Aku Bukan Bidadari Surgamu
"Mungkin terlalu banyak noda hitam yang terlanjur aku tuliskan di masa lalu mu, namun kini aku berusaha menghapus semua noda itu, maka izinkan aku membahagiakan mu menebus semua dosaku, Izinkan aku menjadikanmu bidadari surga ku," (Athar Rayhan).
"Jangan bermimpi bahwa waktu dapat melenyapkan sakit hatiku, sadarlah sedikit dari ekspektasi mu yang terlalu tinggi, ikatan pernikahan ini tak menjamin bahwa aku memaafkan mu, dengarlah! Aku bukan bidadari surga mu!" (Mina)
ΩΩΩΩΩΩ
Happy reading...
AKU BUKAN BIDADARI SURGAMU
Mina tersungkur di tengah sekumpulan geng motor yang diketuai oleh teman sekelasnya sendiri yaitu Athar. Kali ini ia hanya bisa pasrah dengan hidupnya yang pilu. Siswi SMA itu selalu menjadi bahan Bulian bagi Athar. Alasannya adalah karena Mina mendapat perhatian lebih dari orang tua Athar, hingga membuat Athar cemburu.
Perhatian orang tua Athar pada Mina di dasari oleh rasa iba karena Mina adalah seorang yatim piatu, di tambah dengan hubungan orang tua Mina dan orang tua Athar yang dulu terjalin baik. Kini Mina hanya hidup dengan dua tantenya yang memiliki kepribadian yang jauh berbeda.
"Dasar penjilat, nggak tau diri! kamu cuma manfaatin orang tua ku kan, atau jangan jangan kamu memang sengaja ingin mendapat sesuatu dari orang tua ku," Athar tampak geram hingga menendang lutut Mina yang sudah tidak berdaya. Ditambah derasnya hujan membuat Mina tampak lemah.
"Aku tidak pernah meminta apa pun pada orang tua mu!" jerit Mina mengumpul semua tenaganya untuk kembali berdiri. Mina memang sudah terbiasa mendapat perlakuan tidak baik dari Athar, tapi kali ini ia telah melampaui batas.
"Cuih...kamu seperti lintah di mata ku," Bahkan Athar tak segan untuk meludahi perempuan di depannya itu. Dendam di hatinya membara ketika ia mengingat ayahnya yang selalu membanding bandingkan dirinya dengan Mina.
Mina yang sudah tak berdaya masih saja di tendang kakinya oleh Athar, hingga Mina kembali jatuh dan nyaris pingsan. Seperti biasa, Athar tak akan perduli itu, ia pergi bersama gengnya meninggalkan Mina yang tergeletak lemah di tepi jalan.
Air mata tak henti membasahi pipinya, Mina merasa kehilangan semangat hidupnya. Terlebih sekarang ia hanyalah yatim piatu.
Tiba-tiba seorang laki-laki membawa payung dan membantu Mina berdiri. "Lain kali kalau Athar berani mengganggu kamu, bilang aja sama aku ya," tutur Bagas, teman sekelas Mina yang selalu jadi penolong di saat Mina di ganggu. Tapi kini ia datang terlambat, hingga Mina terlanjur luka.
*****
Mina mengetuk pintu rumahnya sambil mengucap salam. Pintu terbuka, tante Nurul menyambut kedatangan Mina."Kok pulangnya malam gini Mina, kamu abis dari mana?"
Mina hanya terdiam.
Tante Nurul memperhatikan wajah Mina yang lebam dan langkah kakinya yang pincang saat memasuki rumah.
Mina tak berkata apa apa, ia hanya terdiam dan memasuki kamarnya. Pintu kamar ia tutup rapat dan bersandarkan di balik pintu.
"Mina..kamu kenapa lagi nak.." Tante Nurul tampak khawatir, ia mengetuk-ngetuk pintu kamar Mina.
"Ini semua salah Tante yang selalu dekat dengan keluarga Athar," gerutu Mina dari dalam kamar.
"Maksud kamu apa sih, tante nggak ngerti, makanya buka pintu dulu,"
Mina membuka pintu kamarnya, "Karena semua pemberian om Burhan, Athar jadi cemburu Tante, aku selalu dianggap lintah yang menempel pada om Burhan," jelas Mina.
"Sudahlah Mina, jangan dengarkan perkataan Athar, Tante yakin kamu gadis yang kuat, nanti Tante akan coba bicara sama dia ya, mendingan sekarang kamu mandi terus sholat ya, yakinlah bahwa Allah tidak akan membebani kita dengan ujian yang melebihi kemampuan kita," tutur Tante Nurul, ia memang selalu menasehati dan memotivasi Mina agar kuat, karena ia telah menganggap Mina sebagai putrinya sendiri.
Mina mencoba mendengarkan nasehat tantenya, kini ia bergegas mandi dan berwudhu. Ia dengan khusyuk menunaikan sholat, tak lupa ia selalu mendoakan almarhum ayah dan Ibunya.
Baru saja Mina selesai sholat. Tante Maya menelponnya.Tante Maya juga merupakan saudara kandung ibu Mina, sama halnya dengan Tante Nurul.
"Assalamualaikum Tante,"
"Waalaikumussalam, kamu kenapa sayang, kok suaranya lesu gitu," sapa Maya.
"Aku nggak apa apa kok," ucap Mina namun terdengar suara Isak tangis dari telpon.
"Jangan bohong, apa kamu di ganggu sama Athar lagi?"
Suara Isak tangis semakin keras, Mina tak sanggup membendung air matanya.
"Ternyata benar firasat ku, bocah nakal itu masih berani mengganggu mu, lihat saja aku akan menghabisi dia," tegas Maya, berbeda halnya dengan Tante Nurul, Tante Maya adalah perempuan bersifat keras yang tak bisa ditindas begitu saja.
"Jangan Tan, percuma, lagi pula orang tua Athar sudah banyak membantu kita," tutur Mina.
Tante Maya berfikir sejenak, "Begini saja, kamu harus tinggal sama tante supaya kamu tidak di ganggu lagi,"
"Tapi bagaimana dengan Tante Nurul?"
"Tenang saja nanti aku yang akan bicara dengannya,"
****
Pagi hari, Athar tampak sarapan bersama ayah dan bunda. Namun bunda kelihatannya sibuk menyiapkan bekal spesial. "Itu buat siapa Bun?" tanya Athar.
"Buat Mina, kamu tolong kasih sama dia ya, kasihan dia, siapa tau dia belum sarapan," tutur bunda.
"Mina lagi..Mina lagi..anak kalian itu aku apa Mina sih?"
"Jaga mulut kamu Athar, kamu tuh ya, nggak ada berubah berubahnya," Ayah tampak geram melototi Athar.
"Ayah sama bunda emang selalu memprioritaskan Mina!" tegas Athar.
"Harusnya kamu belajar dari Mina, dia mandiri, Sholehah, baik, pintar, tapi kamu apa? kamu cuma ikut geng motor, membuat onar dan merusak citra keluarga!" tegas Ayah yang tampak emosi pada putranya itu.
"Terus aja belain Mina," Athar berdiri dan bergegas ke sekolah tanpa permisi.
"Tunggu" panggil Bunda.
"Apa lagi sih Bun,"
"Ini tolong beri pada Mina," bunda memberikan kotak makanan yang sudah ia siapkan untuk Mina.
awalnya Athar menolak, tapi niat buruk mulai muncul di pikirannya hingga ia menerima kotak makanan tersebut.
Athar membawa sarapan untuk Mina itu, tapi tak lupa ia menambahkan suatu bubuk yang bisa menyebabkan seseorang sakit perut berlebihan.
Sampailah di sekolah, baru saja Athar memasuki kelas, ia sudah melihat Mina duduk sambil membaca buku di kelas.
"Nih..buat kamu! jangan kepedean dulu, ini dari bunda," ucap Athar sambil meletakkan sarapan itu di meja Mina.
Jam istirahat,,
Sebenarnya Mina sangat kesal pada ucapan Athar kemarin, hingga ia berniat membuang makanan itu, tapi kini ia sangat lapar, hingga Mina memutuskan untuk memakannya saja.
Belum sampai setengah jam setelah makan, perut Mina terasa sakit, ia buru-buru ke toilet. Mina tak bisa keluar dari toilet karena perutnya tak kunjung reda. Hingga ia amat lesu karena diare.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Memyr 67
seperti niasa, karya othor selalu menarik. aq selalu setia mengikuti, nggak peduli jika yg lain belum
2023-03-27
0
Khadijah Rahma
🤗🤗🤗 mampir thor
2023-03-23
1
NNM
like favorit dan vote ku untuk author
2023-03-23
1