pada kehidupan pertamanya, Amira adalah seorang prajurit wanita yang kejam dan bar-bar, dia dibenci oleh para pembesar di negaranya karena tindakannya yang selalu seenaknya dalam memberantas kejahatan.
kehidupan Amira berakhir, saat pesawat yang dinaiki meledak dalam perjalan misinya.
Jiwanya, masuk dalam raga permaisuri yang lemah dan buruk rupa di jaman kuno, yang membuat dirinya bingung dan prustasi.
-Apakah dia sanggup mejalani kehidupan keduanya disana?!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nolis Tiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14.
Karena keadaan di ruangan Aula terlihat canggung, ibu suri Zhao Qiolin pun segera berinisiatif mengambil alih keadaan.
"saya merasa sangat senang dengan kedatangan dari kaisar Wu Honghui beserta keluarga, dan untuk masalah putri Wu Minghao, biarkan kaisar saja yang memutuskan." ujar ibu suri Zhao Qiolin dengan nada bijak.
Walaupun terlihat tenang, ibu suri mengeluarkan kata-kata tersebut sambil memicingkan matanya ke arah kaisar Zhang Liqin dengan tajam.
Seakan-akan berkata:"
"Terima saja tawaran mereka untuk mengambil anaknya menjadi selirmu!"
Kaisar Zhang Liqin tidak memperdulikan tatapan mata ibu suri yang menekannya, dia merasa tidak tertarik dengan putri kekaisaran serigala perak itu.
Wu Minghao terlalu memakai pakaian yang terbuka, riasan wajahnya yang berlebihan, dan menggunakan perhiasan dalam jumlah berlebihan, seakan-akan ingin memamerkan semua perhiasan yang dia punya ke atas tubuhnya, terlihat angkuh dan sombong.
Berbeda dengan permaisuri Lien Hua yang sederhana,btapi mempunyai aura kecantikan yang agung, membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona kepadanya.
-_--------#####--------
TAP.....
Lien Hua baru saja melangkahkan kakinya keluar dari kolam mandinya dengan perasaan yang lebih segar.
Dia memang sudah terbiasa mandiri, walaupun ketiga pelayan barunya itu memohon agar bisa melayaninya. Lien Hua merasa jika 'quality time' dirinya akan terganggu, jika membiarkan mereka melayani dirinya di dalam kamar mandi.
"yang mulia, pakaian anda sudah kami siapkan." lapor pelayan yang bernama Ling.
"terima kasih! Kalian bisa bantu aku bersiap dan ingat....jangan mendandani saya dengan berlebihan.'" ujar Lien Hua dengan nada tegas.
"Baik, yang mulia."
Mereka bertiga bergegas memakaikan pakaian kebesaran Lien Hua dengan cekatan, lalu mendudukkan sang permaisuri di depan meja rias miliknya.
SRET......SRET......SRET......
Pelayan Lang dan pelayan Qiu segera mengaplikasikan make up tipis ke wajahnya dan menata rambutnya.
Sejak kembali dari pengasingan, Lien Hua memang selalu memakai pakaian kebesaran seorang permaisuri kekaisaran Naga Sejati. Dia ingin menunjukan "identitas" dirinya kepada ibu suri Zhao Qiolin yang selalu menindas dirinya selama ini..
Saat ini Lien Hua masih belum berniat untuk membalas semua perlakuan nenek sihir itu, terhadapnya. Dia akan membalas tipis - tipis saat nenek sihir itu bertindak semena-mena kembali terhadap dirinya.
Jika nenek sihir itu berbuat sesuatu yang merugikan dirinya jangan harap dia akan berbelas kasihan untuk memaafkannya!"
Dirinya sekarang bukan Lien Hua yang lemah dan bisa memaafkan perbuatan jahat orang lain, dirinya adalah seorang tentara wanita yang tangguh, yang jiwanya 'nyasar' masuk ke dalam zaman kuno ini.
BRAK.....
HOSH......HOSH......HOSH.....
Nina langsung masuk ke dalam kamar Lien Hua dengan nafas yang memburu karena berlari.
"Ada apa, Nina? Tanya Lien Hua dengan nada penasaran.
TAP ....TAP.......TAP......
Pelayan kepercayaann Lien Hua segera melangkah ke samping Lien Hua, dan dia membisikan sesuatu yang membuat mata Lien Hua terbeliak lebar.
"Yang benar, Nina?" tanya Lien Hua terkejut.
"Benar, yang mulia permaisuri..." jawab Nina lugas.
"Ayo, kita kesana.." ujar Lien Hua bersemangat.
Lien Hua segera menghentikan kegiatan para pelayannya, dan meminta ketiga pelayannya itu segera mengikuti dirinya ke aula kekaisaran Naga Sejati.
Sepertinya akan ada tontonan yang menarik saat ini, apalagi dia baru saja di beritahukan oleh Nina bahwa Wu Minghao baru saja tiba dengan kedua orang tuanya.
SRET....
Nina segera menyambar cadar tipis untuk menutupi wajah majikannya lalu dia memakaikan cadar itu ke wajah Lien Hua.
Nina tidak ingin semua orang mengetahui bahwa wajah majikannya itu sudah kembali cantik, bahkan kecantikan Lien Hua saat ini hampir setara dengan seorang Dewi.
"Hehehehehe..."
Lien Hua menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan, betapa posesifnya pelayan setianya ini terhadap dirinya, bahkan Nina mengancam ketiga pelayan baru itu agar tidak membocorkan rahasia perubahan wajah majikannya.
Ketiga pelayan baru itu terdiam, mereka tidak menyangka jika Nina akan terus menutupi kecantikan bagi peri wajah majikannya.
Nina benar-benar melindungi segala hal yang berhubungan dengan Lien Hua, bahkan tanpa di perintah sekalipun dia akan keluar kediaman untuk mengawasi pergerakan semua orang di dalam istana kekaisaran itu.
Nina tidak ingin Lien Hua mendapatkan masalah seperti dulu lagi, oleh karena itu dia selalu menyelidiki semua orang yang tinggal di istana dengan seksama, termasuk ke dalam kamar milik ibu suri Zhao Qiolin.
Nina sudah menyimpan beberapa barang milik ibu suri untuk barang bukti kejahatan yang telah dia lakukan terhadap Lien Hua. Termasuk botol giok yang berisi sisa racun yang sudah merusak wajah Lien Hua.
Nenek sihir itu sepertinya terlalu meremehkan, sehingga dia menganggap Lien Hua tidak mempunyai kemampuan untuk membalas.
Dia tidak tahu saja, jiwa bar-bar milik Amira Agatha sudah bersiap untuk menjatuhkannya.
DRAP.....DRAP.......DRAP......
Terdengar suara DRAP kali Lien Hua bersama dengan para dayangnya menuju ke arah aula kekaisaran.
Lien Hua berjalan dengan sangat anggun, dan mengeluarkan aura keagungan serta kebangsawanan yang sangat tinggi.
Dia ingin semua orang sadar, bahwa dia adalah "istri sah" dari seorang pemimpin no satu di kekaisaran Naga Sejati.
Lien Hua yang sekarang adalah wanita yang sangat tangguh dan memiliki banyak bakat, sehingga dia ingin agar semua orang berpikir dua kali untuk membuat masalah dengannya.
Dia bukan lagi seorang Lien Hua yang patuh dan penurut dan dia tidak akan menjatuhkan dirinya seperti itu lagi.
Lien Hua akan selalu menunjukan kekuasaannya, sehingga para pelayan yang dulu semena-mena terhadapnya sekarang menundukkan pandangannya dengan hormat ke arah wanita no satu di kekaisaran Naga Sejati.
----------_######-----------
Sedangkan di dalam aula kekaisaran, keadaan sedang tegang-tegangnya.
Ibu suri Zhao Qiolin sedang menunggu jawaban dari kaisar Zhang Liqin atas penawaran yang diajukan oleh kaisar Wu Honghui itu.
Wajah manita paruh baya itu sangat berharap agar kaisar Zhang Liqin mau menerima Wu Minghao sebagai selirnya .
Begitu pula dengan Wu Minghao gadis itu terlihat salah tingkah saat menatap wajah Zhang Liqin dengan lekat
Wu Minghao telah jatuh ke dalam pesona sang kaisar naga sejati itu. Dia terpikat dengan ketampanan yang di miliki oleh kaisar Zhang Liqin, dan benar-benar jatuh cinta dalam pandang pertama saat melihatnya.
Wu Minghao benar-benar ingin merebut sang kaisar dari tangan permaisuri yang terkenal dengan wajah jelek dan tidak berguna itu.
"Huh, siapa sih Lien Hua jika di bandingkan dengan diriku ini status aku lebih tinggi dari permaisuri jelek itu, di tambah dengan tubuh bagus dan cantik pula.." monolog Wu Minghao dengan percaya dirinya.
Wu Minghao masih merasa sombong dengan kecantikan dan keindahan tubuhnya itu, sampai sekarang dia masih belum tahu bagaimana rupa asli permaisuri kekaisaran Naga Sejati itu
Seorang permaisuri yang di rumorkan sebagai wanita jelek, penakut, lemah dan sangat di benci oleh seluruh rakyat kekaisaran Naga Sejati.
--_----------Bersambung-------_-