Perjalanan hidup Tania yang menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya raya karena sebagai penebusan rasa bersalah.
Bukan menjadi enak hidupnya semakin tersiksa dengan mertua nya yang tidak pernah menerimanya karena dirinya berasal dari keluarga miskin
Bagaimanakah kisah selanjutnya apakah Tania akan bertahan? Atau justru memilih menyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Pagi ini setelah Tania menyelesaikan semua tugas tugasnya wanita itu duduk di taman samping dengan menatap datar ke arah depan
Tatapannya nanar dan matanya berkaca kaca dia bingung kenapa nasibnya harus seperti ini. Menikah dengan paksaan kemudian mendapatkan mertua yang tidak punya hati
Tes
Satu air mata lolos dari pelupuk mata wanita cantik itu. Tania menutup kedua matanya menggunakan kedua telapak tangannya
Drrtt... drtt..
Sebuah panggilan masuk ke ponsel Tania. Dengan segera wanita itu menghapus air matanya
"Mama" gumam Tania dan tersenyum saat mamanya menghubungi dirinya
"Hallo ma" sapa Tania
"Kamu apa kabar kamu baik baik aja kan disana? Kamu di perlakukan dengan baik ka" tanya Melani beruntun
Tania terdiam sejenak mana mungkin dia harus jujur jika dirinya disini di anggap seperti pelayan saja
"Aku baik baik aja kok ma disini semuanya juga baik sama aku" ucap Tania berbohong
"Ahhh syukurlah mama khawatir sama kamu" ucap Melani
"Bagaimana keadaan papa" tanya Tania
"Papa kamu baik baik aja dan sekarang udah mulai kerja lagi" ucap Melani
Tania dan Melani mengobrol beberapa saat kemudian mereka memutuskan sambungan telepon saat Melani kedatangan tamu
"Udah dulu ya nanti mama telfon lagi kamu jaga diri baik baik" ucap Melani
"Iya ma" ucap Tania
Sesaat setelah Tania memutuskan sambungan telepon Adelia datang dan langsung berkacak pinggang di hadapan Tania
"Kamu itu kemana aja sih dicariin juga" ucap Adelia ketus
"Tadi... Tania telfonan sama mama" ucap Tania
"Saya gak perduli sekarang beresin ruang tamu itu berantakan banget" ucap Adelia
"Iya" ucap Tania sambil menghela nafas panjang
Tania berjalan masuk ke dalam rumah dan memang terlihat berantakan sekali ruang tamu itu entah perbuatan siapa Tania juga tak tau
"Heh biarin aja gak akan aku biarin dia santai santai enak aja emang aku sengaja berantakin ruang tamu biar dia ada kerjaan" ucap Adelia dengan senyum licik
Ponsel mahal milik Adelia berdering sebuah panggilan masuk
"Astaga" gumam Adelia dengan senyum bahagia
"Hei kamu apa kabar sayang" sapa Adelia dengan senyum mengembang
"Aku baik tante" balas seorang wanita di balik sambungan telepon
"Oh ya aku hubungi tante karena lusa aku akan balik ke tanah air" ucap wanita itu
"Oh ya? Astaga itu kabar yang baik sekali baiklah tante tunggu kedatangan kamu" ucap Adelia dengan senang
Entah apa yang membuat wanita itu senang sampai seperti itu
"Tentu saja yaudah nanti aku sambung lagi ya te aku ada beberapa pekerjaan" ucap wanita itu dan memutus sambungan telepon secara sepihak
Adelia berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung masuk ke dalam kamarnya yang ada di lantai dua tanpa menoleh pada Tania yang sedang membereskan ruang tamu
"Dengan bantuan dia aku bisa menyingkirkan Tania dari rumah ini" gumam Adelia dengan tersenyum licik sambil memandang ke arah luar dari balkon kamarnya
.
.
"Ma Tania kayanya beberapa hari kedepan aku harus pergi ke luar negeri untuk mengurus beberapa permasalahan yang ada di perusahaan" ucap Reno saat makan malam
"Dan rencananya aku akan bawa Tania" lanjut Reno
"Gak gak ngapain kamu bawa dia nanti malah jadi biang rusuh aja ganggu konsentrasi kamu nanti" ucap Adelia menolak
"Tapi ma..."
"Gak ya enggak kamu gak percaya sama mama? Tania akan baik baik aja disini" ucap Adelia
"Yaudah deh"