Rahmat seorang ustadz yang mencari keberadaan Sarah mantan kekasihnya di waktu kecil yang tiba-tiba mengirimkan sebuah surat dan buku catatan bahwa ia minta tolong di selamatkan hidupnya sehingga membawanya menjadi guru di sebuah pesantren Raudlatul jamiah tapi ketika ia kesana wanita yang ia cari memiliki keadaan yang sehat sehingga membuatnya bingung apakah itu Sarah teman sekaligus mantan masa kecilnya atau orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rusnarose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mendengar cerita
bel berbunyi menandakan jam istirahat sudah tiba semua murid di kelas berhamburan keluar tapi tidak dengan Dewi dan Naira kaki mereka terasa sangat pegal karena di hukum berdiri dari pagi.
"yang lain boleh pergi kecuali dua anak itu!!"hardik Rahmat yang duduk di mejah guru . setelah sepi barulah Dewi dan Naira di suruh maju untuk menjelaskan kejadian tadi .
"duduk lah "ucap Rahmat menunjuk ke arah dua kursi yang di letakan di depan mejanya.
"siapa namamu nak?"ucapnya melirik ke arah Naira.
"Naira ustadz!!"
Rahmat kembali meletakkan buku komik yang di dapatnya pagi tadi.
"jadi ini benar komik mu Dewi!"ujar Rahmat yang menatap lekat dan menyodorkan komik itu ke depan Dewi.
di lain tempat Icha yang sedari tadi mengintip dari luar melihat di balik jendela apa saja yang akan terjadi pada temannya itu akibat ulahnya.
"ya ustadz"jawab Dewi yang melirik lalu menunduk lagi.
"apa kau tau ada peraturan di larang membawa komik semacam ini di sekolah!!"tegas Rahmat.
"tau ustadz !!"
"dan kenapa kalian berdua bertengkar,apa kalian tau perilaku kalian tadi tidak mencerminkan wanita Soleha seperti Hadijah "
"tapi Naira yang mulai duluan ustadz!!"sanggah Dewi .
"aku ??kau yang berlagak jadi pahlawan"jawabnya dengan sinis menatap ke arah Dewi.
"sudah-sudah kalian jangan bertengkar lagi sesama teman tidak boleh saling mengejek kalian harus akur dan jangan ulangi lagi kejadian seperti tadi itu tidak baik sebagai wanita Soleha yang menimba ilmu di pesantren,kalian paham!!"tegasnya tatapan ke dua anak itu seperti akan bertengkar lagi.
"baik ustadz!!"ucap keduanya serentak.
"baiklah kalian berdua boleh istirahat .
mereka berdua langsung berdiri dari bangku masing-masing Naira berjalan di belakang langsung mendahului Dewi dengan sengaja menyenggol bahu Dewi kerena Dewi yang terdorong karena senggolan langsung menatap tajam ke arah Naira yang kini berjalan melewati pintu kelas.melihat itu Rahmat tau siapa yang sebenarnya biang dari Maslah ini.
melihat Dewi yang keluar dari kelas yang lesu Icha langsung berlari menghampiri dan memeluk Dewi .
"maaf ini semua kerena ku!!"ucapnya dengan lirih tak tahan menahan tangisnya.
"tidak,..tidak apa .aku baik-baik saja"ucapnya menenangkan Icha .
Rahmat yang berdiri di depan pintu melihat dua anak itu sedang berpelukan.
"Dewi !!!apa bapak bisa bicara denganmu?"
Dewi dan Icha mendengar itu langsung menoleh dan melihat ternyata ustadz Rahmat sedang berdiri di pintu kelas.dewi langsung melepaskan pelukan Icha.
"kau tunggu aku di sini,ada yang harus ku bicarakan pada ustadz Rahmat."ucap Dewi melihat temannya itu.
"kau ajak saja Icha ,tidak di bolehkan dua orang bukan muhrim di satu ruangan,itu bisa menimbulkan fitnah."ucap Rahmat,ia tak mau jika ada yang melihat ini akan menjadi salah faham.
"baik ustadz,!!ayo Icha"ajak Dewi dan langsung di turuti Icha yang berjalan di belakang Dewi.
Dewi duduk kembali ke tempatnya di interogasi bersama Naira tadi sedangkan Icha duduk di salah satu bangku yang ada di kelas itu.
"baik Dewi ceritakan apa yang kau tau tentang Sarah,dan dimana dia sekarang?"
"aku harus mulai cerita nya dari mana ustadz? sebenarnya aku baru mengenal namanya Sarah baru beberapa hari terakhir ini semua bermula aku yang sering bermain di belakang sekolah dan aku ..."ia menceritakan semua kejadian awal ia bertemu dengan Sarah sehingga menjadi teman dekat dan alasan ia membantu mencari orang bernama Azhari dan semuanya secara detail.
sedangkan Icha yang mendengar itu hanya terpelongo mendengar cerita Dewi seperti tak percaya.
"bagaimana keadaannya sekarang?"ucapnya dengan dada yang gemetar mendengar cerita yang di sampaikan Dewi.
"dia baik, tapi aku sering melihatnya di siksa oleh seorang lelaki dan pernah melihat seorang perempuan juga datang menemuinya.jika ku tanya siapa yang melakukan itu padanya ia tak pernah mau berbicara sehingga suatu hari ia memberi ku sebuah buku di bungkus plastik hitam untuk memberikan pada mu tapi ibumu bilang ustadz tidak ada di rumah.!!" ucapnya menatap lekat ustadz Rahmat yang tertunduk sedih.ia teringat berarti ketika paket itu sampai di rumahnya ia pernah hampir pulang ,tapi karena egonya masih merasa membenci Sarah ia lebih memilih mengabdi selama dua tahun di arab Saudi .seandainya ia pulang lebih cepat pasti ia sudah bisa membebaskan Sarah ketika itu.
"jadi kau anak yang datang ke rumah ku waktu itu?"tanya Rahmat dengan lirih menahan kesedihannya .
"ya ustadz, aku berpikir ustadz tak akan datang!! sedangkan aku akan tamat dari sini dan meninggalkan temanku sendirian"
"tapi ustadz,Sarah bilang ini tak akan mudah karena yang kita hadapi bukan orang biasa!!"ujar Dewi .
"aku tau!!!kita harus mengumpulkan bukti yang kuat supaya bisa membebaskan Sarah"jawab Rahmat seperti sudah mengerti arah cerita Dewi.
"bagaimana caranya,?dan siapa sebenarnya yang kita lawan.?banyak yang tidak ku mengerti semua ini?"ujar Dewi ia juga penasaran karena selama ini semua terasa ambigu ia hanya menebak-nebak saja karena Sarah juga tak mau bercerita tentang kehidupannya.
"kau tak tau Jika Sarah istri dari ustadz Satrio ?"deg..jantung Dewi terasa berhenti mendengar jawaban ustadz Rahmat ia semakin bingung kenapa ustadz Rahmat bilang Sarah yang ku kenal adalah ummi Sarah?tapi ummi Sarah ada dan tak pergi ke mana-mana.
"maksud mu Sarah yang di kurung adalah ummi Sarah.? bagaimana bisa.terus siapa ummi Sarah yang sekarang memimpin pondok.?"matanya terbelalak menatap Rahmat seperti tak percaya yang di katakan ustadz itu.
"dia orang lain ,dari postur tubuhnya memang seperti Sarah tapi dari matanya dia berbeda!!"ucapnya dengan lesu .
"ustadz tak mengenal wanita itu?"tanya Dewi. sedangkan Rahmat langsung menggelengkan kepalanya mengisyaratkan kalau ia pun tak tahu.
"jadi maksud kalian ummi Sarah sekarang palsu?"saut Icha yang maju kerena penasaran mendengar cerita dua orang di depannya.
"ohhh pantas"gumamnya lagi terdengar oleh Dewi dan dan Rahmat dan mereka langsung menoleh.
"apa maksud mu pantas?"tanya Dewi menatap selidik pada temannya itu.
"yah..awal aku masuk di sini aku di antar kedua orang tua ku.karena orang tuaku juga salah satu donatur di sini kami di undang langsung oleh pimpinan dan di situ aku bertemu ummi Sarah pertama kali waktu itu dia belum memakai cadar ia menolak memakan jeruk yang di bawa ibu ku karena dia bilang alergi "ujarnya menceritakan kejadian 3 tahu lalu.
"yah Sarah tak bisa makan jeruk dari kecil karena alergi."ucap Rahmat meyakinkan cerita Icha.
"tapi pas acara pondok 2 tahu lalu ia memakan jeruk di depannya sangat banyak.sebenarnya Akau sedikit heran tapi ku abaikan saja ."ucapnya sembari mengingat-ingat kejadian berapa tahun silam.
"nah dan satu lagi ,aku pernah tak sengaja melihatnya melepas cadar ketika berwudhu ketika di suruh mengambil buku di kantor dan aku melihatnya seperti bukan wanita yang sama ku lihat pertama datang ke sini, dan lagi-lagi aku mengabaikannya ku pikir ummi Sarah sudah gendut atau aku salah lihat." ucapnya.
Rahmat dan Dewi mendengar itu semakin yakin kalau ada wanita lain yang kini mengaku menjadi ummi Sarah di balik cadarnya selama ini.
sekali lagi makasih kak yah udah di koreksi insyaallah akan di perbaiki lagi 🙏
tapi sekali lagi makasih yah udah di koreksi insyaallah di perbaiki 🙏
izin tanya..Itu Si Rahmat kuliah di Arab Saudi atau di Mesir?