Ketulusan Cinta Salwa

Satya masih mencium bibir Bella dengan penuh nafsu dan gairah. Satya mencoba membuka gaun yang di pakai oleh Bella. Namun gerakan nya terhenti saat seseorang menggedor pintu apartemen Bella dengan sangat keras.

"Satyaaaaa.. Buka pintu nya.. Heh sarang tawon buka pintu nya" teriak Reno dari luar apartemen

Satya yang mendengar teriakan Reno pun terkejut dan langsung melepaskan ciuman nya. Sementara Bella hanya memandang ke arah pintu dengan tatapan tidak suka.

Satya mencoba menahan gairah nya sambil terus berjalan ke arah pintu dan membuka nya.

Bugh

Reno langsung memukul wajah Satya, wajah nya sudah merah padam melihat penampilan Satya yang kemejanya sudah terbuka. Karna tadi Bella sengaja membuka semua kancing kemeja Satya. Bella sama sekali tidak menyangka rencana nya akan di gagal kan oleh Reno.

"Lo gila Sat. Apa yang lo lakukan sama sarang tawon ini hah?" teriak Reno

"Berengsek lo Sat" Reno mencengkram kerah baju Satya

"Lo bakal nyesel karna udah sia siain Salwa. Lo lebih milih boneka Annabell ini" kata Reno lagi penuh emosi

"Sekarang lo ikut gue pulang" kata Reno tegas

"Dan lo sarang tawon, awas aja sampe lo masih gangguin rumah tangga sahabat gue" kata Reno mengancam sambil menunjuk ke arah Bella

Satya hanya diam dan menurut saja saat Reno menyeret nya keluar apartemen Bella. Gairah dan nafsu yang Satya rasakan masih belum hilang. Tubuh nya sangat panas dingin, juniornya makin mengeras meminta di salurkan.

Reno yang mengerti kedaan Satya hanya tersenyum yang tak bisa di artikan oleh siapa pun. Reno membawa Satya pulang ke apartemen nya.

Setelah sampai di depan apartemen Satya, Reno segera menekan pin apartemen Satya yang memang Dia sudah tau. Karna dulu Reno sering menginap di apartemen Satya sebelum dirinya menikah.

Reno menyeret Satya untuk masuk dan mereka langsung disambut oleh Salwa.

"Loh kenapa dengan Tuan Satya, Mas Reno?" tanya Salwa khawatir saat melihat wajah Satya yang lebam karna pukulan Reno tadi.

Reno terkejut mendengar Salwa memanggil Satya dengan sebutan Tuan.

' Lo bener bener keterlaluan Sat. Liat aja lo bakalan nyesel suatu saat nanti' batin Reno menatap Satya kesal

"Salwa kamu harus bantu suami kamu" kata Reno

"Bantu apa Mas?" tanya Salwa dengan mengerutkan keningnya

"Bella telah memberi Satya obat perangsang di minuman nya. Kalau gue telat dikit aja mungkin hal yang tidak diinginkan akan terjadi diantara mereka" jelas Reno

Salwa langsung menutup mulutnya dengan mata yang sudah terbelalak. Salwa benar benar tidak menyangka kalau Bella bisa senekat itu menjebak suaminya.

"Baiklah Mas Reno, Saya akan membantu nya" kata Salwa mantap

Salwa mengatakan nya dengan penuh keikhlasan. Dia sudah siap memberikan harta berharga nya pada Satya yang memang sudah sah menjadi suaminya. Ada satu harapan dalam diri Salwa, yaitu untuk bisa mengandung anak nya Satya. Salwa hanya berharap jika Dia bisa hamil anak nya Satya maka sikap suaminya akan berubah lebih baik padanya.

Salwa pun menuntun Satya ke lantai atas menuju kamar Satya. Tapi saat akan membuka pintu kamar, Satya langsung mencegah nya.

"Jangan harap bisa melakukan itu di kamar ku ini. Buka kamar tamu" kata Satya dingin dan menunjuk ke arah pintu kamar satu nya lagi.

Salwa hanya menurut dan membuka pintu kamar tamu. Mereka masuk ke dalam kamar itu. Sedangkan Reno sudah pamit pulang tadi karna Dia juga harus menemui istrinya.

Satya yang sudah tidak kuat menahan nafsu dan gairah nya yang sudah membuncah itu langsung mencium bibir Salwa dengan rakusnya. Salwa yang baru pertama kali berciuman hanya diam dan tak membalas ciuman suaminya itu.

Satya yang merasa tidak mendapat respon pun mengigit bibir Salwa sehingga Salwa langsung membuka mulut nya. Satya langsung memasukan lidahnya ke rongga mulut Salwa dan mengabsen seluruh bagian mulut Salwa dengan lidahnya.

Berciuman bukan lah hal yang sulit untuk Satya, karna Dia sering melakukan nya dengan Bella. Tapi meskipun begitu Satya masih bisa mengontrol dirinya agar tidak berbuat lebih dengan Bella. Satya masih bisa menahan nya karna Dia tidak mau merusak anak gadis orang tanpa ikatan pernikahan.

Satya mendorong tubuh Salwa hingga jatuh ke tempat tidur yang sangat empuk bagi Salwa yang terbiasa tidur di tempat tidur yang tidak seempuk tempat tidur ini.

Satya melepas hijab Salwa dengan tidak sabar , Satya menciumi leher Salwa dan menghisap nya meninggalkan bekas merah. Salwa hanya menggigit bibirnya menahan gejolak nafsu yang sudah menguasai dirinya. Sentuhan Satya sangat halus dan lembut sehingga membuat Salwa merasakan sesuatu yang belum Dia rasakan selama ini.

Satya membuka baju gamis yang Salwa kenakan. Salwa hanya bisa parsrah karna Dia adalah seorang istri yang akan dosa jika menolak nya.

Satya pun membuka seluruh pakaian nya, sehingga kini Satya dan Salwa dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun. Satya mencoba memasukan milik nya pada Salwa dengan perlahan karna Satya tahu ini yang pertama kalinya untuk Salwa pasti akan terasa sakit.

Salwa mencengkram seprei dengan sekuat tenaga saat merasakan sakit yang belum pernah Dia rasakan. Malam yang panjang baru di mulai diantara pasangan suami istri yang belum bisa menerima satu sama lain. Lebih tepat nya Satya yang belum bisa menerima Salwa sebagai istrinya.