Peringatan! Harap bijak dalam membaca. Ini karya dipersembahkan untuk hiburan emak yang sudah berusia 21+ dan sudah menikah! Dibawa 21 harap jangan baca! Dosa tangung sendiri!
Sequel dari Dipaksa menikahi tuan muda duda
Ashanum Ananda Wijaya terpaksa menerima perjodohan dengan pria yang sama sekali tak ia kenal setelah pergaulan bebasnya diketahui sang papa yaitu Raka Wijaya. Asha harus mengorbankan cintanya menikahi pria sederhana yang bukan tipenya yang tak ada daya tarik sama sekali yang hanya berkerja sebagai guru ngaji di pondok pesantren dan sebagai ob di rumah sakit ternama dikota Malang.
Dibalik kesederhanaannya Asegaf Albramata adalah seorang pengusaha muda yang sukses disegala bidang, namun ia menyembunyikan semuanya karena berbagai alasan.
Asha sangat membenci Ega karena adanya dia, ia harus kehilangan cinta pertamanya.
Nb : Jangan lupa follow ig:Duwi Sukema author ya, agar tahu visual juga novel author lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon duwi sukema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14.Menolak secara halus
"Wah buanya sangat harum sekali mas apa kamu Sha?" tanya Ega mendekati lalu duduk di meja makan.
"Aku buat capjay ini, kamu sudah bangun! Cepat mandi mas! Ini tadi sudah adzan magrib," perintah Asha.
"Benarkah! Berarti aku tidur sangat lama ya, kenapa kamu tak membangunkanku!" ucap Ega.
Ega merasa sangat senang mendapatkan perhatian dari Asha, walaupun belum ada cinta di hati Asha ia akan mencoba bersabar untuk menunggu ya sampai Asha benar-benar jatuh cinta padanya.
"Aku tak mau menggangu waktu istirahat kamu, kamu kan terlalu lelah kerja," ketus Asha menata dua piring.
"Ya sudah aku salat dulu ya," pamit Ega dengan hati yang sangat berbunga-bunga.
****
Asha sedang sibuk membuat laporan prektik kerjanya selama magang, sedangkan Ega duduk berseberangan menemani Asha sambil bermain ponselnya.
Asha yang melihat sekilas Ega sibuk bermain ponsel ia tak percaya dengan apa yang di lihat. Dia melihat ponsel yang dipegang Ega adalah ponsel merk samsung.
Samsung Galaxy Fold jadi hp paling mahal di dunia dan Indonesia saat ini. Bahkan hingga tahun 2020, hp termahal ini masih menjadi yang termahal dibanding iPhone sekalipun. Hp ini punya dua layar, layar di depan berfungsi sebagai layar utama ketika digunakan sehari-hari. Ketika hp dibuka, akan menemukan layar lipat yang luas. Samsung Fold jadi hp kelas konsumen termahal pertama di dunia yang menggunakan layar lipat. Layar lipat di dalam hp ini memiliki luas 7.3 inci dan menggunakan panel Dynamic AMOLED.
"Ponselku saja tak ada apa-apanya? Sebenarnya dia itu siapa sich," batin Asha yang semakin penasaran dengan sosok laki-laki di depannya. "Atau jangan-jangan dia pengedar barang haram," pikir Asha.
Itu kan ponsel yang aku inginkan, ponsel pengeluaran terbaru yang punya layar lipat, hp termahal di Indonesia ini juga punya total 6 kamera. Di bodi depan ada 1 kamera, di bodi belakangnya ada 3 kamera, dan di ujung kanan atas layar lipat ada 2 buah kamera. Samsung Galaxy Fold harga rp 30.888.000 harganya paling mahal di Indonesia bahkan dia yang kerjanya cuma begituan saja bisa beli. Aku yang anaknya keluarga Wijaya harus menghemat uang saku dulu pikir Asha.
Ega yang menyadari tatapan Asha, segera meletakan ponselnya di atas meja.
"Sha, mau aku buatkan teh hangat," tawar Ega.
"Tak perlu, aku minum air putih saja. Kamu kalau lelah tidur saja dulu, besokkan kamu harus kerja," ucap Asha.
"Aku ingin menemani kamu, walaupun aku hanya diam begini," kekeh Ega sambil memakan kacang asin yang ada di toples depannya.
"Sebelumnya maaf ya, gaji kamu jadi ob berapa? Kok itu hp kamu bagus banget," ucap Asha penuh menyelidik.
"Oh ponselku ini ya, ini emang bagus apa kamu mau. Ini hadiah saat aku ikut Kompetisi bertajuk Virtual Karate Championship (VKC) dan Festival 2020," jawab Ega.
Jadi dia ikut olahraga karate juga pantas saja tubuhnya bagus banget batin Asha yang sudah tak penasaran lagi akan kehidupan Ega.
"Tidak, aku pakai ponselku saja," ucap Asha lalu fokus kembali menatap layar laptopnya.
"Sha, kalau kamu mau, pakailah ponselku ini. Biar aku pakai ponselmu, aku tak terlalu penting dengan ponsel apa lagi pekerjaanku hanya sebatas ob," tawa Ega memenuhi ruang tamu yang berukuran 3×3 itu.
"Emang boleh," kata Asha mengalihkan pandangan matanya menatap ke Ega. "Sudah lupakan saja aku hanya bercanda," ucapnya lagi.
"Sha, apa aku boleh mengatakan sesuatu padamu?" lirih Ega.
"Katakan saja?"
"Sha mau kan kau jadi istriku sesungguhnya, aku paham mungkin belum ada cinta di hatimu. Aku yakin jika dengan seiringnya waktu kita melewati berdua pasti rasa itu aku timbul dengan sendirinya," ucap Ega menepis keraguan dalam hatinya, ia harus mengungkapkan perasaannya sebelum terlambat.
"Kenapa kamu terlalu yakin jika aku akan mencintaimu? Aku tak ingin membuatmu terluka, aku masih mencintai pacarku, gimana jika rasa itu selalu ada di hatiku sedangkan namamu tak ada di lubuk hatiku yang paling dalam," ucap Asha secara tak langsung telah menolak Ega.
"Kalau itu memang membuatmu bahagia tak apa, aku akan menepis rasa cintaku untukmu. Jika sudah waktunya katakan saja Sha, aku akan mencoba ikhlas melepaskanmu. Tapi aku tak ingin memberimu talak, jika suatu saat kau ingin bersama kekasihmu maka uruslah perpisahan kita sendiri," teges Ega merasa sesak didadanya.
"Apa susah hanya mengucap satu kata itu saja?" tanya Asha dengan mengangkat satu alisnya.
"Tidak, itu hanya satu kata. Tapi aku tak ingin membuat dosa, atau pun mengotori mulutku dengan kata-kata yang sangat dibenci oleh Allah. Sudahlah, jika itu yang kamu inginkan aku mencoba menjauh dari mu," ucap Ega.
Ega segera beranjak pergi menuju teras, mengambil satu batang rokok untuk ia nyalakan. Ia meluapkan semua sakit hatinya dengan menyesap rokok ditangannya.
Angin malam yang bertiup sepoi-sepoi menjadi saksi penderitaan hatinya, kini ia merasakan betapa sakitnya jika cinta hanya bertepuk sebelah tangan. Baru kali ini ia gagal mendapatkan wanita setelah ribuan wanita mengejar-ngejar dirinya.
****
Satu bulan telah berlalu hubungan pernikahan Asha dan Ega tak ada perubahan. Kini mereka semakin saling menjauh sejak Asha menolak secara tidak langsung perasaan Ega.
Ega yang kini mulai sedikit menghindar dari Asha ia tak ingin jika sering menatap Asha cintanya semakin dalam sedangkan wanita yang ia cintai tak pernah memiliki perasaan apa pun dengannya, ia tak ingin semakin terluka.
Ega selalu berangkat pagi pulang larut malam hingga usia pernikahan mereka memasuki bulan ketiga. Tetapi Ega tak pernah melupakan kewajibannya untuk memberi nafkah ke istrinya walaupun ia tak pernah mendapatkan haknya.
***
Jam dinding menunjukan sepuluh malam, ia sengaja terjaga untuk menunggu Ega pulang kerja yang sudah hampir satu bulan penuh ia tak menatap wajahnya, atau pun menanyakan kabar keadaannya walaupun mereka tinggal satu atap.
"Kenapa dia belum pulang juga? Nomer ponselnya juga tak pernah aktif lagi, apa dia ganti nomer ya?" lirih Asha.
Menunggu lama belum pulang juga, Asha segera menutup pintu rumahnya tanpa ia kunci. Tak mungkin jika ia harus menunggu sampai Ega pulang sedangkan jam sudah menunjukkan jam sebelas malam.
"Gimana jika papa dan bunda datang besok tahu jika aku dan mas Ega tak pernah akur, pasti bunda akan syok dan sakit lagi," lirih Asha.
Apa setiap hari mas Ega selalu pulang larut malam dan berangkat subuh begini atau memang ia tak pernah pulang batin Asha bertanya-tanya di dalam hatinya.
bersambung..