NovelToon NovelToon
Aku Bukan Bidadari Surgamu

Aku Bukan Bidadari Surgamu

Status: tamat
Genre:Anak Yatim Piatu / Tamat
Popularitas:80.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma .R

Noda hitam yang sudah mengotori tak akan bisa di hapus oleh waktu. Menikahi perempuan yang pernah di sakiti tidak menjadikannya terobati. Tapi justru dendam akan menjadi bumbu rumah tangga. Tapi kini ia meminta maaf dengan kedatangan dirinya yang telah bertransformasi menjadi ustadz, apakah akan ada ujung dendam?
Simak kisahnya,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma .R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Jaket berdarah

Athar tampak kewalahan menggaruk tubuhnya, ia bingung apa yang salah dengan dirinya hingga mengalami penyakit kulit semacam itu.

Ia bersiap siap untuk ke dokter spesialis kulit karena sudah tidak bisa menahan rasa gatal.

"Kamu mau kemana?" tanya Mina, ia memperhatikan Athar tampak buru buru.

"Mau ke dokter spesialis kulit, kamu mau ikut? ayolah kamu ikut ya, temani aku," pinta Athar

"Aku tiba-tiba pusing, kamu sama pak supir aja ya," jawab Mina memberi alasan untuk menolaknya.

Athar tak punya waktu lama untuk membujuk Mina, buru buru ia pergi meskipun Mina tak ingin ikut.

Melihat Athar yang kesakitan membuat Mina menatapnya dengan senyuman liciknya. Namun air matanya tetap saja jatuh, ia selalu teringat akan mimpi buruk yang selama ini menghantui tidurnya.

"Nyonya," bi Siti menghadap Mina.

"Iya kenapa?"

"Ini saya nemuin jaket putih di bawah lemari, tapi saya kaget karena pas saya lihat ternyata ada bekas darahnya," ucap Bi Siti sedang tangannya menunjukkan jaket itu ke hadapan Mina.

Mina mengambil jaket putih yang sudah buruk itu, ia mengamati jaket tersebut.

"Oke..pergilah lanjut kan kerjaan mu," suruh Mina.

Mina membawa jaket itu ke kamarnya, ternyata ia sudah menyadari bahwa itu adalah jaket miliknya.

Bercucuran air mata Mina melihat jaket yang dulu ia kenakan ada di bawah lemari Athar.

Itu adalah jaket yang enam tahun lalu ia kenakan saat Athar menyiksa dirinya. Hingga jaket tersebut mengingatkannya pada kesakitan enam tahun lalu,

Kala itu Mina mendapat hadiah dari ayah Athar karena berhasil menjadi juara dua di kelas. Saat itu Mina sedang berjalan pulang dari rumah Athar.

Tiba-tiba ia di hadang oleh Athar dan ke tiga temannya.

Mina tak bisa lari kemana mana.

Athar tersenyum sinis menatap Mina, "Perempuan nggak tau malu, kerjanya cuma meras ayah aku doang, mikir dong, harga diri kamu sebagai perempuan dimana,," cetus Athar menatap tajam.

"Aku tidak memeras siapa pun," tegas Mina.

"Masih ngelak lagi, padahal di tangan dia sih udah ada bukti nyatanya, tuh jaket yang kamu pake juga pemberian ayah kan,"

"Apaan sih, nggak jelas," Mina berjalan lurus tanpa memperdulikan Athar.

Athar merasa tidak dihargai saat berbicara, ia menarik tangan Mina. Sedangkan teman Athar yang lain menarik paksa jaket itu.

Mina yang lemah tak sanggup menghadapi Athar dan teman temannya. Kala itu Athar masih tak dewasa pemikirannya, tanpa berpikir panjang ia memukul lengan Mina, di jari tangannya ada cincin runcing yang menyebabkan lengan Mina tergores. Menetes lah darah itu dari lengannya.

Tak puas dengan itu, Teman Athar membuka paksa jaket Mina yang telah berdarah. Pada akhirnya Mina di dorong hingga terjatuh dan ditinggalkan begitu saja.

Bercucuran air mata Mina mengingat saat saat menyakitkan dulu. Melihat jaket itu bagai menunjukkan kembali masa lalunya yang kelam.

"Kenapa dia masih menyimpan jaket ini," batin Mina sedang hatinya di penuhi dendam.

...*******...

"Assalamualaikum.." ucap Athar yang baru saja kembali.

"Waalaikumussalam," Mina tampak menyibukkan diri dengan hp nya.

"Alhamdulillah, udah agak lumayan, tadi udah di periksa terus di kasih obat oles," jelas Athar meski Mina tak bertanya. Ia duduk di samping Mina.

"Baguslah," ucap Mina singkat.

"Kamu mau bantu aku mengoleskan salep ini?" tanya Athar.

Mina menoleh ke arah Athar.

"Eh nggak usah deh, nanti gatalnya malah menular, aku sendiri aja," lanjut Athar.

Mina meletakkan jaket putih tadi di meja, "Untuk apa kamu menyimpan ini, apa kamu masih berniat menghancurkan ku?" sorot mata tajam Mina mengagetkan Athar.

"Dari mana kamu dapat jaket itu?"

"Nggak perlu aku dapat dari mana, jawab dulu, apa kamu menyimpan ini karena masih ingin melanjutkan kejahatan mu?"

"Astaghfirullah nggak gitu Mina, aku menyimpan itu justru karena aku merasa bersalah, aku selalu memakai jaket itu saat aku ingin bertemu dengan mu," jelas Athar.

Mina tak percaya sedikit pun dengan perkataan Athar. "Sudahlah, aku tau kamu hanya mengubah tampilan agar terlihat baik, pada nyatanya kamu masih sama,"

"Mina, tolong percaya, aku nggak ada maksud kayak gitu," lanjut Athar, ia berusaha meyakinkan Mina.

"Jangan kamu pikir aku masih lemah seperti Mina yang dulu, aku bisa jadi pembunuh jika kamu mau," tegas Mina pelan tapi tajam. Ia lalu pergi ke kamarnya untuk mengunci diri.

Athar terdiam mendengar kata-kata tajam dari Mina. Ia sadar bahwa yang dilakukannya dulu memang sudah melampaui batas. Namun penyesalan selalu datang terlambat. Kini ia harus tersiksa karena rasa bersalah dan rasa cintanya pada Mina.

Athar menyusul Mina, ia tak henti mengetuk pintu kamar Mina.

"Aku tau aku dulu melampaui batas, tapi sekarang aku nggak akan mengulangi kesalahan yang sama, demi Allah aku tidak bermaksud jahat Mina, aku menyimpan jaket itu karena aku menyukai mu sejak kamu menghilang dulu, aku merasa kehilangan, dan menjadikan jaket ini sebagai penawar rindu ku," jelas Athar dari luar.

Mina tak mendengarkan Athar, ia tetap mengurung diri di kamarnya.

"Sudahlah Athar, aku tau kamu, aku sudah mengenalmu sejak lama bahkan saat kita masih kecil," sahut Mina dari dalam kamar.

Athar sangat mengkhawatirkan Mina, ia masih saja berdiri di depan pintu kamar Mina. Namun kini ia harus buru-buru keluar karena mendengar suara seseorang yang datang ke rumah.

"Assalamualaikum.." ucap Tante Nurul yang mengunjungi rumah Athar.

"Waalaikumussalam.. silahkan masuk Tan," ucap Athar menyambut kedatangan Tante Nurul.

"Mina mana," tanya Tante sembari berjalan masuk ke ruang tamu.

"Sebentar saya panggilkan Mina Tan," Athar buru-buru memanggil istrinya itu.

Ia kembali berdiri di depan pintu, "Mina..sayang..ada Tante Nurul," ucap Athar pelan.

Mina terkejut, karena kedatangan Tante Nurul terlalu tiba-tiba. Ia membuka pintu kamarnya dan mendapati Athar yang berdiri di sana.

"Aku mohon jangan tunjukkan permasalahan kita di depan Tante," pinta Athar yang khawatir masalah ini akan di ketahui Tante Nurul.

Mina buru-buru ke ruang tamu menemui tantenya, di sisi lain ia khawatir jika sekiranya kedatangan Tante Nurul akan merusak rencananya.

"Eh ada Tante," sapa Mina sembari mencium tangan tantenya. "Iya sayang, gimana kabar kamu,"

"Baik Tan, tante gimana?"

"Kurang baik,"

"Hah..kenapa Tante, apa ada masalah, kalau ada apa apa Tante cerita aja sama aku," Mina tampak memperhatikan Tantenya.

Ekspresi wajah Tante Nurul semakin menyimpan banyak misteri, sorot matanya semakin tajam. "Masalahnya bukan ada di Tante, tapi ada di kamu," tegas Tante Nurul dengan tajam.

"ma_maksud Tante apa? aku nggak ngerti, masalah apa?, aku baik baik aja kok Tan," kata Mina, ia sampai terbata-bata karena khawatir sesuatu telah di ketahui tantenya.

1
Riadatul Jannah
benci saya lihat karakter mina yg awal polos tapi kejam. athar yg sudh berubah sprtinya lbh baik mencri yg bner2 menrima masa lalu seorang. kalau krakter mina gak baget di crta ne. males sy bacanya
amalia gati subagio
poor nurul, naif, egoistis, narsistis absurd!!! apa penderita sindrom hubungan rumit tuan dan hamba? menggunakan syariat utk memuaskan kebutuhannya utk menghamba, gpp mengorbankan org yg katanya dia 'cinta' ? Gpp tuan besar melakukan apa pun, nerimo aja, hamba syahaya hrs & wajib menerima, karna Allah aja maha pemaaf?! #poor syariat #RIP akal sehat
Memyr 67
cerita apa lagi ini? kakak ipsr modelan gitu siii, aq tinggal. alhamdulillah ayah ibuq masih hidup sampai aq nikah, jadi nggak harus tekanan batin ma kakak ipar munafiq.
Memyr 67
ooou dah tamat
Memyr 67
mina sok tau. memang sudah pernah ngurus anak dari bayi? sok sok an jijik, kalau ayamnya buang kotoran, laa nanti kotoran anaknya pas dia pup waktu bayi, bakalan jijik juga? kotoran ayam si kecil, kotoran pupnya bayi lebih banyak min
Pena R
Semangat mba min..
Risanna Rambe
Oke Thor...
Risanna Rambe
Kaget lihat author tiba-tiba up banyak sampe di tamatin hari ini dong..
Makasih Thor..
aku tunggu karyamu yang lain..
Risanna Rambe
Terimakasih up nya thor
Risanna Rambe
Keren mas Athar mendirikan Panti asuhan
Risanna Rambe
Aisha beruntung menemukan keluarga seperti mas Athar dan mba mina
Risanna Rambe
Tante Maya mau beraksi lagi???
Risanna Rambe
🥰🥰🥰🥰🥰
Risanna Rambe
Semoga Tante Maya nggak jahat lagi
Risanna Rambe
Tamu siapa ya..
Risanna Rambe
Tetangga ngeselin..🤣
Risanna Rambe
Makin seru ini..
Risanna Rambe
Kasihan mba min😔
Risanna Rambe
Bagas cuma tempat curhat 😁
Risanna Rambe
Pendukung Bagas✊✊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!