Adhitama Daniyal Dharmawangsa terpaksa harus menikah dengan Auristela Clara salah satu ART di kediamannya karena sebuah salah paham, bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka kedepannya, apakah berjalan dengan lancar atau berakhir ditengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
Di sebuah rumah yang sangat megah bak istana itu, duduk seorang wanita paruh baya tapi masih terlihat cantik di kursi taman yang berada disamping rumah itu.
"Ini Nyonya tehnya, silahkan diminum."Ucap Clara salah satu ART yang bekerja di kediaman keluarga Dharmawangsa.
"Terima kasih Clara, selain cantik kamu tuh rajin dan baik hati deh.Bagaimana kalau kamu jadi menantu saya saja?"Ucap Ny.Ratna, Clara tersenyum malu.
"Nyonya nih bisa saja, saya kan jadi malu."Ucap Clara.
"Lho, kenapa malu.Itu kan kenyataan, bagaimana nih kamu mau kan jadi menantu saya?"Tawar Ny.Ratna menggoda Clara.
"Hehehe, emmm itu Nyonya, sa-saya permisi dulu ya."Ucap Clara dan segera pergi dari taman, Ny.Ratna tersenyum melihat kepergian Clara.Ny.Ratna memutuskan pergi ke kamarnya.
Didalam kamar
Ny.Ratna sedang menelepon Reza-orang kepercayaan putranya, dering pertama langsung diangkat.
"Hallo Tan ada apa?"Sapa Reza.
"Tama kemarin kemana kok enggak pulang ke rumah?"
"Biasa Tan, minum dikamar pribadinya di hotel sambil mengenang masa lalunya.Dan dia terlihat sangat menyedihkan."
"Sekarang dia masih di hotel?"
"Iya Tan masih tidur, menjelang pagi tadi baru tidur."
"Oke, biarkan saja, Tante punya rencana untuk Tama."Ucap Ny.Ratna.
"Rencana apa Tan?"Tanya Reza penasaran.
"Kamu enggak lagi mabuk kan Za?"
"Enggak Tan, kemarin saya cuma nemenin doang enggak ikut minum."
"Yasudah kalau begitu, kamu tahu Clara kan, salah satu ART yang ada di rumah?"Tanya Ny.Ratna.
"Yang masih muda itu ya, iya Tan saya tahu."
"Bagus, Tante mau jodohin Tama sama Clara."Ucap Ny.Ratna bahagia.
"Apa, Tuan Tama tidak akan mau Tan.Mending sama saya saja."Ucap Reza.
"Tante sudah tahu kalau Tama itu tidak akan mau, makanya Tante punya rencana supaya Tama mau menikah sama Clara.Walaupun terpaksa."
"Rencana apa itu Tan?"
Ny.Ratna pun mulai menceritakan rencananya, sementara Reza mendengarkan dengan seksama.
"Enggak-enggak Tan, saya enggak berani.Nanti kalau Tuan Tama tahu bagaimana."Ucap Reza saat sudah mendengar apa rencana Ny.Ratna.
"Sudah kamu tenang saja Za, Tama enggak bakalan tahu kok.Pokoknya kamu lakukan apa yang Tante bilang tadi."
"Kalau nanti ketahuan, saya enggak salah kan Tan?"
"Enggak, kamu enggak salah kalau nanti ketahuan sama Tama, suruh dia menghadap Tante.Dia enggak bakalan berani marah-marah sama ibunya."Ucap Ny.Ratna tegas.
"Oke deh Tan kalau begitu, saya bakal bantuin."
"Nah begitu dong, sebentar lagi Clara saya suruh aterin makan siang ke sana, kamu tunggu Clara didepan hotel ya."
"Siap Tan."
Tut
Panggilan telepon pun terputus, Ny.Ratna senyum-senyum sendiri.Dia memutuskan pergi ke dapur menemui Clara.
Sesampainya didapur Ny.Ratna melihat Clara yang sedang membersihkan dapur.
"Makan siangnya sudah siap Clara?"Tanya Ny.Ratna, Clara menoleh ke pintu dapur terlihat Ny.Ratna berdiri disana.Clara pun menghampirinya.
"Sudah Nyonya, silahkan kalau mau makan siang."Jawab Clara sopan.
"Iya nanti saja, saya mau kamu aterin makan siang Tama ke hotel ya."Ucap Ny.Ratna tersenyum.
"Ke hotel, kenapa harus saya Nyonya?"Tanya Clara tidak setuju.
"Kamu enggak mau?"
"Bukan begitu Nyonya, saya enggak tahu dimana letak hotel Dharmawangsa."Jawab Clara beralasan, padahal didalam hati dia menolak mentah-mentah perintah dari Ny.Ratna.
Tapi kalau soal dimana letak hotel Dharmawangsa Clara memang tidak tahu.
"Kamu tenang saja, nanti pak Dadang yang akan mengantar kamu.Dia tahu kok dimana letak hotel Dharmawangsa."Ucap Ny.Ratna tersenyum, Clara membalas dengan senyuman terpaksa.
Saya tahu Clara kalau kamu terpaksa, cuma ini jalan satu-satunya agar kamu bisa menjadi menantu saya.Saya yakin kamu akan menjadi istri yang baik untuk Tama, menemani Tama dalam suka dan duka, membantu Tama melupakan masa lalunya'Batin Ny.Ratna'
"Kalau begitu saya akan siapkan makan siang untuk dibawa ke hotel."Ucap Clara.
"Eh enggak usah, biar Bi Nur saja yang siapin.Kamu sekarang ganti baju saja."Ucap Ny.Ratna yang tidak henti-hentinya tersenyum.
"Yasudah kalau begitu, saya permisi ke kamar dulu Nyonya."Ucap Clara sopan dan segera pergi ke kamar ART yang letaknya berada dibelakang rumah, kira-kira ada 12 kamar pembantu dibelakang rumah.
Tak lama kemudian
Clara kembali ke dapur, Clara mengenakan kaos polos putih lengan pendek dengan rok berwarna merah dibawah lutut, sederhana tapi Clara terlihat sangat cantik.
"Kamu cantik banget Clara."Puji Ny.Ratna yang masih berada didapur.
"Nyonya bisa saja."Ucap Clara, ucapan yang sangat membosankan menurut Clara karena hanya kata itu yang Clara ucapkan saat Ny.Ratna memujinya.
"Ini Nyonya, makan siangnya sudah siap."Ucap Bi Nur yang datang dari ruang makan sambil memberikan tupperware, Ny.Ratna pun menerimanya.
"Terima kasih Bi Nur, Bibi bisa kembali bekerja."Ucap Ny.Ratna.
"Sama-sama Nyonya, kalau begitu saya permisi dulu."Bi Nur pun segera pergi dari dapur dan melanjutkan pekerjaannya.
"Ini, kamu harus kasih makanan ini langsung ke Tama.Enggak boleh dititip-titipin."Ucap Ny.Ratna sambil menyerahkan tupperware pada Clara, Clara pun menerimanya.
"Kalau misalnya Tuan Tama lagi sibuk atau sedang pergi keluar, saya harus nungguin Nyonya?"Tanya Clara.
"Iya dong."
"Nyonya, mobilnya sudah siap.Mau berangkat sekarang?"Tanya Pak Dadang tiba-tiba.
"Iya, pak Dadang jangan ngebut-ngebut ya nyetirnya."
"Siap, Nyonya tenang saja."
"Kamu hati-hati dijalan ya Clara."Ucap Ny.Ratna.
"Iya Nyonya, kalau begitu saya pergi dulu."
Clara dan pak Dadang pun langsung pergi menuju hotel Dharmawangsa.
30 menit kemudian
Mobil yang dikendarai Pak Dadang berhenti didepan sebuah hotel yang sangat mewah dan besar, Clara takjub melihatnya.
"Ini hotel Dharmawangsa Pak?"Tanya Clara
"Iya, memangnya kamu benar-benar enggak tahu?"
"Enggak Pak."
"Kalau lewat pernah?"
"Enggak juga pak."
"Yasudah lebih baik sekarang kamu cepat masuk ke sana."
"Pak Dadang ikut kan?"Tanya Clara.
"Enggak, saya tunggu disini saja."
"Yasudah deh, saya masuk dulu."Clara pun segera keluar dari mobil lalu berjalan menuju pintu masuk hotel, terlihat Reza berdiri di sana.
"Selamat siang, mau antar makan siang untuk Tuan Tama ya?"Sapa Reza.
"Iya,kok tahu?"Tanya Clara.
"Soalnya tadi sudah dikasih tahu sama Ny.Ratna."Jawab Reza meringis.
"Ooo, kirain tahu darimana."
"Yasudah yuk masuk, ke ruangannya Tuan Tama."Ajak Reza, Clara pun mengangguk
Mereka pun masuk ke dalam hotel dan langsung menuju ruangan Tama.