Berlinang air mata dan hanya bisa memeluk kedua lututnya dalam jeruji besi, Cassandra tidak tahu apa lagi yang harus ia lakukan. Semua bukti mengarah kepadanya, bahkan semua orang pada menuduhnya jika dialah orang dibalik pembunuhan yang dialami Amelia.
Ketakutan, hinaan rasanya sangat sulit untuk ia hilangkan dalam pikirannya.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang, semua bukti mengarah kepadaku. Dan siapa seseorang yang tega telah menjebak ku dengan cara seperti ini. Tidak ada seseorang lagi yang mampu bisa mempercayai ku, kak Erlangga, kak Verrel aku butuh kalian.
Buliran demi bukan perlahan-lahan mulai menjatuhi pipi manisnya. Memeluk kedua lututnya dan menundukkan kepalanya tak lama langkah seseorang menghampirinya dan membukakan borgol yang tertertancap pada jeruji besi tahanan ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak mempercayainya
DI SEKOLAH
Pandangannya yang tadi nampak terdiam berselimut banyak masalah yang menerpanya, kini pandangan gadis itu pun tertuju pada salah satu Gadis yang tiba-tiba datang, menarik tangan Amel dan membawanya pergi ke suatu tempat.
"Cassandra apa yang kamu lakukan?"ucap Amel tapi saya sekali tak digubris oleh Cassandra.
"Cassandra kamu belum jawab apa maksud kamu membawaku ketempat yang sepi seperti ini apa kamu ...."
"Sudah! Kamu tidak usah berpura-pura tidak tahu apa-apa dari maksudku yang membawamu kesini?"
"Maksud kamu?"
"Sekarang aku tanya sama kamu. Apa maksud kamu berkata kalau orang yang telah menodai kamu adalah Erlangga apa maksud dari semua perkataan kamu itu?"tegas Cassandra.
"Erlangga, dari mana kamu tahu nama itu?"tanya Amel.
"Kamu tidak perlu tahu darimana aku tahu nama itu. Karena yang terpenting sekarang aku hanya ingin tahu apa maksud kamu berkata bohong dengan mengatakan kalau seseorang yang bernama Erlangga, seseorang yang telah menodai kamu. Karena sejujurnya aku sama sekali tidak pernah percaya dialah pelakunya, karena dia itu Abang ku jadi aku tahu betul seperti apa sifatnya.
"Abang, jadi...jadi laki-laki brengsek itu Abang kamu?"
"Iya dia itu Abang aku. Aku tahu kamu sekarang lagi dalam kondisi terpojok akan permasalahan ini.Dan aku tau kamu pasti diancam oleh seseorang itu kan, jadi cepat kasih tahu aku siapa pelaku yang sebenarnya, kamu jangan takut aku ada disini dan aku bakal membantu kamu, jadi cepat katakan padaku bukan Kak Erlangga kan pelakunya bukan dia kan?"
Satu tamparan tepat mengenai pipi kanan Cassandra. Wajah yang memerah membuat Amel terlihat jika dia sangatlah marah akan ucapan Cassandra barusan.
"Amel apa maksud kamu? Kenapa kamu malah menamparku?" tanyanya dengan memegang pipinya.
"Kamu masih bertanya seperti itu. Aku tahu sekarang kenapa kamu terlihat sangat membelanya jadi ini alasannya. Karena dia Abang kamu makanya kamu membelanya, ini kan yang kamu inginkan. Kamu takut kalau Kakak ku akan membunuhnya makanya kamu berusaha membelanya seperti ini?"
"Tidak Amel, tidak seperti itu aku tahu semua ini hanyalah ke salah pahaman, aku tahu kamu sekarang lagi dalam keadaan terpojok makanya kamu berkata bohong seperti ini. Sama seperti perkataan awal ku tadi, aku siap membantu mu jadi sekarang cerita lah padaku aku akan membantu mu, kamu jangan takut, jangan takut.
"Sudahlah tidak ada gunanya aku harus berlama-lama disini mendengarkan ocehan kamu," niatnya yang hendak akan pergi tapi Cassandra berusaha menghalangi tapi kemudian Amel menepis tangannya dan berlalu pergi dari hadapan Cassandra.
"Sekarang dengan cara apa aku bisa membuktikan kalau Kak Erlangga memang bukanlah pelakunya. Bahkan Amel terlihat sangat marah kepadaku, jadi gimana cara ku menyelesaikan ke-salah pahaman ini," gumamnya berlalu ia akan pergi. Akan tetapi langkah Cassandra yang hendak akan pergi teralihkan sesaat ia menyadari ada seseorang yang telah menguping pembicaraan mereka tadi.
"Siapa kamu?" teriaknya dan mengejar seseorang itu, tapi ia kehilangan jejak seseorang tersebut.
"Siapa seseorang itu. Apa maksud dia menguping pembicaraanku bersama Amel tadi," gumamnya yang merasa penasaran.
"Kenapa semua orang tidak ada yang percaya dengan apa yang aku katakan. Kenapa semua orang hanya bisa menghakimiku tanpa tahu betul seperti apa penderitaan ku ini, kenapa? Aku sadar mungkin apa yang terjadi padaku saat ini semua ini adalah karma. Karma bagiku karena selama ini aku telah jahat pada orang-orang yang sama sekali tidak pernah jahat kepadaku, maafkan aku Tuhan, maafkan aku
BERSAMBUNG
sukses
semangat
mksh