NovelToon NovelToon
YOTH: The Mystery Laboratory

YOTH: The Mystery Laboratory

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Konflik etika / Perperangan / Robot AI
Popularitas:464
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

seorang remaja laki-laki yang berumur 15 tahun bernama Zamir pergi ke pulau kecil bersama keluarganya dan tinggal dengan kakeknya karena ayahnya dialih kerjakan ke pulau itu.

kakek Zamir bernama kakek Bahram. Kakek Bahram adalah oramg yang suka dengan petualangan, dan punya berbagai pengalaman semasa hidupnya.

Saat kakeknya sedang membereskan beberapa catatan lama. Ada selembar catatan yang menuliskan tempat yang belum kakek Bahram ketahui tentang pulau ini. jadi kakek Bahram mengajak cucunya Zamir untuk ikut menyelidiknya.

Akankah mereka menemukan tempat tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Awal Menuju Lantai Tujuh

"Kalian jangan pergi berjauhan dulu ya, karena kita belum punya peta apartemen ini. Kecuali kalian nanti sudah cukup hafal lokasinya." kakek berkata, aku dan teman-temanku mengangguk untuk menjawabnya.

Kami semua kembali turun ke lobi tadi. Aku melirik speaker di dinding dengan suara The Lockmaster sebelumnya, entah nanti dia akan memberi arahan lagi atau tidak.

Kami pergi ke pintu di sisi kanan lobi. Pintu berwarna abu-abu gelap, tengan jendela kecil persegi di atasnya yang sudah berdebu.

Kakek membuka pintu itu. Sedikit dengan bantuan dorongan tubuhnya karena pintunya sangkut-sangkut saat dibuka sebab sudah tua.

Isi dalamnya adalah lorong kecil yang langsung mengarah ke kiri. Lorongnya gelap, tapi isinya masih bisa dilihat.

Kami masuk lorong itu sejara berbaris dengan kakek duluan.

Sampai akhirnya kami menemukan belokan lagi ke arah kanan. Kami baris mengikuti arahnya, tidak perlu waktu lama ke arah kanan kami sudah berada di bagian halaman dalam apartemen Guikos.

Halamannya luas. Di tengah halaman, ada tumpukan banyak barang menjulang ke bagian tertinggi apartemen, atau itu sebenarnya ruangan, aku juga tidak tau.

Yang anehnya, kami tetap bisa melihat sekitar dengan jelas. Padahal tidak ada sumber cahayanya terlihat, seperti kami hanya diselimuti kabut yang sangat tebal, bukan di malam hari.

Unit pada lantai nol berjejer mengitari bagian tengah lapangan ini. Dimulai dari lantai nol, karena nanti mulainya dari unit 001, bukan dari 101.

Unit-unit ini biasanya berisi beberapa ruangan. Seperti dapur, dua kamar, kamar mandi, dan satu ruang tengah, seperti rumah kecil-kecilan.

Di bagian depan unit-unit ini ada teras yang memanjang satu meter dari bagian dinding. Dan ada pagar pendek juga di bagian depan terasnya dengan satu pintu pagar pada masing-masing unit.

Di depan pagar teras, ada beberapa barang tertumpuk. Kebanyakan setinggi orang dewasa, dengan box kayu, kardus, dan papan kayu.

"kita harus menyusuri unit-unit di lantai nol ini dulu, sampai kita ketemu ruang security." kakek berkata mengarahkanku dan teman-temanku.

Aku dan teman-temanku mengangguk sebagai jawaban.

BOOM!

Terdengar suara dentuman di dekat barang-barang yang tertumpuk menjulang di tengah halaman. Kami mengintip dari tumpukan barang di depan teras, melihat apa yang jatuh barusan.

Terlihat sosok makhluk dengan tubuh yang cukup besar. Bentuknya seperti boneka rajutan berbentuk manusia sederhana dengan benang-benang rajutan berwarna coklat, tapi jelas ukurannya jauh melebihi boneka biasa.

Dengan kepala bulat, bentuk kaki dan tangan sederhana. Matanya juga adalah mata kancing dengan warna hitam bundar.

Dia tadi bukan jatuh sama sekali. Dia sengaja terjun, posisinya saja sudah siap mendarat. Makhluk boneka rajut itu mulai berjalan perlahan berkeliaran di halaman tengah apartemen Guikos.

Kami menelan ludah. Kami baru masuk di apartemen ini dan malah langsung diberi tahu arti kata "bertahan" dari The Lockmaster sebelumnya.

"baiklah anak-anak, karena sepertinya tantangan kita bertambah kita harus hati-hati. Tapi tenang saja, kakek akan melindungi kalian kalau makhluk itu memang akan menyerang kita." kakek berbisik, memanduku dan teman-temanku.

Kami mengangguk lagi sebagai jawaban. Tantangannya tidak akan mudah, tapi itu malah membuat laboratorium Aether makin menarik karena tes masuknya saja tidak main-main.

Kami berjalan dari barang lain ke barang lain yang berada tepat di depan pagar teras. Itu untuk tempat persembunyian dari dilihat makhluk boneka rajut itu. Sesekali saat barang yang tertumpuk tidak terlalu tinggi kami jongkok.

Boneka rajut itu juga terus berkeliaran di halaman dalam. Sudah seperti satpam di sebuah tempat yang memastikan keamanan tempatnya.

Kami melihat ada peta di dinding bagian luar unit 008. Peta apartemen lantai nol, sepertinya ini murni sisa orang yang tinggal disini dulu.

Karena kalau dari pengurus apartemen langsung, pastinya akan ada di ruangan yang lebih umum seperti tempat air, listrik, atau petugas. Kakek memperhatikan peta itu.

"ruang security di lantai ini ada pada setiap sudut bagian apartemen, sepertinya kita harus cek semuanya. Kita tidak boleh berpencar sampai tau kelemahan monster boneka itu." kakek berkata.

Aku dan teman-temanku mengangguk lagi.

"ini akan lama, tapi bagiku juga ini bisa jadi makin seru bagiku." Eron menceletuk sambil berbisik.

"aku tidak mengerti isi pikiranmu Eron, boneka itu bisa saja malah menyerang kita." jawab Elysia sama berbisiknya.

"oh ya? Coba kita lihat apakah boneka dua meteran itu memang menyerang kita atau tidak." bisik Eron sambil mengambil sebuah batu kecil yang berada di bawah pagar teras.

Lalu Eron melempar batunya ke arah tengah halaman dalam beberapa meter dari makhluk rajut itu. Membuat Elysia hampir berseru tertahan. Aku, Bhanu, Naurah, dan kakek juga sampai melihat ke arahnya.

Krek...

Suara mesin dalam makhluk terdengar halus. Aku sampai tertegun, monster boneka itu melirik ke arah batunya jatuh dan bersuara. Tapi kepalanya berputar ke arah belakang tanpa tubuhnya ikut memutar.

Lalu setelah ia melihat bahwa tidak ada apa-apa kepalanya kembali memutar sesuai arah tubuhnya.

"baiklah... Setidaknya kita tau kalau penglihatan dan pendengaran monster itu cukup tajam. Tapi lain kali kalau mau melakukannya lebih hati-hati." kakek berkata.

Elysia menyenggol siku Eron.

"tuh kan, udah kubilang juga boneka itu bisa berbahaya..." Elysia menceletuk sambil berbisik.

"tapi setidaknya kita jadi dapat informasi baru kan?" Eron balas berbisik, mengangkat bahunya seperti tidak melakukan hal salah sama sekali.

Setelah itu kami kembali menyusuri unit-unit apartemen. Setidaknya monster itu tidak ikut menyusuri bagian teras unit, kalau iya kami bisa dalam bahaya yang lebih besar.

Sesekali ada poster kusam yang tertempel di dinding luar unit apartemen. Dengan warna hitam putih yang pudar karena sudah lama.

Aku melirik bagian halaman dalam apartemen ini. Memang berkabut, entah monster itu bisa melihat tetap jelas atau tidak. Tapi yang jelas, dia kemungkinan besar akan mengejar kami kalau kami dilihat olehnya.

Entah dia kawan atau lawan. Tapi sepertinya kemungkinan dia kawannya itu kecil, mana mungkin dia diaktifkan hanya untuk menghibur kami kan? Kalau iya jelas dia sudah ada sejak di lobi tadi untuk memandu kami.

Tapi yang seramnya dia bisa kebal jatuh dari ketinggian seperti saat dia muncul tadi. Itu bisa jadi kabar buruk karena berarti ketahanan dia cukup kuat.

Tidak lama kemudian kami bertemu dengan ruangan securitynya. Di sudut bagian kanan depan lantai nol apartemen.

Ada dua pintu, tapi kedua pintunya sama-sama harus cari akses khususnya. Kami jelasnya tidak akan bisa masuk saat ini.

"sepertinya kita harus cari dulu, kalau The Lockmaster menyuruh keruangan ini untuk mengaksesnya jelas tidak mungkin tersembunyi di ruangan lain." kakek berkata.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!