Cinta Angkasa

"Ma-maaf Bu, tapi itu kan cuman curiganya kami..lagipula kami nggak sampai Menginterogasi Sasa kok.." Kata Bima.

"Nggak sampai Menginterogasi?! Lalu kenapa Sasa sampai harus sering berantem dengan kakaknya hanya karena masalah Ditya sama Sasa yang masih diungkit ungkit?!! HAH!!!"

"IBU NGGAK USAH NYOLOT DEH KALAU NGGAK TAU!!!" Kata Azizah.

"BERANINYA KAMU BERKATA SEPERTI ITU DI DEPAN SAYA!!!" Ibu Bintang menampar Azizah.

"BU!! Ini perempuan Bu!!"

"BIAR SAJA!! Anak anak seperti mereka itu perlu dikasih pelajaran! Mereka ini pasti berniat membully Sasa kan? Makanya Sasa sampai nangis terus tiap hari!"

"BUKAN BEGITU BU!!" Kata Matahari.

"NGGAK USAH SOK TAU KAMU!! Saya yang mengandung Sasa! Saya yang melahirkannya, membesarkannya dari kecil hingga sekarang!! Sedangkan kalian? Baru kenal aja udah belagu! MEMANG KALIAN SIAPA?! Saya yang lebih tau tentang anak saya dibanding kalian, kenapa kalian jadi sok Sokan menghakimi anak saya?!"

"KAMI MEMBELA KEADILAN UNTUK DITYA BU!!" Kata Sakti.

"KEADILAN?! Ini namanya PENFITNAHAN!! Kalian kan sudah tau, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan!!"

"YAUDAH!! KALAU GITU BEGINI AJA!! KALAU MISALKAN TERBUKTI SASA TIDAK BERSALAH, MAKA IBU PANTAS MENCACI MAKI KAMI. TAPI KALAU SASA TERBUKTI BERSALAH, MAKA IBU HARUS MINTA MAAF SAMA KAMI!!" Kata Bintang.

"Oke!! Deal!! Saya terima tantangan itu dengan senang hati!!"

                        Sedangkan di Lapas, Meilin yang sedang merenung tiba tiba didatangi oleh Sasa.

"Me-Meilin?"

"Hmm.." Meilin menoleh ke arah jeruji besi.

"Meilin? Kamu masih ingat aku kan? Sasa..sahabat kamu waktu kecil.."

"Sasa? Ini kamu!!"

"Iya Lin!! Ini aku!"

"Astaga, Sasa..kamu di mana aja sekarang ini?"

"Aku loh tinggal di kota ini, Lin..."

"Ya Ampun..."

"Kok kamu bisa sih sampai masuk penjara gini? Katanya kakak aku kamu konsumsi obat terlarang ya karena pergaulan bebas?"

"Iya Sa, sebenarnya aku nggak bakal masuk kamar isolasi gini kalau kakakmu nggak mancing aku buat marah."

"Ya Ampun, sabar yaa.."

"Sebenarnya yang melaporkan aku ke kantor polisi beberapa tahun lalu itu adalah orang tua temanku sendiri. Aku dianggap pembawa petaka karena aku pernah sempat kayak punya ciri ciri pemakai obat. Padahal aku nggak ada Makai obat, walaupun pas di tes urine ternyata hasilnya positif. Ternyata temanku sendiri yang jebak aku. Dia masukkan obat terlarang ke makananku!!"

"HAH?! Siapa yang jebak kamu?!!"

"Ada...dia itu orangnya iri sama aku karena aku pernah dapat prestasi lomba sains nasional di Lampung. Tapi akhirnya malah kayak gini deh endingnya.."

"Siapa nama orangnya?"

"Namanya Alesia.."

"Alesia? Kayak pernah dengar.."

"Kan emang, kita bertiga dulu temenan kan. Kadang main Barbie piknik di bawah pohon.."

"Oh iya..yang kamu jatuh kesandung batu kan?"

"Nggak usah diceritakan tau..ih!"

Sedangkan di rumah Alisya, Alisya pun pulang.

"Assalamu'alaikum!!"

"Wa'alaikumussalam.." Kata Eyang Sekar.

"Eyang, ibu sama bapak mana?"

"Lagi keluar sebentar ada urusan.."

"OOO..Terus adek mana?"

"Dia di kamar mandi.."

"Alisya sebenarnya mau ajakin adek jalan jalan.."

"Yaudah sebentar, biar Eyang panggilkan.."

Setelah itu, adek Alisya pun datang dari kamar mandi dengan baju kaus lengan pendek dengan celana panjang.

"Ini adekmu, emang kamu mau bawa jalan ke mana?"

"Ke taman aja kok..ayo dek kita jalan jalan.."

"Dadah Alisya..Alesia!!"

...BERSAMBUNG...