Seorang remaja laki-laki yang masih bersekolah SMA terpaksa menerima permintaan sang mommy untuk menikah dadakan dengan anak mantan supirnya. Apakah sang anak akan menerimanya?.
Sedangkan sang mempelai perempuan tidak tahu siapa yang akan menikahinya. Dia sudah tak sadarkan diri ketika ijab qobul itu terjadi.
Entah mimpi apa aku semalam, dari seorang lajang sekarang sudah beristri.
-Greyvanno Alexander Geraldy
Siapa dia? benarkah suamiku?
-Naretta Andara Ibrahim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Winda keenandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Menjelang petang Retta mendengar suara kendaraan memasuki gerbang. Mungkin mommy, batinnya. Dan, benar saja. Suara mommy sudah terdengar ketika meminta tolong mbak Asih untuk mengangkat seluruh belanjaannya.
Begitu masuk rumah, mommy langsung mencari Retta dan menemukannya di dapur. "Sayang, kamu memasak lagi?" Tanya mommy sambil mengambil air minum.
"Ini cuma membantu bi Mar kok Mom, buat bakwan jagung." Jawabnya sambil terus menghaluskan bumbu.
"Kenapa tidak di blender?" tanya Mommy. "Aahh ada bakwan jagung jadi teringat daddynya Vanno. Dia sangat suka bakwan jagung, dan juga tidak boleh di blender." Lanjut mommy.
"Benarkah?" Tanya Retta. " Rasanya memang akan beda nanti jika bumbunya diblender, Mom." Jawab Retta sambil tersenyum.
Mommy senang sekali Retta mau terjun langsung ke dapur untuk membuatkan makanan Vanno. Dia jadi merasa tidak terlalu khawatir, karena Vanno, putranya itu akan sangat susah sekali untuk makan.
Belum sempat mommy menyahuti perkataan Retta, Vanno sudah berteriak memanggil mommynya. Retta terkejut mendengar teriakan Vanno, sementara sang mommy masih diam tidak beranjak.
"Mom, eehhmm.. mas Vanno?" Tanya Retta sambil berbalik menghadap mommy.
"Biarkan saja," jawab mommy. "Sebentar lagi juga pasti turun." Lanjut mommy.
Dan benar saja. Vanno turun untuk mencari mommynya. " Mommy apaan sih, itu belanjaan siapa?, kamar Vanno jadi penuh dengan belanjaan Mom!" Kata Vanno sambil merengut kesal.
"Belanjaan Retta." Jawab mommy singkat.
Vanno hanya bisa melongo mendengar jawaban mommynya. “Sebanyak itu?,” tanya Vanno. “Mommy mau buat butik lagi untuk Retta?” Lanjutnya.
Sementara Retta hanya mengernyitkan keningnya. Dia bingung harus berkomentar apa.
Mommy berbalik dan mendelik melihat Vanno. “Kamu itu harusnya berterima kasih sama mommy, mommy sudah susah payah membelikan segala keperluan Retta. Mommy itu membantu kamu.” Kata mommy. “Mommy juga sudah membelikan baju tidur koleksi terbaru dari EZ Collections. Kamu tahu sendiri kan, tante Ezza itu selalu memproduksi karyanya secara limited, harusnya kamu bersyukur.” Lanjut mommy.
Vanno semakin membulatkan matanya dengan lebar. Dia tahu siapa tante Ezza itu. Dia salah satu teman designer mommynya yang memproduksi pakaian tidur yang sangat sexy. Hasil rancangannya bahkan sudah go internasional.
Beberapa kali dia pernah dipaksa mommynya untuk menemaninya melihat show tante Ezza, namun dia selalu menolak. Menurutnya, akan sangat memalukan melihat para model pakaian itu berlenggak lenggok kesana kemari dengan menggunakan pakaian tidur yang sangat minim sehingga menampilkan beberapa bagian tubuhnya.
Vanno bergidik, dia membayangkan apa jadinya dirinya nanti jika melihat Retta memakai baju yang seperti itu. Semalam saja dia harus mandi dua kali, padahal hanya melihat Retta yang memakai baju yang tidak terlalu terbuka, hanya bagian dada agak terlalu rendah.
Melihat Vanno terdiam, mommy mencubit pinggangnya. Auuww. Vanno tersentak.
“Kamu ini, baru dikasih tahu Retta punya baju baru saja sudah membayangkan yang iya-iya,” goda mommy.
Vanno mendelik, “Apa sih Mom, yang iya-iya itu maksudnya apa?” Kata Vanno.
Mommy semakin geregetan. “Ya seperti yang kalian lakukan semalam.” Jawab mommy. “Mommy akan membantu kamu Van, sampai kamu normal lagi.” Lanjut mommy sambil menepuk bahu Vanno.
Vanno mendengus kesal. “Vanno ini normal Mom, tidak belok!” Jawab Vanno sedikit keras. Dia sudah jengah dengan mommynya yang selalu mengira dirinya itu belok karena terlalu sering berhubungan dengan sahabat-sahabatnya. Dia bahkan tak pernah berpacaran dengan siapapun.
Mommynya sudah berulang kali memperkenalkannya dengan anak beberapa sahabatnya. Tapi, Vanno selalu menolak. Sebenarnya, mommy hanya tidak ingin trauma anaknya itu kembali kambuh.
\=\=\=\=\=
Masih mau up lagi?