NovelToon NovelToon
Imam Dalam Sujudku

Imam Dalam Sujudku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:33.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pernikahan yang batal membuat Namira harus menikah dengan sepupunya. Untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pesantren Namira tidak punya pilihan lain.
Bian, yang merupakan sepupu Namira dan juga teman masa kecilnya harus mengikuti kemauan ibunya yang memang sangat menginginkan Namira sebagai calon menantunya sejak dulu.

Karena sudah lama tidak bertemu membuat pertemuan mereka sedikit canggung dan apalagi dihadapkan pada pernikahan. Tetapi bagaimanapun keduanya pernah menghabiskan waktu di masa kecil.

Namira dan Bian sama-sama memiliki pasangan di masa lalu. Bian memiliki kekasih yang tidak direstui oleh ibunya dan sementara Namira yang memiliki calon suami dan seharusnya menikah tetapi digantikan oleh Bian. Karena perzinaan yang dilakukan calon suaminya menjelang 1 hari pernikahannya.

Bagaimana Namira menjalani pernikahannya bersama Bian yang tidak dia cintai dan sebaliknya dengan Bian.

Jangan lupa untuk membaca dari bab 1 sampai bab akhir dan jangan suka menabung Bab....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14 Menyerahkan Diri

Namira keluar dari kamar Farah yang membawa paperbag tersebut yang kemudian menuruni anak tangga dengan wajahnya yang sangat lesu.

Bagaimana tidak jika Namira pasti sudah banyak sekali dinasehati oleh Farah mengenai pernikahannya dengan Bian.

"Ada apa Namira?" tanya Bian yang tiba-tiba saja sudah muncul di depannya.

"Apa ada sesuatu?" tanya Bian yang terlihat khawatir.

Namira menggelengkan kepala dengan tersenyum.

"Tidak apa-apa. Kak. Namira mau lanjut masak saja," ucap Namira.

"Kamu yakin tidak apa-apa?" tanya Bian. Namira menganggukkan kepala yang memberikan senyum tipis agar Bian tidak terlalu kepikiran tentang dirinya.

"Ya sudah, Kak. Namira mau kembali dulu," ucap Namira yang membuat Bian menganggukkan kepala.

Namira yang sudah kembali ke dapur, matanya melihat keatas nakas yang tampak melihat paperbag yang diberikan oleh Farah.

"Kamu harus menyelesaikan tugas kamu sebagai istri. Wanita yang sudah menikah akan dilaknat jika tidak melayani suaminya. Namira siap tidak siap, itu sudah menjadi tugas kamu dan tidak boleh menunda-nunda," ucap Namira.

"Tapi, Namira dan kak Bian tidak pernah saling memaksa untuk hubungan itu. Kami sudah membicarakan hal itu," ucap Namira.

"Kamu tahu sendiri. Bian adalah laki-laki dia sangat pengertian dan apalagi kepada kamu. Dia tidak enak dengan kamu, karena Bian sejak dulu selalu melindungi kamu. Jadi pasti Bian sangat menghargai kamu yang tidak menginginkan kamu mengalami hal yang sulit," ucap Farah.

"Tetapi bukan berarti Namira kamu mengabaikan dan menunda tugas kamu. Kamu harus melayani suami kamu dan itu adalah kewajiban mutlak," tegas Farah.

Namira terus mengingat pernyataan yang diberikan Farah. Bukan Bian yang memaksa dirinya untuk melayani suaminya, tetapi justru Farah.

Apa yang disampaikan Farah, membuat Namira terus kepikiran dengan menghela nafas.

***

Bian yang berada di kamar mandi yang sedang melakukan aktivitas mandi yang sudah beberapa menit yang lalu mulai dari membilas rambutnya sampai juga seluruh tubuh berototnya.

Setelah menyelesaikan semua aktivitas yang di kamar mandi. Bian yang menggunakan kaos putih sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk putih.

Tatapan Bian melihat kearah Namira yang berdiri di depan cermin. Wajah Bian cukup kaget melihat pemandangan di depannya itu, bagaimanapun Namira yang memakai piyama dress tidur dengan warna mencolok diatas lututnya, rambutnya di biarkan di gerai.

Namira menoleh ke arah Bian dan melangkah menghampiri Bian. Namira begitu sangat cantik yang sebelumnya juga sudah menolak wajahnya dengan make up tipis.

"Namira ada apa?" tanya Bian dengan lembut.

Perlahan Namira dengan penuh keraguan dan rasa gugup membuka pengikat piyamanya. Tinggalah pakaian yang lebih seksi lagi. Pakaian. Hanya dress diatas paha, dengan lengan 1 jari dan bahan pakaian yang digunakan itu sangat tipis sekali yang benar-benar pakaian dinas untuk melayani suami.

Melihat istrinya berpenampilan terbuka seperti itu membuat Bian kesulitan dengan ludah, sudah dapat di pastikan bagaimana Bian yang tidak munafik dan sebagai laki-laki normal yang pasti menginginkan istrinya itu. Tatapi ternyata dia masih menjaga pandangan yang melihat ke arah lain saat mangsa berada di depannya.

"Namira siap untuk menjadi istri sesungguhnya," ucapnya yang membuat Bian menelan ludah.

Namira memegang tangan Bian, "Kakak bisa mengambil hal Kakak," ucap Namira.

Perkataan dan hatinya benar-benar tidak seimbang, bagaimana Namira yang terlihat terpaksa melakukan hal itu pasti semua itu karena berhubungan dengan Farah yang sebelumnya mengingatkan dirinya.

Bian menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan yang kemudian mengambil lapisan piyama yang jatuh di atas lantai dan memakaikan kepada Namira. Bisa-bisa dia khilaf jika penampilan istrinya seperti itu.

"Namira bukankah kita sebelumnya sudah membahas hal ini dan tidak boleh ada keterpaksaan dalam hal ini. Kamu jangan memikirkan hubungan ini. Mama yang menyerah kamu untuk melakukan semua ini?" tanya Bian.

Namira diam saja dengan tertunduk hanya melihat bagaimana lantai.

Bian memegang dagu Namira yang mengangkat wajah itu sehingga kembali sejajar dengannya.

"Namira pernikahan ini untuk kita berdua jangan mendengarkan orang lain ataupun kamu harus terpaksa melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan, selagi aku tidak meminta kamu untuk melakukannya. Maka jangan lakukan dan aku tidak ingin memaksa kamu," ucap Bian.

"Tapi Kaka Bian, tidak melakukan semua itu bukankah karena tidak enak dengan Namira? Kak Bian hanya menjaga perasaan Namira saja," ucap Namira yang membuat Bian menggelengkan kepala.

"Bukan karena apapun. Tetapi hanya ingin kamu benar-benar siap dan tulus," ucap Bian.

Namira tersenyum dan tiba-tiba saja memeluk Bian. Apa yang dilakukan Namira lagi-lagi memang hanya membuat perasaan Bian semakin tidak tenang yang mana justru istrinya itu telah menguji dirinya.

"Makasih, Kak Bian, selalu berusaha untuk mengerti bagaimana posisi Namira," ucap Namira.

Bian yang terlihat masih menjaga perasaanya agar tidak baper dengan apa yang dilakukan Namira. Tetapi pada akhirnya dia membalas pelukan itu. Mungkin perasaan Bian yang sangat gelisah saat berpelukan dengan istrinya dan sementara dari ekspresi Namira justru terlihat oleh apa saja.

Namira dan Bian saling melepas pelukan itu.

"Kalau begitu kamu sebaiknya istirahat," ucap Bian.

"Kak Bian belum mau istirahat?" tanya Namira.

"Ada beberapa pekerjaan yang harus diperiksa," jawab Bian.

"Namira temani," ucap Namira yang terlihat begitu semangat sekali.

"Tidak usah Namira, kamu tidak perlu melakukan hal itu. Biar Kakak saja yang mengerjakannya dan kamu istirahat saja," ucap Bian.

"Tidak mau," jawab Namira menggelengkan kepala yang manjanya semakin keluar yang membuat Bian tersenyum justru gemas dengan istrinya itu.

Bian tidak bisa menolak permintaan istrinya yang akhirnya mereka berdua sama-sama kembali ke sofa dengan keduanya yang mana Namira benar-benar menemani suaminya bekerja.

Pernikahan mereka berdua benar-benar sangat simpel yang tidak berat, karena Bian sangat pengertian yang harus menyesuaikan diri dengan Namira yang pasti masih seperti cegil.

Namira yang benar-benar menemani suaminya hanya memantau saja, dengan Bian yang sekali menoleh ke arah Namira.

"Namira, bukankah satahu saya, kamu juga tempat ambil pendidikan bisnis?" tanya Bian.

"Benar! Waktu itu Namira ambil bisnis. Tetapi Abi lebih suka Namira mengelola pesantren saja, jadi Namira hanya melanjutkan pendidikan agama saja," jawab Namira.

"Kenapa tidak melanjutkan pendidikan bisnis kamu saja, bukankah sangat lumayan untuk menambah pengalaman?" tanya Bian.

"Namira juga sudah menikah dan kenapa juga harus mengambil bisnis yang Namira juga tidak tahu lanjutannya akan kemana?" jawab Namira.

"Namira, bukan berarti sudah menikah kamu tidak melanjutkan mimpi kamu. Aku tidak masalah jika kamu kembali mengambil pendidikan di bagian bisnis, lagi pula kamu juga di rumah mau ngapain, bakti seorang istri kepada suami tidak harus hanya tetap di rumah saja dan selagi aku memberi izin jadi semua tidak masalah!" ucap Bian yang sejak awal hanya mementingkan bagaimana kenyamanan istrinya itu.

"Jadi jika kamu memiliki keinginan untuk kembali melanjutkan pendidikan di bagian bisnis. Maka aku akan membantu mencarikan kampus terbaik di Jakarta, kamu jangan khawatir," ucap Bian.

"Namira akan memikirkan semua itu kedepannya, tetapi untuk saat ini Namira memang tidak ingin memikirkan hal itu. Jadi tidak apa-apa sama sekali," ucap Namira yang pasti tidak ingin merepotkan suaminya terlalu berlebihan.

Sementara Bian adalah tipe pria diam, tetapi penuh perhatian yang ternyata sangat mementingkan Namira.

Bersambung..

1
Teh Euis Tea
dan dari pura2 nayra suka benaran sm bian, oon nya bian jg hayut dgn permainan nayra
Oma Gavin
bian yg oon bin goblok banget ternyata kamu masuk jebakan nayra sebenarnya nayra iri dgn kebahagiaan namira yg sangat kamu cintai dan farah yg juga sangat menyayangi namira itu membuat nayra bikin ide konyol untuk merebut mu dari namira dan gobloknya kamu menyetujui ide konyol tersebut
Rieya Yanie
sikap bian dan kayra keterlaluan..meskipun sndiwara namun sangta menyakitkan
jangan jangan kayra malah jatuh cinta beneran sama bian
Teh Euis Tea
biarkan dulu namira disana, biar bian merasa kehilangan yg sabgat dlm dan si nayra sadar dan.pergi dari kehidupan bian karna yakin si nayra suka sm bian
Oma Gavin: menurut ku justru nayra akan komporin bian buat melupakan namira cuma zahra dan Ilham akan jadi garda terdepan melindungi namira dari pelakor sahabat nya sendiri
total 1 replies
Teh Euis Tea
aku sih yakin klu nayra emang menyukai bian
Endang 💖
nayra udh jatuh cinta sama bian, mknya dia sengaja buat kek gitu
Teh Euis Tea
si nayra mungkin awalnya cuma niat main2 tp kebawa baper
Oma Gavin
feeling ku nayra justru kebablasan mencintai bian dan ide konyol ini dari nayra ternyata nayra ngga sebaik yg dikira namira sabahat lucknut menikam dari belakang bukannya menyadarkan malah ambil kesempatan, bian juga oon bin goblok nya ngga ketulungan manut saja sama nayra dan selalu bela nayra didepan namira, biarkan saja bian kelimpungan dan nyesel cari namira sendiri, untuk zahra tolong dikuliti itu sahabat mu nayra udah ada bibit pelakor dan ingin menguasai bian seutuhnya
Teh Euis Tea
si nayra lama2 songong nih, emang sih namira salah telah menyuruh bian nikah lg tp bian jg sudah abay sm namira, janji makan mslam ga jd karna bian pergi sm nayra, sampai2 namira nunggu ky orang ilang di lestoran, kasian aku sm part itu
Nayla Arshaka
lbih baik mundur aja la Namira .dr pada kmu merasakan sakit yg lbh dlm...
smua berawal dr keegoisan mu .
dan skrg lpaskan dengan keikhlasan mu...
blm mnikah aja perhatian bian Uda gak ada buat kamu .
gmn klw mereka mnikah ... mngkin kmu akan mnjdi org asing ... bismilah .mundur dan lepaskan bian Namira...
Angga Gati
ak sedih thor...namira pd akhirnya terluka...lebih baik mundur sekarang drpd melihat bian & nayra menikah yg ada makin tambah sakit.
Teh Euis Tea
nayra bian awalnya kalian emang cuma niat dekat sj tp sekarang kalian mungkin saling suka dan aku balik kasian sm namira
Oma Gavin
ternyata bian dan nayra beneran mau nikah ya sudah sekarang giliran namira yg mundur dari pada kamu sakit hati melihat keromantisan nayra dan bian apalagi saat nanti nya nayra hamil jadi perceraian lebih baik, biarkan bian bahagia dgn nayra bukankah itu awalnya yg kamu mau namira
Oma Gavin
pasti kejutan ultah nya bian dan nayra selama ini cuma ngeprank menyadarkan namira yg keras kepala dan egois, gimana enak ngga di cuekin bian
Oma Gavin
gimana rasanya namira ini yg kamu mau masih tetap meminta bian nikah dgn nayra yg ada kamu ngga dianggap lagi apalagi nayra pinter mengambil hati bian, semoga ini hanya konspirasi bian dan nayra menyadarkan dirimu namira yg egois dan keras hati tidak mau mendengarkan pendapat suami
Teh Euis Tea
syukurinnnnn gimana namira mantapkan, itu blm nikah loh km merasa tersusih apalg udah nikah sakit ati dong atau mungkin km langsung di buang sm bian

baru kali ini loh aku baca novel malah setuju sm poligami abusnya gedeg aku sm sinamira
Teh Euis Tea
sok sokan sih nyuruh bian poligami giran di cuekin km nyesel
syukurin rasain aj km namira
Oma Gavin
semoga nayra dan bian sedang memainkannya peran buat menyadarkan namira yg egois karena tekanan farah ngga mikirin perasaan bian sama sekali yg tulus mencintai nya
Oma Gavin
gayamu namira sok kuat dan ikhlas belum juga nikah bian dan nayra kamu sudah cemburu berat, makanya ngga usah punya ide konyol yg ada justru kamu yg tersingkir dan sakit hati sendiri, cari penyakit punya suami sebaik bian masih saja banyak drama
Teh Euis Tea
udah mulai ada xemburukan lo sm nayra makanya di pikir itu blm di poligami km udah merasa cemburu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!