Si Gadis Dingin bernama Zea yang menghadapi banyak masalah didalam keluarganya , menyebabkan dirinya menjadi seorang yang selalu menyendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RANIYAH FAZILA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PELAKU DITEMUKAN
Leo yang melihat Zea hanya diam dan hpnya yang dari tadi berdering, mengambil hp Zea dan mematikan telpon.
Zea rasanya sudah mati rasa, dari tadi Zea diam tidak bergerak. Tubuhnya seperti tidak mau bergerak, karena demam yang sedang dialaminya ditambah lagi dengan orang yang terus menganggunya.
"Zea, hp kamu? " tanya Leo.
Zea memperbaiki posisi duduknya menjadi tegak.
"Biarkan saja kak, aku sudah capek diganggu orang itu terus" jawab Zea.
"Padahal aku sudah memblokirnya, tetap saja orang itu terus menganggu ku. Orang itu sudah menakut-nakuti ku" lanjut Zea.
"Kalau begitu simpan saja hpnya! " kata Leo.
"Kakak saja yang menyimpannya " ucap Zea menatap Leo.
"Tapi di hpmu kan ada privasinya, bagaimana jika diketahui orang ? " tanya Leo heran.
"Lagipula yang menyimpannya adalah kak Leo, Zea percaya ko sama kak Leo" jawab Zea.
Leo mengangguk, Leo menyimpan ponsel Zea.
Kini, demam Zea sudah menurun.
"Kak, aku bosan" ungkap Zea.
"Seperti tidak ada hal yang menyenangkan" Lanjut Zea.
"Hmm, kalau begitu... bagaimana kalau kita membeli abaya untuk Zea. Atau berbelanja sesuatu barang? " tanya Leo.
"Oke deh" seru Zea, Zea seketika bersemangat.
Mereka berangkat menuju tempat tujuan.
"Kak..., sepertinya Zea ingin membeli buku terlebih dahulu" ungkap Zea.
"Baiklah, kita ke toko buku dulu ya! " seru Leo.
Zea mengangguk, senyum terukir diwajahnya.
Mereka sampai di toko buku.
Toko itu memiliki buku-buku yang sangat lengkap, toko itu juga ramai dikunjungi oleh banyak orang.
Zea melihat-lihat buku novel...
"Hmm, dimana ya? " gumam Zea sedang mencari buku.
Zea akhirnya menemukan buku novel yang ia cari.Zea tersenyum.
'𝘕𝘢𝘩! 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘶𝘯𝘺𝘢. 𝘞𝘢𝘩! 𝘣𝘶𝘬𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘺𝘢! 𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘦𝘬𝘰𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘴𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 'pikir Zea.
Zea mengambil buku itu, setelah itu berkeliling lagi. Zea juga membeli buku catatan, lalu membayar buku-buku itu.
Zea melanjutkan perjalanan menuju toko perhiasan.
"Zea kenapa pergi ke toko perhiasan? bukannya kamu kurang suka pakai perhiasan? " tanya Leo sedikit meledek Zea.
"Hehehe, aku memang kurang suka memakai perhiasan. Tapi, perhiasannya bukan untukku saja " jawab Zea.
" Ohh... baiklah kita lanjut ya! "kata Leo mengangguk.
Zea sampai di toko perhiasan, kemudian memilih perhiasan yang cocok.
'𝘈𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘩𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘪𝘣𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩, 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘬𝘶, 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘢𝘮𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘯𝘦𝘯𝘦𝘬 𝘫𝘶𝘨𝘢' batin Zea.
Leo membantu Zea memilihkan perhiasan yang cocok. Zea membeli anting untuk dirinya.
Selain itu, Zea juga membelikan gelang untuk neneknya karena neneknya suka memakai gelang dan membeli kalung untuk mamanya.
"Bingung nih kak! untuk bibi pembantu yang mana ya perhiasannya" seru Zea, bingung.
"Bagaimana kalau yang ini? " tanya Leo menunjuk cincin emas dengan berlian diatasnya.
"Wah! bagus, pasti bibi pembantu sangat suka dengan cincin ini" seru Zea.
Zea membeli cincin dengan model yang sama untuk para pembantu di rumahnya.
Leo juga mampir ke toko jam tangan, untuk membeli jam untuknya, papanya dan semua pembantu laki-laki, termasuk koki, tukang kebun dan pengawal.
Setelah membeli beberapa barang, mereka kemudian menuju ke salah satu restoran dengan makanan enaknya yang terkenal.
Zea memesan beberapa menu makanan yang ia suka, begitu juga dengan Leo.
Sambil menunggu makanan, Zea membaca buku novel yang tadi baru ia beli.
Leo mendapatkan pesan dari penyelidik, penyelidik itu bilang kalau mereka sudah menemukan pelakunya.
Leo mengirimkan pesan, kalau ia akan bertemu dengan tim penyelidik dirumah saja.Karena sedang tidak berada dirumah.
Makanan sudah disajikan, aroma makanan itu menggugah selera. Zea sudah tidak sabar menyantapnya.
Setelah selesai, mereka bergegas untuk pulang.