dijamin kamu ketagihan, iya kan mang?" Tanya Casen pada si penjual roti bakar.

"Hehe.. Iya Bang moga sesuai dengan selera pacarnya yah!". Jawab si penjual roti bakar.

"Whattt pacar???" jeritku dalam hati

"Wah jangan salah paham mang, nona ini bukan pacar saya tapi masih jadi teman saya". Jawab Casen

"Oh.. Maaf Ka salah paham saya". Ucap si penjual roti bakar sambil terus memasak makanan yang dipesan.

Aku hanya tersenyum sebagai jawaban kepada si penjual roti bakar

"Ini Bang semua pesanannya, totalnya jadi 90 ribu" Ucap si penjual roti bakar sambil memberikan kantong berisi pesanan Casen

"Ini mang uangnya, terima kasih yah" Ucap Casen sambil membayar pesanannya.

"Eh jadi berapa pesanan aku Casen?". Tanyaku karena aku belum memberikan uang kepada Casen.

"Ga usah kali ini aku traktir tapi kalau kamu ketagihan yang berikutnya bayar sendiri yah! Hahaha... ". Jawab Casen sambil menyalakan mesin motornya.

"Percaya diri banget kamu kalau aku bakal. Ketagihan! Ya uda thanks yah". Ucapku sambil menepuk punggung Casen.

Lalu sambil aku melihat-lihat lampu jalanan, aku baru sadar kalau ini bukan ke arah rumahku.

"Casen kamu mau bawa aku kemana?" Tanyaku bingung

"Oh aku mau antar roti ini dulu buat adikku, gak apa-apa kan?" Tanya Casen sambil terus mengendarai motornya.

"Ok gak apa-apa". Jawabku sambil terus melihat pemandangan kota dimalam hari.

Sesampainya di depan rumah Casen, Casen turun dari motor dan cepat-cepat masuk ke dalam rumah untuk memberikan roti bakar pada adiknya dan kulihat Ia segera keluar dari dalam rumah.

"Yuk, kita jalan lagi, sorry yah aku ga tawarin kamu masuk ke rumahku, lain kali pasti aku akan kenalin sama adikku, aku takut kamu kemalaman". Ucap Casen sambil memakai kembali helmnya.

"Aku gak masalah Casen, kamu tenang aja" Jawabku lalu naik kembali ke jok motor dibelakang Casen.

Lalu Casen melajukan motornya dengan kecepatan sedang tapi lagi-lagi arah ini bukan ke rumahku, sebenarnya Casen mau mengajakku kemana.

Jalanan yang kulalui bersama Casen agak menanjak, biarpun masih berada di dalam kota dan akhirnya kami sampai di sebuah taman.

"Casen kita mau ngapain disini?" tanyaku bingung

"Ayo Cas.. Kemari dan duduk disini!" Ucap Casen sambil menunjuk ke suatu tempat

"Waaahhhhh... cantik banget!" Ucapku kagum dengan pemandangan lampu kota dibawah sana

Lalu Casen membuka satu-satu makanan yang Ia beli tadi.

"Nah ini tempat yang tepat buat nikmatin roti bakarnya". Ucap Casen sambil tersenyum ke arahku.

Akhirnya akupun memakan roti bakarnya dan lupa kalau roti bakar itu aku beli hanya di warung tenda dan ternyata...

"Enaakkk.. !" Ucapku..

Casen hanya tersenyum lebih lebar mendengar kata-kataku..

Setelah selesai makan dan menikmati pemandangan kota, Casen mangajakku untuk pulang.

Di dalam perjalanan pulang aku tidak bicara apa-apa karena aku begitu puas dengan makan malam sederhana yang Casen berikan padaku dan juga aku merasa mengantuk, karena aku belum pernah pergi selarut ini dengan temanku.

Sesampainya dirumah, Casen membukakan helmku.

"Kamu masih pakai softlens?" Tanya Casen tiba-tiba

"Iya". Jawabku.

"Cas, Lebih baik kamu gak usah pakai, kamu uda cantik koq tanpa memakainya, malah benar-benar sangat cantik". Ucap Tulus Casen kepadaku.

"Gak usah gombal dan sok sok merayuku Casen!" Ucapku sambil memutar bola mataku malas.

"Aku gak gombal atau merayu mu, sebagai teman aku hanya mengingatkanmu!" Ucap Casen sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Casen terima kasih yah untuk makan malamnya, aku sangat menyukainya, aku masuk dulu yah sampai jumpa besok, kamu hati-hati yah". Ucapku pada Casen lalu berbalik masuk ke dalam rumah dan melambaikan tanganku padanya.

"Bye Cas, met istirahat yah... ". Ucap Casen lalu Ia pun pergi.

"Nona anda sudah pulang?". Ucap Nora sesampainya aku masuk ke dalam rumah.

"Ya Nora". Jawabku lalu aku langsung masuk ke kamarku, karena aku sudah sangat mengantuk dan cepat-cepat membersihkan tubuhku agar aku dapat beristirahat.

Ting.. Tiba-tiba hpku berbunyi..

"Loe pergi kemana malam ini?"

Satu pesan masuk dari Dion.

1
lin
seru nih...semangat thorr lanjutkan..jangan lupa mampir
Meliora
Puas hati!
aratanihanan
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
Khansa_nana_jennie22
Menginspirasi banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!