Carmen melakukan hal paling nekat dalam hidupnya, yakni melamar Zaky. Tak disangka Zaky menerima lamarannya. Selain karena tak tega membuat Carmen malu, Zaky juga punya tujuan lain yakni mendekati Dewi kakak ipar Carmen.
Pernikahan terpaksa pun dijalankan oleh Zaky namun Carmen merubah sikap manjanya dan membuktikan kalau ia layak dicintai. Bagaimana Carmen berjuang mempertahankan cintanya sementara ada lelaki baik yang menunggu jandanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terus Memancing
Zaky
"Selamat pagi, Mas! Ayo bangun! Kita sholat subuh berjamaah!" suara berisik Carmen sudah merusak pagiku.
Aku rasanya belum lama tertidur sudah dibangunkan dengan suara berisiknya. Pusing rasanya kepalaku pagi ini. "Aku ngantuk!"
"Mas, ayo dong! Sholat dulu! Sholat itu tiang agama. Ayo cepet bangun! Atau mau aku bangunkan dengan ciuman selamat pagi yang indah dari seorang Carmen?!"
Aku langsung duduk tegak mendengar tawarannya yang bagiku menyeramkan. Bahaya pagi-pagi sudah ditawarkan hal kayak gitu. Sudah semalaman aku menahan diri eh pagi-pagi ditawari hal seperti itu!
"Iya. Aku bangun!"
"Nah begitu dong. Baru namanya imam yang keren! Pantas untuk ...."
Kutinggalkan Carmen yang masih ngoceh-ngoceh memujiku dan langsung masuk ke kamar mandi. Ya Allah kenapa hidupku jadi berisik banget ya? Apakah pagiku yang sunyi dan tenang akan hilang selamanya?
Aku sengaja agak lama berada di dalam kamar mandi, namun ketukan di depan pintu dan suara celoteh Carmen membuatku keluar dengan terpaksa. "Berisik ah kamu! Masih subuh nih kamu udah ngoceh-ngoceh aja kayak burung beo!"
Anak itu malah tertawa mendengarku ngomel. "Aku burung beo yang menggemaskan dong ha...ha...ha...."
Masalahnya aku enggak pernah bisa marah pada Baby, mungkin karena aku sudah menyayanginya sebagai seorang adik. Lagi-lagi aku menuruti apa keinginannya. Aku terlalu memanjakannya memang!
Carmen terus saja berusaha mendekatiku. Setiap malam dia memaksa untuk tidur bareng. Bayangkan, aku harus menahan diri setiap hari!
Bagaimanapun, Carmen itu adalah perempuan yang cantik dan aku sempat tergoda sekali olehnya. Aku berusaha menahan diri, namun anak itu terus menerus memancingku. Pernah suatu pagi aku terbangun dengan diriku yang memeluk erat dirinya. Sudah gila bukan aku ini?!
Pagi ini pun sama seperti pagi-pagi sebelumnya. Suaranya yang berisik membangunkan aku untuk shalat subuh. Lama-kelamaan aku mulai meragu, apa fungsi alarm di handphoneku?
Jika Carmen sudah membangunkanku, suaranya melebihi suara alarmku yang kusetel kencang. Tidak kencang sih namun ulahnya yang suka menggelitikiku seraya peluk-peluk di waktu pagi, bukan hanya membuat aku yang terbangun namun adik kecilku juga. Mau tak mau aku langsung bangun dengan rasa pusing yang melanda.
Tak ada pagi yang tenang sejak aku menikah dengan Carmen. Ada-ada saja peristiwa di rumah ini. Belum hobbynya makan jajanan pinggir jalan yang semakin menjadi. Membuat banyak tukang jajanan sering sekali wara wiri di depan rumahku. Bayangkan, beli 5 ribu dibayar 50 ribu, siapa yang tak mau?
"Mas, kamu libur bukan? Anterin aku yuk!" ajak Carmen saat aku sedang bersiap-siap hendak olahraga bersama Abi Agas dan teman-temannya.
"Kemana?"
"Jajan. Aku mau ke pasar pagi gitu Mas. Katanya di sana banyak jajanan enak! Aku mau beli telor gulung, kue pukis, bakso bakar, terus gulali, kentang spiral-" aku memotong ucapannya sebelum dia menyebutkan aneka makanan kesukaannya.
"Oke. Aku olahraga dulu."
"Yey! Baik banget sih suamiku ini! Sini aku cium dulu!" Carmen sudah memajukan bibirnya namun kutahan dengan tanganku. "Abi kamu nanti marah kalo aku telat. Aku pergi dulu, assalamualaikum!"
****
Carmen
Rasanya hubunganku dengan Mas Zaky terus mengalami kemajuan. Kami sudah melakukan hubungan suami istri sekali. Kami sudah satu kamar. Mas Zaky juga mau mengantarku membeli jajanan SD kesukaanku.
Hmm... Kalau sekali melakukan hubungan suami istri saja kami sudah semakin akrab, bagaimana kalau semakin sering ya? Aku ajakkin lagi ah!
Malam ini Mas Zaky terlihat asyik bermain dengan ponselnya. Aku mendekatkan diriku dan memeluk tubuhnya. "Kenapa sih Baby? Aku lagi main games nih!"
"Mau peluk Mas aja!" jawabku lalu tanganku memegang wajahnya dan mencium bibirnya. Mas Zaky kaget dengan sikap agresifku. Ia ingin mundur namun tak kubiarkan.
Kubuka kancing baju tidurku dan kubiarkan aset milikku yang menggodanya seraya kutarik tangannya untuk menyentuh aset milikku. Berhasil. Mas Zaky mulai membalas ciumanku lebih hot lagi.
Hari ini, untuk kedua kalinya kami melakukan hubungan suami istri. Aku merasa sangat bahagia sekali saat kedua tubuh kami bersatu bersama peluh yang mengiringi setiap gerakan tubuh kami. Meski kutahu, setelah melakukan hal ini Mas Zaky akan menjadi lebih pendiam dibanding sebelumnya.
"Mungkin Zaky masih merasa kamu bak adiknya, Baby. Enggak apa-apa kok. Hanya perlu dibiasakan. Semakin sering kamu mengajaknya berhubungan, chemistry kalian akan semakin terbangun." begitu yang Om Sony ajarkan padaku.
"Laki-laki tuh waktu paling crusialnya adalah di pagi hari. Jangan coba-coba memancingnya jika kamu tak mau merasakan enak ha...ha...ha...." Om Riko menambahkan tips untukku.
Memang kedua teman Abi itu yang paling keren! Oke Om. Akan aku ikuti saran Om berdua!
Mas Zaky mulai kugoda setiap pagi. Ia malah semakin menghindariku. Aneh. Katanya waktu crusial, tapi kok kabur terus sih?!
Aku menatap Mas Zaky yang memakan sarapannya dalam diam. Aku tahu Mas marah padaku, tapi marah kenapa? Bukankah melakukan hubungan suami istri kalau sudah menikah itu halal dan malah dapat pahala? Kok Mas Zaky terlihat kesal sih.
"Mas, kok Mas mukanya kayak kesel gitu sih?" tanyaku berusaha memberanikan diri daripada terus dilingkupi oleh rasa bersalah.
"Ya kamu mancing aku terus. Pagi-pagi lagi!" gerutunya sambil mengunyah roti bakar yang kubuat.
"Memangnya salah ya Mas?" tanyaku sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal. "Apa jangan-jangan Mas Zaky enggak suka sama perempuan? Suka sesama jenis gitu?!"
"Uhuk...uhuk....uhuk..." Mas Zaky terbatuk-batuk mendengar pertanyaanku.
"Minum dulu, Mas. Minum!" kuambilkan minum untuknya sambil menepuk-nepuk punggungnya agar tidak tersedak terus.
"Memangnya beneran ya Mas Zaky sukanya sama cowok?" tanyaku lagi.
"Uhuk...uhuk...uhuk...." Mas Zaky kembali terbatuk.
"Maaf, Mas." kukunci mulutku rapat. Wajah Mas Zaky terlihat marah dan memerah sehabis tersedak dua kali. Aku jadi takut dibuatnya.
"Enak saja kamu kalo ngomong! Aku pria normal. Sukanya sama perempuan!" sembur Mas Zaky setelah batuknya hilang.
"Terus kenapa mukanya bete gitu?" tanyaku lagi.
"Ya karena kamu tuh adalah a-" Mas Zaky menghentikan ucapannya. "Sudahlah! Kamu mau berangkat kerja sekarang? Ayo aku antar!"
Aku jadi penasaran Mas Zaky mau bicara apa sampai tak dilanjutkan lagi. "Baby! Ih malah bengong! Ayo, mau kerja enggak?!"
"Eh enggak, Mas. Malam ini Abi mau ngadain makan malam bersama. Aku lupa kasih tau Mas."
"Makan malam? Sama siapa?" Mas Zaky mengernyitkan keningnya.
"Cuma keluarga kita aja. Nanti Abang sama Kak Dewi datang juga. Mommy mau masak enak katanya."
"Yaudah nanti pulang kerja aku langsung ke sana." wajah Mas Zaky sudah kembali ceria. "Aku berangkat kerja dulu!"
Kuantar Mas Zaky sampai ke depan pintu. "Cium dulu dong!" kutunjuk bibirku dengan jari telunjuk.
Mas Zaky menghela nafas lalu memajukan dirinya dan mencium pipiku. "Mas jalan dulu. Sampai ketemu di rumah Abi. Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam." jawabku sambil tersenyum. Lumayan, dapet cium pipi hihihi. Besok pagi aku coba lagi ah tipsnya Om Sony dan Om Riko biar dapat semua cium he...he...he....
****
Ayo nungguin ya? Yuk vote biar aku semakin semangat Up-nya. Vote yang banyak ya biar aku rajin up 2 hari sekali 🤭🤭😘😘
duda kesepian gagal move on smoga bisa rujuk yaa😃😃
terima kasih ya kak, Saya suka ❤️❤️❤️❤️
udah duluan baca kisahnya Djiwa 😍😍😍😍
50 ribuan satu orang 😂🤣