NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:117.9k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Sila, seorang gadis karier dari dunia modern yang tajam lidah tapi berhati lembut, terbangun suatu pagi bukan di apartemennya, melainkan di sebuah istana mewah penuh hiasan emas dan para pelayan bersujud di depannya—eh, bukan karena hormat, tapi karena mereka kira dia sudah gila!

Ternyata, Sila telah transmigrasi ke tubuh seorang selir rendahan bernama Mei Lian, yang posisinya di istana begitu... tak dianggap, sampai-sampai namanya pun tidak pernah disebut dalam daftar selir resmi. Parahnya lagi, istana tempat ia tinggal terletak di sudut belakang yang lebih mirip gudang istana daripada paviliun selir.

Namun, Sila bukan wanita yang mudah menyerah. Dengan modal logika zaman modern, kepintarannya, serta lidah tajamnya yang bisa menusuk tanpa harus bicara kasar, ia mulai menata ulang hidup Mei Lian dengan gaya “CEO ala selir buangan”.

Dari membuat masker lumpur untuk para selir berjerawat, membuka jasa konsultasi percintaan rahasia untuk para kasim.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Seluruh dapur terdiam melihat kejadian itu.

TuTu: Meow… (kemudian pingsan di tempat).

“Ah ya, racun ringan. Untung bukan aku yang jadi tikus percobaan hari ini,” gumam Mei Lin sambil memeluk TuTu dan memanggil tabib istana.

Setelah diperiksa, racun itu termasuk ringan — cukup membuat perut melilit dan pingsan beberapa jam.

“Tapi cukup untuk membuatku tak bisa tampil di depan kaisar...,” bisik Mei Lin sambil memutar matanya.

Meski terlihat santai, Mei Lin menyimpan setiap kejadian dengan hati-hati. Ia menyelidiki dengan metode unik:

Mengirim roti isi ke para pelayan, dan melihat siapa yang diam-diam memuntahkannya (karena takut diracun balik).

Melempar teka-teki ke setiap pengawal dapur, dan mencatat siapa yang gugup berlebihan.

Menulis ancaman palsu dan meninggalkannya di taman, lalu berpura-pura tidak tahu saat semuanya panik.

Dan akhirnya...

Seorang pelayan mengaku bahwa Lady Hua menyuruhnya memberikan tanaman “daun selera” itu ke dapur.

Di hadapan kaisar, Lady Hua menyangkal dengan keras. Tapi bukti-bukti tidak bisa dibantah.

“Semua hanya karena aku ingin kaisar kembali memperhatikan para bangsawan yang telah berjasa membesarkan istana ini!” serunya lantang.

Mei Lin justru menyahut, “Tapi dengan membunuh kucing dan mencampur minyak goreng di tangga? Itu lebih cocok untuk sandiwara Wayang Kelapa Terpeleset.”

Ruangan tertawa.

Kaisar menghela napas. “Kau akan dikirim ke Biara Utara untuk memikirkan kembali ‘cara yang lebih beradab’ dalam berbuat baik.”

Lady Hua menjerit

Saat kembali ke kamar, Pengawal Mo sudah menunggu dengan nampan teh.

“Pagi ini ada yang mau bunuh anda , sekarang anda santai minum teh?”

Mei Lin tersenyum, memegang cangkir.

“Hidup di istana seperti membuat kue isi kejutan. Kau tak tahu isinya racun atau coklat... sampai kau gigit.”

Pengawal Mo melongo. “Kau sebenarnya pernah jadi penjahat di kehidupan sebelumnya, ya?”

Mei Lin: “Aku? Tidak. Tapi mungkin... aku fans berat cerita silat!”

...----------------...

Beberapa waktu setelah kejadian penyusupan racun, Kaisar memutuskan bahwa kerajaan perlu lebih dekat dengan rakyat. Ia ingin menunjukkan bahwa istana bukan hanya tempat emas dan permata, tapi juga tempat para pemimpin yang peduli.

Dan siapa yang diajak sebagai simbol itu?

Tentu saja... Selir Mei Lin.

 

“Mei Lin, kau akan menjadi juri utama dalam Festival Masakan Rakyat Lin’an,” ujar Kaisar sambil menahan senyum melihat wajah Mei Lin yang sedang mencoba topi jerami besar dan bergaya seperti petani.

“Jadi, aku ini apa? Selir? Juri? Duta pertanian? Atau... chef keliling kekaisaran?” gumam Mei Lin sambil berkaca di wadah cermin emas.

“Semua. Dan kau yang paling cocok.” Kaisar menepuk tangannya lembut.

Dan mei Lin hanya bisa pasrah .

Beberapa hari berlalu mereka akhirnya tiba di Desa, Disambut Riuh

Desa Lin’an terkenal dengan sawah berundak dan bumbu cabainya yang bisa membuat naga bersin.

Saat rombongan istana tiba (dengan penyamaran sederhana, tentu saja), warga menyambut dengan meriah.

Anak-anak berebut melihat Mei Lin yang mengenakan pakaian rakyat biasa, namun tetap tak bisa menyembunyikan keanggunan alaminya.

“Eh, Nona Juri... nona Juri! Ajarin aku goreng telur tanpa gosong!” tanya seorang anak

“Aku mau tahu kenapa rotiku keras kayak batu!” tanya anak lainya

Mei Lin dengan sabar menjawab, sesekali memberikan tip, dan bahkan menyulap adonan singkong jadi bakpao isi mangga hanya dengan bahan sederhana. Semua terkesima.

Namun di balik riuh tawa rakyat, ada mata yang mengawasi tajam.

Seorang bangsawan rendahan, Lord Guo, merasa iri dengan perhatian rakyat terhadap Mei Lin.

Ia sebelumnya mencoba mendekati kaisar dengan menghadiahi seekor unta berbulu emas (yang ternyata palsu dan mengejutkan semua orang karena bulunya rontok dalam dua hari).

Kini, ia ingin mencemarkan reputasi Mei Lin di depan publik.

“Kita campur sedikit biji pahit langka ke dalam sup yang akan dicicipi Mei Lin,” bisik Lord Guo pada pengikutnya.

“Kalau dia keracunan dan muntah di depan rakyat, reputasinya jatuh seketika!”

* Kompetisi Dimulai: Masak Seru, Masak Jujur

Setelah berbagai tim menampilkan hidangan mereka, giliran tim utusan dari daerah utara — yang diam-diam disusupi Lord Guo — menyajikan sup ayam bunga kelor.

Mei Lin mencium aroma sup itu... dan alisnya naik.

“Hm... kenapa aromanya seperti... rumput yang dicampur kesedihan?” gumamnya lirih.

“Apakah ini khas daerah utara?” tanya salah satu juri tambahan.

Sebelum menyentuh sendok, Mei Lin pura-pura batuk keras, lalu menjatuhkan sumpitnya ke dalam mangkuk.

“Aduh! Wah, sumpitku jatuh!” ujarnya, lalu tertawa canggung.

“Maaf, ini pertanda langit bahwa aku tak boleh mencicipi yang ini lebih dulu. Pengawal Mo, kau duluan.” Ia menyerahkan ke pengawal setianya

Pengawal Mo hanya bisa terbelalak melihat tingkah Mei Lin.

Namun dengan gerak cepat dan tatapan penuh makna, Pengawal Mo mengambil air dari kendi khusus yang biasa digunakan untuk mendeteksi racun dan menuangkannya ke dalam sup.

Reaksi cairan: menghitam.

“Ah, ini dia... Sup Tersenyum Pahit!” seru Mei Lin sambil menunjuk mangkuk dengan gaya ala penjual pasar malam. “Ternyata... racikan maut!”

Rakyat heboh.

Dengan cepat, kaisar memerintahkan agar pengusul resep palsu diselidiki. Beberapa warga yang diawasi Lord Guo buka suara, dan akhirnya identitasnya terbongkar.

Lord Guo berlutut di tengah tanah sawah, wajahnya tertutup lumpur setelah mencoba kabur dan terjatuh ke petak sawah.

Kaisar hanya menatap datar. “Kau bahkan tak bisa membedakan antara bumbu dan bahaya.”

Mei Lin tersenyum, lalu berkata, “Ampuni dia, Yang Mulia. Tapi hukum dia untuk ikut lomba membuat kue dengan anak-anak desa. Jika dia gagal... biar anak-anak yang menentukan hukumannya.”

Kaisar: “Itu terlalu...”

Anak-anak desa: “YA! LUMURI DENGAN TEPUNG KALAU KALAH!!”

Lord Guo menangis tanpa bisa melawan lagi.

Festival berakhir dengan Mei Lin memenangi hati rakyat, bukan karena tampil mewah, tapi karena masakannya, tawanya, dan kecerdasannya menyelamatkan desa dari racun yang hampir merusak reputasi kerajaan.

Saat pulang ke istana, Pengawal Mo bertanya, “anda tadi pura-pura batuk, apa itu sudah direncanakan?”

Mei Lin mengedipkan mata. “Sudah. Karena... orang jujur itu bukan yang tidak pernah dibohongi, tapi yang selalu bawa air deteksi racun.” jawab Mei Lin dan itu membuat Qin Mo tidak habis pikir.

Pengawal Mo: “Kalau anda jadi Kaisar wanita, aku pasti langsung pindah negara.”

Mei Lin yang mendengar itu tertawa lalu memandang Qin Mo dengan serius lalu berkata.

“Kalau aku jadi Kaisar wanita, kau akan ku pastikan akan jadi selir pertamaku.”

Pengawal Mo yang mendengar itu pun tersedak air minum, lalu memandang Mei Lin ngeri.

Sedangkan Mei Lin tertawan terbahak bahak bersama Lian yang sedang menyediakan kudapan.

Bersambung

1
kurnia rahayu
👍👍👍💪💪💪
mong air
sesuai untuk bacaan santai2...tiada intrik berat..
myukai pwatakan Pemaisuri mei lin.jarang2 sbegitu..Author,,tbaik..😚
Asihfitr
endingnya mei lin hamil LG brarti anaknya 5 tp blm melahirkan udh end
Asihfitr
endingnya mei lin hamil LG brarti anaknya 5 tp blm melahirkan udh end
Hastin71
sayang kalau di lewatkan setiap episodenya...ceritanya pembelajaran sekali,Thor
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 👍👍👍👏👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝒂𝒏𝒆𝒉 𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒏 𝒚𝒈 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒊𝒕𝒖 𝑹𝒖𝒆 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒕𝒑 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒋𝒅 𝒀𝒖𝒏 𝒁𝒉𝒊 𝒅𝒏 𝒅𝒖𝒂"𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒕𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒋𝒈 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒊𝒔𝒂𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒂𝒉𝒖𝒍𝒖 𝒕𝒑 𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒏𝒐𝒗𝒆𝒍 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒏𝒚𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒅𝒓 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒑𝒅𝒉𝒍 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒓𝒖 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒑𝒂𝒔 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒅 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝒂𝒎𝒃𝒚𝒂𝒓 𝒅𝒆𝒉 𝒃𝒂𝒄𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒅 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒉𝒓𝒔 𝒂𝒏𝒋𝒍𝒐𝒌 𝒈𝒂𝒓𝒂" 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒄𝒂𝒖 🤦‍♀️🤦‍♀️😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝑳𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏 𝑹𝒖𝒆 𝑭𝒆𝒏𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒓𝒖 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑱𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒋𝒅 𝒎𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒍 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 😒😒
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓" 𝒚𝒂 😄😄
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒌𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒌𝒂𝒌 𝒊𝒕𝒖 𝑹𝒖𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒚𝒂 𝒌𝒐𝒌 𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒊𝒏𝒊 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒌𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 🤔😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒊𝒓𝒂𝒊𝒏 𝒕𝒓𝒊𝒑𝒍𝒆𝒕 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒏𝒚𝒂 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒚𝒂 😄😄
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒍𝒈 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒄𝒊𝒓𝒊 𝒌𝒉𝒂𝒔𝒏𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒊𝒏𝒕𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒖𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑳𝒊𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 👍👍👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!