NovelToon NovelToon
Baktiku

Baktiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Menjadi Pengusaha / Anak Lelaki/Pria Miskin / Mengubah Takdir
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Imam Setianto

seorang sena baru mengetahui kalau dia adalah hanya anak angkat dari seorang kiyai, ia diasuh dalam lingkungan pondok sejak usianya tiga tahun, setelah dewasa dan mendapatkan gelar sarjananya ia malah mendapatkan tugas dari sang kiyai untuk kembali pada orang tua kandungnya yang wajahnya saja sena lupa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imam Setianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 14

Sepulang dari sekolahan utari bapak sama mamak seudah menunggu di teras.

"Bagaimana le, hasil ketemu kepala sekolahnya!?" Tanya mamak setelah menjawab salam dari sena dan sena duduk di samping bapak.

"Nunggu keputusan kepala sekolah mak, sena minta sama kepala sekolah sementara tari ga berangkat sekolah dulu masuk lagi hari senin, itu juga tergantung sama kebijakan kepala sekolah menyikapi perbuatan gurunya tari mak, kalau kurang memuaskan lebih baik tari pindah saja sekolahnya, percuma belajar di sekolah yang membiarkan fitnah berkeliaran!" Jawab sena.

"Ya terserah kamu le, kamu yang lebih tahu, mamak sama bapak ngertinya cari uang buat makan," ucap mamak.

"Iya mak, materialnya belum dikirim pak?" Jawab sena lanjut tanya sama bapak, setelah mamak dan tari masuk rumah, sedangkan galih sedang asik nonton tv.

"Sudah tadi, tuh di kebon, cuma semen sama gentengnya bapak simpan di dapur biar ga kehujanan sama ga di ambil orang, darmanto lagi pulang dulu ambil cangkul sama palu!" Jawab bapak.

Tak lama berselang pak darmanto datang membawa cangkul sambil menuntun ali anaknya yang seusia dengan galih.

"Maaf kang dayat, sena, aku bawa ali ikut ke sini, soalnya mamaknya lagi kerja nyetrika di komplek perumahan sebelah desa!" Ujar pak darmanto setelah sampai di hadapan sena dan bapaknya.

"Gapapa dar, ali nanti bisa main sama galih," jawab bapak lalu memanggil galih dari depan pintu.

"Lih, nih ada ali, di ajak main!" Ucap bapak.

Galih langsung keluar menemui ali, mereka lalu bermain di gundukan pasir yang akan di gunakan untuk membangun kandang bebek.

Sena segera masuk rumah untuk ganti baju, setelahnya ia ikut membantu bapaknya dan pak darmanto di kebon samping rumah.

Jam setengah 12  mamak dan tari menyiapkan hidangan makan siang di teras, menu kali ini komplit, ada sop ayam, sayur kacang panjang, ayam goreng, kerupuk, dan pastinya sambal.

"Mas, kata mamak di suruh makan dulu, sama bapak sama bapaknya ali juga!" Ucap tari setelah menghampiri sena yang sedang mencangkul adukan semen.

"Oh iya dek, pak dar, bapak, ali ,galih, ayo kita makan dulu, sudah siap itu di teras, kerjanya lanjut nanti lagi!" Ucap sena menyuruh semuanya untuk makan.

Lalu semuanya menuju teras rumah pak hidayat untuk makan siang sama sama, bertepatan dengan abimanyu pulang sekolah.

"Ganti baju dulu bi baru makan, ali sama galih makan sama sop sama ayam ya!?" Ucap mamak menyuruh abi untuk ganti baju dulu sebelum ikut makan, dan mengambilkan nasi serta lauk untuk galih dan ali, dan abi hanya mengangguk lalu masuk rumah untuk ganti baju.

Setelah selesai makan sena membersihkan diri di kamar mandi dan siap siap ke mushola untuk sholat dhuhur, demikian juga dengan pak hidayat, abimanyu, sedangkan pak darmanto bersama ali pulang terlebih dahulu, untuk nanti lanjut kerja jam satu.

Sepulang dari mushola sena melihat abi sedang mencoba memperbaiki sepatu bolanya yang jebol, sedangkan bapak dan pak dar sedang duduk istirahat di samping rumah sambil ngobrol, ali dan galih melanjutkan main mereka membuat goa di gundukan pasir.

"Kenapa sepatunya bi?" Tanya sena.

"Jebol mas, kemarin pas latihan hari minggu," jawab abi.

Sena lalu masuk rumah untuk mengganti sarungnya dengan celana panjang kargo warna cokelat kesukaannya lalu keluar lagi ke teras rumah, dimana abimanyu sedang duduk tadi.

"Ikut mamas bi!" Ucap sena pada abimanyu lalu jalan menuju vespanya yang terparkir di halaman rumah depan kamar sena dan abi.

Abi hanya menurut saja membonceng kakaknya tanpa ia tahu kakaknya akan kemana.

"Kita mau kemana mas?" Tanya abi setelah mereka sudah sampai di jalan besar kota.

"Kamu tahu tempat toko sepatu?" Tanya sena balik.

"Itu nanti di depan sebelum perempatan kiri jalan ada deretan toko mas!" Jawab abi.

Setelah sampai di tempat yang abi maksud sena mengajak abi masuk ke toko elektronik terlebih dahulu, tanpa banyak tanya dan menawar sena membeli kulkas dan mesin cuci dan meminta agar segera di kirim ke alamat yang sudah sena berikan.

Dari toko elektronik sena mengajak abi ke toko sepatu, namun saat melewati toko ponsel sena berbelok ke sana.

"Mba aku cari ponsel harga 2 jutaan!" Ucap sena pada pelayan toko.

"Ini mas, ada berbagai merk silahkan di pilih!" Ucap pelayan toko memperlihatkan bermacam jenis ponsel dengan harga sama.

"Aku ambil dua merk yang ini mba, sekalian di isi nomernya ya!" Kata sena, pelayan toko pun langsung mengaktifkan 2 ponsel yang sena beli dan mengisi nomernya.

Setelah dari toko ponsel sena dan abi masuk toko sepatu.

"Kamu pilih sepatu bola yang kamu suka sama sepatu buat sekolah, sama pilihan juga sepatu buat tari dan galih bi!" Ucap sena.

"Iya mas," jawab abi singkat tapi ragu dan malu.

Sena mengerti apa yang di rasakan abi, lalu ia menyuruh pelayan toko untuk mengambilkan beberapa contoh sepatu bola yang paling bagus.

Pelayan dengan sigap mengerjakan apa yang di minta sena, setelah melihat beberapa contoh sepatu bola yang paling bagus abi makin bingung dan ragu untuk memilih, sebab semua sepatu yang di perlihatkan harganya sangat mahal.

"Udah pilih aja, nanti mas yang bayar!" Ucap sena.

"Tapi ini mahal banget mas, satu pasang sepatu bisa buat beli motor bekas!" Jawab abi.

"Ck, mana yang kamu suka!?" Tanya sena, lalu abi menunjuk sepatu warna putih merk terkenal, sena segera meminta pada pelayan agar mengambilkan sepatu dengan warna yang sama seperti yang di tunjuk abi.

"Berapa nomernya bi?" Tanya sena.

"42 mas!" Jawab abi.

"Mas nomer 42 ya, sekalian kaos kaki sama pelindung tulang keringnya!" Ucap sena pada pelayan toko.

Sementara di rumah mamak sama bapak sedang kaget dan kebingungan, tiba tiba dapat kiriman kulkas sama mesin cuci dari toko.

Namun setelah di jelaskan oleh orang yang mengirim barang dari toko bahwa yang membeli kulkas dan mesin cuci adalah sena, barulah mamak sama bapak mengerti dan mempersilahkan orang yang mengirim barang untuk memasukan kulkas dan mesin cuci le dalam rumah.

Yang paling senang adalah galih dan tari, sebab di rumahnya sekarang ada kulkas, jadi mereka nanti bisa setiap hari minum air dingin.

"Mak nanti tari mau bikin es dari sirup boleh kan?" Tanya tari

"Ya boleh aja ri, nanti kita bikin es buat di jual juga!" Jawab mamak.

"Horeeeeeee, aku nanti minta ya mba?" Ucap galih.

"Iya, nanti kamu boleh minta, tapi jangan banyak banyak!" Jawab tari.

"Mak, mas sena kerjanya apa sih, kok uangnya banyak, juga tadi di sekolahan tari pak kepala sekolahnya malah mau cium tangan mas sena, tapi mas senanya ga mau di cium tangannya?" Tanya tari pada emaknya setelah mereka duduk di teras rumah lagi.

"Kalau kerjaan masmu mamak ga tahu tar, coba kamu nanti tanya sendiri!" Jawab mamak.

1
Jamrawati Onon
lanjutkan ke selanjutnya LG seru
Aa Mobui
lanjut kang ...bab d perbanyak 🙏🙏🙏🙏🙏
Ilham
lanjut BG aku suka cerita nya bg
Ilham
lanjut BG aku Suko cerita yang beninian bg
Ilham
bg lanjut aku Suko cerita nya bg..lanjut bg
ginevra
ceritanya seru
ginevra
👍👍👍👍👍
Hoa xương rồng
Membuatku terhanyut.
Necesito dormir(눈‸눈)
Mantap banget thor, plotnya bikin gak bisa berhenti baca!
Poplar Taneshima
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!