NovelToon NovelToon
Gadis Miskin Kesayangan CEO

Gadis Miskin Kesayangan CEO

Status: tamat
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Indaria_ria

Elena Rosalina adalah gadis desa lulusan sarjana yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan,harus menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang cleaning service.tapi dia di pertemukan dengan seorang bos CEO Evan Mahendra ya notabennya adalah pemilik Skyline Corporation sebuah perusahaan besar yang di mana di situla Elena bekerja.Elena akhirnya di jadikan sekertaris oleh Evan,disanalah seorang Evan Mahendra baru pertama merasakan jatuh cinta dengan seorang gadis cantik dari desa.apakah hubungan mereka akan tetap berlanjut ...???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy

"Pak Evan, bagaimana kabar Ibunya pak Evan? apa sudah membaik?"

"Sudah, Ibu saya sudah membaik, bahkan sudah pulang kerumah." Elena pun tampak lega mendengarnya. Evan yang memperhatikannya juga sangat senang atas kepedulian Elena.

"Oya pak, tidak biasanya bapak datang sepagi ini, apa bapak membutuhkan sesuatu?"

Elena ingin memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kemarin sempat ia lakukan, sebagai sekretaris harusnya Elena bisa tahu semua tentang keseharian bosnya di perusahaan. Tidak seperti kemarin, Pak Evan pergi pun dia tidak mengetahuinya.

"Tidak, saya sedang tidak ada masalah saya hanya ingin berangkat pagi saja." kedatangan Evan pagi-pagi sebenarnya ingin bertanya pada Siska tentang makanan kesukaan Elena, tapi hasilnya tidak dia dapat dari Siska.

Dari dalam Siska yang sudah selesai membersihkan ruang bosnya segera keluar, dia sedikit kaget karena di luar sudah ada Pak Evan dan Elena.

"El, pak Evan!" Siska pun menyapa keduanya. Elena yang melihat Siska di depannya segera mendekatinya.

"Sis kamu sudah selesai bersih-bersih? apa nanti kita jadi pergi?

Dengan sedikit berbisik Elena menanyakan kembali tentang perjanjian yang mereka sepakati kemarin. Evan pun sebenarnya masih sedikit mendengar pembicaraan mereka.

"Tentu saja, nanti sepulang kerja aku tunggu kamu di bawah ya?" jawab Siska, Siska yang merasa tidak enak pada bosnya akhirnya segera meminta ijin untuk kembali ke ruangan cleaning service.

"Maaf pak, ruangannya sudah saya bersihkan, silahkan bapak sudah bisa masuk!." sambil tersenyum Evan hanya menganggukan kepalanya, Elena dan Evan akhirnya segera masuk beriringan.

Hari ini di kantor tidak diadakan penyambutan, semua karyawan di beri tahu bahwa pak Evan sudah datang dari pagi-pagi sekali. Mario yang datang sendiri tanpa pak Evan pun segera menyibukan diri di ruang kerjanya.

Sementara diruangannya Elena sudah menyiapkan setumpuk tugas yang Evan berikan dari kemarin, dia segera membawa dan menyerahkannya kepada bosnya.

"Pak ini berkas-berkas yang kemarin bapak minta." Elena segera meletakkannya di atas meja milik Evan. Evan hanya melirik berkas yang sudah di bawa Elena.

"Baiklah, letakkan di situ saja, terimaksih banyak!"

Elena sangat heran dengan perubahan sikap bosnya, tadi masih baik-baik saja kenapa sekarang berubah jadi ketus lagi.

Akhirnya Elena kembali ke mejanya, sebenarnya Evan dari jauh memperhatikan kepergian Elena yang kembali kemejanya. Tidak berapa lama tiba-tiba telepon di meja Elena pun berbunyi, dengan cepat Elena segera mengangkatnya.

"Ya halo!" Elena Rosalina di sini, ada yang bisa saya bantu?"

"Halo bu Elena, Ada tamu yang ingin bertemu dengan Pak Evan." ucap resepsionis dari ujung telepon.

"Atas nama siapa?" ucap Elena sambil menyalakan layar kerjanya.

"Ibu Sindy" ucap resepsionis, Elena segera melirik ke arah bosnya.

"Baiklah akan saya sampaikan terlebih dulu dengan Pak Evan" Evan yang mendengar percakapan Elena segera melihat ke arah meja Elena.

"Pak, ada tamu yang ingin bertemu dengan Bapak!"

"Siapa? apa sudah ada janji dengan saya?"

"Belum Pak, belum ada janji!" ucap Elena sambil melihat daftar orang-orang yang sudah ada perjanjian pertemuan dengan bosnya hari ini.

"Lalu siapa?"

"Ibu Sindy pak, yang ingin bertemu!" ucap Elena, Evan yang mendengar ucapan Elena langsung kaget dan langsung segera berdiri.

"Ibu? suruh Ibuku masuk!" Elena pun terperanjat mendengar ucapan dari bosnya, dia tidak tau kalau yang ingin bertemu Evan adalah Ibunya Pak Evan. Maklum saja Elena memang baru bekerja beberapa hari, jadi belum tau tentang siapa saja keluarga bosnya.

Elena dengan segera berbicara kepada resepsionis untuk segera mengijinkan Ibu Sindy masuk ke ruangan Pak Evan, tak berapa lama pintu ruangan Evan pun terbuka, dan terlihat seorang wanita yang sudah sedikit berumur tapi terlihat masih kelihatan muda dan cantik itu pun masuk ke ruangan itu.

"Ibu, Kenapa Ibu kesini?, Ibu harusnya masih istirahat di rumah!" Disana Evan segera memeluk Ibunya, Evan tampak khawatir karena baru kemarin Ibunya masuk rumah sakit.

"Ibu bosan Van, Ibu hanya ingin jalan-jalan ke kantormu!" Ibu Sindy mulai melihat sekeliling ruangan tempat putranya bekerja.

Ruangan Evan sudah banyak yang berubah, bahkan disana ada sebuah meja kerja karyawannya juga, mungkin dia sekretaris Evan yang baru.

Ibu Sindy dengan cepat mendekati meja kerja Elena, Evan dari jauh hanya bisa memperhatikan langkah Ibunya.

"Apa kamu sekretaris Evan yang baru?, Siapa nama kamu?" Ibu Sindy ingin tau siapa sekretaris Evan yang baru.

"Kenalkan saya Elena Rosalina bu!" Ucap Elena sambil mengulurkan tangan ke bu Sindi, Ibu Sindy segera membalas uluran tangan Elena, Ibu Sindy nampak berfikir, sepertinya nama itu tidak asing di telinganya, dia pun akhirnya mengingatnya.

"Kamu Elena yang pernah jadi cleaning service itu bukan?" Elena nampak kaget kenapa Ibu Sindy bisa tau tentang dirinya, padahal beliau baru pertama kali terlihat di kantor ini.

"Benar bu, saya yang kemarin bekerja sebagai cleaning service di perusahaan ini!" di luar dugaan Elena, Ibu Sindy malah tersenyum kepadanya, Elena mengira Ibunya pak Evan tidak akan menyukainya.

"Kamu cantik sekali, apa kamu sudah punya pacar?" Evan yang mendengar Ibunya berbicara segera menghentikan ucapan Ibunya.

"Ibu apa yang Ibu tanyakan?, itu privasi orang bu?" Evan kurang sedikit suka atas pertanyaan yang Ibunya ajukan untuk Elena. Elena yang mendengarnya pun segera menjawab.

"Tidak apa-apa pak, saya bisa menjawabnya. Saya belum punya teman dekat bu." Ibu Sindy akhirnya tersenyum, dan juga senang atas jawaban Elena.

Sebenarnya Evan juga tidak kalah senangnya, setelah mendengar ucapan Elena, padahal sebenarnya Evan pun juga penasaran.

"Bagus, kamu harus rajin bekerja untuk anakku ya!"

"Tentu saja bu, saya akan memberikan kinerja yang terbaik untuk perusahaan ini.

Entah mengapa Ibu Sindy begitu suka dengan kata-kata Elena, akhirnya bu Sindy memutuskan kembali kemeja Evan.

"Van, kapan kamu mau mengenalkan calon menantu pada Ibu!" Sekarang giliran Evan yang kelabakan mendengar pertanyaan Ibunya.

"Ibu bicara apa bu? kalau sudah waktunya Evan pasti akan membawanya bertemu dengan Ibu, tapi untuk sekarang Evan belum menemukannya. Tapi mungkin sebentar lagi Evan akan menemukannya!"

Evan pun sedikit melirik ke arah meja Elena, Elena sebenarnya dari tadi mendengar obrolan Ibu dan anak itu, dia sedikit berfikir "lalu siapa perempuan kemarin itu kalau bukan kekasih Pak Evan?"

Sebenarnya Ibu Sindy mulai melihat tingkah putranya dia mulai curiga, "Apa Evan menyukai sekretarisnya?, lirikannya tadi kemeja itu pun sungguh punya selidik?" tapi setidaknya Ibu Sindy senang kalau Evan mau membuka hatinya, walaupun siapa nanti yang akan menjadi jodoh Putranya.

"Bu, bagaimana kalau kita makan siang bersama?, Sudah lama Evan tidak pernah makan di luar bersama Ibu" ucap Evan yang berusaha mengalihkan pembicaraan.

Ibu Sindy yang mendengarnya pun sangat senang dengan tawaran putranya, ini kesempatan Ibunya bisa melihat sejauh mana putranya menyukai sekretarisnya.

"Tentu saja Ibu sangat senang Van, kita sudah lama tidak pernah makan di luar, kalau begitu biar kita tidak berdua saja bagaimana kalau kita ajak Elena juga?"

Elena yang mendengarkannya sungguh sangat kaget dengan ucapan bu Sindy, apa dia tidak salah dengar, sebetulnya Evan pun tidak keberatan sama sekali malah dia senang kalau Elena bisa ikut bersamanya.

"Bagaimana Elena? apa kamu mau?" Ibu Sindy menawarkan Elena agar Elena bisa ikut bersama makan siang.

"Saya bu, apa saya tidak malah menggangu makan siang Ibu dan Pak Evan?, mungkin Ibu sedang ingin bersama Pak Evan?"Elena pun mencoba menolak secara halus, tapi bu Sindy malah suka dengan penolakan Elena, justru perempuan yang seperti ini yang Ibu Sindy inginkan.

Biasanya perempuan di luar sana, tidak akan menolak ajakan orang yang punya jabatan tinggi, tapi beda dengan Elena, Evan sebenarnya sangat marah denga ucapan Elena yang selalu saja menolak perintah, Ibu Sindy pun berusaha bijak.

"Tidak sama sekali, saya malah senang kalau kamu mau ikut, biar saya ada temanya. Bolehkan Van? kalau Ibu ajak sekretaris kamu juga?"

"Tentu saja boleh bu, tapi itu tergantung kalau Elena mau, dan tidak menolak perintah lagi!"

Elena pun paham dengan ucapan bosnya, pasti Pak Evan tidak suka dengan penolaknya. Ibu Sindy sedikit tersenyum dengan ucapan anaknya, pasti Evan sedang berusaha mengancam Elena.

"Baiklah kalau begitu bu, saya bersedia!" Evan yang mendengarnya pun dengan cepat menyembunyikan senyumannya. Di dalam hati dia sangat senang ancamannya membuat Elena mau ikut untuk makan siang bersama.

#JANGAN LUPA LIKE,KOMEN JUGA SUBSCRIBE NYA YA HEHEHE....DUKUNG TERUS AUTHOR BIAR TERUS SEMANGAT LAGI...TERIMAKASIH#

1
Selamet Turipno
klu tak ada culik menculik kenapa rupanya
Indaria_ria: /Chuckle/Lanjut kak
total 1 replies
Yunita Mulyati
benrr setuju
Indaria_ria: Lanjut baca kak, semoga suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Maulidia Okta
alex sodaraan sama. elena kali y
Indaria_ria: Lanjut kak Maulidia Okta, smg suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Tiek
BPK & ank sama" punya ambisi yg jahat
Tiek
ya biarlah cinta rita kembali ke Renaldy dan Damian bersama bela serta ank Tania
Tiek
si Damian menuntut atas kesucian istrinya tp tidak dengan dirinya juga sdh tdk suci itu egois sekali
Tiek
pasti mereka saling bertemu di rumah sakit Rita , Rinaldy n elena
Tiek
anj angkat tk tau diri
Tiek
kisah elena mengharukan mirip" diriku/Sob/
Tiek
😘❤️🌹
Tiek
serem
Indaria_ria: Lanjut kak, jangan lupa kasih like nya kak Tiek.../Kiss/
total 1 replies
Tiek
pasti ke tempat yg dah di siap kan apartemen
Tiek
semoga Evan segera datang menolong
Tiek
bucin Evan
Tiek
rasanya menarik sekali cerita nya lanjut Thor
Indaria_ria: Silahkan kak Tiek...semoga suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Ayachi
👍
Ayachi
Heran sama nih ibu² satu, nyalahin hidupnya diantara dua cinta. LAHH ELOO YANG NGASIH HARAPAN KE DAMIAN TOLOL.
Indaria_ria: /Chuckle/Sabar kak/Grin/
total 1 replies
Ayachi
Nahhkan makin jijik sama Si Rita ini, kesempatan mau menemukan Renaldy? heyy ngapain??!! udah jadi bini org Masi ngincar mantan, heran deh, pdahal sbelum diterima kembali sama si Damian, si Rita yg katanya udah ngebuka hati mau fokus dapat diterima sama Damian. Sekarang pas udah diterima mau sama mantan yg lebih kaya.

sebelumnya Mon maap thorr, TPI gw esmosi pen ngeludahin si rita² ini
Indaria_ria: Sabar kak Ayachi/Chuckle/ Ok di maafkan kak/Kiss/
total 1 replies
Ayachi
aku agak gak sregg sama si Rita yaa:
Pertama, dia ninggalin anaknya cuma karena ga mau hidup susah sdangkan di luar sana banyak yg ibu single parent yg bisa ngidupin anaknya seorang diri tapi aku ga trlalu nyalahin jga Krena gimanapun. mental tiap org beda².
Kedua, yang paling bikin ga sregg itu udah tau dlu hidupnya menderita sama suaminya Krena dia ketauan udah ga perawan TPI dia malah semakin menutupi semuanya, dia ga jujur, cuma karena takut dia dibuang atau takut hidupnya menderita tanpa Harta Damian. Meski disini, dia slalu bilang rindu putrinya - rindu putrinya, aku ngerasa itu cuma kayak bullshitnya semata, karena ketakutannya sama Damian. Intinya, dengan dia ninggalin anaknya demi nikah sama orang kaya itu udah sangat salah bangett!!
Ketiga, di part² sebelumnya ngejelasin KLO Rita ini udah mau buka hati sama Damian, nahh pas Damian udah Nerima dia skarang, dia malah plin plan Masi mikirin mantan. Masi mikirin mantan tapi nikmatin hidupnya sama Damian. Disini Kepribadian Rita sangat jelek banget, plin-plan, ga punya pendirian padahal udah tua juga.
Indaria_ria: Trimakasih kak Ayachi, Othor jadi terharu kakak sangat menghayati alur ceritanya...lanjut baca ya kak/Kiss/
Ayachi: Menurutku alasan dia ga sanggup hidup berdua sama Elena itu cuma karena dia ga sanggup biayainnya itu ga bisa Ku maklumi selain ga menunjukkan pertanggung jawaban, Sikapnya dari dua alasan diatas sangat memuakkan, dia g pantes jdi seorang Ibu!! Intinya deh mending si Rita ini KLO MW dijadikan antagonis jangan stengah² dehh, muakk banget aku liat sikapnya, sok merasa bersalah tapi masih menikmati sam Damian, menjijikan banget, udah gitu ga mw jujur lgi sama Damian. Aku malah berharap si Rita ini ga usah muncul² lgi dalam kehidupan Elena! Maunya kena karma aja dianya tapi yasudahlah, cukup dia ga plin-plan aja udah bagus itu, sama si Damian aja dia, biar nanti klo suaminya masuk penjara karena kasus pembunuhan papanya Evan dia juga kena karmanya.
JANGAN SAMPAI DIA BALIK KE RENALDYY!!!! SANGAT TIDAK PANTAS WAHAI AUTHOR TERCINTA🙏🏻
total 2 replies
슈가
Luar biasa
Indaria_ria: Trimakasih....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!