NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 14

Mata Antonio seketika membulat menatap Laras yang sedang duduk bersama Amel itu, demikian juga dengan Laras dia tidak kalah terkejutnya seperti Antonio, sejenak dadanya berdegup hebat tatkala melihat Antonio yang sudah berdiri di hadapannya itu.

"Jadi kak Anton yang di maksud Amel adalah mas Antonio," Laras bergumam dalam hati sambil menatap Antonio dan mereka pun saling menatap untuk sesaat.

"Kak, kak Anton kok diam aja sih..." Amel menyentuh tangan Antonio dan membuat Antonio jadi terhenyak dari lamunannya.

"Oh iya," jawab Antonio sedikit kaget sambil mengulas senyumnya pada Laras.

Laras tersenyum tipis pada Antonio sambil menganggukkan kepalanya pelan.

Kemudian Antonio menarik kursi dan duduk tepat di hadapan Laras.

Laras menatap Antonio dan begitu juga dengan Antonio dan lagi mata mereka saling menatap untuk sesaat.

"Ya Tuhan...ternyata pacar Amel adalah mas Antonio," Laras bergumam dalam hatinya perih.

"Bu Laras, siapa sebenarnya kamu kenapa hatiku selalu berdebar-debar saat bertemu kamu dan saat menatap mata kamu. Dan aku tidak asing dengan mata kamu, sepertinya mata kamu itu sudah aku liat ribuan kali tapi di mana? dan kapan?..." Antonio pun bergumam dalam hatinya.

Amel mengerutkan kedua alisnya saat melihat Laras dan Antonio yang saling menatap itu.

"Ehem, kak Anton dan kak Laras apa sudah kenal? kok kalian seperti terkejut ya," celetuk Amel yang membuat Laras buru-buru mengalihkan pandangannya dari Antonio.

Dan dengan buru-buru Laras menjawab pertanyaan dari Amel itu.

"Enggak, kita gak kenal kita gak pernah ketemu," Laras mengatupkan bibirnya menatap Antonio dan Amel bergantian.

Antonio menatap Laras lekat-lekat sambil bergumam dalam hatinya "Kenapa Bu Laras berkata begitu? bukannya aku dan dia sudah kenal dan bahkan aku sudah pernah ke rumahnya waktu itu tapi kenapa sekarang dia berkata tidak kenal aku, apa sebenarnya yang sedang di rahasiakan oleh Bu Laras dari aku," Antonio mengerutkan keningnya masih menatap Laras yang duduk di hadapannya itu.

Amel mengangguk-anggukkan kepalanya dan tersenyum sambil berkata "Oh...kirain kak Laras sudah kenal sama kak Anton."

Tiba-tiba datang pelayan cafe yang membawakan semua makanan dan minuman yang tadi di pesan Amel dan Laras.

"Silahkan," ucap pelayan cafe itu setelah selesai meletakkan semua makanan dan minuman itu di atas meja.

"Terimakasih," ucap Laras pada pelayan cafe itu, lalu pelayan cafe itupun berlalu dari meja mereka.

"Kak Anton tadi aku sudah pesankan americano tiga shot buat kakak dan makannya bakmi goreng sama kayak aku," Amel menatap manja pada Antonio yang duduk di sampingnya itu.

"Ya, terimakasih," Antonio tersenyum menoleh pada Amel.

"Ya udah kalau gitu kita makan yuk, yuk kak Laras kita makan," ajak Amel yang kelihatan sangat senang sekali di temani Antonio makan.

Laras tersenyum kecil pada Amel sambil menganggukkan kepalanya pelan.

Kemudian mereka bertiga pun makan.

"Kak Anton ini ini siomay nya enak banget loh," Laras mengangkat garpu yang ada siomay nya itu pada Antonio.

"Oh ya," Antonio menoleh pada Amel yang sedang memegang garpu yang berisi siomay itu.

"Aku suapin ya...." Amel kemudian mengarahkan garpu yang berisi siomay itu ke mulut Antonio dan perlahan memasukkannya ke dalam mulut Antonio.

Antonio mengunyah siomay itu sambil mengangguk-anggukkan kepalanya menikmati siomay dalam mulutnya.

"Bagaimana kak? Enak kan?" Amel memandang Antonio yang masih mengunyah siomay yang ada di dalam mulutnya itu.

"Iya ini enak banget Mel," ucap Antonio setelah menghabiskan siomay dalam mulutnya.

"Ya Tuhan... kuatkan aku melihat ini semua, aku tahu aku sudah bercerai dengan mas Antonio tapi kenapa melihat kejadian tadi hatiku sangat perih dan sakit..., tidak,tidak, aku tidak boleh seperti ini karena sekarang aku sudah bukan siapa-siapa lagi buat mas Antonio dan sekarang mas Antonio sudah punya Amel, aku harus bisa menepis semua perasaan aku ini," ada bulir-bulir airmata yang jatuh di sudut mata Laras.

Antonio melihat ke arah Laras dan dia melihat Laras menangis entah kenapa tiba-tiba hati Antonio jadi sedih melihat Laras menangis.

"Bu Laras kenapa? sakit?" tanya Antonio lembut pada Laras.

Dengan secepatnya Laras mengusap air matanya yang hampir jatuh ke pipinya itu dan dengan tersenyum di sudut bibirnya dia berkata," S-saya tidak apa-apa pak," ucapnya pada Antonio yang masih menatapnya penasaran.

Amel yang juga melihat Laras menangis tadi juga keheranan dan bertanya pada Laras," iya kak Laras kenapa menangis?" Amel sedikit memiringkan kepalanya menatap Laras yang sedikit menundukkan kepalanya berusaha menahan airmatanya untuk tidak jatuh lagi.

Laras mengangkat kepalanya pelan dan berusaha mengulas senyumnya pada Amel.

"Emmm...aku tidak apa-apa Amel, mungkin aku lagi kepikiran sama Lala anak aku," ucap Laras mengalihkan perhatian Amel dan Antonio yang keheranan melihat dia yang tidak sengaja menitikkan airmata tadi sewaktu melihat Amel menyuapi Antonio siomay.

Antonio sangat terkejut mendengar Laras menyebut Lala dan dengan spontan dia bertanya pada Laras," Lala kenapa Bu Laras?" tanyanya dengan wajah cemas.

Amel menoleh pada Antonio dan menatap Antonio keheranan sambil berkata," kak Anton kok tahu tentang anaknya kak Laras?" tanya Amel pada Anton.

"Emmm...jadi begini Mel, dulu yang aku pernah cerita ke kamu kalau aku pernah hampir menabrak anak kecil dan anak kecil itu adalah Lala anaknya Bu Laras ini, makanya aku tahu," cerita Antonio pada Amel.

"Oh...begitu," Amel mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti dengan penjelasan dari Antonio.

Antonio melihat ke arah Laras dan terlihat Laras menarik nafas dalam-dalam sambil melihat Antonio yang masih menatap dirinya itu.

"Jadi Lala kenapa Bu Laras? Ada apa dengan Lala?" tanya Antonio lagi pada Laras.

"Emmm... mulai semalam badan Lala demam pak," ucap Laras pada Antonio.

"Sudah di periksakan ke dokter?" tiba-tiba Antonio mengkhawatirkan keadaan Lala.

"Belum pak, tapi semalam sudah saya kasih obat penurun panas dan Alhamdulillah panasnya sudah turun sedikit." Laras menjelaskan keadaan Lala pada Antonio.

"Syukurlah," ucap Antonio sedikit lega mendengarnya.

Amel memperhatikan sikap Antonio sedari tadi yang sangat mengkhawatirkan keadaan Lala.

"Kenapa kak Anton terlihat cemas banget ya saat tahu anaknya kak Laras sakit, kenapa ya? Tapi....kak Anton kan memang penyayang anak-anak, dulu aja sewaktu di Australia kak Anton selalu memberikan makanan ringan untuk anak-anak kecil yang ada di jalanan.

Jiwa penyayang kak Anton pada anak-anak memang sangat besar, apalagi nanti kalau sama anaknya sendiri ya pasti kak Anton akan sangat menyayangi anak-anaknya nantinya," Amel tersenyum sendiri sambil menatap Antonio yang duduk di sampingnya itu.

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!